Inovasi Pembelajaran
Kimia Berbasis
ETNOSAINS
i
Inovasi Pembelajaran Kimia Berbasis ETNOSAINS.
Penerbit:
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP ULM
Jl. Brigjen H. Hasan Basri No.3, RW.02, Pangeran, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70124.
Pendidikan.kimia@unlam.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas selesainya Modul Inovasi
Pembelajaran Berbasis ETNOSAINS untuk mahasiswa Program
Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Modul ini merupakan salah satu sumber referensi dan
membawa manfaat dalam implementasinya di kelas. Selain buku
rujukan, modul ini merupakan bahan kajian yang tidak hanya
sekedar mempelajari bagaimana suatu inovasi secara konten, tetapi
bagaimana inovasi-inovasi dibuat dengan tidak meninggalkan
budaya atau nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Inovasi
pendidikan yang tercipta melalui modul ini, diharapkan mampu
memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan
lulusan yang unggul dan berkarakter.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dan memberikan masukan, serta
arahan dalam penyusunan bahan ajar (modul) ini.
Semoga segala hal yang tertuang dalam modul ini dapat
membawa kebermanfaatan. Amin.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................... i
iv
TINJAUAN
INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA
v
ETNOSAINS yang mengangkat tentang kedaerahan, dan penelitian
sebagai media penyebarluasan ilmu pengetahuan terhadap generasi
berikutnya serta wujud keberlanjutan inovasi yang telah dibuat.
Pendekatan pembelajaran pada mata kuliah ini
menggunakan pendekatan konstruksivisme yang bertujuan supaya
mahasiswa memiliki kesempatan untuk menggali pengetahuan
secara mandiri berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki
sebelumnya, sehingga mampu menyusun mengembangkan ide-ide
baru dan mampu merancang difusinya. Adapun metode
pembelajarannya adalah pemecahan masalah, ekspositori, inkuiri,
penugasan, diskusi. Media pembelajaran yang digunakan pada
mata kuliah ini adalah disuksi online melalui Padlet App,
Pembelajarn melalui e-learning Schoology, mendesain Platrform
berbasis awan, pemanfaatan berbagai aplikasi sebagai bahan
refleksi dan evaluasi pembelajaran, Pembuatan bahan ajar berbasis
Flipbook, Pengoptimalan bahan presentasi melalui Prezi App, dan
media lainnya yang berhubungan dengan pengembangan dan
peningkatan kompetensi lulusan yang inovatif.
vi
Memiliki potensi dalam mengeksplorasi kemampuan mereka
secara bebas, tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat sebagai wujud kepedulian
sebagai manusia terhadap alam dan manusia itu sendiri.
vii
BAB I - Konsep Dasar
Inovasi
BAB IV - Inovasi
Kurikulum
BAB V - Inovasi
Pembelajaran
BAB VI - Etnosains
viii
mana kontribusi modul dalam membentuk pemahaman
pembaca mengenai pentingnya suatu inovasi.
5 – Di akhir bab, terdapat penugasan (tindak lanjut) yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
pembaca mengeksplorasi pemahaman mereka dalam
mengembangkan ide/gagasan kreatif dan sebagai bentuk
evaluasi terhadap modul yang dikembangkan.
6 – Di akhir bab, juga terdapat upman balik yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
terhadap materi yang disajikan.
7 - Daftar Pustaka terdapat disetiap akhir bab dalam
modul ini untuk memudahkan pembaca dalam
mendeteksi sumber referensi dan sebagai rujukan dalam
mengembangkan karya kreatif dan inovatif.
ix
BAB I
KONSEP DASAR INOVASI
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan tentang pengertian inovasi,
karakteristik inovasi, pentingnya inovasi serta difusi dan diseminasi
inovasi
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian inovasi;
2. menyebutkan karakteristik inovasi;
3. menjelaskan pentingnya suatu inovasi, serta dapat
menunjukkan bukti pentingnya suatu inovasi melalui telusur
berita baik di majalah ataupun koran (fisik ataupun elektronik);
dan
4. menjelaskan difusi dan diseminasi inovasi
Gambar 1.2 Bagan Model Proses Difusi Inovasi Menurut Everett M. Rogers
3. Waktu
Waktu adalah elemen penting dalam proses difusi. Waktu
adalah aspek yang jelas dari setiap proses komunikasi. Waktu
tidak secara nyata berdiri sendiri terlepas dari suatu kejadian,
tetapi waktu merupakan aspek dari setiap kegiatan.
Keterlibatan elemen waktu dalam proses difusi dapat dilihat
pada tiga hal berikut: (1) proses keputusan inovasi, (2) kepekaan
seseorang terhadap inovasi, dan (3) tingkat adopsi inovasi dalam
sebuah sistem, biasanya diukur sebagau jumlah anggota sistem
yang mengadopsi inovasi ada waktu tertentu
RANGKUMAN
EVALUASI
UMPAN BALIK
Rumus:
Jumlah Jawaban Yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8
TINDAK LANJUT
Gambar 2.1 Burj Khalifa in Dubai merupakan salah satu bukti kecanggihan sains dan
teknologi (https://www.khaleejtimes.com/nation/dubai/Dubais-Burj-
Khalifa-turns-8:-50-facts-you-didnt-know-).
Konfirmasi 1. Pengetahuan
#(Menerima/ 2. Persuasi
Menolak) (Sikap)
3.
Keputusan
2. Informasi
3. Evaluasi
(Menerima/Menolak
Simbolik)
4. Mencoba (Percobaan
Diterima/Ditolak)
5. Menggunakan
3) Kerumitan (Complexity)
Kerumitan adalah suatu inovasi yang muncul dan dinilai
menjadi sulit untuk dipahami serta sulit diimplementasikan.
Beberapa inovasi bersifat sangat mudah dipahami dan digunakan
oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Jadi, semakin
mudah dipahami oleh pengadopsi terhadap inovasi yang muncul
maka semakin cepat suatu inovasi tersebut dapat diadopsi.
Sebagai contoh, melakukan program analisis terhadap jenis
kecerdasan siswa sebelum belajar, katakanlah “Kecerdasan
Majemuk atau Multiple Intelligences”. Selain mengetahui jenis
kecerdasan siswa berdasarkan konsep kecerdasan majemuk, hasil
analisis ini juga membantu pengajar dalam mendesain
pembelajaran yang cocok sesuai kecerdasan siswa. Hasil analisis
kecerdasan juga membantu siswa dalam mengenali dirinya dalam
belajar sehingga siswa berpotensi dalam mengembangkan dirinya.
Tingkat kesulitan dan kompleksitas program ini akan menjadi
acuan dalam proses adopsi, jika program ini bisa dipahami atau
RANGKUMAN
UMPAN BALIK
EVALUASI
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban evaluasi dan
hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Gunakanlah rumus-di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam
materi kegiatan belajar di atas.
TINDAK LANJUT
Keunggulan Relatif
advantage)
Kompatibilitas
Kemampuan Diobservasi
Kerumitan
DAFTAR PUSTAKA
KEPUTUSAN INOVASI
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan tentang tahapan pengambilan
keputusan inovasi, yang terdiri dari tahap keputusan inovasi, tipe
keputusan inovasi, serta hambatan inovasi.
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. memahami dan menjelaskan tahapan pengambilan keputusan
inovasi;
2. membedakan tipe-tipe keputusan inovasi;
3. memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan inovasi.
Gambar 3.1 Penerapan “Lesson Study” merupakan salah satu keputusan inovasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, “Lesson Study for Teaching
Development” (http://www.achievementnetwork.org/anetblog/teaching-
study).
2
5
Bujukan
Conformation
Persuation
Konfirmasi
3
4
Pengambilan
Implementasi
Keputusan
Implementatio
Decision Making
Gambar 3.2 Tahap Keputusan Inovasi Menurut Rogers & Shoemakers (1971)
b. How to Knowledge
Istilah How to Knowledge merupakan pengetahuan tentang
bagiamana cara menggunakan inovasi dengan baik dan benar.
c. Principle Knowledge
Istilah Principle Knowledge adalah prinsip-prinsip keberfungsian
suatu pengetahuan yang menadasari suatu inovasi khususnya
mengenai bagaimana dan mengapa suatu inovasi dapat bekerja.
Contohnya adalah teori kuman, teori tersebut yang mendasari
penggunaan vaksinasi dan kakus untuk sanitasi perkampungan
dan kampanye kesehatan.
b) Sumber Daya
Rencana terkait pengimplementasian suatu inovasi
memerlukan banyak pertimbangan khususnya tingkat
pengetahuan dan jumlah dana. Hal ini berkaitan erat
dengan suatu inovasi yang akan dilakukan dan inovasi
tersebut jauh berbeda dengan praktek inovasi di masa lalu.
Sehingga, hal ini dinilai sebagai perubahan besar yang
kemudian mendatangkan banyak pemikiran,
pertimbangan, dan rencana dalam mengimplementasi
inovasi tersebut. Sumber daya dalam bentuk keahlian dan
keuangan menjadi pendukung utama terlaksananya suatu
inovasi. Awal penyebarluasan suatu gagasan inovasi akan
c) Sistem
Peran sistem disini menggambarkan bahwa dana yang
didiskusikan sebelumnya bahwa, kecukupan dana tidak
menjamin terlaksananya gagasan inovasi yang
dikembangkan. Artinya, kecerdasan suatu sistem sosial
untuk bisa menggunakan sumber daya keahlian seperti
pengetahuan dan keterampilan anggota-anggota yang
terlibat dalam suatu proyek inovasi mejadi faktor penting.
Dengan kata lain, kurangnya dan tidak cermatnya dalam
pemilihan sumber daya terkait implementasi inovasi yang
dibuat akan menjadi hambatan. Sehingga sistem yang
dibuat haruslah terencana dan berpotensi memprediski
keterlaksanaan inovasi tersebut.
RANGKUMAN
EVALUASI
Rumus:
Jumlah Jawaban Yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
INOVASI KURIKULUM
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan tentang inovasi kurikulum. Pada
bagian ini akan dijelaskan tentang hakikat dan ciri-ciri inovasi
kurikulum, berbagai macam inovasi kurikulum seperti Kurikulum
berbasis kompetensi, Kurikulum berbasis masyarakat, dan
Kurikulum terpadu beserta berbagai jenis dan contohnya.
Pemahaman tentang inovasi kurikulum sangat penting bagi seorang
guru atau calon guru, karena dapat membantu guru dalam
melaksanakan tugasnya
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan:
1. pengertian inovasi kurikulum;
2. hambatan-hambatan yang terdapat dalam penerapan inovasi
kurikulum;
3. perbedaan karakteristik berbagai macam inovasi kurikulum,
Kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum berbasis
masyarakat, dan kurikulum berbasis keterpaduan; dan
4. berbagai jenis inovasi kurikulum dengan memberikan contoh-
contoh implementasinya.
3. Pengembangan evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses memberikan
pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan seperti orang, benda, kegiatan, keadaan
kesatuan tertentu. Karakteristik evaluasi meliputi, pertama
evaluasi merupakan suatu proses atau tindakan, kedua proses
INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS 92
tersebut dilakukan untuk memberi makna atau nilai. Sebagai
suatu proses, evaluasi terdiri atas serangkaian kegiatan
seperti pengumpulan data dan informasi tentang pencapaian
hasil belajar siswa, s e r t a pembuatan keputusan tentang
hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang telah diperoleh.
Menurut Bloom (Krathwohl, 2002) kriteria keberhasilan
belajar siswa hendaknya meliputi ketiga aspek; kognitif,
afektif dan psikomotor. Sebagai bentuk kurikulum yang
menghendaki ketercapaian kompetensi, maka alat dan
bentuk penilaian harus seimbang baik dari aspek bentuk
tes maupun non tes, maupun dari aspek fungsi sebagai
fungsi formatif maupun sumatif.
Melalui pelaksanaan KBK, guru bertindak memfasilitasi
bagaimana peserta didik belajar, sehingga perencanaan,
pelaksanaan hingga penilaian harus berorientasi pada
aktivitas peserta didik yang beragam dalam rangka
memperoleh banyak pengalaman belajar.
Pengertian
Kurikulum berbasis masyarakat disebut juga sebagai
kurikulum berbasis wilayah. Kurikulum berbasis masyarakat,
yang bahan dan objek kajiannya a d a l a h kebijakan dan
ketetapan yang dilakukan di daerah, haruslah disesuaikan
dengan kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan
kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh
siswa di daerah tersebut. Bagi siswa, hal ini berguna untuk
menumbuhkan keakraban dengan lingkungan dimana mereka
tinggal, mencegah dari keterasingan lingkungan, membiasakan
diri dengan budaya dan adat istiadat setempat, serta
menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup.
Pengertian
Konsep keterpaduan pada hakekatnya menunjuk pada
keseluruhan, kesatuan, kebulatan, kelengkapan, kompleks,
yang ditandai oleh interaksi dan interpendensi antara
komponen-komponennya.
2. Model Webbed
Model webbed atau model jaring laba-laba merupakan
model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai
dasar pembelajaran. Model webbed memadukan multi disiplin
ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema
(Fogarty, 2009). Webbed diterapkan dengan menggunakan
pendekatan tematik yang dimulai dengan tema pokok kemudian
dikembangkan menjadi sub-sub tema dengan memperhatikan
kaitannya dengan bidang-bidang studi terkait. Tema pokok
digunakan sebagai tema yang mendasari semua mata pelajaran
terkait yang berbeda satu sama lain. Setelah tema telah
disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema
dengan memperhatikan kaitannya dengan matapelajaran yang
lain. Dari sub-sub tema ini direncanakan aktivitas belajar yang
harus dilakukan siswa.
3. Model Immersed
Immersed dapat diartikan sebagai tercelup atau terbenam.
Pembelajaran terpadu model immersed dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang
ilmu untuk menghasilkan pemikiran yang sesuai bidang
minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, di mana siswa diharapkan mampu
INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS 107
menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajari menurut
sudut pandang mereka sendiri, kemudian meleburkan atau
membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan
yang dijalaninya. Pembelajaran ini tidak lagi berfokus pada mata
pelajaran, tetapi berfokus pada para siswa sebagai individu-
individu yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang
berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan
kerja sama.
4. Model Networked
Tidak seperti model-model sebelumnya, pada
model networked (jaringan), siswa mengarahkan proses
integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka
butuhkan. Hanya pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-
beluk dan dimensi bidang mereka serta dapat menargetkan
sumber daya yang diperlukan. Model ini, seperti model yang
lain, berkembang dan tumbuh sebagai kebutuhan tambahan
yang dapat mendorong peserta didik ke arah yang baru.
Model networked merupakan suatu model kurikulum
terpadu yang mengandalkan kemungkinan pengubahan
INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS 110
konsep, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan
dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda – beda.
Belajar disikapi sebagi proses yang berlangsung secara terus –
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara
pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Pada model networked terjadi kerjasama antara siswa
dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau
lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya
atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung
mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku
bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak,
orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa
memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa
termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam
dirinya.
RANGKUMAN
UMPAN BALIK
EVALUASI
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban evaluasi dan
hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Gunakanlah rumus-di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam
materi kegiatan belajar di atas.
Rumus:
Jumlah Jawaban Yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan tentang pentingnya inovasi
pembelajaran, strategi pembelajaran inovatif, dan building blocks
untuk lingkungan pembelajaran inovatif.
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan pentingnya inovasi dalam pembelajaran;
2. merancang pembelajaran yang inovatif berdasarkan strategi-
strategi pembelajaran yang telah dijelaskan; serta
3. menjelaskan building blocks untuk lingkungan pembelajaran
inovatif.
Identifikasi
kebutuhan
Perumusan alat
pengukur
keberhasilan
Perumusan
tujuan Revisi
Penulisan naskah
media
Tes/uji coba
Naskah siap
produksi
2. Pembelajaran kooperatif
Siswa bekerja bersama-sama dan bertanggung jawab satu
dengan yang lain terhadap pembelajaran sebagaimana siswa
belajar mandiri. Pembelajaran kooperatif menekankan pada
pemikiran dan pembelajaran tingkat tinggi. Pembelajaran
kooperatif membawa manfaat dalam pendidikan, termasuk
diantaranya adalah kemampuan dalam pengelompokkan dan
sebagai cara untuk mempersiapkan siswa dalam lingkungan
kerja yang semakin kolaboratif.
5. Pendekatan inkuiri
Siswa membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan kognitif tingkat tinggi. Konteks penting untuk
mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan pendekatan
inkuiri secara kompleks, proyek-proyek yang bermanfaat yang
disusun (dirancang) secara berkelanjutan, kolaborasi,
penelitian, manajement sumber-sumber serta pengembangan
kinerja atau produk yang ambisius. Pendekatan-pendekatan
yang relevan dengan pendekatan inkuiri ini meliputi:
PjBL (Project Based Learing)
PBL (Problem Bases Learning)
Pembelajaran melalui desain
6. penilaian formatif
Evaluasi formatif mengarahkan siswa untuk mendapatkan
luaran yang lebih baik melalui penyediaan umpan balik kepada
RANGKUMAN
EVALUASI
UMPAN BALIK
Rumus:
Jumlah Jawaban Yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
EVALUASI
UMPAN BALIK
Rumus:
Jumlah Jawaban Yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8
DAFTAR PUSTAKA