KECAMATAN BOJONGSOANG
Diajukkan Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Mata Kuliah AMDAL Tahun Ajaran
2020/2021
Disusun Oleh:
Reyhan Reiyana A 173050026
Fadila Nuraprila 173050027
Fauzi Zaki M 173050030
Najib Saepul I 173050032
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan kasih
sayangnya kepada hamba-hamba Nya. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya
yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya. Dengan penuh rasa syukur kehadirat
Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Besar Mata Kuliah AMDAL. Laporan ini dibuat sebagai
salah satu persyaratan kelulusan Mata Kuliah AMDAL. Disamping itu, laporan ini
juga sebagai salah satu aplikasi nyata dari mata kuliah AMDAL. Kami menyadari
bahwa penyusunan laporan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan
dukungan dari pihak lain. Untuk itu, atas bantuan dan kerjasama semua pihak
yang ikut membantu terselesaikannya laporan ini, maka dalam kesempatan ini
kami ingin berterima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan sebuah dorongan, doa dan
semangat yang selalu diberikan agar dapat menyelesaikan kuliah dengan
baik.
2. Ibu Dr. Ir. Evi Afiatun, MT. selaku dosen sekaligus koordinator tugas
AMDAL yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mencoba
berlatih melalui tugas ini dan dapat memberikan ilmu bermanfaat.
3. Teh Latifah selaku asisten tugas besar AMDAL ini, terima kasih atas
kesabarannya karena telah membimbing kami dalam menyelesaikan
laporan ini.
4. Teman-teman kelompok II yang senantiasa meluangkan waktunya untuk
berdiskusi mengenai tugas ini.
5. TL’17 yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan
penyusunan laporan tugas ini.
6. Dan semua pihak-pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat
disebutkan satu-satu, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya.
Akhir kata, kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat serta
memberikan informasi bagi kepentingan akademis maupun sebagai bahan bacaan.
i
Mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan, karena penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun agar menjadi lebih baik untuk
kedepannya serta terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselesaikannya laporan ini.
Kelompok II AMDAL
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
2.2.1 Klimatologi....................................................................................II-1
2.2.2 Hidrologi........................................................................................II-4
iii
2.3.3 Volume Lalu Lintas.......................................................................II-6
2.4.1 Flora...............................................................................................II-6
2.4.2 Fauna..............................................................................................II-7
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
I. BAB I
DESKRIPSI KEGIATAN
1
2
Berikut ini merupakan nama-nama Pelaksana AMDAL yang tertera pada
Tabel 1.1.
b. Pembebasan Lahan
Pada tahap pra konstruksi, pihak pemrakarsa kegiatan telah
melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi rencana
kegiatan serta melakukan koordinasi dengan pihak Bapeda Kabupaten
Bandung khususnya Kecamatan Bojongsoang. Dalam kegiatan
pembebasan lahan, berpotensi muncul keresahan masyarakat terhadap
rencana kegiatan. Pendekatan sosial dan pemberian informasi yang jelas
pada masyarakat perlu dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan agar
kegiatan konstruksi dan operasional kolam retensi ini memperoleh
dukungan dari masyarakat. Dasar peraturan yang digunakan oleh
pemrakarsa kegiatan dalam melakukan pembebasan lahan adalah
Undang-Undang No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk
pembangunan bagi kepentingan umum dan Peraturan Presiden Nomor
Gambar 1. 4 Bulldozer
Sumber: Pd M-01-2004-A Uji Mutu Konstruksi Tubuh
Bendungan Tipe Urugan, 2004
Alat Penggilas dan Pemadatan
Vibration Roller adalah alat berat yang digunakan untuk
menggilas, memadatkan hasil timbunan, sehingga
kepadatan tanah yang dihasilkan lebih sempurna. Efek yang
ditimbulkan oleh Vibration Roller adalah gaya dinamis
terhadap tanah, dimana butir-butir tanah cenderung mengisi
bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya.
Secara Umum Vibratory roller adalah suatu alat pemadat
yang menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory
roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. Alat ini
memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis
pekerjaan pemadatan. Dapat dilihat pada Gambar 1.5.
2. Material Bangunan
Kebutuhan bahan/material utama dalam pembangunan waduk
sebagai kolam retensi terdapat pada berikut ini.
d. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan antara lain:
Membuat rencana kerja dan jadwal pelaksanaan.
Melakukan mobilisasi dan demobilisasi pekerja dan alat berat.
Membuat direksi keet, gudang dan bengkel kontraktor.
1
2
1. Temperatur Udara
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) dari Kecamatan Bojongsoang didapatkan data temperatur udara
yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut.
Tabel 2. 1 Temperatur Udara (oC) Rata-rata Bulanan Selama 5 Tahun
Tahu Jan Feb Mar Apri Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des
n l
2015 23.2 23.1 23.40 23.60 23.4 23.1 23.1 23.60 23.8 24.5 23.90 23.56
0 0 0 0 0 0 0
2016 23.8 24.0 24.10 24.00 24.0 23.7 23.3 23.60 23.6 23.6 23.10 23.40
0 0 0 0 0 0 0
2017 24.2 23.0 23.30 23.60 23.9 23.4 23.4 23.30 23.7 23.4 23.10 23.90
0 0 0 0 0 0 0
2018 23.3 23.6 23.60 23.80 23.7 23.7 22.9 23.30 23.7 24.2 23.70 23.70
0 0 0 0 0 0 0 2
2019 23.7 23.8 23.60 23.90 23.9 23.3 22.7 23.00 23.8 24.9 24.20 23.70
0 0 0 0 0 0 0
Sumber: BMKG Stasiun Bandung
2. Kelembaban Udara
Kelembaban udara di sekitar lokasi perencanaan relatif sama dengan
temperatur pada umumnya. Data kelembaban udara rata-rata untuk lima
tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2. 2 Kelembaban Udara (%) Rata-rata Bulanan Selama 5 Tahun
Tahu Jan Fe Mar April Mei Juni Jul Agst Sep Ok No Des
n b i t v
2015 87 49 48 55 54 85 81 60 66 53 80 86
2016 67 53 51 42 52 70 57 54 44 39 37 53
2017 53 40 53 49 62 56 69 77 69 56 37 54
2018 35 65 57 61 72 75 88 80 76 67 51 42
2019 58 63 48 59 70 85 84 83 86 75 66 50
Sumber: BMKG Stasiun Bandung
3. Curah Hujan
Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan
durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi
daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat
berlangsung dengan durasi yang cukup panjang. Keadaan ini berkaitan erat
dengan pola
4. Kecepatan Angin
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kecepatan angin di Kecamatan
Bojongsoang terdapat pada Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2. 4 Kecepatan Angin (Knot) Rata-rata Bulanan Selama 5 Tahun
Tahu Jan Fe Mar April Mei Juni Jul Agst Sep Ok No Des
n b i t v
2015 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2016 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6
2017 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 6
2018 6 6 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3
2019 6 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 3
Sumber: BMKG Stasiun Bandung
2.2.2 Hidrologi
Keadaan air di Kecamatan Bojongsoang memiliki kedalaman air rata-rata
10 sampai 20 meter. Penduduk mendapatkan air dari mata air, sumur gali, sumur
pompa, dan PDAM yang sudah disediakan pemerintah. Tetapi, penduduk disekitar
wilayah perencanaan banyak menggunakan PDAM sebagai sarana air bersihnya
daripada air yang berada di lapisan bawah tanah. Penggunaan PDAM sebagai
2.4.2 Fauna
Jenis fauna yang terdapat di daerah sekitar lokasi Pembangunan Waduk
sebagai Kolam Retensi berupa fauna liar. Semua jenis fauna yang ditemukan tidak
ada yang memiliki nilai konservasi penting karena statusnya dilindungi mapun
sifatnya endemik. Berdasarkan analisis dari data primer di lokasi Pembangun
Waduk sebagai Kolam Retensi, terdapat beberapa jenis fauna yang terdapat pada
Tabel 2.7 berikut ini.
Tabel 2. 7 Jenis Fauna di Lokasi Studi
No Jenis Nama Latin
1 Kucing Felis catus
2 Ayam Gallus gallus domesticus
3 Tikus Muridae
4 Kecoa Blattodea
5 Kambing Capra aegagrus hircus
6 Capung Anisoptera
7 Bebek Anas platyrhynchos
domesticus
8 Itik Cairina moschata
9 Angsa Cygnini
10 Anjing Canis lupus familiaris
11 Burung Passeridae
gereja
12 Kupu-kupu Rhopalocera
13 Lebah Anthophila
Sumber: Dokumen AMDAL, 2018
Jenis Kelamin
Kelompok Laki-
Umur Perempuan Jumlah
laki
(Jiwa) (Jiwa)
(Jiwa)
0-4 6.190 5.790 11.980
5-9 6.177 6.040 12.217
10-14 5.301 5.259 10.560
15-19 6.259 5.892 12.151
20-24 6.821 6.299 13.120
25-29 6.821 6.734 13.555
30-34 6.676 6.490 13.166
35-39 5.773 5.348 11.121
40-44 4.588 4.168 8.756
45-49 3.256 3.097 6.353
50-54 2.628 2.490 5.118
55-59 1.962 1.671 3.633
60-64 1.107 1.084 2.191
65+ 1.819 2.036 3.855
Jumlah 65.378 62.398 127.776
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Bojongsoang, 2019
1
2
Pembebasan Lahan
a. Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan memberikan dampak terhadap kualitas
lingkungan yang semula lahan tersebut sebagai daerah
permukiman dan persawahan menjadi waduk yang fungsinya
sebagai kolam retensi. Hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan
masyarakat sekitar dan ekosistem biota di area tersebut.
b. Keresahan Masyarakat
Pembebasan lahan mengakibatkan keresahan masyarakat akan
keberlangsungan hidup mereka. Dimana mereka harus tinggal dan
bagaimana dengan mata pencahariannya.
c. Kehilangan Mata Pencaharian
Akibat dari adanya alih fungsi lahan, maka mata pencaharian
masyarakat yang semula sebagai petani akan terancam.
2. Tahap Konstruksi
Mobilisasi Tenaga Kerja
a. Terbukanya kesempatan tenaga kerja
b. Perubahan mata pencaharian
c. Perubahan pendapatan
Operasional basecamp
a. Peningkatan kebisingan
b. Penurunan kualitas udara
c. Peningkatan peluang usaha
Mobilisasi peralatan dan material
a. Kebisingan
b. Penurunan kualitas udara
c. Kemacetan lalu lintas darat
Pekerjaan persiapan
a. Gangguan aktivitas warga
b. Peningkatan lalu lintas darat
c. Perubahan komunitas fauna darat
3. Tahap Operasional
Operasional bangunan waduk (sebagai kolam retensi)
a. Persepsi dan sikap masyarakat
b. Gangguan penyakit
c. Penurunan kualitas air
Pemeliharaan sungai dan bangunan waduk (sebagai kolam retensi)
a. Perubahan komunitas biota sungai
b. Perubahan komunitas flora darat
c. Perubahan pendapatan.
Pada Tabel 3.1 ini, merupakan bentuk matriks identifikasi dampak
potensial.
Tabel 3. 1 Matriks Identifikasi Dampak Potensial
Komponen Tahap Pra- Tahap
Tahap Konstruksi
Lingkungan /Dampak Konstruksi Operasional
Penyampaian Informasi kepada Masyarakat
Kegiatan operasional
Pembangunan fisik
Potensial
I. Fisik-Kimia
A. Kualitas udara dan
kebisingan
Penurunan kualitas
√ √ √
udara
Peningkatan
√ √ √
kebisingan
Kegiatan operasional
Pembangunan fisik
Potensial
Kegiatan operasional
Pembangunan fisik
Potensial
Peningkatan peluang
√ √
usaha
Penurunan
perekonomian wilayah
Tuntutan ganti rugi √
B. Sosial Budaya
Pandangan masyarakat √ √
Keresahan masyarakat √ √
Gangguan keamanan
ketertiban masyarakat
Pelanggaran norma
sosial
III. Kesehatan
Masyarakat
A. Berpangaruh langsung
terhadap kesehatan
Gangguan kesehatan
√
masyarakat
Gangguan k3 √
Terjaganya kesehatan
√
masyarakat
Keselamatan
penggunaan gedung
B. Sanitasi Lingkungan
Terjaganya kesehatan
lingkungan
Sumber: Dokumen AMDAL, 2018
Tahap Operasional
1. Kegiatan Hilangnya mata pencaharian Dengan selesainya pembangunan waduk sebagai kolam retensi DPH
operasional masyarakat ini. Para pekerja yang dikontrak untuk membantu dalam
Peningkatan Kebisingan
Kerusakan Jalan
Mobilitas Peralatan dan
Material Peningkatan Kepadatan Lalu
Lintas
Peningkatan Peluang kerja
Peningkatan Pendapatan
Pembangunan Fisik
Penurunan kualitas Udara
Peningkatan Kebisingan
Dihasilkan Limbah
Kerusakan Jalan
Penurunan Pendapatan
Keresahan Masyarakat
Gangguan Kesehatan
Masyarakat
Gangguan K3
Peningkatan Kebisingan
Berdasarkan Tabel 3.3 diatas, didapatkan bahwa isu utama dari kegiatan
Pembangunan Waduk sebagai Kolam Retensi adalah kehilangan mata pencaharian
masyarakat, karena adanya proses pembebasan lahan pada wilayah persawahan
dan pabrik untuk kepentingan kegiatan ini.
Operasional
Kolam retensi Bojongsoang ini akan
Kegiatan Operasional dioprasikan sebagai kolam retensi selama 20
tahun
Maka dengan ini batas waktu kajian diperkirankan selama 25 tahun yang
dihitung dengan mulai tahap Pra-konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasional.