DAFTAR ISI........................................................................................................................................1
BAB 1..................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
1. Latar Belakang.........................................................................................................................2
2. Rumusan Masalah....................................................................................................................3
3. Tujuan......................................................................................................................................3
4. Manfaat Penulisan....................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................................4
1. Pengertian Pancasila.............................................................................................................4
2. Hubungan Pancasila dengan sejarah perkembangan Bangsa Indonesia................................5
BAB III..............................................................................................................................................12
KESIMPULAN..................................................................................................................................12
1. Kesimpulan.........................................................................................................................12
2. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti
lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea
keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam
memorandum DPR-GR 9 juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan didapatkan oleh
PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik
Indonesia.
Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke -4 Pembukaan
UUD 1945. Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga
Negara Indonesia bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar
negara, meskipun sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang
tak kalah penting dan bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 telah ditetapkan sebagai dasar negara
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang telah dianggap sebagai
penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Penerapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan
pengertian bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu
terkandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan
melaksanakannya dalam seluruh perundang-undang.
Maka dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan
bagi para pembaca.
3
2. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pancasila?
2. Bagaimanakah Hubungan Pancasila dengan sejarah perkembangan
Bangsa Indonesia
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila
2. Untuk mengetahui Hubungan Pancasila dengan sejarah
perkembangan Bangsa
4. Manfaat Penulisan
Agar pembaca mampu memaham Hubungan Pancasila sebagai
dasar negara dengan sejarah perkembangan Bangsa, dan menjalankan
setiap sila-sila Pancasila dengan baik dan benar, dan nantinya para
pembaca mampu menjadi warga negara yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti
lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara
Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan
dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan
tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah
laku yang penting dan baik.
Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia
yang turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara,
tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.1
UUDS 1950 bersifat sementara dan harus diganti dengan suatu UUD
6
yang tetap. Oleh karena itu dikeluarkan Undang-undang N0. 7 Tahun 1953
tentang Pemilihan Umum untuk memilih anggota DPR dan Konstituante yang
akan menyusun UUD baru. Pada akhir tahun 1955 diadakan Pemilihan
Umum dan terbentuklah konstituante. Konstituante hasil Pemilihan Umum
tersebut mulai bersidang pada tanggal 10 November 1956. Namun,
Konstituante gagal menetapkan suatu UUD yang baru menggantikan UUDS
1950.[49]
7
lebih dua setengah tahun. Bahkan setengah dari anggota sidang tidak sanggup
lagi mengahadiri rapat-rapat, sehingga praktisnya mereka tidak bekerja lagi.
[57]
8
kebebasan. Hal ini bertentangan dengan sila II dan V Pancasila.
9
Tap. No.X/MPR/1973, meliputi:[69]
Tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.00, boleh dikatakan sebagai hari dan
saat bersejarah bagi bangsa Indonesia umumnya, dan gerakan reformasi
khususnya. Pada detik-detik itu, presiden Soeharto yang selama 30 tahun lebih
berkuasa mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan presiden RI kepada
Wakil Presiden B. J. Habibie dan diikuti dengan pembentukan Kabinet
Reformasi Pembangunan.[76] Pemerintahan Habibie inilah yang merupakan
pemerintahan transisi yang akan mengantarkan rakyat Indonesia untuk
melakukan reformasi secara menyeluruh. Dengan demikian, tembok
penghalang reformasi sudah runtuh dan jalan untuk proses reformasi
selanjutnya terbuka lebar, tetapi pada saat yang sama tantangan terhadap
reformasi pun terhampar di depan.[77]
11
penyelenggaraan negara. Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka dan
dinamis, Pancasila harus mampu mengantisipasi perkembangan zaman
terutama perkembangan dinamika aspirasi rakyat. Nilai-nilai Pancasila ada
pada falsafah hidup bangsa Indonesia, dan sebagai bangsa, maka akan
senantiasa memiliki perkembangan aspirasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat yang
‘reformatif’ artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu
menyesuaikan dengan dinamika aspirasi rakyat, dalam mangantisipasi
perkembangan zaman, yaitu dengan jalan menata kembali kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat, akan tetapi nilai-nilai
esensialnya bersifat tetap yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan.[83]
12
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila,
harus memahami apa arti dari Pancasila itu sendiri terutama hubungannya
dengan sejarah perkembangan bangsa, seperti kata Ir. Soekarno pancasila
adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Maka dari itu Pancasila sebagai
pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indoneesia.
Pancasila telah melekat dan men darah daging pada masyarakat Indonesia.
Maka masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup
ataupun menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama oleh masyarakat
bangsa Indonesia.
10. Saran
Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Saran Saya dalam makalah ini adalah untuk menambah lagi
wawasan bagi para pembaca agar kita sebagai bangsa Indonesia mampu
manjunjung tinggi dan mengamalkan setiap sila-sila pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai
Pustaka.
http://satujam.com/pancasila-dan-lambangnya/
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di
SD/ MI). Yogyakarta: Samudra Biru.
Gesmi, Irwan & Yun Hendri.2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia.
[42] Agresi I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 dan agresi II terjadi pada tanggal 19
Desember 1948. dalam agresi ini Belanda menyerbu daerah yang diakui sebagai
wilayah negara RI. [Lihat Syahrial Syarbaini, Pendidikan …, hlm. 77.]
[44] C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pancasila …, hlm. 93.
[46] C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pancasila …, hlm. 93-94.
[54] Parlementer artinya para mentri, baik secara kolektif maupun individu tidak
bertanggung jawab kepada Presiden, tetapi kepada DPR. [M. Mardojo, “Saat-saat…,
hlm. 154.]
[55] Beberapa contoh ketagangan politik yang muncul misalnya, DPR yang
memenangkan pemilu tidak mampu memenuhi harapan masyarakat, sebab banyak
kelompok masyarakat yang belum terwakili. Muncul kritikan tajam dari daerah yang
menuduh bahwa segala pembangunan hanya diarahkan pada pemerintah pusat. [M.
Mardojo, “Saat-saat …”, hlm. 155.]
[62] Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Sejarah (Yogyakarta: Kanisius, 1982),
hlm. 12.
[63] Kuntjoro Purbopranoto, “Hak-hak Asasi Manusia dalam Pancasila”, dalam Darji
Darmodiharjo, Santiaji Pancasila (Jakarta: Kurnia Esa, 1984), hlm. 237.
[65] Kaelan, M.S., Pendidika…, hlm.54; bdk P.J. Suwarno, Pancasila Budaya…, hlm.
157; bdk juga Syahrial Syarbaini, Pendidikan…, hlm. 83.
[69] Kalean, M.S., Pendidikan…, hlm. 55; bdk P.J. Suwarno, Pancasila Budaya…,
hlm. 158.
[71] Deliar Noer, Islam, Pancasila dan Asas Tunggal (Jakarta: Yayasan
Perkhidmatan, 1984), hlm. 90.
[72] Deliar Noer, Islam, Pancasila…, hlm. 59.
[80] Tragedi yang sangat memilukan itu antara lain peristiwa amuk masa di Jakarta,
Tangerang, Solo, Jawa Timur, Kalimantan serta daerah-daerah lainnya. Bahkan
tragedi antaretnis terjadi di berbagai daerah antara lain di Dili, Kupang, Ambon,
Kalimantan Barat serta beberapa daerah lainnya. Ancaman disintegrasi dan sentimen
suku agama dan ras semakin merongrong eksistensi bangsa Indonesia, kepatuhan
terhadap hukum semakin merosot, sehingga hukum seakan-akan sudah tidak
berfungsi lagi. [Lihat Kaelen M. S.. Pendidikan …, hlm. 235]; bdk. A. Sudiarja,
Reformasi Quo Vadis dalam BASIS No. 07-08, tahun ke-47 (Juli-Agustus 1998),
hlm. 6.