Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN


TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
FOAMING JAMBU BIJI
(Psidium guajava)

Oleh:
Nama : Titi Histiyanto
Nrp : 093020052
Kelompok : B
No. Meja : 6 (Enam)
Tanggal Praktikum : 28 April 2012
Assisten : Lathifah Hasya Layalia

LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN


TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURAN
FOAMING JAMBU BIJI
(Psidium guajava)

Nurafifah Azizah, Tegar Yudhistira P., Pandu Legawa I., Titi Histiyanto

INTISARI

Foaming adalah proses pembuatan produk serbuk dengan cara pembusaan yang dapat
dilakukan menggunakan albumin atau putih telur yang kemudian dilakukan proses pengeringan.
Tujuan dari percobaan foaming adalah untuk mengetahui cara pembuatan foaming, sebagai
diversifikasi produk pengolahan buah, dan untuk memperpanjang umur simpan.
Prinsip dari percobaan foaming adalah berdasarkan pengikatan sari buah oleh albumin
sehingga diperoleh foaming.
Berdasarkan hasil percobaan didapat bahwa foaming buah jambu biji dari berat basis 200
gram didapat berat produk 31 gram dengan persen produk halus adalah sebesar 15,5% dan
persen produk kasar adalah 0,5% yang mempunyai warna merah muda, rasa khas jambu, aroma
khas jambu, dan tekstur yang halus.
Kata Kunci : Buah , Foaming, Jambu Biji.

PENDAHULUAN dikenal mengandung banyak vitamin


C (Anonim, 2012).
Latar Belakang Foaming adalah proses
pembuatan produk serbuk dengan
Buah adalah bagian tanaman
cara pembusaan yang dapat
hasil perkawinan putik dan
dilakukan menggunakan albumin
benangsari. Pada umumnya bagian
atau putih telur yang kemudian
tanaman ini merupakan tempat biji.
dilakukan proses pengeringan.
Dalam pengertian sehari-hari, buah
diartikan sebagai semua produk yang Tujuan Percobaan
dikonsumsi sebagai “pencuci mulut”, Tujuan dari percobaan foaming
misalnya mangga, pepaya, pisang adalah untuk mengetahui cara
dan sebagainya (Muchtadi, 1992). pembuatan foaming, sebagai
Jambu batu atau sering juga diversifikasi produk pengolahan
disebut jambu biji, jambu siki dan buah, dan untuk memperpanjang
jambu klutuk adalah tanaman tropis umur simpan.
yang berasal dari Brasil, disebarkan
ke Indonesia melalui Thailand. Prinsip Percobaan
Jambu batu memiliki buah yang Prinsip dari percobaan foaming
berwarna hijau dengan daging buah adalah berdasarkan pengikatan sari
berwarna putih atau merah dan buah oleh albumin sehingga
berasa asam-manis. Buah jambu batu diperoleh foaming.
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

METODE PERCOBAAN Kemudian buah jambu biji


dilakukan proses penghancuran agar
Bahan-bahan percobaan
didapat bubur buah.
Bahan yang digunakan pada
percobaan foaming yaitu jambu biji,
albimin, dekstrin, dan CMC.
Alat-Alat Percobaan
Alat yang digunakan pada
percobaan foaming yaitu baskom,
piring, neraca, blender, gelas kimia,
pisau, ayakan, mixer, tray, tunnel Gambar 3. Penghancuran
dryer, pengaduk, dan sendok.
Bubur buah kemudian disaring
Metode Percobaan agar didapatkan sari buah jambu biji.
Buah jambu biji terlebih dahulu
di trimming agar didapat jambu biji
yang memiliki kualitas yang baik.
Setelah itu jambu biji dicuci agar
kotoran yang menempel dapat
dihilangkan.

Gambar 4. Penyaringan
Sebelum dilakukan proses
pencampuran, albumin dilakukan
pembuihan terlebih dahulu.

Gambar 1. Pencucian
Setelah dicuci, jambu biji
dipotong agar mempermudah dalam
proses penghancuran.

Gambar 5. Pembuihan Albumin


Setelah albuminnya sudah
mulai berbusa dan teksturnya sudah
mulai kaku serta volumenya
mengembang, ditambahkan dengan
sari buah jambu biji lalu dikocok
kebali dengan menggunakan mixer.
Gambar 2. Pemotongan Kemudian ditambahkan CMC yang
sudah dilarutkan dengan
menggunakan air dingin dan kocok
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

kembali. Setelah itu ditambahkan


dekstrin secara perlahan ke dalam
adonan tersebut.

Gambar 9. Penggiligan
Gambar 6. Pengocokan Pengayakan dilakukan setelah
Setelah itu, adonan kemudian penghancuran untuk menyeragamkan
dioleskan diatas tray, dan kemudian ukuran partikel dari bubuk jambu biji
dilakukan proses pengeringan pada yang didapat.
suhu 70°C selama 3 jam.

Gambar 7. Pengolesan Diatas Tray Gambar 10. Proses Pengayakan

Gambar 8. Pengeringan
Adonan yang telah kering
Gambar 11. Produk Foaming
kemudian dilakukan penggilingan
Produk yang telah jadi kemudian
agar didapat tekstur yang halus.
diukur beratnya agar dapat diketahui
persen produknya.
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

Buah Jambu Biji

Trimming

Air Bersih Pencucian Air Kotor

Pemotongan

Albumin
Penghancuran

Pembuihan
Sari Buah

Dekstrin, CMC Pencampuran

Pengocokan

Pengeringan

Penggilingan

Pengayakan

Produk

Gambar 7. Diagram Alir Pengolahan Foaming


Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

HASIL PERCOBAAN DAN yang telah dilakukan maka diperoleh


PEMBAHASAN hasil pengamatan yang dapat dilihat
Hasil Percobaan pada Tabel 1.
Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap pengolahan Foaming buah

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Foaming Jambu Biji


No Analisa Hasil Pengamatan
1 Nama Produk Foaming Jambu Biji
2 Basis 1000 g
3 Bahan Utama Sari buah jambu biji
4 BahanTambahan
4.1 Dekstrin 35 g
4.2 Albumin 10 g
4.3. CMC 0,6 g
5 Berat Produk 31 gram
6 Persen Produk
6.1. % produk halus 15%
6.2. % produk kasar 0,5%
7 Organoleptik
7.1 Warna Merah muda
7.2 Rasa Khas jambu
7.3 Aroma Khas jambu
7.4 Tekstur Halus
8 Gambar Produk

Sumber: Kelompok B, Meja 6, (2012).

Pembahasan dan persen produk kasar adalah 0,5%


Berdasarkan hasil percobaan yang mempunyai warna merah
didapat bahwa foaming buah jambu muda, rasa khas jambu, aroma khas
biji dari berat basis 200 gram didapat jambu, dan tekstur yang halus.
berat produk 31 gram dengan persen
produk halus adalah sebesar 15,5%
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

Tabel 2. Spesifikasi Persyaratan Serbuk Minuman Jambu (Buah)


No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan:
1.1 Warna - normal
1.2 Citarasa - normal
2 Air %b/b maks 0,5
3 Bagian yang tidak larut dalam air %b/b maks 0,1
4 Gula jumlah (diihitung sbg sukrosa) %b/b min 78
5 Vitramin C mg/100 g min 300
6 Bahan Tambahan Makanan
6.1 Pemanis Buatan tidak boleh ada
6.2 Pewarna Tambahan sesuai SNI 01-0222-1995
6.3 Pengawet sesuai SNI 01-0222-1995
7 Kehalusan
7.1 Lolos Ayakan 100 mesh % maks 15
7.2 Lolos Ayakan 20 mesh % 100
8 Cemaran Logam:
8.1 Timball (Pb) mg/kg maks 0,2
8.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks 2,0
8.3 Seng (Zn) mg/kg maks 5,0
8.4 Timah (Sn) mg/kg maks 40
9 Cemaran Arsen (Ag) mg/kg maks 0,1
10 Cemaran Mikroba:
10.1 Angka Lempeng Total koloni/ml maks 3x 103
10.2 Bakteri Coliform APM/ml <3

Sumber : SNI 01‐3722-1995


Berdasarkan perbandingan yaitu protein yang bersifat mampu
dengan persyaratan mutu menurut membentuk busa (foaming).
SNI, serbuk jambu biji ini bermutu Pembusaan ini dapat terjadi
baik karena sesuai spesifikasinya apabila ada udara atau gas yang
yaitu menurut keadaan fisiknya yaitu terperangkap didalamnya. Semakin
memiliki warna dan rasa yang banyak udara atau gas yang
normal. terperangkap, pembusaan juga akan
Foaming adalah proses semakin hebat dan hal ini akan
pembuatan produk serbuk dengan ditunjukkan oleh pengembangan
cara pembusaan yang dapat volume dan kekakuan tekstur putih
dilakukan menggunakan albumin telur (Anonim, 2012).
atau putih telur yang kemudian Untuk memerangkap udara
dilakukan proses pengeringan dan sebanyak-banyaknya, dapat
penggilingan agar didapat serbuk. dilakukan pengocokan dengan
Putih telur (albumen) antara lain kecepatan tinggi menggunakan
mengandung senyawa obalbumen, mixer. Namun demikian, sebenarnya
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

pembusaan putih telur tidak hanya dapat diterima terhadap keamanan


ditentukan oleh “kualitas” produk. Dengan demikian CCP dapat
pengocokannya saja. Ada hal lain dan harus diawasi (Anonim, 2012).
yang juga menentukan pembusaan Dalam proses foaming, yang
putih telur, yaitu adanya senyawa dapat dikatakan sebagai titik
lipid (lemak atau minyak) (Anonim, pengendalian kritis atau Critical
2012). Control Point (CCP) antara lain ada
Senyawa lipid bersifat dalam tahap trimming, pencucian,
menurunkan stabilitas busa yang penyaringan sari buah, pengocokan,
dibentuk ovalbumen sehingga hasil pengeringan, penggilingan dan
kocokan putih telur tidak pengayakan.
mengembang ataupun tidak kaku. Fungsi proses trimming adalah
Penurunan stabilitas busa ini untuk memisahkan komoditas yang
diakibatkan menipisnya gelembung akan digunakan dari bahan asing
busa dan merenggangnya ikatan seperi bagian-bagian tanaman yang
antara gelembung busa. tidak terpakai, tanah, batu dan
Berikut adalah hal-hal yang gulma, sebelum dilakukan prose
dapat kita lakukan untuk lebih lanjut. Proses pencucian yang
mendapatkan hasil kocokan putih tidak sempurna juga perlu
telur mengembang sempurna: (1) diwaspadai. Pasalnya beberapa zat
pemisahan kuning telur dilakukan kimia dalam pestisida ada yang tidak
secara cermat, (2) hindari terikatnya bisa hilang meski dicuci. Oleh
kuning telur karena kuning telur karena itu, pencucian harus
mengandung senyawa lipid, (3) dilakukan dalam air mengalir karena
wadah serta alat pengocok (mixer) akan berakibat pada tubuh seperti
harus bersih dan bebas dari lemak penyakit infeksi (Kalyana, 2009).
atau minyak, (4) pengocokan dengan Pada penyaringan sari buah
kecepatan tinggi, dan (5) hindari harus digunakan penyaring yang
panas atau suhu tinggi selama proses food grade agar aman untuk
pengocokan. digunakan pada makanan sehingga
CCP (Critical Control Point) tidah terdapat kontaminasi.
atau titik pengendalian kritis Tahap pengocokan dilakukan
didefinisikan sebagai sebuah tahapan dengan menggunakan mixer dan
dimana pengendalian dapat digunakan kecepatan tinggi agar
dilakukan dan sangat penting untuk dihasilkan busa dengan kualitas yang
mencegah atau menghilangkan baik yang ditandai dengan
potensi untuk bahaya terhadap pengembangan volume dan
keamanan pangan atau dengan kekakuan tekstur pada putih telur.
menguranginya hingga ke tingkat Tahap pengeringan, bahaya
yang dapat diterima. Dengan kata yang teridentifikasi adalah kesalahan
lain CCP adalah suatu titik, prosedur pengeringan, biasanya terjadi pada
atau tahapan dimana akan suhu yang belebihan sehingga bahan
terlewatnya pengendalian dapat tidak mengering sempurna. Pada
mengakibatkan resiko yang tidak pengeringan, kadar air yang
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

disarankan untuk serbuk adalah tidak Saran


lebih dari 8%. Langkah pengendalian Saran yang ingin penulis
yang dilakukan adalah dengan sampaikan adalah pada saat
pengontrolan guidelines agar melakukan praktikum harus
pengeringan berada pada suhu dan dilakukan secara serius agar
waktu yang sesuai. didapatkan hasil yang baik.
Tahan penggilingan dan
pengayakan, bahaya yang
teridentifikasi adalah masuknya DAFTAR PUSTAKA
mikroorganisme ataupun serangga
pada saat penggilingan dan Anonim, (2012), Pelatihan
pengayakan dilakukan. Penerapan Metode HACCP,
Tahap pengeringan dalam European Committee for
proses foaming adalah pada suhu Standardisation.
70°C merupakan CCP (Critical Anonim, (2012), Jambu Biji,
Control Point) karena jika produk http://id.wikipedia.org/wiki/Jam
dikeringkan lebih dari suhu 70°C bu_biji, accesed 2012/05/01.
maka akan terjadi case hardening.
Anonim, (2012), Pengeringan,
Case hardening terjadi akibat suhu
http://www.scribd.com/doc/371
udara yang tinggi dan kelembaban
89274/Lap-pengeringan,
yang rendah yang mengakibatkan air
accesed 2012/05/01.
pada bagian permukaan bahan yang
akan dikeringkan lebih cepat Anonim, (2012), Putih Telur
menguap, hal ini dapat berakibat Mengembang Jika Dikocok,
terbentuknya suatu lapisan yang www.warintek.ristek.go.id/pang
tidak dapat ditembus dan an_kesehatan/pangan/.../TEK5.P
menghambat difusi air secara bebas DF, accesed 2012/05/01.
(Anonim, 2012). Kalyana, Mitta., (2009), Bahaya
Pestisida,
KESIMPULAN DAN SARAN
http://dhammacitta.org, accesed
2012/05/01.
Kesimpulan
Muchtadi. Tien. R, dan Sugiyono,
Berdasarkan hasil percobaan
(1992), Ilmu Pengetahuan
didapat bahwa foaming buah jambu
Bahan Pangan, Departemen
biji dari berat basis 200 gram didapat
Pendidikan dan Kebudayaan
berat produk 31 gram dengan persen
Direktorat Jendral Pendidikan
produk halus adalah sebesar 15,5%
Tinggi Pusat Antar Universitas
dan persen produk kasar adalah 0,5%
Pangan dan Gizi Institut
yang mempunyai warna merah
Pertanian Bogor, Bogor.
muda, rasa khas jambu, aroma khas
jambu, dan tekstur yang halus. SNI, (1995).SNI Minuman Serbuk.
http://sisni.bsn.go.id/, accesed
2012/05/01.
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)
Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur (Foaming Jambu Biji)

LAMPIRAN

Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Serbuk Minuman Jambu (Buah)


No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan:
1.1 Warna - normal
1.2 Citarasa - normal
2 Air %b/b maks 0,5
3 Bagian yang tidak larut dalam air %b/b maks 0,1
4 Gula jumlah (diihitung sbg sukrosa) %b/b min 78
5 Vitramin C mg/100 g min 300
6 Bahan Tambahan Makanan
6.1 Pemanis Buatan tidak boleh ada
6.2 Pewarna Tambahan sesuai SNI 01-0222-1995
6.3 Pengawet sesuai SNI 01-0222-1995
7 Kehalusan
7.1 Lolos Ayakan 100 mesh % maks 15
7.2 Lolos Ayakan 20 mesh % 100
8 Cemaran Logam:
8.1 Timball (Pb) mg/kg maks 0,2
8.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks 2,0
8.3 Seng (Zn) mg/kg maks 5,0
8.4 Timah (Sn) mg/kg maks 40
9 Cemaran Arsen (Ag) mg/kg maks 0,1
10 Cemaran Mikroba:
10.1 Angka Lempeng Total koloni/ml maks 3x 103
10.2 Bakteri Coliform APM/ml <3

Sumber : SNI 01‐3722-1995

Anda mungkin juga menyukai