OLEH:
REBECCA RACHEL ANGELINA
NRP. 6103019113
Pelaksanaan Praktikum:
Rabu, 22 September 2021
Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan jam dan jelly.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan tahapan proses dan peranan masing-masing bahan yang
digunakan dalam proses pengolahan.
3. Mahasiswa dapat mengendalikan setiap faktor yang berpengaruh pada pembuatan jam dan jelly
sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Pendahuluan
Nanas
Nanas (Ananas comosus Merr) adalah buah tropis yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Varietas nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayenne dan Queen
(Nurtaati, 2016). Dalam 100 gram buah nanas segar terkandung 52 kal; 0,40g protein; 0,20g lemak; 16g
karbohidrat; 11mg fosfor, 0,30mg zat besi; 130 S.I vitamin A; 0,08mg vitamin B1; 24 mg vitamin C; 85,3g
air; dan 53% bagian yang dapat dimakan (Direktorat Gizi Depkes RI 1998 dalam Ardiansyah, 2010). Buah
nanas segar mempunyai umur simpan yang relatif singkat, yaitu hanya 4-6 hari (Harnanik, 2014). Untuk
mengatasi umur simpan yang pendek ini, maka nanas dapat diolah agar umur simpannya menjadi lebih
panjang. Jenis pengolahan yang bisa dilakukan adalah pengolahan menjadi selai, dodol, keripik, dan lain-
lain.
Selai
Selai buah merupakan salah satu produk olahan buah-buahan semi basah yang memiliki proporsi
tertentu terhadap gula (sukrosa) dengan penambahan air. Umumnya proporsi buah adalah 45 bagian dan
gula 55 bagian, namun proporsi tersebut dapat disesuaikan dengan selera dan cita rasa yang diinginkan
(Fachruddin, 1997). Penambahan gula dalam pembuatan selai berfungsi untuk memperoleh tekstur,
penampakan dan rasa yang ideal. Selain itu, gula dapat juga dapat berfungsi sebagai pengawet karena gula
mempunyai tekanan osmotik yang tinggi dan dapat menyebabkan plasmolisis mikroba (Ratnasari dkk.,
2014). Kemudian, menurut Putri dkk. (2017), pada konsentrasi yang tinggi, larutan gula dapat mencegah
pertumbuhan bakteri, ragi, dan kapang. Menurut Fachruddin (1997), jumlah penambahan gula yang tepat
pada pembuatan selai tergantung pada banyak faktor, yaitu lain tingkat keasaman buah yang digunakan,
kandungan gula dalam buah dan tingkat kematangan buah yang digunakan.
Metode Percobaan/Praktikum
Proses Pengolahan Selai:
Pengupasan kulit buah nanas; pencucian buah nanas; pembuangan mata buah nanas; pemarutan untuk
mendapatkan bubur buah nanas; penimbangan bubur buah nanas dan gula pasir sesuai dengan formulasi
yang telah ditentukan; pemasakan bubur buah nanas dan gula pasir dengan api kecil hingga mengental
(selama pemasakan harus selalu diaduk); penyimpanan selai nanas ke dalam toples kaca yang telah
disterilisasi; pemberian label identitas pada toples kaca masing-masing formulasi selai nanas; penyimpanan
selai nanas selama 24 jam pada suhu ruang; pengujian dengan berbagai parameter.
Formulasi Selai:
Formulasi A (20% gula) 250 gram bubur nanas dan 50 gram gula pasir
Formulasi B (40% gula) 150 gram bubur nanas dan 100 gram gula pasir
Parameter Pengujian:
- Warna. Pengujian warna dilakukan secara objektif menggunakan aplikasi Color Grab.
- Daya Alir. Pengujian daya alir dilakukan dengan cara mengalirkan 1 sendok teh selai nanas pada
bidang miring dengan kemiringan 45º yang sudah diberi garis jarak 5 cm. Lalu, dilakukan penentuan
waktu alir selai nanas menggunakan stopwatch.
- Daya Oles. Pengujian daya oles dilakukan dengan cara mengoleskan 1 sendok teh selai nanas pada
plastik mika menggunakan spatula plastik.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, R. (2010). Budidaya Nanas. Indonesia: JP Books.
Arsyad, M. 2018. Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Pembuatan Selai Kelapa Muda (Cocos nucifera L).
Agriculture Technology Journal, 1(2), 35-45.
Fachruddin, L. (1997). Teknologi Tepat Guna Membuat Aneka Selai. Indonesia: Kanisius.
Fahrizal & Fadhil, R. (2014). Kajian Fisiko Kimia dan Daya Terima Organoleptik Selai Nenas yang
Menggunakan Pektin dari Limbah Kulit Kakao. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia,
6(3), 65-68.
Gaffar, R., Lahming dan M. Rais. (2017). Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Selai Kulit
Harnanik, S. (2014). Perbaikan Mutu Pengolahan Nenas dengan Teknologi Olah Minimal dan Peluang
Aplikasinya di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 32(2), 67-75.
Mualim, A, Lestari, S., & Siti, H. R. J. (2013). Kandungan Gizi dan Karakteristik Mi Basah dengan
Subtitusi Daging Keong Mas (Pomacea canaliculata). Fistech, 2(1), 74-82.
Munasari, S., Sandri, D., & Jefriadi. (2018). Daya Terima Panelis dan Karakterisasi Selai Kulit Pisang
Kepok dengan Penambahan Pisang Ambon. Jurnal Teknologi Agro Industri, 5(1), 10-17.
Mutia, A. K. & Yunus, R. (2016). Pengaruh Penambahan Sukrosa pada Pembuatan Selai Langsat. Jurnal
Technopreneur, 4(2), 80-84.
Novianingsih, G. A. (2018). Pengaruh Perbandingan Glukosa dan Sukrosa dan Jenis Penstabil terhadap
Karateristik Soft Candy Buah Campolay (Pouteria campechiana), Skripsi S1, Fakultas Teknik,
Universitas Pasundan, Bandung.
Nurtaati, C. R. (2016). Kajian Variasi Campuran Wortel (Daucus carota l.) pada Selai Nanas Ditinjau dari
Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, dan Aktivitas Antioksidan, Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Gizi,
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yogyakarta.
Oktora, A. R., Ma’ruf, W. F., & Agustini, T. W. (2016). Pengaruh Penggunaan Senyawa Fiksator terhadap
Stabilitas Ekstrak Kasar Pigmen β-karoten Mikroalga Dunaliella salina pada Kondisi Suhu Berbeda.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 19(3), 206-212.
Putra, I. N. K. (2016). Upaya Memperbaiki Warna Gula Semut dengan Pemberian Na-Metabisulfit. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan, 5(1), 1-5.
Putri, G. S. N., Setiani, B. E. & Hintono, A. (2017). Karakteristik Selai Wortel (Daucus carota L.) dengan
Penambahan Pektin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(4), 156-160.
Ratnasari, Z., Baehaki, A., & Supriadi, A. (2014). Penggunaan Garam, Sukrosa, dan Asam Sitrat
Konsentrasi Rendah Untuk Mempertahankan Mutu Fillet Ikan Gabus (Channa striata) yang
Disimpan pada Suhu 40℃. Fishtech, 3(1), 8-14.
Saputro, T. A., Permana, I. D. G. M., & Yusasrini, N. L. A. (2018). Pengaruh Perbandingan Nanas (Ananas
comosus L. Merr.) dan Sawi Hijau (Brassica juncea L.) terhadap Karakteristik Selai. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Pangan, 7(1), 52-60.
Siregar, M. R., Harun, N., & Yusmarini. (2016). Pemanfaatan Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola
L.) dan Buah Nanas (Ananas comosus L.) dalam Pembuatan Permen Jelly. Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Pertanian, 3(1), 1-7.
Lampiran
Gambar 5. Selai Nanas Gambar 6. Pengujian Gambar 7. Pengujian Gambar 8. Pengujian Daya Alir
Konsentrasi Gula 20% Warna Selai Nanas Daya Oles Selai Nanas Selai Nanas
dan 40% secara Objektif
Menggunakan Aplikasi
Color Grab