Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KLINIK RELAWAN COVID-19

DI PUSKESMAS SIULAK DERAS


KABUPATEN KERINCI
PADA TANGGAL 15 MARET - TANGGAL 6 MAI TAHUN 2020

Disusun Oleh:

PITRIANI.M
181012115301238

Pimpinan Lahan Praktik

Ns ELVAN TRIVOLTA S Kep


NIP. 19750907 200604 1 010

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN IKES PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI
TAHUN 2020
LEMBAR PERNYATAAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK RELAWAN COVID-19


DI PUSKESMAS SIULAK DERAS
KABUPATEN KERINCI
PADA TANGGAL 15 MARET - TANGGAL 6 MAI TAHUN 2020

Bahwasanya laporan ini sebenar-benarnya bukti pelaksanaan praktik klinik relawan


COVID19 yang dilaksanakan di Puskesmas Siulak Deras dari Tanggal 15 Maret sampai 6
Mai Tahun 2020

Mengetahui Siulak Deras , 6 Mai 2020


Pimpinan Puskesmas Mahasiswa Praktik

Ns ELVAN TRIVOLTA S Kep PITRIANI.M


Nip.19750907 200604 1 010 Nim. 181012115301238

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK RELAWAN COVID-19


DI PUSKESMAS SIULAK DERAS
KABUPATEN KERINCI
PADA TANGGAL 15 MARET - TANGGAL 6 MAI TAHUN 2020

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


Telah Disahkan oleh Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan

Bukit Tinggi, ………… 2020


Menyetujui

Pembimbing Akademik

Indah Putri Ramadhanti, S.ST,M.Keb


NIDN: 1013058901

Diketahui Mengetahui
Ka. Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Kordinator praktik klinik

Ayu Nurdiyan, S.ST, M.Keb Indah Putri Ramadhanti, S.ST,M.Keb


NIDN: 1011118703 NIDN: 1013058901

iii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ....................................................................................
DAFTAR SKEMA (JIKA ADA) .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan (Umum dan Khusus...........................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Gambaran Umum Lokasi Praktik Klinik........................................................................
B. Konsep Umum COVID-19.............................................................................................
C. Perencanaan Program Promosi Kesehatan COVID-19...................................................
D. Perencanaan Program Preventif Kesehatan COVID-19.................................................

BAB III LAPORAN PROMOSI KESEHATAN COVID-19


A. Alur Kegiatan..................................................................................................................
B. Pembahasan Pelaksanaan................................................................................................
C. Evaluasi...........................................................................................................................

BAB IV LAPORAN PREVENTIF KESEHATAN COVID-19


A. Alur Kegiatan..................................................................................................................
B. Pembahasan Pelaksanaan................................................................................................
C. Evaluasi.............................................................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Ganchart
Satuan Acara Promosi Kesehatan
Satuan Acara Preventif Kesehatan
Brosur (Jika Ada), dll
Dokumentasi
Surat Balasan Telah Menyelesaikan Praktik Klinik

v
SATUAN ACARA PROMOTIF

Hari/Tanggal :
Jam :
Pokok Bahasan :
Sasaran :
Penyuluhan :
Tempat :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

C. Garis-Garis Besar Materi :

D. Metode :

E. Media dan Alat Peraga :

F. Proses Kegiatan Penyuluhan :

No Kegiatan Respon Waktu

G. Materi :

H. Referensi :

vi
SATUAN ACARA PREVENTIF

Hari/Tanggal :
Jam :
Pokok Bahasan :
Sasaran :
Penyuluhan :
Tempat :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

C. Garis-Garis Besar Materi :

D. Metode :

E. Media dan Alat Peraga :

F. Proses Kegiatan Penyuluhan :

No Kegiatan Respon Waktu

G. Materi :

H. Referensi :

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat
ini masih belum diketahui. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus
disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public
Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan
jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran
antar negara.

1 Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


9

Sampai dengan 3 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus


konfimasi di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4%). Rincian negara dan
jumlah kasus sebagai berikut: Republik Korea (4.812 kasus, 28 kematian), Jepang
(268 kasus, 6 kematian), Singapura (108 kematian), Australia (33 kasus, 1
kematian), Malaysia (29 kasus), Viet Nam (16 kasus), Filipina (3 kasus, 1
kematian), New Zealand (2 kasus), Kamboja (1 kasus), Italia (2.036 kasus, 52
kematian), Perancis (191 kasus, 3 kematian), Jerman (157 kasus), Spanyol (114
kasus), United Kingdom (39 kasus), Swiss (30 kasus), Norwegia (25 kasus),
Austria (18 kasus), Belanda (18 kasus), Swedia (15 kasus), Israel (10 kasus),
Kroasia (9 kasus), Islandia (9 kasus), San Marino (8 kasus), Belgia (8 kasus),
Finlandia (7 kasus), Yunani (7 kasus), Denmark (5 kasus), Azerbaijan (3 kasus),
Republik Ceko (3 kasus), Georgia (3 kasus), Romania (3 kasus), Rusia (3 kasus),
Portugal (2 kasus), Andorra (1 kasus), Armenia (1 kasus), Belarus (1 kasus),
Estonia (1 kasus), Irlandia (1 kasus), Republik Latvia (1 kasus), Lithuania (1
kasus), Luxembourg (1 kasus), Monako (1 kasus), Makedonia Utara (1 kasus),
Thailand (43 kasus, 1 kasus), India (5 kasus), Indonesia (2 kasus), Nepal (1
kasus), Sri Lanka (1 kasus), Iran (1.501 kasus, 66 kematian), Kuwait (56 kasus),
Bahrain (49 kasus), Iraq (26 kasus), Uni Emirat Arab (21 kasus), Libanon (13
kasus), Qatar (7 kasus), Oman (6 kasus), Pakistan (5 kasus), Mesir (2 kasus),
Afghanistan (1 kasus), Yordania (1 kasus), Maroko (1 kasus), Arab Saudi (1
kasus), Tunisia (1 kasus), Amerika Serikat (64 kasus, 2 kematian), Kanada (27
kasus), Ekuador (6 kasus), Meksiko (5 kasus), Brasil (2 kasus), Republik
Dominika (1 kasus), Algeria (5 kasus), Nigeria (1 kasus), Senegal (1 kasus).
Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan
terinfeksi.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia
melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko
tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19
termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah
penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika
batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan
liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


10

penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit
gawat darurat.

Sedangkan di Kabupaten Kerinci seperti keterangan di atas, satu orang


Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Klaster Gowa di nyatakan positif terinfeksi
Covid 19. Hal ini diketahui setelah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci
memberikan keterangan kepada sejumlah awak media Senin sore (30/03/2020).
Pasien positif Covid 19 tersebut di rawat diruangan isolasi RSU MHA Thalib
Kerinci. Klaster Gowa ini menurut data dari Komando Resor Militer 042/Garuda
Putih Jambi untuk Kabupaten Kerinci ditemukan sebanyak 12 orang dan
semuanya sudah di lakukan Ravid tes dan ditemukan 1 orang Positif, ke sebelas
orang ini merupakan ODP dan dilakukan isolasi mandiri di rumah, sedangkan
yang hasil Ravid tes nya positif sekarang ini di isolasi di RSU MHA Thalib
Kerinci.
Di wilayah Puskesmas Siulak Deras. warga yang berstatus OTG sebanyak
38 orang, data ini di dapat dari laporan Bidan Desa, petugas kesehatan dan
perangkat desa di wilayah kerja Puskesmas Siulak Deras.. Otg tersebut datang
dari luar daerah seperti, Kota Padang, Jambi, Medan, Jakarta Pekan Baru,
Bukittinggi, Muaro Bungo dan Sarolanggun.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka rumusan masalah dalam
Laporan ini adalah Hasil Kegiatan Praktek Klinik Relawan COVID-19 untuk
penanganan COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras Kabupaten
Kerinci.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui hasil laporan kegiatan Praktek Klinik Relawan COVID-19 di

Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras Kabupaten Kerinci.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


11

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui Hasil Laporan Promotif Kegiatan Praktek Klinik COVID-19

di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras Kabupaten Kerinci

b. Diketahui Hasil Laporan Preventif Kegiatan Praktek Klinik COVID-19

di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras Kabupaten Kerinci

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


5 12

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Gambaran Umum Lokasi Praktik Klinik

1. Letak wilayah

Puskesmas Siulak Deras terletak pada garis 01o41’ Lintang Selatan samapi
dengan 02o02’ lintang selatan dan di antara 10o 140’ bujur timur daerah ini
beriklim tropis dengan suhu rata – rata 22 derajat calsius kecamatan gunung
kerinci mempunyai luas wilayah 47.723 Ha dengan trofografo
bergelombang,berbukit sampai bergunung dengan kemiringan lereng lebih
dari 30% dengan ketinggian antara 800 – 1200 meter dari permukaan laut.

Batas wilayah gunung kerinci :

a. Sebelah Utara berbatasan Kayu Aro Barat


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Siulak .
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Bungo.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi
Sumatera Barat.
2. Luas Wilayah dan jumlah desa / kelurahan

Luas wilayah Kecamatan Gunung Kerinci adalah 47.723 Ha dan Secara


administratif, Kecamatan Gunung Kerinci terdiri dari 6 desa 1 kelurahan
dengan berbagai perkembangannya masing-masing,

3. Konsep Umum Covid-19


1. Pengertian Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang system pernapasan.Virus
corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada system pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
(http://www.alodokter.com/virus-corona)
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


13

menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja,


mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil
dan menyusui. (http://www.alodokter.com/virus-corona)

2. Gejala Virus Corona (Covid-19)


Gejala awal infeksi virus corona atau covid-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokanm, dan sakit
kepala.Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah
memberat.Penderita dengan gejala berat bisa mengalami demam tinggi,
batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.Gejala-
gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus corona.
Secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus corona, yaitu:
a) Demam (Suhu tubuh diatas 38 derajat Celcius)
b) Batuk
c) Sesak napas

Gejala-gejala covid-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari


sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus corona.

3. Pencegahan Virus Corona (Covid-19)


Dikutip dari WHO, untuk mencegah infeksi dan menekankan
penularan Covid-19, kamu bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:
(http://www.kompas.com/skola/read/2020/03/22/183000269/apa-itu-virus-
corona?page=2)

a) Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau bersihkan dengan
pembersih tangan berbasis alcohol
b) Pertahankan jarak minimal 1 meter antara kamu dan orang yang batu
dan bersin
c) Hindari menyentuh wajah
d) Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
e) Tetap tinggal dirumah bila merasa tidak sehat.
f) Jangan merokok atau aktivitas lain yang melemahkan paru-paru
g) Lakukan menjaga jarak secara fisik, hindari perjalanan yang tidak perlu
dan menjauh dari kerumunan.

Berdasarkan keterangan diatas dapat kita pahami bahwa Virus Corona


(Covid-19) ini dapat kita cegah penularannya dengan menerapkan gaya
hidup sehat, seperti mencuci tangan, menjauhkan dari rokok atau hal lain
yang melemahkan paru paru kita. Apabila hal tersebut dilakukan maka kita
dapat membatasi penyebaran virus corona secara meluas.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


14

Untuk orang yang diduga terkena Covid-19 atau termasuk kategori


ODP (Orang dalam pemantauan) maupun PDP (Pasien dalam pengawasan),
ada beberapa langkah agar virus corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
(http://www.alodokter.com/virus-corona)

a) Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain
untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar
tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan orang lain.
b) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
c) Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya
hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
d) Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk anda
sampai benar-benar sembuh
e) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sakit.
f) Hindari berbagai penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
g) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang bersama orang lain.
h) Gunakan tisu untuk menutup mulut dab hidung bila hendak batuk atau
bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


15

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


16

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


D. Perencanaan Program Promosi Kesehatan Covid-19

WAKTU/TANGGAL LOKASI/ PETUGAS YG SUBTANSI


NO SASARAN METODE
PELAKSANAAN DESA MELAKSANAKAN INFORMASI

1 Rabu/15 April 2020 Puskesmas Pengunjung - Rapat penanganan Covid – 19 Pitriani M,Amd.Keb - Sosialisasi mengenai
Siulak puskesmas di Puskesmas Siulak Deras gejala klinis Covid-19.
Deras Nelyanti, Amd.Keb - Pencegahan penularan
Covid-19 dengan Cuci
Pedora Desia Lelani, AM.Keb Tangan Pake Sabun di
air mengalir.
Uce Novratilopa, Amd.Keb - Pembagian brosur
mengenai Covid-19

2 Kamis/16 April 2020 Desa-desa Masyarakat - Penyebaran informasi dengan Lintas Sektor Desa-desa diwilayah - Pemberian informasi
di wilayah menggunakan pengeras suara kerja puskesmas tentang Covid -19
Puskesmas masjid - Cara pencegahan
Siulak Pitriani M,Amd.Keb penularan Covid-19
Deras Nelyanti, Amd.Keb

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

Uce Novratilova, Amd.Keb

3 Jumat/17 April 2020 Puskesmas Pengunjung - Penyuluhan dalam gedung Pitriani M,Amd.Keb - Sosialisasi mengenai
Siulak puskesmas gejala klinis Covid-19.
Deras - Simulasi CPTS Nelyanti, Amd.Keb - Pencegahan penularan
Covid-19 dengan Cuci

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


18

Pedora Desia Lelani, AM.Keb Tangan Pake Sabun di


air mengalir.
Uce Novratilova, Amd.Keb

4 Sabtu/18 April 2020 Puskesmas Pengunjung - Penyuluhan pencegahan covid- Pitriani M,Amd.Keb - Sosialisasi mengenai
Siulak puskesmas 19 gejala klinis Covid-19.
Deras Nelyanti, Amd.Keb - Pencegahan penularan
- Simulasi CPTS Covid-19 dengan Cuci
Pedora Desia Lelani, AM.Keb Tangan Pake Sabun di
air
Uce Novratilova, Amd.Keb

5 Jum’at/10 April 2020 Desa Rumah Penyemprotan disinfektan dan Pitriani M,Amd.Keb Untuk mencegah
sungai batu Masyarakat dan pembagian liflet penularan Covid-19 di
gantih tempat umum Nelyanti, Amd.Keb wilayah Desa Baru Sungai
Deras.
Pedora Desia Lelani, AM.Keb

Uce Novratilova, Amd.Keb

6 Rabu /22 April 2020 Desa-desa Posko Covid-19 - Berkoordinasi dan menjalin Staf Desa Siulak deras mudik Sosialisasi mengenai
di Wilayah Desa Siulak kerjasama lintas sector gejala klinis Covid-
Puskesmas Deras Mudik Pitriani M,Amd.Keb 19.Dan Pencegahan
Siulak -Penyebaran informasi melalui penularan Covid-19
media brosur dan lefle Nelyanti, Amd.Keb
Deras
Pedora Desia Lelani, AM.Keb

Uce Novratilova, Amd.Keb

7 Kamis/23 April 2020 Desa-desa Pengunjung - Sosialisasi mengenai gejala Pitriani M,Amd.Keb -Sosialisasi mengenai
di Wilayah

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


19

Puskesmas Puskesmas klinis Covid -19 Nelyanti, Amd.Keb gejala klinis Covid -19
Siulak
Deras - Pencegahan penularan Covid- Pedora Desia Lelani, AM.Keb -pencegahan penularan
19 Dengan Cuci Tangan Pakai Covid-19 Dengan Cuci
Sabun di Air Mengalir Uce Novratilova, Amd.Keb Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir

8 Senin/27 April 2020 Desa-desa Masyarakat - Sosialisasi mengenai covid-19 Staf Desa Siulak deras mudik Sosialisasi mengenai
diwilayah desa siulak covid-19 di balai desa
puskesmas deras mudik - pencegahan penularan Covid- Pitriani M,Amd.Keb sungai tutung.
19
Nelyanti, Amd.Keb pencegahan penularan
Covid-19 Dengan Cuci
Pedora Desia Lelani, AM.Keb
Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir

9 Senin/4 Mai 2020 Desa-desa Masyarakat - Kunjungan untuk mengambil Pitriani M,Amd.Keb Pemberian informasi
diwilayah data pasien ODP Desa Siulak tentang Covid -19 dan
puskesmas Tenang Nelyanti, Amd.Keb pencegahan penularan
Covid-19
Pedora Desia Lelani, AM.Keb

10 Selasa/5 Mei 2020 Puskesmas Pengunjung - Penyuluhan dalam gedung Pitriani M,Amd.Keb -Sosialisasi mengenai
Puskesmas gejala klinis Covid -19
- Simulasi CTPS Nelyanti, Amd.Keb
-pencegahan penularan
Pedora Desia Lelani, AM.Keb Covid-19 Dengan Cuci
Tangan Pakai Sabun di

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


20

Air Mengalir

11 Rabu/ 6 Mei 2020 Desa-desa Pemerintah - Sosialisasi masalah Covid -19 Pitriani M,Amd.Keb -Penyebaran surat edaran
diwilayah desa, di Desa Siulak Tenang dan himbauan antisipasi
puskesmas masyarakat dan Nelyanti, Amd.Keb penyebaran Covd-19
tempat umum Pedora Desia Lelani, AM.Keb -Pemberian informasi
tentang Covid -19 dan
pencegahan penularan
Covid-19

7 Sabtu/25 April 2020 Puskesmas Pengunjung -Penyuluhan dalam gedung Pitriani M,Amd.Keb -Sosialisasi mengenai
Puskesmas gejala klinis Covid -19
-Simulasi ctps Nelyanti, Amd.Keb
-pencegahan penularan
Tanyajawab, diskusi dan praga Pedora Desia Lelani, AM.Keb Covid-19 Dengan Cuci
Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir

8 Senin/27 April 2020 Masyarakat -Penyuluhan dalam gedung Pitriani M,Amd.Keb Sosialisasi mengenai
Desa Sungai covid-19 di balai desa
Batu Gantih -Simulasi ctps Nelyanti, Amd.Keb sungai tutung.
Mudik Tanya Jawab Poster Pedora Desia Lelani, AM.Keb pencegahan penularan
Covid-19 Dengan Cuci
Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir

9 Senin/4 Mai 2020 Desa-desa Masyarakat Penyebaran informasi keliling Pitriani M,Amd.Keb Pemberian informasi

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


21

diwilayh dengan menggunakan pengeras Nelyanti, Amd.Keb tentang Covid -19 dan
puskesmas suara mobil ambulance pencegahan penularan
Pedora Desia Lelani, AM.Keb Covid-19

10 Selasa/5 Mei 2020 Puskesmas Pengunjung -Penyuluhan dalam gedung Pitriani M,Amd.Keb -Sosialisasi mengenai
Puskesmas gejala klinis Covid -19
-Simulasi ctps Nelyanti, Amd.Keb
-pencegahan penularan
Pedora Desia Lelani, AM.Keb Covid-19 Dengan Cuci
Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir

11 Rabu/ 6 Mei 2020 Desa-desa Pemerintah -Berkoordinasi dan menjalin Pitriani M,Amd.Keb -Penyebaran surat edaran
diwilayah desa, kerjasama lintas sector dan himbauan antisipasi
puskesmas masyarakat dan Nelyanti, Amd.Keb penyebaran Covd-19
tempat umum -Penyebaran informasi melalui
media brosur dan lefle Pedora Desia Lelani, AM.Keb -Pemberian informasi
tentang Covid -19 dan
pencegahan penularan
Covid-19

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


22

A. Perencanaan program preventif kesehatan Covid-19

WAKTU/TANGGAL LOKASI/ PETUGAS YG SUBTANSI


NO SASARAN METODE
PELAKSANAAN DESA MELAKSANAKAN INFORMASI

1 Jum’at/10 April 2020 Desa Rumah Masyarakat Penyemprotan disinfektan dan Lintas Sektor Desa Sungai Batu Untuk mencegah
Sungai dan tempat umum pembagian liflet Gantih Hilir penularan Covid-19 di
Batu wilayah Desa Sungai batu
Gantih Pitriani M,Amd.Keb gantih hilir
Hilir Nelyanti, Amd.Keb

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

2 Senen/13 April 2020 Desa siulak Rumah Masyarakat Penyemprotan disinfektandan Lintas Sektor Desa siulak Untuk mencegah
tenang dan tempat umum pembagian masker tenang. penularan Covid-19 di
wilayah Desa siulak
Pitriani M,Amd.Keb tenang.
Nelyanti, Amd.Keb

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

3 Selasa/14 April 2020 kelurahan Rumah Masyarakat Penyemprotan disinfektan Lintas sektor kelurahan siulak Untuk mencegah
siulak deras dan tempat umum deras penularan Covid-19 di
Dan Pembagian Masker wilayah kelurahan siulak
Pitriani M,Amd.Keb deras
Nelyanti, Amd.Keb

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


23

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

4 Rabu/15 April 2020 Kelurahan Rumah Masyarakat Penyemprotan disinfektan Lintas sector Desa Baru Sungai Untuk mencegah
Siulak dan tempat umum Medang penularan Covid-19 di
Deras Endang Kurniawati, AM.Keb kelurahan siulak deras

Yesi Veronika, Amd.Keb

Ratna Dewi, Amd.Keb

5 Kamis/16 April 2020 Desa Rumah Masyarakat Penyemprotan disinfektan Lintas sector Desa Taman Untuk mencegah
Danau dan tempat umum Jernih penularan Covid-19 di
tinggi Dan pembagian liflet wilayah Desa Danau
Pitriani M,Amd.Keb tinggi
Nelyanti, Amd.Keb

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

6 Sabtu/18 April 2020 Puskesmas Pengunjung Demonstrasi Cuci Tangan Pitriani M,Amd.Keb Untuk pencegahan
Siulak Puskesmas Siulak penularan Covid-19 di
Deras. Deras. wilayah Puskesmas Siulak
Deras .

7 Selasa/21 April 2020 Desa siulak Masyarakat dan Penyemprotan disinfektan dan Pitriani M,Amd.Keb Untuk mencegah
tenang. tempat umum pembagian masker penularan Covid-19 di
Nelyanti, Amd.Keb wilayah desa siulak
tenang.
Pedora Desia Lelani, AM.Keb

8 Kamis/23 April 2020 Puskesmas Pasien yang baru Pemeriksaan Ravid Tes Pitriani M Untuk mengetahui hasil

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


24

siulak deras pulang dari NTT Pertama pemeriksaan Covid-19

9 Jumat/24 April 2020 Puskesmas Masyarakat dan Penyemprotan disinfektan dan Pitriani M Untuk mencegah
siulak deras tempat umum pembagian masker penularan Covid-19 di
wilayah kelurahan siulak
deras

10 Senin/4 Mai 2020 Puskesmas Pasien yang baru Pemeriksaan Ravid tes Kedua Petugas Labor dan P2M Dinas Untuk mengetahui hasil
siulak deras pulang dari NTT Kesehatan pemeriksaan Covid-19

Pitriani M,Amd.Keb

Nelyanti, Amd.Keb

Pedora Desia Lelani, AM.Keb

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


25

BAB III

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN COVID-19

A. Alur Kegiatan
Upaya pencegahan umum dalam promosi kesehatan yang dapat dilakukan selama
masa pandemic covid-19 antara lain:
a. Cuci tangan dan sabun dengan air mengalir selama 20 detik terdapat 7 langkah
cuci tangan yang benar. Gunakan Hand Sanitizer berbasis alcohol yang
setidaknya mengandung alcohol 70% jika air dan sabun tidak tersedia.
b. Hindari menyentuh mata hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
c. Sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit
d. Gunakan masker medis saat sakit, tetap tinggal dirumah saat sakit atau segera ke
fasilitas kesehatan yang ada di wilayah masing-masing, jangan terlalu banyak
beraktifitas diluar.
e. Tutupi hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan tisu, buang tisu pada
tempat yang telah disediakan, bila tidak ada tisu lakukan batuk sesuai etika batuk.
Terapkan etika bersin dan batuk dengan benar menggunakan siku tangan bagian
dalam atau tisu bersih.
f. Hindari kontak langsung seperti salaman atau sentuhan lainnya.
g. Hindari berbagi barang pribadi, selalu gunakan barang sendiri dan hindari
meminjam barang pada orang lain
h. Terapkan menjaga jarak antara 1 dengan yang lain minimal 1 meter.
i. Cuci bahan makanan sebelum mengolah dan disimpan dilemari pendingin, dapat
dicuci dengan menggunakan larutan hydrogen peroksida ataupun cuka yang dapat
membunuh bakteri kuman dan virus.
j. Bersihkan perabotan rumah tangga dengan menggunakan disinfektan setiap pagi
dan sore hari sebelum dan setelah beraktifitas.
k. Tingkatkan imun tubuh dengan cara makan makanan dengan gizi yang seimbang,
rajin berolahraga dan istirahat yang cukup, jaga kebersihan lingkungan.
l. Hindari Kontak dengan hewan, seperti kalelawar, tikus, musang atau hewan lain
pembawa Covid-19 serta tidak pergi kepasar hewan. :

Bagi Petugas Kesehatan

1) Rekomendasi Utama Untuk Tenaga Kesehatan Yang Menangani Pasien COVID-19


Khususnya Ibu Hamil, Bersalin Dan Nifas:
a) Tenaga kesehatan tetap melakukan pencegahan penularan COVID 19, jaga jarak
minimal 1 meter jika tidak diperlukan tindakan.
b) Tenaga kesehatan harus segera memberi tahu tenaga penanggung jawab infeksi
di tempatnya bekerja (Komite PPI) apabila kedatangan ibu hamil yang telah
terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
c) Tempatkan pasien yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) dalam ruangan khusus (ruangan isolasi infeksi airborne)
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
26

yang sudah disiapkan sebelumnya apabila rumah sakit tersebut sudah siap
sebagai pusat rujukan pasien COVID-19. Jika ruangan khusus ini tidak ada,
pasien harus sesegera mungkin dirujuk ke tempat yang ada fasilitas ruangan
khusus tersebut. Perawatan maternal dilakukan diruang isolasi khusus ini
termasuk saat persalinan dan nifas.
d) Bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi COVID-19, dianggap sebagai
Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan bayi harus ditempatkan di ruangan
isolasi sesuai dengan Panduan Pencegahan Infeksi pada Pasien Dalam
Pengawasan (PDP).
e) Untuk mengurangi transmisi virus dari ibu ke bayi, harus disiapkan fasilitas
untuk perawatan terpisah pada ibu yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari bayinya sampai batas risiko transmisi
sudah dilewati.
f) Pemulangan pasien postpartum harus sesuai dengan rekomendasi.

2) Rekomendasi bagi Petugas Kesehatan saat antenatal care:


a) Wanita hamil yang termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 harus
segera dirawat di rumah sakit (berdasarkan pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi COVID-19). Pasien dengan COVID-19 yang diketahui
atau diduga harus dirawat di ruang isolasi khusus di rumah sakit. Apabila rumah
sakit tidak memiliki ruangan isolasi khusus yang memenuhi syarat Airborne
Infection Isolation Room (AIIR), pasien harus ditransfer secepat mungkin ke
fasilitas di mana fasilitas isolasi khusus tersedia.
b) Investigasi laboratorium rutin seperti tes darah dan urinalisis tetap dilakukan
c) Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan
infeksi terkonfirmasi maupun PDP sampai ada rekomendasi dari episode
isolasinya berakhir. Pemantauan selanjutnya dianggap sebagai kasus risiko
tinggi.
d) Penggunaan pengobatan di luar penelitian harus mempertimbangkan analisis
risk benefit dengan menimbang potensi keuntungan bagi ibu dan keamanan bagi
janin. Saat ini tidak ada obat antivirus yang disetujui oleh FDA untuk
pengobatan COVID-19, walaupun antivirus spektrum luas digunakan pada
hewan model MERS sedang dievaluasi untuk aktivitas terhadap SARS-CoV-2
e) Antenatal care untuk wanita hamil yang terkonfirmasi COVID-19 pasca
perawatan, kunjungan antenatal selanjutnya dilakukan 14 hari setelah periode
penyakit akut berakhir. Periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila pasien
dinyatakan sembuh. Direkomendasikan dilakukan USG antenatal untuk
pengawasan pertumbuhan janin, 14 hari setelah resolusi penyakit akut.
Meskipun tidak ada bukti bahwa gangguan pertumbuhan janin (IUGR) akibat
COVID-19, didapatkan bahwa dua pertiga kehamilan dengan SARS disertai
oleh IUGR dan solusio plasenta terjadi pada kasus MERS, sehingga tindak
lanjut ultrasonografi diperlukan.
f) Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan diduga /
dikonfirmasi terinfeksi COVID-19, berlaku beberapa rekomendasi berikut:
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
27

Pembentukan tim multi-disiplin idealnya melibatkan konsultan dokter spesialis


penyakit infeksi jika tersedia, dokter kandungan, bidan yang bertugas dan dokter
anestesi yang bertanggung jawab untuk perawatan pasien sesegera mungkin
setelah masuk. Diskusi dan kesimpulannya harus didiskusikan dengan ibu dan
keluarga tersebut.
g) Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan
perjalanan ke luar negeri dengan mengikuti anjuran perjalanan (travel advisory)
yang dikeluarkan pemerintah. Dokter harus menanyakan riwayat perjalanan
terutama dalam 14 hari terakhir dari daerah dengan penyebaran luas SARS-
CoV-2. h) Vaksinasi. Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah COVID-19.

3) Rekomendasi Bagi Tenaga Kesehatan Terkait Pertolongan Persalinan:


a) Jika seorang wanita dengan COVID-19 dirawat di ruang isolasi di ruang
bersalin, dilakukan penanganan tim multi-disiplin yang terkait yang meliputi
dokter paru / penyakit dalam, dokter kandungan, anestesi, bidan, dokter
neonatologis dan perawat neonatal.
b) Upaya harus dilakukan untuk meminimalkan jumlah anggota staf yang
memasuki ruangan dan unit, harus ada kebijakan lokal yang menetapkan
personil yang ikut dalam perawatan. Hanya satu orang (pasangan/anggota
keluarga) yang dapat menemani pasien. Orang yang menemani harus
diinformasikan mengenai risiko penularan dan mereka harus memakai APD
yang sesuai saat menemani pasien.
c) Pengamatan dan penilaian ibu harus dilanjutkan sesuai praktik standar, dengan
penambahan saturasi oksigen yang bertujuan untuk menjaga saturasi oksigen >
94%, titrasi terapi oksigen sesuai kondisi.
d) Menimbang kejadian penurunan kondisi janin pada beberapa laporan kasus di
Cina, apabila sarana memungkinkan dilakukan pemantauan janin secara
kontinyu selama persalinan.
e) Sampai saat ini belum ada bukti klinis kuat merekomendasikan salah satu cara
persalinan, jadi persalinan berdasarkan indikasi obstetri dengan memperhatikan
keinginan ibu dan keluarga, terkecuali ibu dengan masalah gagguan respirasi
yang memerlukan persalinan segera berupa SC maupun tindakan operatif
pervaginam.
f) Bila ada indikasi induksi persalinan pada ibu hamil dengan PDP atau konfirmasi
COVID-19, dilakukan evaluasi urgency-nya, dan apabila memungkinkan untuk
ditunda samapai infeksi terkonfirmasi atau keadaan akut sudah teratasi. Bila
menunda dianggap tidak aman, induksi persalinan dilakukan di ruang isolasi
termasuk perawatan pasca persalinannya.
g) Bila ada indikasi operasi terencana pada ibu hamil dengan PDP atau konfirmasi
COVID-19, dilakukan evaluasi urgency-nya, dan apabila memungkinkan untuk
ditunda untuk mengurangi risiko penularan sampai infeksi terkonfirmasi atau
keadaan akut sudah teratasi. Apabila operasi tidak dapat ditunda maka operasi
sesuai prosedur standar dengan pencegahan infeksi sesuai standar APD lengkap.
h) Persiapan operasi terencana dilakukan sesuai standar.
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
28

i) Apabila ibu dalam persalinan terjadi perburukan gejala, dipertimbangkan


keadaan secara individual untuk melanjutkan observasi persalinan atau
dilakukan seksio sesaria darurat apabila hal ini akan memperbaiki usaha
resusitasi ibu.
j) Pada ibu dengan persalinan kala II dipertimbangkan tindakan operatif
pervaginam untuk mempercepat kala II pada ibu dengan gejala kelelahan ibu
atau ada tanda hipoksia.
k) Perimortem cesarian section dilakukan sesuai standar apabila ibu dengan
kegagalan resusitasi tetapi janin masih viable.
l) Ruang operasi kebidanan :
• Operasi elektif pada pasien COVID-19 harus dijadwalkan terakhir.
• Pasca operasi ruang operasi harus dilakukan pembersihan penuh ruang operasi
sesuai standar.
• Jumlah petugas di kamar operasi seminimal mungkin dan menggunakan alat
perlindungan diri sesuai standar.
m) Penjepitan tali pusat ditunda beberapa saat setelah persalinan masih bisa
dilakukan, asalkan tidak ada kontraindikasi lainnya. Bayi dapat dibersihkan dan
dikeringkan seperti biasa, sementara tali pusat masih belum dipotong.
n) Staf layanan kesehatan di ruang persalinan harus mematuhi Standar Contact dan
Droplet Precautions termasuk menggunakan APD yang sesuai dengan panduan
PPI.
o) Antibiotik intrapartum harus diberikan sesuai protokol.
p) Plasenta harus dilakukan penanganan sesuai praktik normal. Jika diperlukan
histologi, jaringan harus diserahkan ke laboratorium, dan laboratorium harus
diberitahu bahwa sampel berasal dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-
19.
q) Berikan anestesi epidural atau spinal sesuai indikasi dan menghindari anestesi
umum kecuali benar-benar diperlukan.
r) Tim neonatal harus diberitahu tentang rencana untuk melahirkan bayi dari ibu
yang terkena COVID-19 jauh sebelumnya.
4) Rekomendasi bagi Tenaga Kesehatan terkait Pelayanan Pasca Persalinan untuk Ibu
dan Bayi Baru Lahir :
a) Semua bayi baru lahir dilayani sesuai dengan protokol perawatan bayi baru
lahir. Alat perlindungan diri diterapkan sesuai protokol. Kunjungan neonatal
dapat dilakukan melalui kunjungan rumah sesuai prosedur. Perawatan bayi baru
lahir termasuk Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan imunisasi tetap
dilakukan. Berikan informasi kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan bayi
baru lahir dan tanda bahaya. Lakukan komunikasi dan pemantauan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir secara online/digital.
b) Untuk pelayanan Skrining Hipotiroid Kongenital, pengambilan spesimen tetap
dilakukan sesuai prosedur. Tata cara penyimpanan dan pengiriman spesimen
sesuai dengan Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital. Apabila terkendala
dalam pengiriman spesimen dikarenakan situasi pandemik COVID-19,
spesimen dapat disimpan selama maksimal 1 bulan pada suhu kamar.
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
29

c) Untuk bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 atau masuk dalam
kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dikarenakan informasi mengenai
virus baru ini terbatas dan tidak ada profilaksis atau pengobatan yang tersedia,
pilihan untuk perawatan bayi harus didiskusikan dengan keluarga pasien dan tim
kesehatan yang terkait.
d) Ibu diberikan konseling tentang adanya referensi dari Cina yang menyarankan
isolasi terpisah dari ibu yang terinfeksi dan bayinya selama 14 hari. Pemisahan
sementara bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi.
e) Bila seorang ibu menunjukkan bahwa ia ingin merawat bayi sendiri, maka
segala upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa ia telah menerima
informasi lengkap dan memahami potensi risiko terhadap bayi.
f) Sampai saat ini data terbatas untuk memandu manajemen postnatal bayi dari ibu
yang dites positif COVID-19 pada trimester ke tiga kehamilan. Sampai saat ini
tidak ada bukti transmisi vertikal (antenatal).
g) Semua bayi yang lahir dari ibu dengan PDP atau dikonfirmasi COVID-19 juga
perlu diperiksa untuk COVID-19.
h) Bila ibu memutuskan untuk merawat bayi sendiri, baik ibu dan bayi harus
diisolasi dalam satu kamar dengan fasilitas en-suite selama dirawat di rumah
sakit.
Tindakan pencegahan tambahan yang disarankan adalah sebagai berikut:
• Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan.
• Ketika bayi berada di luar inkubator dan ibu menyusui, mandi, merawat,
memeluk atau berada dalam jarak 1 meter dari bayi, ibu disarankan untuk
mengenakan APD yang sesuai dengan pedoman PPI dan diajarkan mengenai
etiket batuk.
• Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yang
menghasilkan aerosol yang harus dilakukan di dalam ruangan.
i) Pemulangan untuk ibu postpartum harus mengikuti rekomendasi pemulangan
pasien COVID-19.

5) Rekomendasi terkait Menyusui bagi Tenaga Kesehatan dan Ibu Menyusui :


a) Ibu sebaiknya diberikan konseling tentang pemberian ASI. Sebuah penelitian
terbatas pada dalam enam kasus persalinan di Cina yang dilakukan pemeriksaan
ASI didapatkan negatif untuk COVID-19. Namun mengingat jumlah kasus yang
sedikit, bukti ini harus ditafsirkan dengan hati-hati.
b) Risiko utama untuk bayi menyusu adalah kontak dekat dengan ibu, yang
cenderung terjadi penularan melalui droplet infeksius di udara.
c) Petugas kesehatan sebaiknya menyarankan bahwa manfaat menyusui melebihi
potensi risiko penularan virus melalui ASI. Risiko dan manfaat menyusui,
termasuk risiko menggendong bayi dalam jarak dekat dengan ibu, harus
didiskusikan. Ibu sebaiknya juga diberikan konseling bahwa panduan ini dapat
berubah sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


30

d) Keputusan untuk menyusui atau kapan akan menyusui kembali (bagi yang tidak
menyusui) sebaiknya dilakukan komunikasi tentang risiko kontak dan manfaat
menyusui oleh dokter yang merawatnya.
e) Untuk wanita yang ingin menyusui, tindakan pencegahan harus diambil untuk
membatasi penyebaran virus ke bayi:
• Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, pompa payudara atau botol.
• Mengenakan masker untuk menyusui.
• Lakukan pembersihan pompa ASI segera setelah penggunaan.
• Pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat
untuk memberi ASI.
• Ibu harus didorong untuk memerah ASI (manual atau elektrik), sehingga bayi
dapat menerima manfaat ASI dan untuk menjaga persediaan ASI agar proses
menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan bayi disatukan kembali. Jika memerah
ASI menggunakan pompa ASI, pompa harus dibersihkan dan didesinfeksi
dengan sesuai.
• Pada saat transportasi kantong ASI dari kamar ibu ke lokasi penyimpanan
harus menggunakan kantong spesimen plastik. Kondisi penyimpanan harus
sesuai dengan kebijakan dan kantong ASI harus ditandai dengan jelas dan
disimpan dalam kotak wadah khusus, terpisah dengan kantong ASI dari pasien
lainnya.

B. Pembahasan Pelaksanaan
Kegiatan promosi kesehatan yang telah dilaksanakan di wilayah puskesmas
sungai tutung antara lain:
1. Memberikan penyuluhan terhadap petugas dalam melaksanakan kegiatan relawan
penanganan covid-19.
2. Melakukan kunjungan rumah – penyelidikan epidemiologi pagi pendatang yang baru
datang dari luar kota atau luar negri dengan memakai APD.
3. Melakukan pengecekan suhu terhadap anggota keluarga yang baru datang dari luar
daerah atau luar negri atau ODP
4. Memberikan edukasi tentang penularan tentang covid-19
5. Menganjurkan pasien untuk melaksanakan isolasi mandiri tetap berada dirumah
selama 14 hari.
6. Melaksanakan kegiatan promotif cara mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan sehari-hari
7. Melaksanakan kegiatan promosi ke setiap desa di wilayah puskesmas sungai tutung
dan mengadakan penyuluhan tentang covid-19
8. Melakukan edukasi terhadap masyarakat pada umumnya tentang bahaya covid-19 dan
kepada ibu hami, bersalin, nifas bayi dan belita pada khususnya.

C. Evaluasi
1. Masyarakat di wilayah puskesmas sungai tutung sudah memahami dan mengerti
edukasi yang telah diberikan tentang bahaya Covid-19, penyebaran, gejala, dan cara
pencegahannya.
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
31

2. Poster atau leflet sudah dibagikan atau disebarkan untuk seluruh desa di wilayah
puskesmas sungai tutung.
3. Kerjasama dengan lintas program dan sektoral tentang penanganan dan pencegahan
Covid-19 sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan pengeras suara yang
dibantu oleh aparat keamanan dan aparat desa.
4. Pasien sudah melakukan pysical distencing disetiap kunjungan pasien.
5. Adanya posko-posko setiap desa untuk pemantauan masyarakat yang baru datang dari
luar daerah wajib lapor dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan seluruh
sector untuk membantu penanganan Covid-19.
6. Sosialisasi prilaku hidup bersih disetiap desa dan gotong royong bersama setiap
minggu telah dilaksanakan.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


32

BAB IV

LAPORAN PREVENTIF KESEHATAN COVID-19

A. Alur Kegiatan
Alur kegiatan preventif di wilayah puskemas sungai tutung bagi ibu hamil,
bersalin dan nifas antara lain:
a. Untuk pemeriksaan hamil pertama kali buat janji dengan dokter agar tidak
menunggu lama. selama perjalanan ken pelayanan kesehatan masyarakat tetap
melakukan pencegahan penularan Covid-19 secara umum
b. Pengisian stiker program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi/P4K di
pandu bidan, perawat atau dokter melalui media komunikasi
c. Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidapan sehari-hari
d. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. jika
terdapar resiko atau tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka periksakan
diri ketenaga kesehatan jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya, pemeriksaan
kehamilan dapat ditunda

1. Bagi Ibu Hamil


a) Untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji dengan dokter agar tidak
menunggu lama. Selama perjalanan ke fasyankes tetap melakukan
pencegahan penularan COVID-19 secara umum.
b) Pengisian stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi.
c) Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika
terdapat risiko / tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka periksakan
diri ke tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya, pemeriksaan
kehamilan dapat ditunda.
e) Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia
kehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam).
f) Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan
aktivitas fisik berupa senam ibu hamil / yoga / pilates / aerobic / peregangan
secara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat.
g) Kelas Ibu Hamil ditunda pelaksanaannya sampai kondisi bebas dari
pandemik COVID-19.
2. Bagi Ibu Bersalin
1) Rujukan terencana untuk ibu hamil berisiko.
2) Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Segera ke fasilitas
kesehatan jika sudah ada tanda-tanda persalinan.
3) Ibu dengan kasus COVID-19 akan ditatalaksana sesuai tatalaksana persalinan
yang dikeluarkan oleh PP POGI. d) Pelayanan KB Pasca Persalinan tetap
berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19
33

c. Bagi Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir


1) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihat
Buku KIA). Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke
tenaga kesehatan.
2) Kunjungan nifas (KF) dilakukan sesuai jadwal kunjungan nifas yaitu :
a) KF 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca
persalinan;
b) KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca
persalinan;
c) KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh
delapan) hari pasca persalinan;
d) KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat
puluh dua) hari pasca persalinan.
3) Pelaksanaan kunjungan nifas dapat dilakukan dengan metode kunjungan
rumah oleh tenaga kesehatan atau pemantauan menggunakan media online
(disesuaikan dengan kondisi daerah terdampak COVID-19), dengan
melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas,
ibu dan keluarga.
4) Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjian
dengan petugas e) Bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal
esensial saat lahir (0 – 6 jam) seperti pemotongan dan perawatan tali pusat,
inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata
antibiotik dan pemberian imunisasi hepatitis B.
5) Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan,
pengambilan sampel skrining hipotiroid kongenital (SHK) dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
6) Pelayanan neonatal esensial setelah lahir atau Kunjungan Neonatal (KN)
tetap dilakukan sesuai jadwal dengan kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan dengan melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 baik
dari petugas ataupun ibu dan keluarga. Waktu kunjungan neonatal yaitu :
a. KN 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 48 (empat puluh
delapan) jam setelah lahir;
b. KN 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari setelah
lahir;
c. KN3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh
delapan) hari setelah lahir.
7) Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI ekslusif
dan tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum pada
buku KIA). Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, segera
bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR), apabila ditemukan tanda bahaya atau
permasalahan segera dibawa ke Rumah Sakit.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


34

A. Pembahasan Pelaksanaan
1. Melakukan disinfektan 2x seminggu disetiap desa dengan melibatkan petugas
kesehatan, kepala desa, TNI dan Polisi.
2. Memberikan masker dan galon serta sabun untuk mencuci tangan secara gratis
disetiap desa di wilayah puskesmas sungai tutung
3. Melakukan sosial distancing di wilayah puskesmas sungai tutung
4. Menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti jaga jarak, pakai
masker dan cuci tangan, ditiakadan sholat berjamaah dimasjid dan ditiadakan resepsi
kehamilan.
5. Petugas memakai APD lengkap dalam mencegah penularan Covid-19
6. Membuat silang atau tempat duduk pasien dengan jarak satu tempat duduk
7. Setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas wajib memakai masker dan mencuci
tangan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam ruangan.
8. Melakukan Ravid tes pada pasien yang ODP
9. Melakukan karantina mandiri selama 14 hari bagi pasien yang ODP dan OTG
10. Pengecekan suhu tubuh ODP

B. Evaluasi
1. Petugas mengerti dan memahami tata cara penggunaan APD dalam menghadapi
Covid-19.
2. Suhu pasien OTG yang dilakukan puskesmas sungai tutung kepada pasien dalam
keadaan normal.
3. Pasien dengan sendirinya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, bila ada
keluhan dan gejala pasien sudah mengerti dan segera menghubungi petugas
kesehatan yang terdekat atau menghubungi nomor petugas yang telah ditunjuk.
4. Masyarakat sudah memahami dan mengerti pemakaian masker dan cuci tangan
sebelum berkunjung.
5. Petugas dari desa telah melakukan penyemprotan setiap 2x dalam satu minggu
disetiap desa.
6. Telah tersedianya pembagian gratis galon air, sabun cuci tangan dan masker disetiap
desa untuk seluruh wilayah puskesmas sungai tutung.
7. Sudah diatur jarak tempat duduk antara pasien yang berkunjung ke puskesmas
dengan jarak minimal 1 meter.
8. Hasil ravid tes terhadap pasien dari desa pungut mudik 2 orang dan desa empat
sungai tutung 1 orang, pemeriksaan ravid tes pertama dan kedua negative.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil kegiatan praktek klinik relawan covid-19 di puskesmas sungai tutung di
kabupaten kerinci telah dilaksanakan kegiatan promotif dan preventif. Dengan hasil
sebagai berikut:
Kesimpulan laporan kegiatan promotif:
1. Masyarakat di wilayah puskesmas sungai tutung sudah memahami dan mengerti
edukasi yang telah diberikan tentang bahaya Covid-19, penyebaran, gejala, dan cara
pencegahannya.
2. Poster atau leflet sudah dibagikan atau disebarkan untuk seluruh desa di wilayah
puskesmas sungai tutung.
3. Kerjasama dengan lintas program dan sektoral tentang penanganan dan pencegahan
Covid-19 sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan pengeras suara yang
dibantu oleh aparat keamanan dan aparat desa.
4. Pasien sudah melakukan pysical distencing disetiap kunjungan pasien.
5. Adanya posko-posko setiap desa untuk pemantauan masyarakat yang baru datang
dari luar daerah wajib lapor dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan
seluruh sector untuk membantu penanganan Covid-19.
6. Sosialisasi prilaku hidup bersih disetiap desa dan gotong royong bersama setiap
minggu telah dilaksanakan.

Kesimpulan laporan kegiatan preventif


1. Petugas mengerti dan memahami tata cara penggunaan APD dalam menghadapi
Covid-19.
2. Suhu pasien OTG yang dilakukan puskesmas sungai tutung kepada pasien dalam
keadaan normal.
3. Pasien dengan sendirinya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, bila ada
keluhan dan gejala pasien sudah mengerti dan segera menghubungi petugas
kesehatan yang terdekat atau menghubungi nomor petugas yang telah ditunjuk.
4. Masyarakat sudah memahami dan mengerti pemakaian masker dan cuci tangan
sebelum berkunjung.
5. Petugas dari desa telah melakukan penyemprotan setiap 2x dalam satu minggu
disetiap desa.
6. Telah tersedianya pembagian gratis galon air, sabun cuci tangan dan masker disetiap
desa untuk seluruh wilayah puskesmas sungai tutung.
7. Sudah diatur jarak tempat duduk antara pasien yang berkunjung ke puskesmas
dengan jarak minimal 1 meter.
8. Hasil ravid tes terhadap pasien dari desa pungut mudik 2 orang dan desa empat
sungai tutung 1 orang, pemeriksaan ravid tes pertama dan kedua negative.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19


36

B. Saran
1. Tenaga kesehatan tetap melakukan kegiatan pencegahan covid-19 dengan menjaga
jarak 1meter jika tidak diperlukan tindakan dan tetap memakai APD.
2. Tenaga kesehatan harus memberitahukan kepada tenaga penanggungjawab P2M bila
kedatangan ibu hamil atau PDP.
3. Upaya harus dilakukan meminimalkan staff yang memasuki ruangan, dikurangi 1
orang yang menemani pasien dan harus menggunakan masker dan sarung tangan.
4. Semua bayi baru lahir di layani sesuai dengan protocol prawatan.
5. Kunjungan neonatal dapat dilakukan melalui kunjungan rumah sesuai prosedur bayi
baru lahir termasuk screaning hepoteroik.
6. Berikan informasi kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan bayi baru lahir dan
tanda bahayanya.
7. Dihimbau pada ibu hamil, nifas, KB, bayi balita bila tidak ada keluhan parah untuk
ditunda dulu pergi ke puskesmas cukup menghubungi bidan melalui handphone.

Laporan Praktik Klinik Relawan COVID-19

Anda mungkin juga menyukai