Anda di halaman 1dari 4

NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH


NAMA : DICKY ARFANSURI

NIM : 3120190059

MATA KULIAH : SOSIOLOGI AGAMA

DOSEN : DRS. SUTIONO, M.PD

SIFAT UJIAN : BUKA BUKU

SOAL:
1. Pembangunan masyarakat sebagai sebuah perubahan sosial yang direncanakan yang
melibatkan unsur-unsur sosial termasuk pemeluk agama, baik sebagai subjek maupun objek.
Keterlibatan pemeluk agama bisa dalam proses perencanaan, pelaksanaan ataupun
pemanpaatan hasil-hasil pembangunan baik yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga
masyarakat dan pemerintah.

Pertanyaan: Jelaskan bagaimana peran agama dalam perubahan sosial ?.....

2. Gerakan sosial adalah aktifitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang
merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, dan gerakan sosial adalah” Any board
social alliance of people who are associated in seeking to effect or block an aspect of social
change within a society” ( suatu aliansi sosial orang yang berserikat untuk mendorong atau
menghambat suatu perubahan sosial dalam suatu masyarakat.

Perttanyaan: Gerakan sosial apa saja yang berciri intelektual Islam yang dikenal dengan
organisasi keIslaman, dan kenapa munculnya gerakan-gerakan tersebut dan apa tujuanya ?.......

3. Apakah fenomena gerakan social keagamaan seperti GERAKAN 212,112,313, merupakan faktor
pemicu atau penyebabnya adalah ketidakadilan?.. kalau iya apa yang dituntut atau
disuarakan?...... kenapa terjadi demikian kuatnya gerakan tersebut ?.....

4. Sosiologi agama adalah proses interaktif antar-kelompok social yang mempengaruhi keyakinan
dan pemahaman keagamaan seseorang. Dalam hal ini, orang-orang berinteraksi dengan
berbagai kelompok social yang berbeda, dengan orang perorang, organisasi dan preferensi
(pilihan ) agama.

Bagaimana menurut saudara apakah dalam interaksi social pemahaman agama seseorang
mempengaruhi ?.. dan apakah kelompok social dan organisasi bias dipengaruhi oleh
pemahaman agama seseorang ?.. atau sebaliknya ?..

5. Prilaku beragama tidak hanya memotivasi orang untuk mengkonsumsi budaya tetapi prilaku
beragama memiliki konsekuensi social.
Apakah pengamalan ajaran agama didominasi oleh pengaruh social ?.. dan apakah pengaruh
social sangat berpengaruh pada prilaku beragama ?.....

Jawaban

1. Dalam kontek perubahan sosial, agama mengarahkan perubahan kearah yang lebih
baik. Ajaran agama memiliki pengaruh yang besar dalam penyatuan persepsi
kehidupan masyarakat. Kehadiran agama secara fungsional sebagai “perekat sosial”,
memupuk rasa solidaritas, menciptakan perdamaian, kontro sosial, membawa
masyarakat menuju keselamatan, mengubah kehidupan seseorang menjadi kehidupan
yang lebih baik, memotivasi dalam bekerja dan seperangkat peranan yang
kesemuanya adalah dalam rangka memelihara kestabilan sosial.

2. A. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia disingkat ICMI

Latar belakang dan tujuan

Kelahiran ICMI bukankah sebuah kebetulah sejarah belaka, tetapi erat kaitannya dengan
perkembangan global dan regional di luar dan di dalam negeri. Menjelang akhir dekade
1980-an dan awal dekade 1990-an, dunia ditandai dengan berakhirnya perang dingin dan
konflik ideologi.

Seiring dengan itu semangat kebangkitan Islam di belahan dunia timur ditandai dengan
tampilnya Islam sebagai ideologi peradaban dunia dan kekuatan altenatif bagi
perkembangan perabadan dunia. Bagi Barat, kebangkitan Islam ini menjadi masalah yang
serius karena itu berarti hegemoni mereka terancam. Apa yang diproyeksikan sebagai
konflik antar peradaban lahir dari perasaan Barat yang subjektif terhadap Islam sebagai
kekuatan peradaban dunia yang sedang bangkit kembali sehingga mengancam dominasi
peradaban Barat.

B. Muhammadiyah

Latar belakang dan tujuan

Muhammadiyah, awalnya didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan yang ingin memurnikan
ajaran Islam dari berbagai pengaruh hal-hal mistik ada di masyarakat Indonesia pada
zaman dahulu. Dalam hal ini, organisasi Muhammadiyah ada untuk mendukung gerakan
KH Ahmad Dahlan tersebut melalui kegiatan dakwah di masyarakat.

Selain untuk memurnikan ajaran Islam, tujuan Muhammadiyah juga mencakup berbagai
hal untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dengan begitu,
seluruh masyarakat muslim di Indonesia dapat menjalankan ajaran Islam yang
sesungguhnya sesuai dengan syariat. Terutama syariat islam sesuai dengan ajaran Nabi
Muhammad SAW yang menjadi tauladan.

C. NADHATUL ULAMA

Latar belakang dan tujuan

Sesungguhnya pemicu berdirinya NU adalah tindakan penguasa baru Arab Saudi di


tahun 1920-an yang berpaham Wahabi yang telah berlebih dalam menerapkan program
pemurnian ajaran Islam. Kala itu pemerintah Arab Saudi menggusur beberapa petilasan
sejarah Islam, seperti makam beberapa pahlawan Islam dengan dalih mencegah kultus
individu. Mereka juga melarang kegiatan mauludan, bacaan berzanji, diba’an dan
sebagainya. Sama dengan alasan di atas, seluruh kegiatan tersebut dilarang karena
mengarah kepada kultus individu.

NU didirikan sebagai jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah (organisasi keagamaan


kemasyarakatan). Jam’iyyah ini dibentuk utuk menjadi wadah perjuangan para ulama
dan para pengikutnya. Kata ulama dalam rangkaian Nahdlatul Ulama tidak selalu berarti
NU hanya beranggotakan ulama, tetapi memiliki maksud bahwa ulama mempunyai
kedudukan istimewa di dalam NU, karena beliau adalah pewaris dan mata rantai
penyalur ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah

3. Iya, karna banyak kriminalisasi terhadap para ulama islam yang menyuarakan oposisi
terhadap pemerintah sedangkan banyak orang kafir yang menghina menistakan
islam tapi dibiarkan bebas dan kalaupun dipenjara dengan proses yang panjang

Kenapa gerakan itu kuat karna mereka menghina hal yang paling utama yaitu akidah
ketauhidan..misalnya kenapa orang kafir menyinggung al quran kita yaitu surat al
maidah 51
4. Pemikiran individual jelas bisa mempengaruhi interaksi sosial. Organisasi sosial lahir
dari pemahaman pemikiran individu yang sama yang pasti tertuang dalam ad/art
nya

Kalau sendiri pasti terkendala waktu dll, kalau dengan organisasi pasti akan lebih
mudah karna dikerjakan dengan bersama.

5. faktor psikologis sangat menentukan dalam usaha merubah sikap individu maupun
sosial. Faktor inilah yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang terlibat dalam
usaha pembentukan dan perubahan sikap dan perilaku manusia, agar usahanya
berhasil secara maksimal. Dalam mewarisi sikap dan perilaku keagamaan dari orang
tua kepada anaknya, dari guru kepada muridnya, dari suatu masyarakat kepada
anggotanya, akan melahirkan berbagai sikap dan perilaku positif sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya. Dan dari proses pembentukan sikap dan perilaku
tersebut tidak tertutup kemungkinan terjadi penyelewengan dan penyimpangan dari
prinsip-prinsip dasar agama yang dianutnya dan ini disebut sikap dan perilaku
negatif. Pelan-pelan, pemahaman tentang apa yang benar dan salah tertanam kuat
dan lama dalam pikiran dan memori individu bersangkutan.Agama pada akhirnya
memainkan peranan sentral karena identitas agama kebanyakan telah terbentuk
sejak kecil dan bertumbuh semakin kuat seiring tumbuhnya usia.dan pasti memiliki
pengaruh sosial.

Anda mungkin juga menyukai