2 (2022) 1 - 10
Website: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip
Denni Kartika Sari*, Indar Kustiningsih, Annas Eko Oktawiyono, Rosihan Apris Eko
Prastyo
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon
*Email: denni_123456@yahoo.com
Abstrak
Kacang koro merupakan salah satu produk lokal yang belum banyak dikembangkan. Pengolahan susu kacang koro
pedang membutuhkan sistem emulsi yang baik untuk meningkatkan stabilitas dari produk yang dihasilkan dan
meningkatkan keawetan produk olahan kacang koro. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari
penambahan emulsifier, kecepatan pengadukan, dan waktu pengadukan terhadap laju pengendapan susu kacang
koro pedang pada stabilitas emulsi dengan pendekatan pengukuran creaming index, hukum stoke dan brown.
Konsentrasi emulsifier divariasikan 0,07, 0,08, 0,09, dan 0,1 gram. Untuk kecepatan pengadukan 3000, 6000, dan
9000 rpm serta untuk waktu pengadukan 5, 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi emulsifier dan kecepatan pengadukan berpengaruh terhadap viskotitas dan stabilitas emulsi.
Sedangkan semakin lama pengadukan akan memperkecil viskositas dan mempercepat pemisahan. Hasil emulsi
terbaik didapatkan pada variasi kecepatan pengadukan 9000 rpm, konsentrasi Iota karagenan sebesar 0,1 gram,
dan lama pengadukan selama 5 menit dengan pendekatan pengukuran creaming index. Analisis ANOVA
menunjukan bahwa kecepatan pengadukan, konsentrasi pengemulsi, dan waktu pengadukan pada proses emulsi
susu kacang koro berpengaruh signifikan dengan nilai creaming index dimana nilai F hitung (F) < F tabel (Fcrit). Hal
tersebut terlihat pula pada analisis respond surface yang didapatkan. Pengukuran stabilitas emulsi pendekatan
metode stoke lebih efektif dibandingkan dengan metode Brown.
Kata Kunci: Emulsi, Metode Brown, Metode Stoke, Kecepatan Pengendapan, Kacang Koro Pedang
Abstract
Koro beans are one of the local products that have not been widely developed. Processing of koro pedang bean
milk requires a sound emulsion system to increase the stability of the resulting product and increase the durability
of the processed koro bean product. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of
emulsifier, stirring speed, and stirring time on the rate of deposition of Koro Sword's milk on emulsion stability by
measuring the Creaming index, Stoke's law, and Brown's law. The research method was by varying the emulsifier
concentration 0.07, 0.08, 0.09, and 0.1 gram, stirring speed of 3000, 6000, and 9000 rpm, and stirring time of 5,
10, 15, and 20 minutes. The results showed that the higher the emulsifier concentration and the stirring speed
affected the viscosity and stability of the emulsion. Meanwhile, the longer the stirring will reduce the viscosity and
accelerate the separation. The emulsion is measured using the creaming index approach. The best result was
obtained with the stirring speed of 9000 rpm, Iota carrageenan concentration of 0.1 gram, and stirring time of 5
minutes. ANOVA analysis showed that the stirring speed, emulsifier concentration, duration, and stirring time in
the koro bean milk emulsion process had a significant effect on the creaming index value where the F value count
(F) < F table (Fcrit). This result is also seen in the analysis of the response surface obtained. Emulsion stability
measurement with the stoke method approach is more effective than Brown's.
Keywords: Emulsion, Brown’s Method, Stoke’s Method, Deposition Speed, Canavalia gladiata
1
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
2
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
Creaming index(%)
50
40
30
20
10
-10
0 2 4 6 8 10
Waktu (Hari)
Gambar 3. Pengaruh konsentrasi emulsifier yang
ditambahkan iota-karagenan terhadap creaming index
12
10
8
Frekuensi
2
Gambar 4. Penampakan pemisahan emulsi minyak
dan air pada hari ke -5 (a) penambahan 0,07 gram
0
karagenan (b) 0,08 gram (c) 0,09 gram (d) 0,1 gram
6,55 - 11,55 12,55 - 17,55 18,55 - 23,55 24,55 - 31,55 32,55 - 39,55 40,55 - 47,55
3.2.1 Analisis ANOVA dan respond surface kosentrasi 3.3 Pengaruh Kecepatan Pengadukan
emulsifier Gambar 7 menunjukkan bahwa semakin tinggi
Analisis dengan metode ANOVA didapatkan nilai kecepatan pengadukan dapat meningkatkan
α= 0,05, artinya tingkat ketelitian atau keakuratan hasil homogenitas dari campuran sehingga memperlambat
dari uji ANOVA adalah 95 %. Hasil analisis didapatkan kecepatan pengendapan. Secara teoritis, efek yang
bahwa nilai F hitung (F) nilainya lebih kecil daripada F disebabkan oleh kecepatan pengadukan adalah
tabel (Fcrit) maka dapat disimpulkan variasi perubahan ukuran droplet dimana kecepatan
penambahan jumlah karagenan yang digunakan untuk pengadukan akan memberikan suatu energi kinetik
proses emulsi susu kacang koro berpengaruh signifikan berupa tegangan geser yang bekerja searah dengan
dengan nilai creaming index yang dihasilkan. arah gerak droplet. Saat tegangan geser diberikan pada
sistem emulsi, maka akan menimbulkan shearing force
Tabel 1. Analisis ANOVA pengaruh konsentrasi iota (gaya geser) sehingga droplet akan terbentuk (Ansel C.
karagenan Howard, 2008).
70
60 3000(rpm)
6000(rpm)
50 9000(rpm)
Creaming Index(%)
60 – 80 10
0.088 > 80
0
0.084
0 2 4 6 8 10
0.080
Waktu (Hari)
0.076 Gambar 7. Grafik pengaruh kecepatan pengadukan
terhadap creaming index
0.072
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu
Surface Plot of5.Creami
Gambar Index
Counter plotvspengaruh
Berat I-Kaperbedaan
ragenan, Waktu
konsentrasi karagenan dan waktu pengamatan
terhadap nilai creaming index
80
Creaming Index (%)
60
Contour Plot of Creami Index vs RPM, Waktu
9000
Creami
Index 40
< 0
8000 5(menit)
0 – 15
1 5 – 30 10(menit)
30 – 45
7000 45 – 60 20 15 (menit)
60 – 75 20 (menit)
> 75
RPM
6000
0
5000
0 2 4 6 8 10
4000 Waktu (Hari)
Gambar 11. Pengaruh lama pengadukan terhadap
3000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 creaming index
Waktu
Gambar 9. Counter
Surface Plot of plot
Creampengaruh
i Index perbedaan
vs RPM, Waktu
kecepatan pengadukan dan waktu pengamatan
terhadap nilai creaming index
75
5
Surface Plot of Creami Index vs Waktu Pengadukan, Waktu
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
Saling menempel antar droplet akan membuat ukuran Gambar 14. Respond surface pengaruh perbedaan
droplet mejadi besar dan massanya juga akan waktu pengadukan dan waktu pengamatan terhadap
bertambah sehingga droplet akan mudah untuk nilai creaming index
memisah atau cepat mengendap.
3.5 Kecepatan Pengendapan Metode Brown
3.4.1 Analisis ANOVA dan respond surface terhadap Gambar 15 menunjukkan bahwa semakin tinggi
variasi waktu Pengadukan konsentrasi emulsifier yang ditambahkan maka
Hasil analisis didapatkan bahwa nilai F hitung (F) stabilitas emulsi akan semakin besar, namun pada
nilainya lebih kecil daripada F tabel (Fcrit) maka dapat persamaan (1) besarnya kecepatan pengendapan
disimpulkan lama pengadukan yang digunakan untuk menunjukkan bahwa pada saat awal waktu tersebut
proses emulsi susu kacang koro berpengaruh signifikan masih terdapat banyak partikel yang akan mengendap
dengan nilai creaming index yang dihasilkan. dengan fungsi waktu maka semakin lama akan semakin
kecil karena partikel yang akan mengendap atau
Tabel 3. Hasil analisis uji ANOVA terhadap pengaruh melayang sudah turun ke dasar.
waktu pengadukan 0.07(gram)
0.08(gram)
0.007 0.09(gram)
Kecepatan pengendapan (cm/menit)
0.1(gram)
0.006
0.005
0.004
Contour Plot of Creami Index vs Waktu Pengadukan, Waktu
0.003
20.0
Creami
Index 0.002
< 0
1 7.5
0 – 20
20 – 40 0.001
40 – 60
Waktu Pengadukan
1 5.0 60 – 80
> 80 0.000
1 2.5 -0.001
0 2 4 6 8 10
1 0.0 Waktu (Hari)
Gambar 15. Pengaruh konsentrasi emulsifier
7.5
yang ditambahkan iota-karagenan terhadap kecepatan
5.0 pengendapan analisis metode brown
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu
Gambar 13. Counter plot pengaruh perbedaan waktu Berdasarkan Gambar 15 dapat diketahui bahwa
pengadukan dan waktu pengamatan terhadap nilai pada konsentrasi penambahan emulsifier 0,1 gram
creaming index sampai diakhir hari ke-9 menunjukkan bahwa pada
penambahan emulsifier 0,1 gram pada hari ke-9 masih
Berdasarkan hasil surface plot yang didapatkan terdapat partikel yang belum mengendap. Semakin
pada Gambar 14 grafik menunjukkan respon peka besarnya konsentrasi, gaya gesek yang dialami partikel
terhadap variasi lama pengadukan dan lama karena partikel lain maka gaya seret akan semakin
pengamatan terhadap nilai creaming index yang besar. Peristiwa ini disebabkan karena dengan semakin
dihasilkan, nilai respon dari pengaruh kecepatan besarnya konsentrasi maka semakin banyak jumlah
pengadukan terhadap creaming index yang dihasilkan partikel dalam suatu suspensi. Hal ini menyebabkan
adalah minimum. Nilai creaming index 48% didapatkan bertambahnya gaya gesek antara suatu partikel dengan
pada variasi lama pengadukan X2 = 20 menit dan waktu partikel yang lain. Gaya seret ini bekerja pada arah yang
X1 = 9 hari, kondisi maksimal tersebut menunjukkan berlawanan dengan gerakan partikel dalam fluida,
bahwa semakin besar perlakuan lama pengadukan sehingga gaya seret ke arah atas dan gerakan partikel
yang dilakukan maka akan semakin kecil nilai creaming ke bawah (Bricano Maria I, 2000). Penambahan jumlah
index yang dihasilkan. konsentrasi emulsifier berpengaruh terhadap
6
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
kecepatan pengendapan berdasarkan persamaan cairan bergerak yang menyebabkan terjadinya gaya
Brown. interaksi antar molekul melemah, sehingga viskositas
cairan mengalami penurunan (Leung A et al, 2004).
3000 (rpm) Kenaikan temperatur ini akan menurunkan
6000 (rpm) viskositas, sehingga laju tumbukan antar droplet akan
0.007 9000(rpm)
meningkat dan perbedaan densitas antara fase air dan
0.006 minyak juga meningkat (Nielloud F, 2000). Viskositas
Kec.Pengendapan(cm/menit)
0.005
yang rendah akan menyebabkan terjadinya pergerakan
bebas dari droplet dan akhirnya akan saling
0.004
bertumbukan sehingga droplet akan saling menempel
0.003 dan mempengaruhi kecepatan pengendapan (Salim N.
et al, 2011).
0.002
0 2 4 6 8 10
5(menit)
Waktu (Hari)
10(menit)
0.007 15(menit) Gambar 18. Pengaruh jumlah emulsifier terhadap
20(menit) viskositas
Kec.Pengendapan (cm/menit)
0.006
0.005
0.07(gram)
0.08(gram)
0.004 5.6×10-6 0.09(gram)
kecepatan pengdendapan(cm/menit)
5.4×10-6
0.1(gram)
0.003
5.2×10-6
0.002
5.0×10-6
0.001
4.8×10-6
0.000 4.6×10-6
4.4×10-6
-0.001
0 2 4 6 8 10 4.2×10-6
Waktu (Hari)
4.0×10-6
Gambar 17. Pengaruh lama pengadukan terhadap 3.8×10-6
kecepatan pengendapan persamaan brown
0 2 4 6 8 10
Waktu (Hari)
Gambar 17 menunjukkan bahwa semakin lama
Gambar 19. Pengaruh berat karagenan terhadap
waktu pengadukan dapat menurunkan stabilitas
kecepatan pengendapan persamaan stoke
emulsifier. Diketahui dari waktu pengadukan 5 menit
stabilitas emulsifier pada hari ke-6 hari mulai
mengalami kecepatan pengendapan yang konstan.
Pengadukan akan menaikan temperatur karena adanya
interaksi antar molekul. Dimana molekul-molekul
7
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
5(menit)
Viskositas(x10^-3kg/m.s)
4.2
10(menit)
4.0 4.4 20(menit)
25(menit)
3.8 4.2
Viskositas (x10^-3kg/m.s)
3.6
4.0
3.4
3.8
3.2
0 2 4 6 8 10
3.6
Waktu (Hari)
3.4
Gambar 20. Pengaruh kecepatan pengadukan
terhadap viskositas 3.2
3000(rpm) 0 2 4 6 8 10
5.8×10-6 6000(rpm) Waktu (Hari)
9000(rpm)
5.6×10-6 Gambar 22. Pengaruh lama pengadukan terhadap
Kecepatan pengendapan(cm/menit)
5.4×10-6 viskositas
5.2×10-6
5.6×10-6
5.0×10-6
Kecepatan Pengendapan(cm/menit)
4.8×10-6 5.4×10-6
-6
4.6×10 5.2×10-6
4.4×10-6
5.0×10-6
4.2×10-6
4.8×10-6
4.0×10-6 5 (menit)
3.8×10-6 4.6×10-6 10(menit)
15(menit)
0 2 4 6 8 10
4.4×10-6
20(menit)
Waktu (Hari)
Gambar 21. Pengaruh kecepatan pengadukan 4.2×10-6
stoke
3.8×10-6
8
Jurnal Integrasi Proses Vol. 11, No. 2 (2022) 1 - 10
10