Anda di halaman 1dari 2

Najwa Salsabila

X MIPA 3

Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik

1. Buatlah salah satu contoh peristiwa sejarah dengan menggunakan konsep berpikir diakronik.
Kemudian kamu uraikan setelah itu dijadikan dalam bentuk cerita.

Peristiwa : Perkembangan Sarekat Islam


Waktu : 1911-1927

- Pada tahun 1911, Sarekat Dagang Islam didirikan di Solo oleh H.Samanhudi.
- Pada tahun 1912, Sarekat Dagang Islam disahkan oleh pemerintah belanda.
- Pada tahun 1914, HOS Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Sarekat Islam.
- Pada tahun 1917, aliran revolusioner sosialistis yang di pimpin oleh Semaun muncul.
- Pada tahun 1918, Kongres Sarekat Islam Ketiga diadakan di Surabaya.
- Pada tahun 1919, Kongres Sarekat Islam keempat memperhatikan gerakan buruh dan
Sarekat sekerja.
- Pada tahun1921, Kongres Sarekat Islam kelima, Semaun melancarkan kritik
terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan perpecahan.
- Pada tahun 1923, Kongres Sarekat Islam ketujuh di Madiun diputuskan bahwa Central
Sarekat Islam digantikan menjadi Partai Sarekat Islam.
- Pada tahun 1927, Kongres Partai Sarekat Islam berubah nama menjadi Partai
Sarekat Islam Indonesia.

Sarekat Islam (disingkat SI), dahulu bernama Sarekat Dagang Islam (disingkat SDI) didirikan
pada tanggal 16 Oktober 1905 di Surakarta oleh Haji Samanhudi, dan juga didirikan di Solo
Pada tahun 1911. SDI merupakan organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia, pada
awalnya Organisasi yang dibentuk oleh Haji Samanhudi dan kawan-kawan ini adalah
perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menentang politik Belanda memberi
keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa
itu. Pada tanggal 10 September 1912 berkat keadaan politik dan sosial pada masa tersebut
HOS Tjokroaminoto menghadap notaris B. ter Kuile di Solo untuk membuat Sarikat Islam
sebagai Badan Hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru, kemudian mendapatkan
pengakuan dan disahkan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 14 September 1912. Pada
kongres Sarekat Islam di Yogayakarta pada tahun 1914, HOS Tjokroaminoto terpilih sebagai
Ketua Sarekat Islam. Pada tahun 1917 munculnya aliran revolusioner sosialistis yang di
pimpin oleh Semaun sebelum Kongres Sarekat Islam Kedua. Pada Kongres Sarekat Islam
Ketiga tahun 1918 di Surabaya, pengaruh Sarekat Islam semakin meluas. Pada Kongres
Sarekat Islam keempat tahun 1919, Sarekat Islam memperhatikan gerakan buruh dan
Sarekat sekerja karena hal ini dapat memperkuat kedudukan partai dalam menghadapi
pemerintahan kolonial. Pada Kongres Sarekat Islam kelima tahun 1921, Semaun
melancarkan kritik terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan
perpecahan. Pada Kongres Luar Biasa Central Sarekat Islam tahun 1921, Central Sarekat
Islam mengeluarkan ketetapan aturan disiplin partai. Pada Kongres Sarekat Islam ketujuh
tahun 1923, di Madiun diputuskan bahwa Central Sarekat Islam digantikan menjadi Partai
Sarekat Islam. Dan selama tahun 1911-1923 Sarekat Islam menempuh garis perjuangan
parlementer dan evolusioner. Pada Kongres Partai Sarekat Islam tahun 1927 berubah nama
menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia, dan menegaskan bahwa tujuan perjuangan adalah
mencapai kemerdekaan nasional berdasarkan agama islam.

2. Buatlah salah satu contoh peristiwa sejarah dengan menggunakan konsep berpikir sinkronik.
Kemudian kamu uraikan setelah itu dijadikan dalam bentuk cerita.
Peristiwa : Krisis ekonomi Indonesia 1998

- Ekonomi negara

- Nilai tukar mata uang

- Hutang negara

- Perusahaan pasar modal bangkrut

- Perjanjian Indonesia

Pada tahun 1998, Indonesia pernah mengalami resesi ekonomi di mana pertumbuhan
ekonomi yang sebelumnya positif, mendadak krisis bahkan minus. Sejatinya, krisis ini sudah
terjadi selama enam bulan di tahun 1997 dan berlanjut ke sembilan bulan awal tahun 1998.
Pemerintah bahkan sempat meminta bantuan dari IMF pada Oktober 1997. Sejarah Resesi
Ekonomi Indonesia 1998, Salah Satu yang Terparah di Asia Tenggara. Resesi ekonomi
Indonesia 1998 terjadi pada masa pemerintahan Soeharto. Bahkan, peristiwa ini juga
disebut-sebut menjadi penyebab utama tumbangnya masa Orde Baru setelah berkuasa
selama 32 tahun. Tercatat sebagai krisis ekonomi terparah di Asia Tenggara, resesi ekonomi
Indonesia menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi bangsa. Berawal dari krisis nilai tukar
mata uang Thailand (Baht) kemudian melesat menjadi krisis di Asia Tenggara.
Membengkaknya utang negara dalam bentuk valuta asing menjadi salah satu pemicu yang
memperparah resesi ekonomi Indonesia. Mulai dari utang pemerintah, BUMN hingga
perusahaan swasta. Utang negara per Maret 1998 mencapai 138 miliar dollar AS, di mana
72,5 miliar dollar di antaranya adalah utang swasta. Dua pertiga dari 72,5 dollar berjangka
pendek. Dan 20 miliar dollar AS harus dibayar di tahun 1998. Hal ini menyebabkan nilai
Rupiah turun menjadi Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997. Sementara itu, lebih dari 70
persen perusahaan yang tercatat di pasar modal, bangkrut. Akibatnya, jumlah pengangguran
bertambah dan garis kemiskinan juga meningkat mencapai sekitar 50 persen dari total
penduduk.

Resesi 1998 berlangsung sampai adanya perjanjian Indonesia dengan IMF pada bulan Juni
1998 yang saat itu di bawah pimpinan B.J. Habibie. Perjanjian keempat tersebut
menghasilkan adanya tanda pemulihan ekonomi dalam waktu beberapa bulan.
Terbukti nilai tukar rupiah mulai kembali menguat pada bulan Oktober 1998 dan inflasi
membaik secara drastis. Hal ini membuat saham-saham di Bursa Efek Indonesia mulai
bangkit dan ekspor non-migas hidup kembali menjelang akhir tahun.

Anda mungkin juga menyukai