BAB : 10
KARAKTERISTIK IC TTL dan CMOS
307
BUKU AJAR PSTE 2011
308
BUKU AJAR PSTE 2011
Input 1
0
t
Output 1
Pada umumnya tpd-0 dan tpd-1 tidak sama nilainya, dan keduanya akan berubah
bergantung kepada keadaan pembebanannya. Harga-harga tpd-0 dan tpd-1 digunakan
sebagai ukuran dari kecepatan relatip rangkaian logika. Misalnya rangkaian logika dengan
harga tpd = 10 ns adalah lebih cepat dari rangkaian logika dengan harga tpd = 20 ns.
10.2.4 Kebutuhan Daya.
Jumlah daya yang dibutuhkan oleh IC merupakan karakteristik yang sangat penting
dan selalu dinyatakan pada data sheetnya. Kadang-kadang daya tersebut langsung
diberikan sebagai dissipasi daya rata-rata PD. Spesifikasi ini lebih sering dinyatakan secara
tidak langsung sebagai arus yang dialirkan dari sumber daya (catu daya) IC. Arus ini diberi
notasi sebagai ICC. Apabila harga ICC diberikan, maka daya yang diambil dari sumber
dengan mudah dapat dihitung dengan mengalikan ICC dengan tegangan sumber daya
tersebut. Untuk beberapa IC harga ICC akan berbeda dari dua keadaan logikanya, pada
kasusu seperti ini kedua harga ICC-nya ditetapkan sebagai ICC(H) dan ICC(L). ICCH adalah arus
supply apabila semua keluaran pada IC ini = “tinggi”, dan ICCL adalah arus supply apabila
semua keluaran pada IC ini = “rendah”.
309
BUKU AJAR PSTE 2011
(a)
Kondisi
Logika “0”
VNH = VIL - VOL
VOL VIH
(b)
Pada Gambar : 10.2a suatu keluaran logika berada pada keadaan “1” dan sedang
mengendalikan suatu masukan logika. High-state noise margin (VNH) dapat dihitung
sebagai :
VNH = VOH – VIH ……………………… (10-1)
Dengan menggunakan harga minimum dari VOH, harga VNH yang diperoleh merupakan
besarnya tegangan noise yang dapat ditolelir pada keadaan tinggi dan masih menjamin
operasi yang realibel.
Pada Gambar : 10.2b suatu keluaran logika “0” sedang mengendalikan suatu masukan
logika. Low-state noise margin (VNL) dihitung sebagai :
VNL = VIL – VOL ……………………….. (10.2)
Dengan menggunakan harga maksimum dari VOL. , harga VNL merupakan besarnya noise
yang dapat ditolelir pada keadaan rendah. Pada umumnya VNH dan VNL tidak sama
besarnya. Contoh : 10.1. Parameter-parameter tegangan masukan / keluaran untuk suatu IC
digital tertentu tercantum seperti Tabel : 10.1 dibawah ini. Hitunglah noise margin-nya ?
Table : 10-1
Parameter Min (V) Typical (V) Max (V)
VOH 3,0 3,8 4,8
VOL 0,1 0,3 0,5
VIH 1,8* - -
VIL - - 0,7*
Catatan : Normal hanya diberikan harga-harga minimum VIH dan maksimum VIL.
310
BUKU AJAR PSTE 2011
Kesimpulannya, noise margin yang dihitung dengan persamaan (10.1) dan (10.2)
menyatakan besarnya DC Noise margin.
311
BUKU AJAR PSTE 2011
+5v
R2=
R4=130
R1=4k 1.6k
Q3
A Q2
B Q1
Output
Q4
R3=1k
312
BUKU AJAR PSTE 2011
313
BUKU AJAR PSTE 2011
lewat emitor yang sesuai menuju ke masukannya. Hal ini merupakan ciri-ciri dari
rangkaian logika penyerap arus.
Rangkaian-rangkaian logika TTL adalah tergolong rangkaian-rangkaian penyerap-arus
dalam mana keluarannya menerima arus dari masukan-masukan yang sedang diumpani
(oleh keluaran-keluaran) dalam kondisi rendah. Gambar : 10.5 menunjukan keluaran dari
sebuah gerbang TTL yang mengumpani masukan gerbang TTL lainnya. Apabila keluaran
gerbang yang diumpani = rendah, transistor Q4 jenuh dan Q3 = off.
Tegangan rendah pada X menjadikan emitor Q1 forward-bias dan arus mengalir. Seperti
ditunjukan dalam Gambar : 10.5. Arus mengalir kembali melalui Q4. Arus kolektor jenuh
Q4 diperoleh dari gerbang yang diumpani. Q4 bekerja sebagai penyerap-arus.
+5V +5V
R4=130
R1=4k
Q3=off
X
Q4=On Q1
yang lebih besar lagi pada keadaan saturasinya (5v / 130 40 mA). Dengan adanya Q3
tidak akan ada arus mengalir melalui R4 pada keadaan keluaran = rendah. Hal ini penting
sekali untuk menjaga dissipasi daya saat keluaran = “rendah”.
314
BUKU AJAR PSTE 2011
Keuntungan lain dari susunan ini adalah saat terjadinya keadaan keluaran = “tinggi”. Q3
sedang bekerja sebagai pengikut emiter dengan impedansi keluarannya yang “rendah”
(misal = 10 Ω). Impedansi rendah ini menyebabakan konstanta waktu yang pendek saat
mengisi setiap beban kapasitip keluarannya. Aksi ini (disebut actif pull-up) menyebabkan
waktu naik dari bentuk gelombang keluarannya sangat cepat sekali.
Kerugian susunan keluaran totempole terjadi selama transisi dari “rendah” ke “tinggi”,
yakni Q4 sangat lambat off dari pada Q3 On, sehingga ada periode selama beberapa
nanodetik saat mana kedua transistor menghantar dan arus yang relatip besar (30 – 40 mA)
akan dialirkan dari sumber tegangan 5 v (+Vcc). Dan pada akhirnya dapat menimbulkan
suatu persoalan tersendiri.
315
BUKU AJAR PSTE 2011
Table : 10.3 menyatakan suatu garansi untuk keluaran logika “0” maksimum VOL= 0,4
Volt, lebih rendah dari tegangan logika “0” yang dibutuhkan oleh masukan VIL = 0,8 Volt.
Hal ini berarti bahwa saat logika rendah (low-state) dc noise margin yang dijaminkan
adalah sebesar 400 mV. Dihitung dari :
VNL = VIL – VOL(mak) = 0,8 V – 0,4 V = 0,4 V = 400 mV.
Sama halnya saat keluaran berlogika “1” ada jaminan minimum 2,4 Volt, yaitu 400 mV
lebih besar dari pada tegangan logika “1” pada masukan VIH = 2,0 V. Jadi untuk high-state
dc noise margin adalah sebesar 400 mV, yang dihitung dari ; :
VNH = VOH(min) – VIH = 2,4 V – 2,0 V = 0,4 V = 400 mV.
Jadi, garansi kasus terburuk yang dijamin (guaranteed worst-case) dc noise margin untuk
seri 7400 keduanya adalah 400 mV. Pada operasi yang sesungguhnya dc noise margin
nominal agak lebih tinggi (VNL = 1 V dan VNH = 1,6 V).
Dissipasi Daya.
Rangkaian logika TTL dasar Nand-gate Gambar : 10.4, dalam kondisi nominal gerbang
Nand ini akan mengambil arus rata-rata Icc = 2 mA, yang akan menghasilkan dissipasi
daya : 2 mA x 5 V = 10 mW.
Penundaan Perambatan.
TTL Nand-gate dasar memiliki penundaan propagasi nominal tpd1 = 11 ns dan tpd0 = 7 ns.
Dengan demikian rata-rata penundaan propagasinya adalah = 9 ns. Tabel : 10.4
mengikhtisarkan karakteristik dari seri 7400 standart.
Tabel : 10.4. Karakteristik seri 7400 Standard.
Noise margin (kasus terburuk) : VNL = VNH = 400 mV
Dissipasi daya rata (gate dasar) : PD = 10 mW
Propagasi delay rata : 9 ns
Fan-out nominal : 10
Contoh : 10-1.
Apabila diberikan data sheet untuk IC seri 7400 quad two-input Nand-gate, harga arus
supply (Icc) maksimum = 22 mA adalah maka tentukanlah daya maksimum yang
didesipasikan oleh sebuah gerbang NAND untuk setiap keadaan. (keluaran “tinggi” dan
“rendah”) ?
Penyelesaian :
Pertama yang harus diingat adalah bahwa IC ini berisi 4-buah gerbang Nand. Dan Icc
maksimum terjadi pada keadaan keluaran logika “rendah” , yaitu : ICCL(mak) = 22 mA
316
BUKU AJAR PSTE 2011
Apabila Vcc = 5,25 V (mak). Arus = 22 mA ini merupakan arus supply total untuk semua
gerbang yang ada. Sehingga untuk setiap gerbang dapat mengambil arus sebesar : 22mA /
4 = 5,5 mA. Dan daya maksimum (PD) tiap gerbang dapat ditentukan = 5,5 mA x 5,25 V =
28,9 mW.
naiknya kecepatan tersebut diperoleh dengan pengorbanan dissipasi daya. Gerbang Nand
dasar dalam seri ini memiliki PD rata-rata sebesar 23 mW.
317
BUKU AJAR PSTE 2011
+ 5V + 5V + 5V
R4
Q3 IIL IIL
BEBAN TTL
OFF 2-UNIT LOAD
D1
IOL
+
VOL KONDISI
“RENDAH”
Q4
ON -
(a)
+ 5V + 5V + 5V
R4
Q3
IIH IIH
BEBAN TTL
ON 2-UNIT LOAD
D1
IOH
+ KONDISI
“TINGGI”
Q4 VOH
OFF -
(b)
Faktor-faktor unit load ini digunakan untuk menyatakan kemampuan dorong (drive
capability) output dan persyaratan-persyaratan input untuk rangkaian-rangkaian TTL pada
setiap empat seri TTL tersebut. Contoh-contoh berikut ini menunjukan bagaimana cara
menggunakannya.
Contoh : 10.2
Sesuai data sheet untuk tipe IC 7400 quad NAND-gate, tentukanlah faktor-faktor
pembebanan input dan output dengan menggunakan unit-load.
Penyelesaian :
Parameter-parameter arus input untuk IC tersebut tercantum sebagai IIH = 40 µA dan IIL = -
1,6 mA (tanda negatip menunjukan bahwa arus input pada keadaan “rendah” sesungguhnya
mengalir kembali ke rangkaian outputnya). Jadi sebuah IC NAND-gate 7400 memiliki
faktor pembebanan input sebesar 1-UL pada kedua keadaan “tinggi” dan “rendah” .
Dengan kata lain, setiap input pada salah satu gate-gate ini bekerja sebagai 1-UL.
Kemampuan- Kemampuan dorong output dari IC ini diberikan dibawah judul
“recommended operating conditions”, dimana untuk setiap output ditunjukan suatu fan-
out sebesar 10 UL. Hal ini berarti bahwa setiap output secara reliabel dapat mendorong
sejumlah input yang faktor pwembebanan totalnya sama dengan 10-UL.
Misalnya, salah satu dari output-output NAND-gate (fan-out = 10-UL) dapat mendorong
10 input NAND-gate lainnya (setiap input = 1 UL).
Contoh : 10.3
Tentukanlah arus-arus output maksimum untuk 7400 NAND-gate pada kedua keadaan.
Penyelesaian :
Pada contoh : 10.2 bahwa output 7400 NAND memiliki suatu fanout = 10 UL. Pada
keadaan “tinggi” untuk 1UL adalah 40 µA, sehingga output gate ini dapat mensupply 10 x
40 µA = 400 µA = 0,4 mA Jadi IOH(mak) = 0,4 mA.
Pada keadaan “rendah” 1 UL = 1,6 mA, sehingga output gate ini dapat menyerap 10 x 1,6
mA = 16 mA Jadi IOL(mak) = 16 mA. Harga-harga IOH dan IOL juga dicantumkan
dibawah “test conditions” yang berguna untuk mengukur VOH dan VOL (data sheet 7400).
320
BUKU AJAR PSTE 2011
Contoh : 10.4
1. Tentukanlah fan-out dari 74S00 NAND gate.
2. Berapa banyakkah input-input 74S00 dapat diumpani oleh output 74S00 ?
3. Berapa banyak input-input 74S00 dapat diumpani oleh output 7400 ?
Penyelesaian :
1. Data sheet untuk IC 74S00 tidak menyatakan fan-outnya secara eksplisit. Tetapi
harga-harga arus outputnya dapat diperoleh pada “ test conditions” untuk VOH dan
VOL. Kedua harga tersebut diberikan sebesar :
IOH = 1 mA, dan IOL = 20 mA
Karena IOH = 1 mA, ini berarti bahwa output dapat men-supply arus sebesar 1 mA
pada keadaan “tinggi”. Untuk 1 UL pada keadaan “tinggi” adalah = 40 µA. Jadi
satu output 74S00 dapat mengumpan atau mendorong : 1 mA/40 µA = 25 UL.
IOH 1mA
Maka fan-out (keadaan tinggi) = = = 25 UL.
40 A 40 A
Karena IOL = 20 mA, maka output 74S00 dapat menyerap 20 mA pada keadaan
“rendah”. 1 UL pada keadaan “rendah” adalah = 1,6 mA. Jadi fan-out (keadaan
IOL 20mA
“rendah”) = = = 12,5 UL..
1,6mA 1,6mA
Perhatikanlah bahwa fan-out dari perhitunga diatas berbeda untuk dua keadaan
output.
2. Input-input 74S00 masing-masing menyatakan suatu beban sebesar 1,25 UL, seperti
ditunjukkan pada data sheet. Karena 74S00 memiliki fan-out = 12,5 UL pada
12,5
keadaan “rendah”, maka dengan aman 74S00 dapat mendorong = 10- input-
1,25
input dari 74S00 yang lainnya.
3. Output 7400 NAND memiliki fan-out sebesar 10 UL. Oleh karena itu 7400 NAND
10UL
dapat mendorong : = 8 buah input-input 74S00 yang lainnya.
1,25UL
Contoh : 10.5
Output sebuah 7400 NAND gate memberikan sinyal jam kepada sebuah counter paralel
yang terdiri dari J/K FF (IC 7473). Berapakah jumlah FF maksimum yang dapat dimiliki
oleh counter ini ?
321
BUKU AJAR PSTE 2011
Penyelesaian :
Faktor pembebanan input (input loading factor) untuk sebuah input jam dari IC 7473 dapat
ditentukan dari data sheet dengan mengingat bahwa IIL = 3,2 mA pada input Jam tersebut.
3,2
Hal ini dapat dinyatakan : = 2 UL. Jadi untuk satu gate dari 7400 NAND (untuk fan-
1,6
10
out sebesar 10 UL) dapat mendorong : = 5 buah input Jam.
2
322
BUKU AJAR PSTE 2011
semua inputnya adalah berlogika “1” sampai input-input tersebut dihubungkan pada suatu
sinyal logika.
2. Input-input Yang Tak Digunakan
Pada pemakaian gate-gate logika tertentu tidak semua input-input gate pada IC TTL
dipergunakan. Sebagai contoh yang umum banyak dijumpai apabila tidak semua input-
input sebuah gate logika diperlukan sebagai fungsi logika tersebut . Yakni misalnya
apabila diperlukan operasi logika perkalian (NAND-gate) dari dua variabel A dan B
maka ditulis : A.B . Apabila digunakan suatu IC NAND-gate yang memiliki tiga-input,
maka cara-cara yang mungkin untuk merealisasi rangkaian ini ditunjukan pada Gambar :
10.7
Dalam Gambar 10.7a input yang tak terpakai dibiarkan tak tersambung (open), yang berarti
bahwa input ini berfungsi sebagai logika “1” (aktif Low). Oleh karena itu output NAND-
gatenya adalah : X = A.B.1 = A.B , yakni merupakan hasil persamaan yang dikehendaki.,
walaupun logika tersebut benar. Namun dalam prakteknya membiarkan input yang tak
terpakai dalam kondisi terbuka (open) kurang dibenarkan, karena akan berfungsi sebagai
antena yang dapat menangkap sinyal-sinyal radiasi/noise liar yang dapat mengakibatkan
gate tersebut bekerja tidak benar. Cara yang lebih baik ditunjukan pada Gambar : 10.7b
disini input yang tak terpkai dihubungkan ke +Vcc (+5V) melalui tahanan 1 KΩ, sehingga
level logikanya adalah “1” . Tahanan 1 KΩ tersebut hanya untuk membatasi arus junction
base-emmiter dari input-input gate apabila terjadi denyutan (spike) pada catu daya (Vcc).
Teknik yang sama ini dapat digunakan untuk AND gate karena logika “1” pada input yang
tak terpakai tidak akan mempengaruhi outputnya. Sebanyak 30-input-input yang tak
terpakai dapat menggunakan tahanan 1 KΏ yang sama yang dihubungakan ke +Vcc.
Kemungkinan ketiga ditunjukan pada Gambar : 10.7c , dimana input yang tak terpakai
dihubungkan ke salah satu input yang terpakai. Hal ini yang paling aman asalkan rangkaian
yang mendorong input B tidak mengakibatkan terlampaoinya fan-out yang diijinkan.
Teknik ini dapat digunakan untuk setiap jenis pemakaian gate logika TTL.
323
BUKU AJAR PSTE 2011
A A
X = A.B X = A.B
B B
7410 7410
TAK TERSAMBUNG
(OPEN)
(a) (b)
X = A.B
7410
1K
+5V (c)
Gambar : 10.7 Tiga Cara Dalam Mengatur Input-input Logika NAND gate
yang tak Terpakai
Untuk pemakaian gate-gate OR dan gate-gate NOR untuk input-input yang tak terpakai
tidak dapat dibiarkan terbukai (open) atau dihubungkan ke +Vcc, karena ini akan
menghasilkan suatu level logika output konstan (tetap) ( = “1” untuk OR gate dan = “0”
untuk NOR-gate). Dan tidak tegantung dengan input-input lainnya. Sebagai gantinya,
pemakaian gate-gate ini sebaiknya untuk input-input yang tak terpakai harus dihubungkan
ke “ground” (=0 V) untuk logika “0” atau dapat digabungkan pada salah satu input yang
terpakai lainnya seperti Gambar : 10.8b.
A A
X = A+B+0 X = A+B+B
B B
X = A+B X = A+B
220 220
(a) (b)
Gambar : 10.8 Dua Cara Dalam Mengatur Input-input Logika NOR -Gate
yang tak Terpakai
Tahanan R berfungsi untuk menjaga agar input T = “rendah” pada saat switch terbuka
(tidak bekerja). Dimana harga R harus dijaga cukup “rendah”, agar tegangan yang terjadi
pada ujung-ujungnya karena arus IIL dari input balik One-shot tidak melampaui nilai
0,4 Volt., yakni untuk nilai maksimum tegangan „rendah” yang diijinkan (VIL).
+Vcc
+5 V
Q
switch
T ONE-SHOT
325
BUKU AJAR PSTE 2011
Tr Tf (a)
> 1 us
1 1
0 0
SCHMITT
TIGGER
Tr Tf
= 1 ns
(b)
Output ini kemudian dapat diberikan ke rangkaian TTL. lainnya. Beberapa rangkaian
logika TTL dirancang dengan Schmitt-trigger yang telah built-in, sehingga dapat menerima
transisi-transisi sinyal input lambat tanpa ada persoalan. IC TTL seri 7413 merupakan
contoh rangkaian TTL jenis Schmitt-trigger. IC 7413 berisi dua buah NAND-gate 4-input
yang akan memberikan respon dengan baik terhadap sinyal input yang masuk tanpa suatu
pembatasan pada nilai Tr dan Tf.
326
BUKU AJAR PSTE 2011
totem-pole berubah dari „rendah” ke “tinggi” suatu denyutan arus ber-amplitudo tinggi
dialirkan dari catu daya Vcc.
+5V
130
ohm
Q3
OFF ON
1
OUTPUT
0
Q4 I C
ON OFF Beban
Dalam suatu rangkaian atau sistem digital yang kompleks sering terjadi perubahan
(switching) keadaan- keadaan output TTL pada saat yang sama, tiap-tiap perubahan
menimbulkan suatu denyutan arus sempit yang dialirkan dari catu daya. Efek komulatif
dari semua denyutan arus ini akan menghasilkan suatu denyutan tegangan pada Vcc,
terutama disebabkan oleh induktansi yang terdistribusi pada jalur kawat supply-nya (ingat
: V = L di/dt). Denyutan tegangan ini dapat mengakibatkan kegagalan fungsi yang serius
selama transisi switching, kecuali apabila dipasang sebuah filter. Teknik yang paling
banyak dipakai adalah menggunakan kondensator yang dihubungkan paralel antara +Vcc
ke “ground”, yang pada dasarnya adalah untuk menghubung singkatkan denyutan-
denyutan frekwensi tinggi yang terjadi. Hal ini disebut “power supply decoupling”.
Umumnya digunakan kapasitor 2000 pF untuk setiap output totem-pole. Kondensator non-
induktif (misalnya keramik) harus dipasang dengan kawat penghubung yang sependek
mungkin untuk memperkecil terjadinya induksi kawat. Untuk sebuah rangkaian diatas
printed-circuit-board (PCB), kapasitas total yang dibutuhkan harus didistribusikan secara
merata keseluruh PCB. Misalnya sebuah PCB yang berisi 20 (dua-puluh) IC TTL dengan
100 buah output totem-pole, akan dibutuhkan kapasitas total : 2000 pF x 100 = 200.000
pF. Kapasitas total ini harus disebarkan merata diseluruh board PCB dan dihubungkan dari
jalut kawat +Vcc ke tanah (grounding).
327
BUKU AJAR PSTE 2011
A AB
1 AND
B
C X = AB . CD . EF
CD
2 4 5
D
E
3
F EF
(a)
328
BUKU AJAR PSTE 2011
A AB
1
B
C CD X = AB . CD . EF
2
D
E
3
F EF
(b)
Gambar : 10.12 Operasi Wired-AND
Susunan pada Gambar : 10.12b memiliki dua kelebihan dibandingkan dengan susunan
konvensional Gambar : 10.12a. Susunan Gambar : 10.12b memerlukan lebih sedikit gate
dan menghasilkan penundaan perambatan dari input ke output yang lebih kecil.
Konfigurasi ini disebut dengan operasi “wired-AND” (AND-terikat) karena menghasilkan
operasi AND dengan menghubungkan kawat-kawat output menjadi satu. Hal ini sering
disalah artikan sebagai operasi wired-OR.
329
BUKU AJAR PSTE 2011
+5V +5V
Gate-1 Gate-2
130 130
ohm ohm
Q3A= ON Q3B=OFF
Wired AND
X
Q4A=OFF Q4B=ON
Imax=16 mA
Gambar : 10.13 Output Totem-pole yang dihubungkan menjadi satu, arus yang
dihasilkan dapat menimbulkan kerusakan pada Transistor Q4
330
BUKU AJAR PSTE 2011
+Vcc
R1 R2
OUTPUT
INPUT
Q2
Q1
Q4
R3
(a)
+Vcc
Rp (RPULL-UP)
eksternal
OUTPUT
Q4
(b)
Dengan output-output kolektor terbuka, operasi wired-AND dapat dilakukan dengan aman.
Gambar : 10.15 menunjukan tiga buah NAND-gate dua-input kolektor terbuka yang di
wired-AND-kan menjadi satu dan dihubungkan dengan resistor pull-up (Rp) Untuk tipe
NAND-gate jenis kolektor terbuka tidak memiliki simbol khusus.
+Vcc
Rp (RPULL-UP)
eksternal
A
B
C OUTPUT
D X = AB.CD.EF
E
F
331
BUKU AJAR PSTE 2011
Contoh : 10.6
Sebuah IC TTL 7405 (lihat Appendix) berisi enam buah inverter dengan output kolektor
terbuka. Enam inverter ini dihubungkan dalam suatu susunan wired-AND seperti pada
Gambar : 10.16
a). Tentukanlah persamaan logika untuk output X
b). Tentukanlah nilai Rp dengan mengumpamakan bahwa output X harus mendorong
rangkaian-rangkaian lain dengan faktor pembebanan total 4 UL.
Penyelesaian :
a). Tiap-tiap output inverter merupakan kebalikan dari inputnya. Hubungan wired-AND
diperoleh dengan meng-AND-kan setiap output inverter. Sehingga persamaan
outputnya adalah : X A. B .C . D . E . F
Dengan menggunakan teorema De Morgan, persamaan ini eqivalen dengan :
b). Karena X mendorong 4 Unit-Load , beban-beban ini akan memberikan suatu arus
mundur pada kondisi “rendah” sebesar : 4 x 1,6 mA = 6,4 mA. Dengan melihat data
sheet untuk IC 7405, terlihat bahwa setiap output gate memiliki fan-out = 10 UL.
Sehingga IOL(mak) = 16 mA, yang berarti bahwa arus yang melalui Rp pada keadaan
“rendah” harus dibatasi pada : 16 mA – 6,4 mA = 9,6 mA. Harga minimum Rp sekarang
dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm.
+5 V
7405 Rp (RPULL-UP)
Hex-inverter eksternal
C
4 UL
OUTPUT
D (X)
CMOS. Tipe N-MOS memiliki kepadatan komponen (packing density) dua kali lebih padat
dari pada P-MOS, sehingga relatif lebih disukai dalam penggunaannya. Selain
kepadatannya yang lebih besar, kecepatan operasi N-MOS dua kali lebih cepat dari pada P-
MOS, disebabkan pembawa arus (current carries) pada N-MOS adalah “elektron-elektron
bebas”, sedangkan pembawa arus pada P-MOS adalah “hole” (muatan positip yang
bergerak lebih lambat). Di antara keluarga MOS, jenis CMOS adalah yang paling kompleks
dan paling rendah kepadatan komponen per chipnya, tetapi memiliki kelebihan pada
kecepatan operasinya dan dissipasi daya yang jauh lebih rendah.
Pada sub-bab ini akan dibahas beberapa rangkaian logika P-MOS dasar, dengan tetap
mengingat bahwa rangkaian N-MOS pada dasarnya sama kecuali polaritas tegangan nya
yang berlawanan. Aplikasi dari jenis P-MOS dan N-MOS ini banyak digunakan pada unit-
unit LSI (intergrasi skala besar) seperti pada pemakaian IC-IC memory statis dan dynamis,
ROM dan sebagainya.
334
BUKU AJAR PSTE 2011
VDD
Q1
D
G
VIN Q1 Q2 VOUT=VIN
S
VOUT 0V RON = ROFF = -16 V
(logika “0”) 100K 1010 Ohm (logika “1”)
Q2
D -16 V RON = RON = -0,16 V
(logika “1”) 100K 1K (logika “0”)
G
S
VIN
(a) (b)
Suatu cara terbaik untuk menganalisis rangkaian ini adalah dengan menganggap setiap
MOSFET sebagai sebuah tahanan sedemikian rupa sehingga tegangan outputnya diambil
dari suatu pembagi tegangan yang dibentuk oleh dua tahanan. Dengan VIN = 0 V,
transistor Q2 = OFF, dengan tahanan yang sangat besar 1010 ohm. Karena Q1 memiliki
RON = 100 KΩ, output pembagi tegangan pada dasarna akan sebesar -16 V. Dengan VIN = -
16 V, Q2 = ON, dengan RON = 1 Kohm. Sekarang pembagi tegangannya adalah 100 KΩ
dan 1 KΩ, sehingga VOUT = 1 / 101 x (-16 V) ≈ -0,16 V.
Rangkaian tersebut berfungsi sebagai sebuah inverter karena suati input “rendah”
menghasilkan suatu output “tinggi” dan sebaliknya. Inverter dasar ini dapat dimodifikasi
untuk membentuk gate-gate logika NAND dan NOR.
335
BUKU AJAR PSTE 2011
output X = “rendah”. Artinya bahwa output tersebut berfungsi sebagai NAND-Gate dari
input-inputnya ( X A.B ).
-16 V
Q1
X = A.B
A B X
A X = A.B RENDAH (= 0 V) RENDAH TINGGI
Q2 TINGGI (-16 V) RENDAH TINGGI
A B RENDAH TINGGI TINGGI
TINGGI TINGGI RENDAH
Q3
B
(a)
-16 V
A X = A+B
B
Q1
X = A+B
A B X
RENDAH RENDAH TINGGI
Q2 Q3 RENDAH TINGGI RENDAH
A B TINGGI RENDAH RENDAH
TINGGI TINGGI RENDAH
(b)
336
BUKU AJAR PSTE 2011
Apabila kedua input berada pada 0V, Q2 dan Q3 keduanya akan OFF, sehingga output
menjadi “tinggi”. Jelaslah ini merupakan operasi NOR dengan output X A B . P-MOS
OR-gate dan AND-gate dengan mudah dibentuk dengan cara mengkombinasikan NOR
atau NAND dengan inverter.
1. Noise Margin
Umumnya noise margin MOS adalah sekitar 2 V , yang jauh lebih tinggi dari TTL atau
ECL
2. Fan-Out (Beban Unit-Load)
Dikarenakan resistansi input yang sangat tinggi pada setiap input MOSFET, dapat
diharapkan bahwa kemampuan fan-out dari logika MOS pada hakekatnya tak terbatas. Hal
ini dapat dibenarkan karena MOSFET dioperasikan pada level dc atau frekwensi rendah.
Tetapi untuk frekwensi yang lebih tinggi dari 100 KHz, kapasitansi- kapasitansi input gate
menyebabkan kerugian atau memperburuk saat terjadi operasi switching, sebanding
dengan jumlah beban yang didorong. Walaupun begitu, logika MOS dengan mudah dapat
beroperasi pada fan-out sebesar 50 (50 unit-load), yang relatif lebih baik dibandingkan
dengan keluarga TTL (bipolar)
3. Pemakaian Daya
337
BUKU AJAR PSTE 2011
4. Kompleksitas Proses
Logika MOS adalah keluarga logika yang paling sederhana pembuatannya, karena hanya
menggunakan satu elemen dasar, yaitu transistor P-MOS (atau N-MOS).
Logika MOS tidak memerlukan elemen-elemen lain seperti tahanan, dioda dan sebagainya.
Selain dari pada karakteristik ini masih ditambah dengan pemakaian daya PD-nya yang
relatif rendah, sehingga MOS ideal banyak digunakan pada unit-unit LSI (seperti :
memory-memory yang besar, chip kalkulator, mikrokontroller dsb) dibandingkan dengan
logika TTL. Oleh karena itu, maka logika MOS telah memberikan kontribusinya paling
besar dalam perkembangan bidang digital. Kecepatan operasi dan level-level tegangan dari
P-MOS dan N-MOS mengakibatkan tidak dapat dipasang bersama-sama dengan TTL,
sehingga sangat sedikit yang dapat dikerjakan dengan keduanya dalam pemakaian-
pemakaian pada unit-unit SSI dan MSI. Pada kenyataannya hanya ada rangkaian-rangkaian
logika MOS yang sangat sedikit dalam katagori SSI dan MSI (misal : gate-gate, Flip-flop,
counter dsb). Tetapi pada kenyataannya CMOS lebih cepat memasuki katagori MSI yang
dulunya didominasi oleh TTL.
338
BUKU AJAR PSTE 2011
diatas keluarga P-MOS atau N-MOS, yakni kecepatan operasi dan pemakaian daya yang
relatif kecil dibanding dengan MOS. Bagaimanapun juga logika CMOS telah mengalami
suatu perkembangan dalam skala MSI dan secara langsung akan bersaing dengan TTL.
Proses pembuatan CMOS lebih sederhana dari pada TTL dan memiliki kepadatan
komponen yang lebih besar, oleh karena itu dalam suatu luas tertentu CMOS hanya
menggunakan sebagian daya dibanding dengan yang dibutuhkan oleh seri TTL daya rendah
(74Lxx) sekalipun, sehingga sangat sesuai sekali untuk pemakaian-pemakaian yang
menggunakan catu daya battery.
Diagram rangkaian CMOS inverter dasar ditunjukan dalam Gambar : 10.19. Diagram
dalam gambar tersebut simbol-simbol standart MOSFET telah diganti dengan blok- blok
yang bertanda P dan N masing-masing menyatakan P-MOSFET dan N-MOSFET Hal ini
dilakukan hanya untuk memudahkan dalam analisis rangkaian. CMOS inverter memiliki
dua MOSFET dalam hubungan seri sedemikian rupa sehingga source dari P-channel
dihubungkan ke +VDD (tegangan positip) dan source dari N-channel dihubungkan ke tanah
(ground). Gate-gate dari kedua komponen tersebut dihubungkan menjadi satu sebagai
input bersama. Dan drain-drain dari kedua komponen dihubungkan menjadi satu sebagai
output bersama.
+VDD
A A
S
G
P Q1
D VIN Q1 Q2 VOUT
VOUT +VDD OFF ON
+ (logika “1”) ROFF = 1010 RON = 1 k
0 Volt
D
Ohm
VIN G 0V OFF OFF
N Q2 (logika “0”) RON = 1 K ROFF = 1010 +VDD
Ohm
-
S
(a) (b) VOUT = VIN
Level-level logika CMOS pada dasarnya adalah +VDD untuk logika “1” dan 0 Volt
(ground) untuk logika “0” . Untuk menganalisis rangkaian, pertama diumpamakan V IN =
+VDD. Pada kondisi ini gate Q1 (P-channel) berada pada 0 Volt relatif terhadap source Q1.
339
BUKU AJAR PSTE 2011
Jadi Q1 akan berada pada kondisi OFF dengan ROFF ≈ 1010 Ohm. Gate Q2 (N-channel)
akan berada pada +VDD relatif terhadap source. Jadi Q2 akan ON dengan
RON ≈ 1 KΏ. Pembagi tegangan antara ROFF Q1 dan RON Q2 akan menghasilkan VOUT ≈ 0
Volt. Selanjutnya diumpamakan untuk VIN ≈ 0 Volt . Karena itu gate Q1 berada pada
tegangan negati relatif terhadap sourcenya, sementara Q2 memiliki VGS = 0 Volt. Jadi Q1
akan ON dengan RON = 1 KΏ dan Q2 = OFF dengan ROFF = 1010 Ohm, dan akan
menghasilkan VOUT kurang lebih sama dengan + VDD. Kedua keadaan operasi ini
diikhtisarkan pada tabel Gambar : 10.19b, yang menunjukan bahwa rangkaian tersebut
bekerja sebagai logika inverter.
340
BUKU AJAR PSTE 2011
+VDD
S S
G G
A P P
D D
A
A.B
X = A.B B
D
G
N
A B X
S
RENDAH RENDAH TINGGI
D RENDAH TINGGI TINGGI
TINGGI RENDAH TINGGI
G TINGGI TINGGI RENDAH
B N
S
(b)
(a)
341
BUKU AJAR PSTE 2011
+VDD
S
G
A P
D
S A
G A+B
B P B
D X = A+B
A B X
D D
RENDAH RENDAH TINGGI
G G RENDAH TINGGI
N N RENDAH
TINGGI RENDAH RENDAH
TINGGI TINGGI RENDAH
S S
(b)
(a)
Level-level input CMOS yang diperlukan tergantung kepada VDD sebagai berikut :
VIL = 30 % x VDD
VIH = 70 % x VDD
Misalnya dengan VDD = +5 Volt, harga dari VIL adalah 1,5 Volt, yang merupakan tegangan
input tertinggi yang diterima sebagai logika input “rendah” (“0”), dan VIH = 3,5 Volt, yang
merupakan tegangan terkecil yang diterima sebagai logika input “tinggi”.
3. Kecepatan Switching
Sebagaimana halnya pada P-MOS dan N-MOS, jenis CMOS juga terhubung dengan beban
kapasitansi-kapasitansi yang relatif besar, yang diakibatkan oleh input-input CMOS yang
didorong. Setiap input CMOS umumnya merupakan beban sebesar 5 pF. Rangkaian CMOS
bagaimanapun juga memiliki kecepatan switching yang relatif cepat dari pada jenis MOS,
karena memiliki tahanan output yang lebih rendah pada saat keadaan logika “tinggi”.
Perlu diingat bahwa setiap kapasitansi beban pada P-MOS diisi selama keadaan logika
“tinggi” melalui beban MOSFET, yang nilainya sekitar 100 KΏ. Namun pada rangkaian-
rangkaian CMOS tahanan output pada keadaan “tinggi” umumnya 1 KΏ (RON dari sebuah
P-MOSFET), sehingga kapasitas beban akan diisi lebih cepat. CMOS NAND gate
umumnya memiliki tPD sekitar 30 ns apabila digunakan pada supply VDD sebesar +10 Volt.
Kecepatan switching CMOS seri 4000A akan berubah-ubah tergantung kepada tegangan
supply-nya. Untuk VDD yang relatif besar menghasilkan harga RON yang lebih rendah,
sehingga kecepatan switching akan semakin cepat, dikarenakan pengisian kapasitansi
beban yang relatif cepat. Ini berarti bahwa untuk pemakaian-pemakaian frekwensi yang
lebih tinggi, disarankan untuk menggunakan harga VDD yang lebih besar ( untuk seri
4000A sampai +15 Volt). Dengan sendirinya, apabila menggunakan VDD yang lebih besar,
dissipasi daya akan naik, walaupun demikian dissipasi daya untuk CMOS ini masih sangat
rendah bila dibandingkan dengan keluarga logika lain.
343
BUKU AJAR PSTE 2011
untuk setiap perubahan output CMOS ke kondisi “tinggi”, akan ada arus pengisian yang
diberikan pada setiap kapasitansi beban. Pulsa-pulsa arus sesaat ini bersumber dari supply
VDD. Jelaslah apabila frekwensi naik, arus rata-rata juga akan mengalami kenaikan, oleh
karena itu akan berpengaruh pada kenaikan PD rata-rata yang diambil dari supply VDD.
Misalnya sebuah CMOS NAND-Gate degan dissipasi daya dc = 12 nW, akan memiliki
dissipasi daya rata-rata : 0,1 mW pada frekwensi 100 KHz. Hal ini akan naik menjadi 1
mW pada frekwensi 1 MHz. Jadi pada pemakaian frekwensi-frekwensi tinggi CMOS akan
kehilangan kelebihan-kelebihannya.
6. Noise Margin
CMOS seri 4000A memiliki noise margin yang sama untuk kedua keadaan “tinggi” dan
“rendah”. Harga-harga dari VNL dan VNH dijamin 30 % dari harga tegangan supply VDD.
Jadi untuk VDD = 10 Volt noise margin yang dijamin adalah ≈ 3 Volt untuk kedua keadaan
tersebut. VDD sebesar 5 Volt menjamin noise margin sebesar 1,5 Volt. Dalam praktek,
noise margin akan lebih besar dari 30 % VDD (lebih mendekati 45 % VDD), tetapi 30 %
adalah harga yang dijamin oleh pabrik untuk kasus-kasus terburuk.
344
BUKU AJAR PSTE 2011
345
BUKU AJAR PSTE 2011
akan berubah-ubah untuk rangkaian-rangkaian CMOS yang berbeda besarnya sekitar 100
Ohm hingga 5 Kohm. Dalam beberapa kasus, arus IIL = 1,6 mA mengalir melalui tahanan
output CMOS ini akan menghasilkan suatu tegangan pada output CMOS yang terlalu
tinggi untuk memenuhi persyaratan VIL dari gate TTL.
Perlu diingat bahwa VIL untuk TTL adalah = 0,8 V, tetapi perlu diperhatikan juga bahwa
untuk membatasi tegangan maksimum input “rendah” adalah = 0,4 V yakni untuk
membatasi noise margin TTL = 0,4 V.
+ 5V
+VDD +VCC
+
IIL VOL
-
CMOS TTL
Gambar : 10.22 Output CMOS Mendorong Input TTL harus menyerap Arus IIL
Tanpa Mengakibatkan VOL Melebihi 0,4 Volt.
Jadi untuk menyerap arus 1,6 mA, tegangan output CMOS harus tetap dijaga pada harga
0,4 V atau lebih rendah, Sebagian output CMOS dapat memenuhi persyaratan ini,
sedangkan yang lain tidak. Kenyataannya, rangkaian-rangkaian CMOS tertentu telah
dirancang untuk menyerap arus sampai 6,0 mA, yang memungkinkan untuk dapat
mendorong tiga atau empat beban TTL. Rangkaian-rangkaian CMOS khusus ini disebut “
buffer” dan dapat dipasang antara output CMOS biasa dengan beberapa beban TTL.
Pada kasus lain, output-output CMOS dengan mudah dapat mendorong rangkaian-
rangkaian TTL dalam seri 74L00, karena rangkaian-rangkaian ini memiliki arus input
keadaan “RENDAH” jauh lebih rendah ( IIL = 0,18 mA). Sebuah gate CMOS dapat
mendorong sebuah gate TTL seri 74L00, dan pada gilirannya akan dapat mendorong
sebuak rangkaian TTL seri 7400 standart karena untuk seri 74L00 arus IOL = 2 mA.
346
BUKU AJAR PSTE 2011
Contoh : 10.7
Perhatikan data sheet untuk SCL4001A quad NOR gate. Tentukan berapa banyaknya beban
7400 standart yang dapat didorong oleh setiap NOR gate pada temperature 25 °C. Dan
tentukan juga berapa banyak beban 74L00 yang dapat didorong pada temperature 25 °C ?
Penyelesaian :
Lihatlah “static electrical characteristics” pada baris “output drive current N-channel”,
dimana nilai arusnya sama dengan arus yang diserap pada keadaan “RENDAH”. Dimana
untuk VDD = 5V dan Vo = 0,4 V pada temperatur 25 °C tertulis bahwa arus nominalnya
sebesar 1,5 mA, kondisi ini akan dengan mudah dapat mendorong satu input TTL 7400
1,5 mA
standart. Gate ini juga dapat mendorong beban sebesar : 8 beban 74L00.
0,18 mA
Kesimpulannya, apabila rangkaian CMOS mendorong TTL, maka perlu untuk memasang
sebuah buffer antara keduanya atau menggunakan suatu rangkaian 74L00 antara keduanya
untuk menjamin operasi yang baik pada keadaan “rendah”.
347
BUKU AJAR PSTE 2011
+ 5V
Rpull-up
TTL CMOS
348
BUKU AJAR PSTE 2011
(a) Rangkaian manakah yang memiliki kekebalan noise dc keadaan “RENDAH” terbaik
dan keadaan “TINGGI” terbaik ?
(b) Rangkaian manakah yang dapat bekerja pada frekwensi yang lebih tinggi ?
(c) Rangkaian manakah yang mengambil arus supply terbanyak ?
(d) Rangkaian manakah yang lebih mungkin memiliki noise ac margin yang lebih baik
? jelaskan !
10.2 Jelaskanlah rangkaian logika penyerap arus (current-sinking) dan sumber arus
(current-sourcing) ?
10.3 Pada TTL NAND gate dasar Gambar : 10.18 fungsi dari D1 adalah untuk menjamin
agar Q3 tidak akan ON pada saat input-input A dan B keduanya “TINGGI”.
Misalkan bahwa Q2 jenuh untuk kondisi ini dan tentukan tegangan perkiraan pada
basis Q3. Kemudian tunjukkanlah bahwa jumlah tegangan ini tidak cukup untuk
membias Q3 ?
10.4 Pada keadaan manakah output TTL bekerja sebagai sebuah penyerap arus ?
10.5 Berikanlah contoh dua kelebihan dan satu kelemahan dari susunan output totem-pole
?
10.6 Di bawah keadaan normal berapakah tegangan keadaan “RENDAH” terbesar yang
seharusnya muncul pada output setiap rangkaian logika seri 7400 ?
349
BUKU AJAR PSTE 2011
10.7 Perhatikan data sheet untuk TTL seri 7400 quad NAND-gate, Tentukanlah dissipasi
daya maksimum dari sebuah NAND gate tunggal pada saat semua input-inputnya
“RENDAH” ?
10.8 (a) Seri TTL manakah (7400, 74L00, 74H00 dan 74S00) yang memiliki dissipasi
daya terendah ?
(b) Seri TTL manakah yang memiliki penundaan perambatan terpanjang ?
(c) Seri TTL manakah yang dapat bekerja pada frekwensi tertinggi ?
(d) Seri TTL manakah yang menggunakan operasi tak jenuh ?
10.9 Perhatikan data sheet pada Appendix II. Tentukan dan bandingkan P D dan tpd rata-
rata untuk IC-IC 7404, 74H04, dan 74S04 ?
10.10 Rangkaian logika tertentu memiliki Fan-out = 20. Berapakah arus terbesar yang
dapat diberikan ke rangkaian logika lain pada keadaan “TINGGI” ? Dan berapa
besar arus yang dapat diserap pada keadaan “RENDAH” ?
10.11 Perhatika data sheet untuk 7473 dual J/K FF.
(a) Tentukanlah faktor pembebanan input pada input-input J dan K ?
(b) Tentukanlah faktor pembebanan input pada clock input dan clear input ?
(c) Berapa banyakkah 7473 FF lain yang dapat didorong oleh output sebuah
7473 pada clock inputnya ?
10.12 Gambar : 10.24a menunjukkan sebuah 7473 J/K-FF yang outputnya digunakan
untuk mendorong sejumlah 14 UL. Karena hal ini melampaui fan-out dari 7473
(=10 UL), maka dibutuhkan suatu tipe buffer. Gambar : 10.24b menunjukkan satu
kemungkinan penggunaan salah satu NAND-agate dari 7437 quad NAND buffer,
yang memiliki fan-out jauh lebih besar dari 7473. Perhatikanlah bahwa digunakan
Q dari 7473 karena NAND gate tersebut bekerja sebagai sebuah inverter. Lihatlah
data sheet untuk IC7437 dan tentukanlah :
(a) Fan-outnya ?
(b) Penyerapan arus maksimumnya pada keadaan “RENDAH” ?
350
BUKU AJAR PSTE 2011
½ 7473 ½ 7473
J Q J Q
CLK CLK
K Q 14 UL K Q
¼ 7437
(a) (b) Bufer
14 UL
A H
X
B
¼ 7486 1
J Y
K
2
L
M Z
3
C
R
D
4
F
5 6
SEMUANYA 7420
10.15 Pada rangkaian Gambar : 10.25 tentukanlah waktu terpanjang yang dibutuhkan
untuk perubahan pada input A untuk sampai pada output W. Gunakanlah semua
kondisi kasus terburuk dan harga maksimum dari penundaan perambatan gate.
(petunjuk : ingat bahwa gate NAND adalah gate yang menginversi) ?
351
BUKU AJAR PSTE 2011
10.16 Yang manakah dari cara berikut ini merupakan cara yang dapat dipakai untuk
menangani input-input NAND atau AND gate yang tak terpakai ?
(a). Dibiarkan tak tersambung ?
(b) Dihubungkan langsung ke tanah ?
(c) Dihubungkan ke input yang terpakai ?
(d) Dihubungkan langsung ke +Vcc ?
(e) Dihubungkan ke +Vcc melalui tahanan R = 1 Kohm ?
10.17 Gambar : 10.26a menunjukkan sebuah 74121 (one-shot) yang ditrigger dengan
penutupan switch. Berapakah harga maksimum R yang harus digunakan untuk
menjamin agar input B dibias “rendah” pada saat switch tersebut terbuka ?
74121
+5 V A1 Q
A2
OS
B Q
SW
(a)
+4 V
+0 V t
(b)
10.18 Dapatkah sinyal dalam Gambar 10.26b secara realibel men-trigger One-shot
74121 pada input A1 ? Jelaskan !
10.19 Sebuah PCB yang berisi beberapa IC TTL yaitu : 4-buah 7473, 6-buah 7400, 2-
buah 7404 dan 2-buah 74121. Berapakah besarnya kapasitansi yang harus
didistribusikan pada board untuk menyaring denyutan dari catu daya akibat dari
transien switching IC TTL ?
352
BUKU AJAR PSTE 2011
1,6 V 4V 4V
0V 0V
0V
10.21 Sebuah IC One-shot 74121 ditrigger oleh pulsa 1 MHz. Apabila OS tersebut
menggunakan RT = 10 Kohm dan CT = 70 pF, tentukan harga pendekatan dari arus
rata-rata yang disupply ke OS oleh sumber Vcc. Gunakan harga ICC nominal
(typical ICC)
10.22 Apa alasan saudara IC TTL 7400 quad NAND gate biasa tidak dapat dihubungkan
wired AND ?
10.23 IC TTL 7409 quad AND 2-input adalah jenis output open collector (kolektor
terbuka). Tunjukkanlah bagaimana 7409 dapat digunakan untuk melaksanakan
operasi X = A.B.C.D.E.F.G.H.I.J.K.M ?
10.24 Tentukan ekspresi untuk output X dari logika Gambar : 9. 28 ?
10.25 Rangkaian logika Gambar : 10.28 dilaksanakan dengan menggunakan satu IC 7401.
Dapatkah fungsi yang sama dilaksanakan dengan menggunakan sebuah IC tunggal
7400 ? (lihat data sheet IC TTL) !
10.26 Tentukan harga untuk Rc pada Gambar : 10.28 apabila output X sedang
mendorong clear input dari 4-buah FF 7473.
353
BUKU AJAR PSTE 2011
+5V
1K
+5V
A
1
B
Rc=?
C
2 4
D OUTPUT
X
E
3
F
354
BUKU AJAR PSTE 2011
+ 16V
D D
G G
N N
S S
D D X
A G G
N N
S S
D
B G
N
S
R
Q
T
I ih os
TTL
SISTEM
R min = (Vcc-Vih) / Iih
Iih = 400 uA (=10UL)
Vih = 2,0 Volt
355
BUKU AJAR PSTE 2011
+12V
SPECT RELAY
=?
220V/50Hz
D RELAY P=1HP M
1Hp=746joule
AC
Iac
Rc = ?
Ic
Voh =3,4V AC
Ioh = 400uA 220V/50Hz
Rb = ?
Ib
10.34 Tentukan nilai-nilai Resistor terpasang (R1, R2, R3, R4) pada rangkaian driver
dalam Gambar : 10.32 berikut dibawah ini, Apabila VOH dari output port = 3,6 volt
dan inverter jenis open-collector (7405) ?
OUTPUT
PORT
D1 R1= ?
Do0 +5V
G1
Do1
Do2 R2= ?
Do3 D2 +12V/DC
RELAY
Do4 G1
+12V/DC
Do5
Do6
BEBAN
Do7
R3= ?
R4= ? Q1
OPTO
Q2
DARLINGTON
D3
HARIYADI
10.35 Seperti pertanyaan no. 10.33 untuk rangkaian berikut (Gambar : 10.33), bila
356
BUKU AJAR PSTE 2011
+5V
R1= ? R2= ?
INPUT
PORT
Di0 S1
Di1
Di2 S2
Di3
Di4 R3= ? +5V
Di5
Di6 R4= ? +5V
Di7
Hariyadi
R6= ?
+5V Q1
R5= ?
D2 Q2
357