Anda di halaman 1dari 6

ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu:

Nadya Alvi Rahma, S.Pd.,Msi

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. Rizqi Galuh Agustinasih (12204193223)


2. Ayu Candra Nuriza Agustin (12204193226)
3. Dimas Irvanudin (12204193248)

SEMESTER 5
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar

A.  Pengertian Nilai standar

Standard Score atau nilai standar  adalah nilai yang ditunjukkan dengan suatu skala


untuk menunjukkan bagaimana perbandingan satu individu dengan individu lain dalam
satu kelompok. Ketika menghitung nilai Standar deviasi dalam pengukuran variabilitas, kita
bekerja dengan angka kasar, sesuai dengan satuan pengukuran yang digunakan dalam distribusi
nilai, seperti cm, kg dan sebagainya.

Berbeda dengan hal itu, nilai standar tidak tergantung kepada satuan pengukuran yang digunakan
oleh distribusi nilai. Ada dua jenis skor baku, yaitu z score  dan T score. Salah satu nilai standar
yang paling sering digunakan adalah Z-score yaitu suatu bilangan yang menunjukan berapa jauh
suatu nilai (angka kasar) menyimpang dari mean dalam satuan ukuran standar deviasi.   

B. Nilai Standar z (Z score)

Z skor adalah besarnya penyimpangan skor individu dari rata-rata dibagi standar deviasi. Rata-
rata skor standar sama dengan 0 dengan standar deviasi. Z score adalah skor yang
menunjukkan sejauh mana skor mentah bersumber dari satuan simpangan baku. Z
score umumnya digunakan untuk mengubah skor-skor mentah yang diperoleh dari berbagai jenis
pengukuran yang berbeda-beda. Dengan menggunakan Z score, maka peserta memiliki
kemampuan lebih tinggi adalah peserta didik yang z scorenya bertnda positiff (+). Sebliknya,
yang bertanda (-) adalah peserta didik yang memiliki kemamun lebih lemah dari lainnya.

Misalkan kita melihat hasil tes (ujian SD) dari seorang anak benama Umar sebagai beikut :

Bahasa Indonesia = 65

Matematika = 55

IPS = 70

Dengan melihat sepintas hasil ujian itu, mungkin dengan cepat kita mempunyai kesan bahwa
Umar cukup dalam Bahasa Indonesia, kurang dalam matematika dan cukup baik dalam IPS.
Apakah kesan kit terhadap Umar itu benar? Sukar untuk menjawabnya jika kita tidak mengetahui
data lain yang berhubungan dengan penilaian tersebut seperti bagaimana skor yng diperoleh
teman sekelasnya, berapa mean dari tiap mata pelajran itu dari seluruh siswa dikelasnya, dan
sebgainya. Misalkan diketahui bahwa mean dan DS dari skor yang diperoleh Umar sebagai
berikut:

Mata Pelajaran Skor Mean DS


Bahasa 65 60 4.0
Indonesia
Matematika 55 45 4.0
IPS 70 75 5.0

Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Umar di dalam kelompok teman-temannya itu,


disamping mean juga perlu mengetahui Standar Deviasi dari mata pelajaran tersebut. Dengan
menggunakan mean dan DS itulah kita dapat menjabarkanya atau mengubah skor-skor yang
diperoleh umar itu menjadi skor Z.

Rumusnya :
X− M
Skor Z=
DS

Dengan menggunakan rumus tersebut kita dapat mengubah skor yang dicpaii Umar tadi kedalam
skor Z sebagai berikut:

65−60 +5
Bahasa Indonesia ¿ = =+1.25
4.0 4

55−45 +10
Matematika ¿ = =+ 2.5
4.0 4

70−75 −5
IPS ¿ = =−1.0
5.0 5

Melihat hasil skor Z diatas kita dapat mengatakan bahwa kedudukan Umar dalam Bahasa
Indonesia adalah 1.25 DS diatas mean, Matematika 2.5 DS diatas mean, dan IPS 1.0 DS dibawah
mean. Dengan demikian, ustru Umar kurang pandai dalam IPS dianding teman-tema sekelasnya,
dan lebih pandai dalam bahasa Indonesia dan matematika.
C. Nilai standar T (T score)

Dimaksud dengan T score adalah angka skala yang menggunakan mean sebesar 50 (M = 50) dan
standar deviasi sebesar 10 (SD = 10). T score dapat diperoleh dengan jalan memperkalikan
z score dengan angka 10, kemudian ditambah dengan 50 (misal, (-1 x 10) + 50 = 40).
T score dicari dengan maksud untuk meniadakan tanda minus yang terdepan di depan nilai
z score, sehingga lebih mudah dipahami oleh mereka yang masih asing atau awam terhadap
ukuran-ukuran statistik.

T skor digunakan apabila angka dari data Z-skor tidak bulat dan terdiri dari plus dan minus,
untuk memudahkan dijadikan T-skor, disamping itu T-skor dapat juga digunakan untuk
mengkonversi data yang satuannya adalah waktu maka tanda +(plus) diganti dengan – (minus)
sehingga data layak untuk dianalisis.

Penjabaran skor mentah ke daam skor T ini pun sering kali diperlukan untuk mengetahui
bagaimana kedudukan anak yang memperoleh skor tersebut dibandingkan dengan anak lainnya
dalam kelompok tersebut dalam suatu tes. Selain itu, dengan penjabaran ke dalam skor T ini,
hasil-hasil tes (skor mentah) yang diperoleh dari beberapa mata pelajaran yang memiliki mean
dan DS yang berbeda menjadi skor-skor dengan satu skala unit deviasi.

Rumusnya:

Skor T ¿ ( XDS−M ) 10+50 atau


Skor T ¿ 10 Z +50

Mata Pelajaran Skor Mean DS


Bahasa 65 60 4.0
Indonesia
Matematika 55 45 4.0
IPS 70 75 5.0

Jika skor-skor yang dieroleh Umar kita jabarkan ke dlam skor T, akan diperoleh sebagai beikut :
Bahasa Indonesia ¿ ( 65−50
4.0 )
×10+50=( +1.25 ) ×10+50=62.5

Matematika ¿ ( 55−45
4.0 )
×10+ 50=( +2.5 ) ×10+50=75.0

IPS ¿ ( 70−75
5.0 )
×10+50=(−1.0 ) ×10+50=40.0

Dengan melihat hasil penjabaran terhadap skor T diatas, secara tepat kita dapat mengatakn
bahwa Umar memiliki prestasi yang cukup baikdam matematika dibandingkan dengan teman-
teman sekelompoknya, dan kurang baik prestasinya daam IPS.

Jika skor-skor yang diperoleh Umar tadi dalam skala sor T yang disejajarkan skor Z, akan
terlukis seperti pada gambar diatas.
Daftar pustaka:

Iskandar,Akbar http://akbar-iskandar.blogspot.com/2012/11/mengkonversi-skor-mentah-
menjadi-skor.html. (Akses, 14 september 2021)

Purwanto, M Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai