Oleh
Nama : Khairunnisa
NRP : 143020128
Kelompok :E
Meja : 6 (Enam)
Tanggal Praktikum : 09 Maret 2017
Asisten : Helmi Ramdani
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Tujuan Percobaan, (2) Prinsip
Percobaan, dan (3) Rumus
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan foaming
membentuk serbuk
1.3. Rumus
II. DIAGRAM ALIR DAN METODE
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Diagram alir, (2) Foto process
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan.
dilakukan diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :
No Analisa Hasil
1 Basis 500 gram
2 Bahan utama Buah Naga 83% ,Tween 80 1 %
3 Bahan tambahan Dekstrin 15 %
CMC 1%
4 Berat produk 19,14 gram
5 % Produk 25,52%
6 Organoleptik
1. Warna Magenta
2. Rasa Manis
3. Aroma Bau khas buah naga
4. Tekstur Sedikit kasar
5. Kenampakan Menarik
7 Gambar produk
3.2 PEMBAHASAN
berat produk sebesar 19,14 gram, % produk sebesar 25,52 %, lost produk sebesar
0,16 gram dan % lost produk sebanyak 0, 83%. Foaming tersebut dibuat dari
penambahan bubur buah naga sebanyak 500 gram, dekstrin sebanyak 11,25 gram,
Fungsi perlakuan pada pembuatan foaming buah naga adalah awalnya buah
untuk ditimbang supaya berat yang akan dipakai untuk foaming sesuai. Setelah
dapat tercampur dan terbentuk buih-buih untuk foaming sedangkan buah yang
menggunakan mixer selama 15 menit agar semua bahan dapat tercampur dengan
mengurangi kadar air dan mengeringkan bahan sehingga berbentuk flakes yang
dekstrin dan CMC. Fungsi dari tween 80 yaitu untuk mengikat bubur buah
sehingga dapat mempercepat proses pengikatan antara partikel bubur buah dan
hasil hidrolisis pati yang tidak sempurna. Proses ini juga melibatkan alkali dan
dimana pati yang tidak mudah larut dalam air diubah menjadi dekstrin yang
mudah larut. Dekstrin bersifat sangat larut dalam air panas atau dingin, dengan
dekstrin bila dipakai dalam konsentrasi yang cukup tinggi ( Dedi, 2012).
pemantap, dan pengental yaitu bahan tambahan makanan yang dapat membantu
Fungsi dari pengemulsi, pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk
memantapkan emulsi dari lemak dan air, sehingga produk tetap stabil, tidak
meleleh, tidak terpisah antara bagian lemak dan air, serta mempunyai tekstur yang
kompak.CMC dapat diganti dengan menggunakan pektin atau agar-agar karena
ketiga jenis tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengental,
hanya saja jumlah pemakaian dari tiap bahan tambahan tersebut berbeda.Sehingga
berbentuk cair atau padat. Foaming agent dapat didapatkan dari bahan pangan
seperti albumin (Putih telur), milk and cream foams gelatin, lecitin, agar-agar,
Daya dan kestabilan buih putih telur dipengaruhi oleh beberapa faktor
protein, pH, pemanasan, adanya garam dan komposisi fase cair yang mungkin
mengubah konfigurasi dan stabilitas molekul protein (Alleoni dan Antunes, 2004).
Suhu optimal untuk pembentukan buih (foam), yaitu 28 30C (suhu
ruang). Pada suhu tersebut, busa (buih) akan lebih mudah terbentuk karena status
dengan volume yang baik, lebih efien waktu dan biaya, mutu bahan terjaga dan
anyir telur yang tidak sedap jika proses pengeringan tidak baik, lebih efektif spay
drying.
Buah yang baik untuk foaming adalah buah yang berdaging, buah yang
dapat digunakan dagingnya atau sarinya, buah yang tidak memiliki banyak serat
yang akan mempengaruhi hasil serbuk foaming, dan buah yang tidak memiliki
Praktikan belum dapat menemukan SNI dari foaming buah naga sehingga
foaming buah naga menurut SNI. Foaming dapat dikonsumsi sebagai minuman
serbuk, oleh sebab itu foaming buah naga dapat dibandingkan dengan SNI
minuman serbuk. Menurut SNI minuman serbuk No. 4320-1996 dikatakan bahwa
keadaan minuman serbuk dari warna, bau dan rasa harus normal. Dari hasil
buah naga normal yaitu berwarna ungu, baunya normal dan rasanya normal pula.
CCP pada proses pembuatan foaming buah naga diantaranya adalah pada
proses penghancuran, buah harus dihancurkan secara merata sehingga tidak ada
benar agar terbentuk busa yang stabil dan jika dibalikan tidak tumpah agar hasil
yang belum tercampur. Pencampuran buah naga dengan CMC juga harus
dilakukan secara merata sampai tercampur sempurna. Karena bila CMC belum
larut dan masih dalam bentuk butiran-butiran kasar maka akan memperlama
proses pengeringan dan mempengaruhi hasil. Pada saat pengeringan, suhu harus
sangat diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan nutrisi yang ada pada campuran.
IV KESIMPULAN
diketahui memiliki berat lost product sebesar 0,83 gram dengan persen produk
sebesar 25,52% memiliki aroma khas buah naga, rasa manis, warna magenta,
Alleoni, A.C.C. dan A.J. Antunes. 2004. Albumen foam stability and s-
http://dudimuseind.blogspot.com/2008/03/dekstrin-merupakan-salah-satu-
Maret 2017.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Bubur buah Naga
x 100 = 62,25 %
Tween 80
x 75 = 0,75 %
CMC
x75 = 0,75 %
Dekstrin
x75 = 11,25 %
= 19,14 gram
% W Product = % T Halus
= 25,52 %