Anda di halaman 1dari 2

Inisiasi 7

Salam jumpa kembali Mahasiswa FKIP Universitas Terbuka, semoga Anda sehat walafiat dan dapat
mengikuti tutorial online..

pada kesempatan ini tutorial mata kuliah Hak Asasi Manusia akan membahas mengenai "Hak asasi
manusia di dunia yang semakin bersatu".

Berbagai Deklarasi, peraturan, bahkan konvensi internasional telah disepakati. Jumlah negara yang
meratifikasi berbagai kovenan internasional tiap tahun terus bertambah. Hal ini di satu sisi
mencerminkan penghormatan masyarakat dunia terhadap konsep HAM universal semakin meningkat.
Namun di sisi lain, terorisme, penyiksaan, konflik bersenjata yang diakhiri pembunuhan massal terus
berlangsung.Kondisi yang antagonis ini menimbulkan pertanyaan, apakah gunanya semua proklamasi
universal hak-hak asasi manusia?

Tidak mudah menjawab pertanyaan di atas. Berbagai versi jawaban dapat ditemukan. Menurut Cassesse
(1994:236) terdapat dua reaksi yang salah arah, yang karenanya harus dihindari. Reaksi pertama akan
menyebabkan timbulnya rasa penderitaan yang pasif dan mencari "jalan keluar yang gampang",
sedangkan reaksi kedua menyebabkan timbulnya rasa percaya yang berlebihan dan suatu harapan yang
palsu bahwa hak-hak asasi lambat laun akan menang disebabkan oleh nilai intrinsiknya.

Hak asasi merupakan suatu bentuk dari hukum alami umat manusia yakni terdapatnya sejumlah aturan
yang dapat mendisiplinkan dan menilai tingkah laku kita. Konsep ini disarikan dari berbagai ideologi dan
filsafat, ajaran agama dan pandangan dunia, dan terlambang dengan negara-negara itu dalam suatu
kode perilaku internasional. Cara pandang terhadap HAM sebagai suatu etos baru, mengandung
pengakuan akan nilai-nilai HAM yang dapat disarikan sebagai berikut :

1. konsep HAM didasarkan atas nilai-nilai agama tradisional yang diambil dari Barat dan Timur.

2. HAM merupakan suatu upaya manusia untuk menjadikan manusia sebagai makhluk sosial.
3. HAM didsarkan atas suatu keinginan yang ekspansif untuk mempersatukan dunia dengan membuat
suatu daftar pedoman bagi semua pemerintahan.

4. Pelanggaran sistematis terhadap HAM tidak dianggap merupakan kendala bagi sebuah negara untuk
memperoleh status subjek internasional dan tidak menghalangi menjadi anggota PBB.

Dengan demikian hak-hak asasi manusia belum menjadi kriteria yang menentukan layak tidaknya suatu
negara menjadi anggota masyarakat internasional seperti menjadi anggota PBB.

Hak-hak asasi manusia kini telah menjadi norma internasional. Norma yang menjadi parameter dalam
menilai kelayakan perilaku antarbangsa. Norma ini pula yang menentukan standar kelayakan tindakan
pemerintah terhadap warganya. Bila standar ini tidak terpenuhi, kecaman bukan saja akan datang dari
pihak-pihak yang ada di dalam negaranya, melainkan akan datang dari pihak-pihak lain di luar batas
wilayah negaranya.

Hak-hak asasi manusia sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki pengaruh terhadap
masyarakat internasional. Pengaruh tersebut tercermin dalam hal :

1. prinsip resiprositas versus tuntutan-tuntutan masyarakat

2. rakyat dan individu sebagai warga masyarakat internasional

3. hak-hak asasi manusia dan hak-hak orang asing

4. teknik menciptakan standar hukum internasional

5. pengawasan internasional

6. pertanggungjawaban internasional

7. hukum perang.

Dalam kaitannya dengan struktur negara, terdapat tiga faktor yang menghambat perkembangan hak
asasi manusia, yaitu : faktor pertama, negara menjadi penjamin penghormatan terhadap hak-hak asasi
manusia, faktor kedua, merupakan bagian dari tatanan negara modern, dan faktor ketiga merujuk pada
sejarah khas, masing-masing dari kelompok negara yang terdapat dalam masyarakat internasional
dewasa ini.

Selamat belajar dan sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai