Oleh:
Nama : Melisa Citra Pemula
NRP : 113020015
Kelompok : A
Meja : 1 (satu)
Tanggal Praktikum : 22 April 2014
Asisten : Faizal S.H.
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
Dalam perkembangan dunia industri pengolahan makanan yang maju pesat saat
kemampuan yang lebih baik. Mie adalah salah satu jenis makanan yang mudah
didapatkan dimana mana, tetapi pengolahan mi masih menjadi suatu kesulitan bagi
industri rumah tangga dan rumah makan. Kesulitan yang dialami terletak pada saat
dilakukan dengan cara pengerolan atau dengan menggunakan gaya tekan pada
Mie kering adalah mie mentah yang dikeringkan dengan kadar air antara 8-10%.
dengan menggunakan oven. Karena sifat kering inilah maka mie mempunyai daya
simpan yang relatif panjang dan dalam penanganannya cukup mudah. Mie kering
juga ditambahkan dengan telor segar atau tepung telor, sehingga dipasaran mie ini
tepung terigu sebagai bahan baku utama membuat mie yang terbuat dari biji gandum
pilihan yang berkualitas tinggi, dapat merupakan zat gizi yang menyediakan energi
bagi tubuh dan juga dapat membantu memperbaiki tekstur serta menambah cita rasa
tepung, untuk menambah nilai ekonomis, dan untuk mengetahui cara pembuatan mie
basah.
gluten yang dapat membentuk jaringan adonan lebih elastis dan mudah dibentuk.
II BAHAN,ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan yang Digunakan, (2) Alat
wortel, telur, garam, soda kue, minyak nabati, tapioka, dan air.
7. Mie Kering
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
kacang-kacangan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat
8 Gambar Produk
cakra seberat 251,89 gram dengan basis 395 gram diperoleh produk mie kering
seberat 136,9 gram dengan persentasi produk sebesar 75,2 %. Hasil organoleptik
dari mie kering tersebut yaitu warna kuning, tekstur kasar, aroma khas tepung, rasa
Tepung Jenis tepung terigu yang biasa digunakan dalam pembuatan olahan
tepung terigu :
Tepung berprotein tinggi (bread flour): tepung terigu yang mengandung kadar
protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi,
umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit
Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dengan karbohidrat (akan
mengembang), melarutakn garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Air yang
digunakan sebaiknya memiliki pH anatara 6-9. Makin tinggi pH air maka mie yang
dihasilkan tidak mudah patah karena absorpsi air meningkat dengan meningkatnya
pH. Selain pH air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air
minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Jumlah air yang
ditambahkan pada umumnya sekitar 28-38% dari campuran bahan yang akan
digunakan. Jika lebih dari 38% adonan akan menjadi sangat lengket dan jika kurang
dari 28% adonan akan menjadi rapuh sehingga sulit dicetak (Astawan, 2006).
Penyerapan air dan keasaman dari adonan merupakan faktor paling penting
dalam proses pembuatan mie. Bila air yang diserap oleh adonan terlalu sedikit maka
struktur adonan akan terlalu porus, sedangkan apabila penyerapan air terlalu banyak
maka adonan menjadi lembek. Pati dapat menyerap air dingin sampai 30 % tanpa
merusak struktur pati dan apabila dipanaskan daya serapnya akan mencapai 60 %
(Winarno, 1992).
meningkatkan fleksibilitas dan elasitas mie, seta untuk mengikat air. Selain itu,
garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amylase sehingga pasta tidak
Soda kue berfungsi untuk pengembang dan membuat tekstur kenyal yang lebih
banyak digunakan sekarang ini adalah soda kue dengan aktivitas lambat, yang
begitu larut dalam air dingin sehingga kecepatan pelepasan CO 2 juga rendah.
Sebaliknya garam Na2SO4.Al2(SO4)3 yang bukan asam harus bereaksi terlebih dahulu
dengan air panas untuk bisa menghasilkan asam. Kemudian asam dengan NaHCO 3
mie dan menciptakan adonan yang lebih liat sehingga tidak terputus-putus. Kuning
telur dipakai sebagai pengemulsi karena dalam kuning telur terdapat lechitin. Selain
sebagai pengemulsi, lechitin juga dapat mempercepat hidrasi air pada tepung dan
Tepung tapioka berfungsi sebagai bahan tambahan yang dengan tujuan agar
menjadi mie sehingga adonan tdak mudah patah atau putus-putus pada saat
Minya nabati atau minyak sayur bertujuan sebagai bahan tambahan yang di
tambahkan saat perebusan mie atau di baluri setelah mie di rebus dengan tujuan agar
mie tidak saling menempel atau lengket antara mie yang satu dengan mie yang lain.
gluten pada proses pencampuran dengan di tandai adonan telah kalis, pengistirahatan
adonan dilakukan untuk menyeimbangkan suhu pada saat adonan dalam proses
pengadukan dengan suhu ruang pada saat di lakukan penipisan adonan dan untuk
Fungsi dari glazzing mie dengan minyak nabati adalah agar mie tidak saling
menempel, lengket, tidak bertekstur lembek dan membuat mie lebih mengkilat.
Beberapa perubahan selama terjadinya gelatinisasi dapat diamati, bila suspensi
pati dalam air dipanaskan. Mula-mula suspensi pati yang keruh seperti susu tiba-tiba
mulai menjadi jernih pada suhu tertentu, tergantung jenis pati yang digunakan.
granula.Bila energi kinetik molekul-molekul air menjadi lebih kuat daripada daya
tarik menarik antar molekul pati di dalam granula, air dapat masuk ke dalam butir-
(Winarno, 1992).
Beberapa faktor saat menentukan kualitas mie yaitu faktor sensorik seperti
warna, rasa rasa, dan tekstur, sifat fisikokimia dan mikrobiologis (Bahk et al. 2007).
Faktor mikrobiologis meliputi konsentrasi bakteri aerobik total, bakteri coliform dan
Escherichia coli.
Perbedaan antara mie instant, mie kering dan mie basah adalah proses
pengolahan. Mie Instan adalah mie yang telah mengalami proses gelatinisasi,
sehingga untuk menghidangkannya cukup dengan di rebus dengan air mendidih, Mie
instan biasanya mengacu pada produk-produk yang dikukus dan digoreng dalam
minyak (stemed & deep fried). Mie instan juga dikenal dengan nama ramen. Mie ini
dibuat dengan penambahan beberapa proses setelah menjadi mie segar. Tahap-tahap
tersebut yaitu pengukusan, pembentukan dan pengeringan. Kadar air mie instan
umunya mencapai 5-8% sehingga memiliki daya simpan yang relatif lama
(Ahmad, 2010).
Kandungan tersebut yang dapat membuat adonan tepung terigu dapat dibuat
dapat dihasilkan beratus-ratus produk yang sukar ditiru oleh bahan non-terigu
(Utami, 1998)
Dan dari hasil pengolahan data untuk analisa mie diperoleh kadar protein, kadar
air, kadar abu yang telah memenuhi syarat mutu mie kering, Standart Nasional
sangat rendah, hal ini disebabkan pada saat pengolahan ada pengaruh panas yaitu
pengeringan mie dalam oven dengan suhu 600 C. Dimana bahan makanan yang
A, karena pengeringan ini memberi kesempatan terjadinya oksidasi dan juga karena
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ini dapat diambil kesimpulan bahwa dari tepung
cakra seberat 251,89 gram dengan basis 395 gram diperoleh produk mie kering
seberat 136,9 gram dengan persentasi produk sebesar 75,2 %. Hasil organoleptik dari
mie kering tersebut yaitu warna kuning, tekstur kasar, aroma khas tepung, rasa
4.2 Saran
dilakukan dengan baik agar mie memiliki tekstur yang kenyal, elastis dan tidak
mudah patah. Serta pada proses pembuatan mie harus dihitung terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan dicampurkan dengan benar sehingga mie yang dihasilkan
Astawan, M., (2006), Membuat Mie dan Bihun, Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta.
akses 27/04/2013.
Sutomo, Budi, (2006), Sejarah dan Aneka Jenis Mie, http: //budiboga.
Winarno F.G., (1992), Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya, edisi
Perhitungan Formulasi
Diketahui :
= 75,2%
LAMPIRAN DISKUSI MODUL
1. Jelaskan mengenai perbedaan mie basah, mie kering dan mie instant !
Jawab:
Mie basah adalah mie yang mengalami proses perebusan air mendidih setelah
tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan. Kadar airnya dapat mencapai 52%
sehingga daya simpannyarelatif singkat (40 jam pada suhu kamar). Di Indonesia, mie
basah lebih dikenal dengan istilah mie kuning atau mie bakso.
Mie kering adalah mie mentah yang dikeringkan dengan kadar air antara 8-10%.
Pengeringan umumnya dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari atau
dengan menggunakan oven. Karena sifat kering inilah maka mie mempunyai daya
simpan yang relatif panjang dan dalam penanganannya cukup mudah. Mie kering
juga ditambahkan dengan telor segar atau tepung telor, sehingga dipasaran mie ini
juga dikenal dengan istilah mie telor.
Mie Instan adalah mie yang telah mengalami proses gelatinisasi, sehingga untuk
menghidangkannya cukup dengan di rebus dengan air mendidih, Mie instan biasanya
mengacu pada produk-produk yang dikukus dan digoreng dalam minyak
(stemed & deep fried).
Mie instan juga dikenal dengan nama ramen. Mie ini dibuat dengan
penambahan beberapa proses setelah menjadi mie segar. Tahap-tahap tersebut yaitu
pengukusan, pembentukan dan pengeringan. Kadar air mie instan umunya mencapai
5-8% sehingga memiliki daya simpan yang relatif lama
Jawab :
a. Terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan mie, sampai saat ini tidak
ada bahan lain yang biasa digunakan untuk menggantikan gandum sebagai
bahan dasar pembuatan terigu, karena gandum adalah satu-satunya jenis biji-
bijian yang mengandung gluten, yaitu protein yang tidak larut dalam
air,mempunyai sifat elastis seperti karet dan kerangka pembuatan mie.
b. Telur berfungsi meningkatkan mutu protein mie dan menciptakan adonan
yang lebih liat sehingga tidak terputus-putus. Kuning telur dipakai sebagai
pengemulsi karena dalam kuning telur terdapat lechitin. Selain sebagai
pengemulsi, lechitin juga dapat mempercepat hidrasi air pada tepung dan
untuk mengembangkan adonan. Penambahan kuning telur juga akan
memberikan warna yang seragam.
c. Garam berfungsi umtuk pemberi rasa, memperkuat tekstur mie,
meningkatkan fleksibilitas dan elasitas mie, seta untuk mengikat air. Selain
itu, garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amylase sehingga
pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara berlebih.
d. Soda kue berfungsi mengembangkan dan membuat tekstur kenyal dan untuk
menghasilkan asam.
e. STPP berfungsi sebagai bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengental,
pembentuk gel, dan pembentuk lapisan tipis selain itu juga berfungsi sebagi
pembentuk suspensi, pengemulsi, pemantap emulsi.
f. Air KI berfungsi untuk mempercepat pengikatan gluten,meningkatkan
elastisitas dan flexibilitas meningkan kehalusan texstur dan meningkatkan
sifat kenyal.
g. Tapioka berfungsi agar tidak lengket pengolah makanan karena tidak mudah
menggumpal, memiliki daya perekat yang tinggi sehingga pemakaianya
dapat dihemat, tidak mudah pecah atau rusak, daan suhu gelatinisasinya
rendah.
h. Minyak sayur berfungsi agar tidak legket, membuat mie mengkilat dan media
penghantar panas. Disamping itu penambahan minyak goreng yang memiliki
kandungan lemak juga berfungsi untuk menambah kolestrol serta
memperbaiki takstur dan cita rasa dari bahan pangan. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan. Karotenoid sangat larut dalam
minyak dan merupakan hidro karbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bila
minyak dihidrogenasi maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna
merah akan berkurang selain itu perlakuan pemanasan juga akan mengurangi
warna pigmen karotenoid tidak stabil pada suhu tinggi.