Anda di halaman 1dari 2

NIZAR IBNU MAULANA

MAIN MAP
(G3A021026)
STROKE NON HEMORAGIK
ETIOLOGI PEMERIKSAAN
Katup jantung rusak, ,miokard, infark, PENUNJANG
1. Embolisme Faktor-faktor resiko
fibrilasi, endokarditis a. CT Scan
cerebral) stroke
2. Iskemia b. MRI
3. Hemoragi c. Tomografi emisi positron
Stroke (cerebrosvaskuler Penyumbatan pembuluh darah otak oleh
serebral
accident) bekuan darah, lemak dan udara d. Oftalmoskopi
4. Thrombosis
e. Angiografi
f. EEG
Infark serebral Kerusakan terjadi pada lobus g. Laboratorium
PENGERTIAN frontal kapasitas, memori atau h. USG Doppler
fungsi intelektual kortikal
Stroke atau cidera Koma
cerbrosvaskuler adalah
Disartria,
kehilangan fungsi otak ketidakseimbangan nutrisi disfasia, afasia, KOMPLIKASI
yang diakibatkan oleh kurang dari kebutuhan apraksia
berhentinya suplai darah tubuh 1. Hipoksia serebral 
ke bagian otak sering ini
Disfungsi bahasa dan 2. Aliran darah serebral.
adalah kulminasi penyakit
Hambatan Gangguan komunikasi
serebrosvaskuler selama 3. Embolisme serebral
mobilitas fisik Menelan
beberapa tahun (Smeltzer ketidakseimbangan nutrisi
C. Suzanne, 2002)
Hambatan
komunikasi verbal
TANDA DAN GEJALA
Nyeri akut
1. Tanda dan gejala bervariasi, tergantung pada arteri yang diserang (dan,
(D.0077)
akibatnya, bagian otak yang disuplainya), keparahan kerusakan dan perluasan
sirkulasi kolateral yang berkembang untuk membantu otak mengimbangi
suplai darah yang berkurang.
2. Kehilangan motorik
3. Kehilangan komunikasi
4. Gangguan persepsi PENATALAKSANAAAN
5. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik a. Perubahan pada tingkat kesadaran atau responsivitas
6. Disfungsi kandung kemih yang dibuktikan oleh gerakan, menolak terhadap
7. Stroke hemisfer kiri perubahan posisi dan respon terhadap stimulasi,
8. Stroke hemisfer kanan berorientasi terhadap tempat, waktu dan orang
9. Stroke yang menyebabkan kerusakan saraf cranial b. Ada tidaknya gerakan volunteer atau involunter
10. Gejala biasanya diklasifikan menurut arteri yang di serang ekstremitas, tonus otot, postur tubuh dan posisi
a. Arteri serebral tengah kepala.
b. Arteri carotid c. Kekakuan atau flaksiditas leher.
c. Arteri vertebrobasilar d. Pembukaan mata, ukuran pupil komparatif dan reaksi
d. Arteri serebral anterior pupil terhadap cahaya dan posisi ocular.
11. Gejala juga diklasifikasikan sebagai premonitorik, tergeneralisasi atau fokal e. Warna wajah dan ekstremitas, suhu dan kelembapan
a. Premonitorik (jarang) : mengantuk, pusing, sakit kepala, dan konfusi kulit
mental f. Kualitas dan frekuensi nadi dan pernapasan, gas darah
b. Tergeneralisasi : sakit kepala, muntah, gangguan mental, koma, arteri sesuai indikasi, suhu tubuh dan tekanan arteri
rigiditas nukal, demam, dan disorientasi g. Kemampuan bicara
c. Fokal (misalnya perubahan sensorik dan reflek) : merefleksikan tempat Volume cairan yang diminum atau diberikan dan
hemoragi atau inarksi dan bisa memburuk. volume urin yang dikeluarkan setiap 24 jam.
12. Gejala juga diklasifikasikan dari lesi yang berada di bagian tertentu, misalnya : (Smeltzer C. Suzanne, 2002)
a. Lesi di kortikal
b. Lesi di subkortikal
c. Lesi di batang otak

PENGKAJIAN
GANGGUAN MOBILITAS DEFISIT NUTRISI Pengkajian
FISIK
Tujuan: setelah dilakukan tindakan 1. Keluhan Utama
Tujuan : Setelah dilakukan keperawatan selama 3x24 jam
2. Riwayat penyakit saat ini
tindakan selama 3x24 jam Kriteria hasil : 3. Riwayat Penyakit dahulu
Kriteria Hasil : Napsu Makan (L.03024) 4. Riwayat penyakit keluarga
DAFTAR PUSTAKA

TIM Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia definisi dan indicator diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.

TIM Pokja SIKI DPP PPNI. 2018.Standar Intervensi keperawatan Indonesia


definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

TIM Pokja SLKI DPP PPNI. 2019.Standar Luaran keperawatan Indonesia


definisi dan kriteria hasil keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai