Laporan Praktikum Protozoa
Laporan Praktikum Protozoa
A. Tujuan
1) Mengidentifikasi organisme pada sampel air rendaman sayur, air rendaman
jerami, dan air selokan
B. Pendahuluan
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat kemungkinan
bahwa setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi
masa depan. Hewan dikelompokkan sekitar 35 filum, namun jumlah sebenarnya
bergantung pada perbedaan pandangan para ahli sistematika. Hewan menempati hampir
semua lingkungan di bumi, tetapi anggota terbanyak sebagian besar filum adalah spesies
akuatik. Lautan, yang kemungkinan merupakan rumah bagi sejumlah besar filum hewan.
Fauna air tawar sangatlah banyak, tetapi tidak sekaya keanekaragaman fauna laut.
Protozoa termasuk mikroorganisme (micros = kecil, organism = makhluk hidup),
besarnya antara 3 mikron sampai dengan 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni
tempat berair/tempat basah, bila keadaan kering akan membuat cyste (Kristal). Kegiatan
hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan
kegiatan hidup. Alat – alat yang dimaksud adalah inti (nucleus), butir inti (nucleolus)
vakuola dan mitokondria.
Protozoa merupakan makhluk hidup uniseluler, jumlah anggotanya banyak dan
bersifat heterogen. Berdasarkan stuktur tubuh dan alat geraknya, filum protozoa
dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Flagellata, Cilliata, Sporozoa. Protozoa
dapat ditemukan dimana-mana sehingga dikatakan bersifat kosmopolit. Oleh karena itu,
salah satu alasan dari diadakanya praktikum ini untuk mengetahui filum protozoa yang
ada di beberapa air yang biasanya banyak terdapat protozoa.
Protozoa hanya dapat hidup dari zat – zat organic, merupakan konsumen dalam
komunitas, mereka memakai bakteri/mikroorganisme lain/sisa-sisa organism. Di
perairan umumnya merupakan zooplankton.
C. Kajian Pustaka
C.1 Ciri – Ciri Umum Protozoa
Filum Protozoa merupakan hewan yang tubuhnya terdiri atas satu sel. Nama
protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti hewan yang pertama. Hewan filum ini
hidup di air tawar, air laut, air payau, dan tanah, bahkan di dalam organisme lain.
Protozoa ada yang hidup secara individu( soliter) dan ada pula yang membentuk koloni.
Ciri-ciri umum hewan yang tergolong Filum Protozoa dapat diuraikan sebagai
berikut.
1) Tubuh tersusun atas satu sel, ukurannya beberapa mikron sampai
beberapa milimeter dan umumnya bersifat mikroskopis.
2) Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang hidup secara koloni,
ada yang hidup bebas di dalam air, komensal, dan ada pula yang bersifat parasit
pada hewan lain.
3) Umumnya berkembangbiak dengan cara membelah diri, tetapi ada pula
yang mengadakan konyugasi, dan ada pula yang membentuk spora.
4) Makanannya berupa: bakteri, hewan bersel satu lainnya atau sisa-sisa
organisme. Cara mengambil makanannya ada yang saprozoik
(memakan/menguraikan bangkai hewan) dan holozoik (memakan hewan lain yang
masih hidup).
5) Cara bergeraknya ada yang menggunakan: flagela, silia, atau
pseudopodia, bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak.
6) Tidak memiliki klorofil, kecuali Euglena.
7) Eukariota dan dapat membentuk sista (lapisan pelindung).
2) Foraminifera
Terutama hidup di laut. Pseudopodianya seperti benang, bercabang dan saling
bersambungan disebut reticulopodia. Foraminifera mensekresikan bahan cangkang yang
komposisinya terutama kalsium karbonat plus sedikit bahan organik seperti silikat dan
magnesium sulfat.
Bentuk cangkang berbeda dengan pada amoeba bentuk bisa unicolar (cangkang
beruang satu) atau multicolar (cangkang beruang dua).Yang terakhir ini berasal dari
pertumbuhan unicolar. Karena penambahan ruang mengikuti pola simetris maka
cangkang multicolar mempunyai bentuk yang jelas ada yang berbentuk garis lurus, atau
seperti dompol bawang, atau mungkin bentuk spiral seperti pada siput.
Rongga-rongga cangkang saling berhubungan satu sama lain melalui lubang
sehingga protoplasma yang mengisi ruang juga berhubungan. Setiap rongga memiliki
lubang kecil untuk penjuluran reticulopodia.Yang penting multicolar bukanlah koloni
tetapi satu individu yang panjangnya dapat mencapai beberapa centimeter.
Sebagian besar Foraminifera adalah benthos( melekat pada dasar lautan ), tetapi
ada juga yang sebagai plankton seperti Globigerina. Cangkang yang hidup sebagai
plankton lebih halus, sedangkan cangkang plankton di kawasan berair dingin lebih kecil
dan kurang porous( berlubang) dibanding uang hidup di daerah tropis. Dengan demikian
distribusi fosil spesies plankton merupakan indikator iklim di zaman geologik yang telah
silam.
3) Heliozoa
Lebih dikenal dikenal dengan binatang matahari. Terutama di air tawar, hidup
bebas atau melekat. Pseupodia lurus seperti jarus disebut axopodia, muncul dari
permukaan tubuh. Setiap axopodia mengandung benang axial sentral yang tertutup oleh
ektoplasma yang bergranular. Fungsi benang axial sebagai penopang sifatnya tidak
permanen, tetapi sebagai tabung protoplasma yang dapat memanjang dan memendek.
Axopoda untuk menangkap makanan, bukan alat gerak.
Tubuh heliozoa terbagi atas dua bagian: bagian luar (korteks sering berupa
vakuola besar), dan bagian dalam atau medula berisi protoplasma dengan satu sampai
beberapa nukleus, dan bonggol-bonggol axial. Walaupun tidak bercangkang, heliozoa
mungkin mengandung pasir atau diatome atau silika. Komponen rangka ini menempel
pada bagian luar lapisan gelatin yang menyelubungi sel heliozoa. Susunanny ungkin
lurus seperti axopodia.
4) Radiolaria
Merupakan protozoa yang paling cantik. Sluruhnya hidup di laut dan terutama
sebagai plankton.Ukurannya cukup besar dengan diameter mulai dari beberapa
milimeter sampai beberapa centimeter.Seperti heliozoa, tutuh radiolaria bentuknya bulat
dan terbagi menjadi bagian luar dan bagian dalam.Bagian dalam yang mengandung satu
sampai beberapa inti terbungkus oleh kapsul sentral dari bahan kitin yang berlubang-
lubang yang memungkinnkan sitoplasma bagian dalam berhubungan dengan sitoplasma
bagian luar (ekstra kapsula sitoplasma).yng terakhir ini sering meluas dan disebut
calymma yang menyelimuti/mengelilingi sentral kapsul.
Pseupodia mungkin bertipe filopodia, reticulapodia, atau axopodia, yang tumbuh
dari sentral kapsul.Ragka hampir selalu terdapat pada radiolaria, biasanya mengandung
silika.Susunan rangka ada dua tipe. Tipe yang pertama tipe radial, tersusun dalam
bentuk seperti duri atau jarum yang mencuat ke atas. Tipe kedua berupa kisi-kisi
berbentuk bola.
c. Kelas Ciliata
Kelas Cilliatea merupakan kelas yang jenisnya terbesar dari semua Kelas
Protozoa.Semua anggotanya memiliki bulu getar( silia) sebagai alat gerak atau untuk
menangkap makanan, dan sebagian besar memiliki mulut atau sitostome. Satu ciri
Ciliata adalah memiliki dua inti ; Makronukleus (vegetatif) adn Mikronukleus
(generatif). Salah satu anggota yang dikenal dan hidup di air tawar adalah Paramecium
caudatum.
Paramecium caudatum memiliki bentuk tubuh yang sudah tetap karena adanya
pelikel sebagai selubung tubuhnya.Bentuk tubuhnya menyerupai terumpah( sandal).
Tidak jauh dari bagian depan terdapat suatu celah (oral groove) menuju lubang
mulutnya (sitostome). Hewan ini mempunyai dua inti sel yaitu:
a) Makronukleus (inti besar) berfungsi mengatur kegiatan tubuh seperti bergerak,
mencerna makanan, dan lain-lain.
b) Mikronukleus( inti kecil) yang berfungsi mengatur pembiakan.
Pergerakan hewan ini bergerak maju sambil mengadakan gerak rotasi yang arah
perputarannya bila dilihat dari belakang berlawanan dengan arah jarum jam.Pergerakan
tersebut terjadi karena perpaduan antara gerak cilia tubuh seperti sistem dayung dan
gaerak cilia pada oral groove yang sangat kuat.
d. Kelas Sporozoa
Sporozoa kurang begitu dikenal dengan baik dibandingkan dengan kelas
Protozoa lainnya, karena hewan ini tidak terdapat pada kolom atau perairan. Hewan-
hewan ini merupakan hewan yang parasit. Siklus hidup dari beberapa Sporozoa sangat
rumit karena menyangkut beberapa spesies hospes. Contoh yang paling umum untuk
dipelajari adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, diketemukan oleh
Charles Laveran, Ronald Ross dan Grassi, ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Berkembang biak secara vegetative di dalam tubuh manusia dan generative di
dalam tubuh nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, gametosit yang terisap nyamuk akan
berubah menjadi mikro dan makrogamet. Mikrogamet (gametosit jantan) bentuk kecil
memanjang dengan makrogamet (gametosit betina) bentuk bulat. Perkawinan antara
mikro dan makrogamet akan menghasilkan zigot. Zigot membentuk ookinet di dalam
dinding usus nyamuk, inti ookinet membelah menjadi banyak bagian, kemudian masing-
masing bagian dengan protoplasmanya menjadi sporozoit-sporozoit. Sporozoit kemudian
meninggalkan gelembung dan menyebar di dalam alat pencernaan dan sampai di
kelenjar ludah nyamuk. Bila nyamuk menusuk/menggigit manusia, sporozoit akan
masuk ke dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia, sporozoit akan menyerang sel
hati dan sel eritrosit, selanjutnya membiak secara vegetative menjadi merozoit yang
kemudian disebut dengan sporulasi. Pada sporulasi, satu nucleus membelah berulang-
ulang dan tiap-tiap inti yang terjadi diikuti bagian-bagian sitoplasma. Merozoit
menyerang sel eritrosit baru dan terjadi perkembangbiakan vegetative yang berulang-
ulang. Kemudian merozoit yang berada di dalam sel darah merah itu akan berubah
menjadi gametosit yang dapat terisap oleh nyamuk penggigit dan kemudian berubah
kembali menjadi mikrogamet dan makrogamet.
Berdasarkan eksperimen pada air rendaman sayur ditambah 20 butir beras dan
diamati di bawah mikroskop ditemukan dua jenis mikroorganisme jenis Paramecium
caudatum dan Nassula gracilis.
a. Paramecium caudatum
1) Gambar menurut perbesaran 10 x 10.
2) Gambar menurut perbesaran 10 x100.
b. Nassula gracilis
1) Gambar menurut perbesaran 10 x 10.
2) Gambar menurut perbesaran 10 x100.
G. Simpulan
Berdasarkan data hasil pengamatan serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Organisme yang terdapat pada air rendaman sayur, jerami serta air selokan adalah:
a. Pada air rendaman sayur organisme yang teramati adalah Paramecium caudatum dan
Nassula gracilis dengan ciri sebagai berikut. Paramecium caudatum memilki ciri seluruh
permukaan tubuhnya dipenuhi dengan rambut getar (cilia), memiliki vakuola berdenyut,
memiliki vakuola makanan, memiliki sitosom, serta sudah memiliki inti sel. Paramecium
berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan konyugasi. Sedangkan Nassula
gracilis memiliki ciri-ciri berupa alat gerak (cilia), memiliki vakuola makanan, memiliki
vakuola berdenyut, dan memiliki inti sel.
b. Pada air rendaman jerami organisme yang teramati adalah Petalomonas mira yang
memiliki ciri-ciri antara lain anterior sedikit sempit dengan flagella yang dikelilingi oleh
fine collar, atau dengan posterior cekung, dan dengan hialin lateral flensa. Dengan
reservoir terletak sisi kanan sel dan di sisi kiri adalah inti sel.
c. Pada air selokan organisme yang teramati adalah Nassula gracilis, yang memiliki ciri-
ciri antara lain alat gerak (cilia), memiliki vakuola makanan, memiliki vakuola
berdenyut, dan memiliki inti sel.