Anda di halaman 1dari 7

Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara.....

(Desy Gusnita)

PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) DI UDARA DAN


UPAYA PENGHAPUSAN BENSIN BERTIMBAL
Dessy Gusnita
Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer, LAPAN
e-mail: gusnita@yahoo.com

RINGKASAN

Pencemaran udara bersumber dari asap cerobong industri dan gas buangan dari
kendaraan bermotor, selain itu dapat juga bersumber dari buangan rumah tangga
(domestik). Perkembangan otomotif sebagai alat transportasi sangat memudahkan
manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan, namun di sisi lain penggunaan
kendaraan bermotor menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, terutama gas
buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan
sempurna. Salah satu zat pencemar udara yaitu logam berat Timbal (Pb) dihasilkan
dari pembakaran yang kurang sempurna pada mesin kendaraan. Logam Pb di alam
tidak dapat didegradasi atau dihancurkan dan disebut juga sebagai non essential trace
element yang paling tinggi kadarnya, sehingga ia sangat berbahaya jika terakumulasi
pada tubuh dalam jumlah yang banyak. Logam Pb yang mencemari udara terdapat
dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel. Saat ini pemerintah
telah mengupayakan penghapusan Pb dalam bensin dan menggunakan bahan
pengganti Tetra Etil Lead (TEL) guna menghilangkan efek buruk yang ditimbulkan oleh
Pb terhadap kesehatan.

1 PENDAHULUAN rutin tahunan terhadap kualitas bahan


Permasalahan lingkungan meru- bakar bensin dan solar di Indonesia.
pakan hal yang sangat penting untuk Sebagai dukungan terhadap Program
segera diselesaikan karena menyangkut Langit Biru, LAPAN memberikan perannya
keselamatan, kesehatan, dan kehidupan antara lain dengan mengadakan
manusia. Udara merupakan faktor yang koordinasi pemantauan polusi udara di
penting dalam kehidupan, namun dengan kota Bandung dan kota-kota besar
meningkatnya pembangunan fisik kota lainnya dengan melibatkan beberapa
dan pusat-pusat industri, kualitas udara instansi dan perguruan tinggi. Kegiatan
telah mengalami perubahan. Udara yang lainnya yaitu melakukan kajian terhadap
dulunya segar, kini kering dan kotor, emisi gas buang kendaraan bermotor
namun sayangnya kita tidak dapat (Gusnita, 2010). Dalam pelaksanaan
memilih udara yang kita hirup. Jika Program Langit Biru, pengendalian
terjadi pencemaran udara yaitu masuk- pencemaran udara difokuskan kepada
nya zat pencemar (berbentuk gas-gas sumber pencemaran dari industri dan
dan partikel kecil/aerosol) ke dalam sarana transportasi kendaraan bermotor
udara maka sejak itulah manusia akan karena keduanya memberikan kontribusi
menerima dampak yang ditimbulkan terbesar dalam pencemaran udara.
oleh pencemar udara tersebut. Berdasarkan pemantauan dari pen-
Sejalan dengan program Langit cemaran udara di perkotaan, emisi
Biru yaitu mengendalikan pencemaran transportasi terbukti sebagai penyumbang
emisi sumber bergerak melalui imple- pencemaran udara tertinggi di Indonesia,
mentasi kebijakan secara terkoordinasi yakni sekitar 85 persen. Hal ini
dan terpadu. Kementerian Lingkungan diakibatkan oleh laju pertumbuhan
Hidup (KLH) mengadakan pemantauan kepemilikan kendaraan bermotor yang
95
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 3 September 2012:95-101

tinggi. Sebagian besar kendaraan bermotor mempunyai nomor atom 82 dengan


itu menghasilkan emisi gas buang yang berat atom 207,2, berbentuk padat pada
buruk, baik akibat perawatan yang kurang suhu kamar, bertitik lebur 327,4 0C dan
memadai ataupun dari penggunaan memiliki berat jenis sebesar 11,4/l. Pb
bahan bakar dengan kualitas kurang jarang ditemukan di alam dalam
baik. keadaan bebas melainkan dalam bentuk
Menurut Environment Project senyawa dengan molekul lain,misalnya
Agency, sekitar 25% logam berat Timbal dalam bentuk PbBr2 dan PbCl2.
(Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% Logam Pb banyak digunakan
lainnya akan mencemari udara sebagai sebagai bahan pengemas, saluran air,
asap knalpot. Emisi Pb dari gas buangan alat-alat rumah tangga dan hiasan.
tetap akan menimbulkan pencemaran Dalam bentuk oksida timbal digunakan
udara dimanapun kendaraan itu berada, sebagai pigmen/zat warna dalam industri
tahapannya adalah sebagai berikut: kosmetik dan glace serta indusri keramik
sebanyak 10% akan mencemari lokasi yang sebagian diantaranya digunakan
dalam radius kurang dari 100 m, 5% dalam peralatan rumah tangga. Dalam
akan mencemari lokasi dalam radius 20 bentuk aerosol anorganik dapat masuk
km, dan 35% lainnya terbawa atmosfer ke dalam tubuh melalui udara yang
dalam jarak yang cukup jauh (Surani, dihirup atau makanan seperti sayuran
2002). Logam Pb sebagai gas buang dan buah-buahan. Logam Pb tersebut
kendaraan bermotor dapat membahaya- dalam jangka waktu panjang dapat
kan kesehatan dan merusak lingkungan. terakumulasi dalam tubuh karena proses
Logam Pb yang terhirup oleh manusia eliminasinya yang lambat. Setiap liter
bensin dalam angka oktan 87 dan 98
setiap hari akan diserap, disimpan dan
mengandung 0,70g senyawa Pb Tetraetil
kemudian ditampung dalam darah.
dan 0,84g Tetrametil Pb. Setiap satu
Bentuk kimia Pb merupakan faktor
liter bensin yang dibakar jika dikonversi
penting yang mempengaruhi sifat-sifat
akan mengemisikan 0,56g Pb yang
Pb di dalam tubuh. Komponen Pb
dibuang ke udara (Librawati, 2005).
organik misalnya tetraethil Pb segera
dapat terabsorbsi oleh tubuh melalui 2.1 Bahaya Timbal (Pb)
kulit dan membran mukosa. Logam Pb
Logam Pb yang terkandung dalam
organik diabsorbsi terutama melalui
bensin ini sangatlah berbahaya, sebab
saluran pencernaan dan pernafasan dan
pembakaran bensin akan mengemisikan
merupakan sumber Pb utama di dalam
0,09 gram timbal tiap 1 km. Bila di
tubuh. Tidak semua Pb yang terhisap
Jakarta, setiap harinya 1 juta unit
atau tertelan ke dalam tubuh akan
kendaraan bermotor yang bergerak
tertinggal di dalam tubuh. Kira-kira 5-10%
sejauh 15 km akan mengemisikan 1,35
dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi
ton Pb/hari. Efek yang ditimbulkan
melalui saluran pencernaan, dan kira-
tidak main-main. Salah satunya yaitu
kira 30% dari jumlah yang terisap
kemunduran IQ dan kerusakan otak
melalui hidung akan diabsorbsi melalui
yang ditimbulkan dari emisi timbal ini.
saluran pernafasan akan tinggal di dalam
Pada orang dewasa umumnya ciri -ciri
tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran keracunan timbal adalah pusing,
partikel-partikelnya (BPLHD, 2009). kehilangan selera, sakit kepala, anemia,
sukar tidur, lemah, dan keguguran
2 TIMBAL (PB) DAN PENGGUNAANNYA kandungan. Selain itu timbal berbahaya
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
karena dapat mengakibatkan perubahan
Timbal (Pb) termasuk dalam bentuk dan ukuran sel darah merah
kelompok logam berat golongan IVA yang mengakibatkan tekanan darah
dalam Sistem Periodik Unsur kimia, tinggi.
96
Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara..... (Desy Gusnita)

Logam Pb yang mencemari udara Pb yang akan di emisikan ke udara.


terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam Senyawa yang terdapat dalam kendaraan
bentuk gas dan partikel-partikel. Gas bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl.2PbO,
timbal terutama berasal dari pembakaran PbCl2, Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO,
bahan aditif bensin dari kendaraan diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO
bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb merupakan senyawa yang berbahaya
dan tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di bagi kesehatan. Gambar 2-1 menunjuk-
udara berasal dari sumber-sumber lain kan alur pajanan Pb dalam lingkungan.
seperti pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb- Manusia menyerap timbal melalui
oksida, pembakaran arang dan sebagai- udara, debu, air dan makanan. Tetraethyl
nya. Polusi Pb yang terbesar berasal dari lead (TEL), yang merupakan bahan
pembakaran bensin, dimana dihasilkan logam timah hitam (timbal) yang
berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl ditambahkan ke dalam bahan bakar
dan PbBrCl.2PbO (Fardiaz, 1992). berkualitas rendah untuk menurunkan
nilai oktan. Pb organik diabsorbsi
2.2 Paparan Timbal (Pb) di Lingkungan terutama melalui saluran pencernaan
Emisi Pb ke udara dapat berupa dan pernafasan dan merupakan sumber
gas atau partikel sebagai hasil samping Pb utama di dalam tubuh.Selain itu
pembakaran yang kurang sempurna mangan pada MMT dan karsiogenik
dalam mesin kendaraan bermotor. pada MTBE (bahan aditif pada bensin
Semakin kurang sempurna proses selain TEL yang menghasilkan zat
pembakaran dalam mesin kendaraan berbahaya bagi tubuh) (Anonim, 2010).
bermotor, maka semakin banyak jumlah

Sumber Timbal

Pb dari pipa air


yang korosif

OUTCOME
Pb dalam cat Pb di air

Pb di bensin/ Dampak penyakit


Kemacetan jalan
Pb di udara Level Pb di  Penyakit
dan debu darah cardivaskular
Aktivitas
Industri  Terbelakang
mental
Pb dlm makanan  Anemia
Pb dalam keramik
peralatan makan  Penurunan
fungsi ginjal

Kosmetika
Mengandung Pb

Gambar 2-1: Alur pajanan Pb dalam lingkungan


Sumber: http://mathusen.wordpress.com/2010/01/24/

97
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 3 September 2012:95-101

2.3 Dampak Timbal (Pb) Terhadap mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan
Kesehatan Manusia
berat badan. Pb juga dapat meningkatkan
Menurut Winarno (1993), Pb tekanan darah. Intinya timbal ini dapat
merupakan racun syaraf (neuro toxin) merusak fungsi organ.
yang bersifat kumulatif, destruktif dan c. Efek Terhadap Reproduksi
kontinu pada sistem haemofilik, kardio-
vaskuler dan ginjal. Anak yang telah Pajanan Pb pada wanita di masa
menderita tokisisitas timbal cenderung kehamilan telah dilaporkan dapat
menunjukkan gejala hiperaktif, mudah memperbesar resiko keguguran,
bosan, mudah terpengaruh, sulit ber- kematian bayi dalam kandungan, dan
konsentrasi terhadap lingkungannya kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek
termasuk pada pelajaran, serta akan Pb antara lain menurunkan jumlah
mengalami gangguan pada masa sperma dan meningkatnya jumlah sperma
dewasanya nanti yaitu anak menjadi abnormal.
lamban dalam berfikir, biasanya orang d. Pada Tulang
akan mengalami keracunan timbal bila
ia mengonsumsi timbal sekitar 0,2 Pada tulang, ion Pb2+ logam ini
sampai 2mg/hari. Berikut dampak mampu menggantikan keberadaan ion
logam Pb pada kesehatan: Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada
jaringan tulang. Konsumsi makanan
a. Sistem Syaraf dan Kecerdasan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh
Efek Pb terhadap sistem syaraf dari paparan Pb yang baru.
telah diketahui, terutama dalam studi Badan pengendalian Lingkungan
kesehatan kerja dimana pekerja yang Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jabar
terpajan kadar timbal yang tinggi bulan Mei 2008 telah memantau
dilaporkan menderita gejala kehilangan konsentrasi Pb khususnya dalam darah
nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit manusia yang ditunjukkan dalam
kepala, mudah lupa, dan pusing. Efek Gambar 2-2 dan Gambar 2-3.
timbal terhadap kecerdasan anak memiliki Gambar 2-2 dan Gambar 2-3
efek menurunkan IQ bahkan pada tingkat menunjukkan hasil pengukuran
pajanan rendah. Studi lebih lanjut konsentrasi Pb dalam darah, yang
menunjukkan bahwa kenaikan kadar diambil dari sampel beberapa siswa
timbal dalam darah di atas 20 µg/dl Sekolah Dasar (SD) di kota Bandung.
dapat mengakibatkan penurunan IQ Dari kedua gambar tersebut diketahui
sebesar 2-5 poin. bahwa sebagian besar siswa SD yang di
ambil sampel darahnya menunjukkan
b. Efek Sistemik konsentrasi yang melebihi ambang
Kandungan Pb dalam darah yang batas Pb yaitu 10ug/dl. Hal ini tentunya
terlalu tinggi (toksitas Timbal yakni di merupakan masalah yang sangat mem-
atas 30 ug/dl) dapat menyebabkan efek prihatinkan dan hendaknya menjadi
sistemik lainnya adalah gejala gastro- perhatian serius dari PEMDA serta
intestinal. Keracunan timbal dapat semua anggota masyarakat.
berakibat sakit perut, konstipasi, kram,

98
Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara..... (Desy Gusnita)

Gambar 2-2: Pengukuran kadar timbal (Pb) dalam darah oleh BPLHD (Mei 2008)

Gambar 3-3: Hasil Uji Pengukuran Pb dalam Darah di SDN Bandung, Cimahi dan Lembang (Mei
2008, BPLHD Propinsi Jabar)

3 PENGUKURAN EMISI TIMBAL (PB) masyarakat dapat dikontrol kualitasnya.


DARI KENDARAAN DI KOTA Dengan demikian, data yang diperoleh
BANDUNG diharapkan dapat mendorong dan
Untuk merealisasikan Program memacu produsen secara bertahap
Langit Biru, Kementerian Lingkungan untuk memproduksi bahan bakar yang
Hidup (KLH) mengadakan pemantauan ramah lingkungan. Secara umum,
rutin tahunan terhadap kualitas bahan kegiatan ini dari tahun ke tahun secara
bakar bensin dan solar di Indonesia. bertahap menunjukkan hasil yang
Kegiatan ini bertujuan agar bahan bakar cukup memuaskan. Hal ini dapat diukur
yang beredar dan dikonsumsi oleh dari dua hal, yaitu bertambahnya kota

99
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 3 September 2012:95-101

yang dipantau dan kualitas bahan bakar Kualitas bahan bakar yang
bensin dan solar. Pada tahun 2006, KLH dipasarkan di Indonesia menunjukkan
memantau kualitas bahan bakar perbaikan dari tahun sebelumnya.
kendaraan bermotor di 20 kota, Sebagai perbandingan, pada tahun 2006
sedangkan tahun ini, terdapat dari 20 kota yang dipantau ditemukan
penambahan jumlah kota yang dipantau bahan bakar bensin masih mengandung
menjadi 30 kota, yang antara lain: Pb dengan nilai rata-rata 0,038 gr/l,
Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar sedangkan tahun 2007 dari 30 kota
Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, yang dipantau ditemukan nilai rata-rata
Bengkulu, Denpasar, Gorontalo, Jabo- 0.0068 gr/lt. Dari 30 kota yang
detabek, Jambi, Jayapura, Kendari, dipantau, 10 kota kandungan Timbalnya
Kupang, Makasar, Manado, Mataram, sudah tidak terdeteksi atau unleaded
Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, gasoline, termasuk Kota Bandung
Palu, Pangkalpinang, Pekanbaru, (Sumber: Kementrian Lingkungan
Pontianak, Semarang, Sorong, Surabaya, Hidup). Tabel 3-1 menyajikan data hasil
dan Yogyakarta. Dari segi jumlah, kota- pengukuran Pb di beberapa lokasi hasil
kota yang dipantau tersebut dapat pengukuran BPLHD Prop. Jabar.
mewakili seluruh wilayah Indonesia
yang berjumlah 33 provinsi.

Tabel 3-1: HASIL PENGUKURAN PB DARI TAHUN 2006 HINGGA TAHUN 2007 DI KOTA BANDUNG

Baku
Tahun Tahun
No. Lokasi Satuan Mutu
2006 2007
1 Terminal Bis Cicaheum 2.92 0.7
2 Terminal Bis Leuwi Panjang 2 0.78
3 Terminal Ledeng 2.27 0.7
4 Alun-alun 2.03 0.43
5 Balaikota Jl. Wastukencana 1.1 0.6
6 Kampus STSI Buahbatu 1.88 0.55
7 Stadion PERSIB Jl. A.Yani 0.05 0.77 2
8 Gedung Sate ug/Nm3 1.24 0.58
9 Bunderan Cibiru 2.78 0.56
10 Sekitar Jl. Siliwangi 0.05 0.44
11 Sekitar Jl. Punclut 0.33 0.35
12 Jl. KPAD Sarijadi 0.09 0.2
13 Jl.Margahayu raya 0.05 0.53
14 Jl. RS Ujung Berung 0.36 0.25
15 Jl. Elang Cibeureum 0.39 0.88
16 Sekitar pasir Impun 0.95 0.3
Sumber: Laporan kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara di Kota Bandung, BPLHD
Propinsi Jabar

Berdasarkan Tabel 3-1 di atas Indonesia seperti tertuang dalam UU No.


terlihat penurunan konsentrasi Pb yang 23/1997 dan instruksi Menteri
cukup berarti di beberapa titik peman- Lingkungan Hidup RI tahun 2000 untuk
tauan di kota Bandung pada tahun penghapusan bensin bertimbal secara
2007 dibandingkan tahun 2006. Hal ini bertahap di seluruh Indonesia. Semula
sejalan dengan upaya perbaikan kualitas ditargetkan pada 2005 seluruh
bahan bakar dan upaya penghapusan Indonesia, bahan bakarnya sudah tanpa
bensin bertimbal yang dicanangkan di timbal namun kenyataanya sampai saat
100
Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara..... (Desy Gusnita)

ini belum tuntas. Mundurnya program sehingga tahun 2013 bahan bakar
tersebut akibat adanya kolusi oleh bensin di Indonesia sudah benar-benar
oknum dengan perusahaan Inggris, bebas timbal.
Innospec Ltd (produsen TEL) agar
Indonesia menunda penerapan bensin DAFTAR RUJUKAN
tanpa timbal. Sampai tahun 2011, dari
Anonim, 2010,http://mathusen.wordpress.
hasil pemantauan kadar Pb di kota
com/2010/01/24/ tentang-timbal-
Semarang menunjukkan kadar tertinggi
pada-bensin/, diunduh tanggal 20
sebesar 2,41 μg/Nm³, yaitu di daerah
April 2011. BPLHD, 2009, Pen-
Perempatan Bangkong, dan keadaan ini
cemaran Udara dari Sektor
adalah sesuai kondisi riil di lapangan
Transportasi.
bahwa arus transportasi daerah Bangkong
Dessy Gusnita, 2010. Analisis Emisi (CO,
padat dengan didominasi oleh kendaraan
HC dan opasitas) Hasil Uji Petik
pribadi dan angkutan umum, serta
Kendaraan Bermotor di DKI
posisi di dekat pusat kota. (Sunoko,
Jakarta, Prosiding Seminar
2011).
Nasional, LAPAN, Bandung.
Fardiaz, S., 1992, Polusi Air dan udara,
4 PENUTUP
Kanisius, Yogyakarta.
Pencemaran Pb di udara berasal http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/
dari gas buang kendaraan bermotor, bidang-pengendalian/subid-peman-
dimana zat pencemar tersebut berdampak tauan-pencemaran/94-pencemar-
sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk an-udara-dari-sektor-transportasi,
mengendalikan pencemaran Pb tersebut diunduh Tanggal 10 Februari
dapat dilakukan melalui pendekatan 2011.
teknis yaitu dengan mengupayakan Laporan kegiatan Pengendalian Pen-
pembakaran sempurna dan mencari cemaran Udara di Kota Bandung,
bahan bakar alternatif. Pemerintah 2008, BPLH Kota Bandung.
mempunyai posisi yang strategis untuk Librawati, T.P, 2005. Analisis Cemaran
melakukan pendekatan planatologi, Pb pada Bawang Daun (Allium
administrasi dan hukum. Sedangkan fistulosum L)di daerah Dieng
untuk meningkatkan kedisiplinan Wonosobo, Skripsi, Fakultas
perawatan dan cara pengemudian yang Biologi Unsoed Purwokerto.
baik dan benar dapat dilakukan melalui Sunoko, HR., Hadiyarto, A. dan Santoso,
pendekatan edukatif. Langkah pemerintah B., 2011. Dampak Aktivitas Trans-
dalam mewujudkan Program Langit Biru portasi Terhadap Kandungan Timbal
dengan mengadakan pemantauan rutin (Pb) Dalam Udara Ambient Di Kota
tahunan terhadap kualitas bahan bakar Semarang. Bioma, Vol. 1, No. 2,
bensin dan solar di Indonesia cukup Oktober, Semarang.
membuahkan hasil antara lain terlihat Surani, R., 2002. Pencemaran dan Toksi-
dari kondisi kualitas udara Kota Bandung, kologi Logam Berat, Rineka Cipta,
berdasarkan hasil pengukuran emisi Jakarta., Kesehatan Lingkungan,
udara ambien di beberapa lokasi di Kota Gadjah Mada University Press,
Bandung menunjukkan telah terjadi Jakarta.
penurunan emisi Pb dari kendaraan Winarno, F.G, 1993. Pangan, Gizi, Tek-
bermotor pada tahun 2007 dibanding nologi dan Konsumen, PT. Gramedia
tahun 2006. Diharapkan penurunan Pusat Utama, Jakarta.
tersebut diikuti oleh kota besar lainnya,

101

Anda mungkin juga menyukai