2021
SEKILAS MODUL
ASESMEN
CAPAIAN PELATIHAN
Peserta secara mandiri menggunakan materi pelatihan untuk memahami fungsi dan prinsip asesmen
dalam kegiatan bermain dan belajar, serta merancang asesmen pembelajaran yang tepat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN BERMAKNA
PERTANYAAN UTAMA
PERTANYAAN PEMANTIK
Sesi 1
Mulai dari diri:
1. Jika mendengar kata “asesmen”, apa saja yang terlintas dalam benak Bapak/Ibu?
2. Apa yang biasanya bapak/ibu lakukan selama ini dalam melakukan asesmen ?
3. Informasi apa saja yang ingin bapak/ibu ketahui tentang asesmen?
4. Apa harapan Bapak/Ibu dalam memahami unit modul ini terkait peran Bapak/ibu?
5. Apa kegiatan, materi, dan manfaat yang Bapak/Ibu harapkan di Unit Modul ini?
Eksplorasi konsep:
1. Dalam pembelajaran di PAUD, menentukan satu bentuk instrumen asesmen yang
paling efektif adalah penting sehingga dapat digunakan berulang kali pada setiap
tujuan pembelajaran. Benar atau Salah? Alasannya?
2. Jelaskan konsep asesmen dengan kata-kata Bapak/Ibu sendiri?
Demonstrasi Kontekstual:
1. Mengerjakan kuis konfirmasi pemahaman tentang asesmen di PAUD
2. Mengerjakan LK.1 studi kasus tentang persiapan dan tahapan pelaksanaan asesmen di
PAUD pada satu tujuan pembelajaran
Elaborasi Pemahaman:
1. Apa manfaat asesmen dalam pengembangan kegiatan bermain-belajar di PAUD?
2. Apa tantangan yang Bapak/Ibu rasakan dalam membuat Asesmen?
3. Hal-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu penting dalam melaksanakan
Asesmen?
Sesi 2
Mulai dari diri:
1. Apa yang biasa Bapak/Ibu lakukan untuk memastikan ketercapaian Capaian
Pembelajaran Anak?
2. Apa yang biasa Bapak/Ibu lakukan untuk memastikan proses pembelajaran telah
berlangsung efektif ?
Eksplorasi konsep:
1. Jelaskan prinsip asesmen dengan kata-kata Bapak/Ibu sendiri?
2. Bagaimana cara memberikan umpan balik positif kepada anak?
3. Bagaimana mendorong anak-anak untuk saling memberi umpan balik positif kepada
temannya?
4. Bagaimana pelaksanaan asesmen agar sesuai dengan prinsip asesmen?
Ruang Kolaborasi:
1. Dalam situasi dan kondisi seperti apakah teknik penilaian berikut ini: (1) catatan
anekdot; (2) hasil karya; (3) ceklis; dan (3) foto berseri, digunakan ?
2. Bagaimana teknik dan bentuk penilaian tersebut dikaitkan dengan capaian
pembelajaran ?
Refleksi Terbimbing:
1. Pengalaman apa yang Anda peroleh dari tahapan-tahapan yang sudah Bapak/Ibu
pelajari?
2. Apa yang Anda lakukan setelah mendapatkan materi Asesmen PAUD dikaitkan dengan
Capaian Perkembangan anak?
Demonstrasi Kontekstual:
● Mengerjakan LK.2 studi kasus tentang asesmen PAUD
Elaborasi Pemahaman:
1. Apa esensi dari melakukan asesmen di PAUD?
2. Bagaimana contoh praktik baik asesmen di PAUD?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan asesmen di PAUD?
1. Menyusun tujuan pembelajaran, rencana asesmen, dan pilihan teknik asesmen sesuai
modul ajar yang telah disusun
2. Poster yang menggambarkan koneksi antara materi
Asinkronus : 5 jp
Sinkronus : 3 jp
KETERANGAN TAMBAHAN
PERAN TERLIBAT
● Fasilitator
● Guru
● Tim LMS
JADWAL KEGIATAN
SESI 1
Durasi DURASI
No AKTIVITAS ASINKRONUS
Instruktur KS/PS/Guru
2 Eksplorasi Konsep 50 25
3 Demonstrasi Kontekstual 60 60
Durasi DURASI
No AKTIVITAS SINKRONUS
Instruktur KS/PS/Guru
4 Elaborasi Pemahaman 45 35
SESI 2
Durasi DURASI
No AKTIVITAS ASINKRONUS
Instruktur KS/PS/Guru
2 Eksplorasi Konsep 20 15
4 Refleksi Terbimbing 15 10
5 Demonstrasi Kontekstual 15 15
Durasi DURASI
No AKTIVITAS SINKRONUS
Instruktur KS/PS/Guru
6 Elaborasi Pemahaman 90 75
SESI 1
DURASI
DURASI
INSTRUK PERLENGKAP
NO TAHAPAN AKTIVITAS TUR
GURU
(menit) AN
(menit)
DURASI
DURASI
INSTRU PERLENGKAP
NO JUDUL SESI AKTIVITAS GURU
KTUR AN
(menit)
(menit)
SESI 1
KONSEP ASESMEN
Sebelum kita mulai mengeksplorasi materi di unit modul ini, mari kita merefleksikan pengalaman yang
kita miliki, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Jika mendengar kata “asesmen”, apa saja yang terlintas dalam benak Bapak/Ibu?
2. Apa yang biasa bapak/ibu lakukan dalam melakukan asesmen selama ini?
3. Informasi apa saja yang ingin bapak/ibu ketahui tentang asesmen?
Sebagai guru, kita perlu memahami bahwa asesmen adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari rangkaian
kegiatan pembelajaran. Pada unit modul ini, kita akan merefleksikan kembali untuk apa asesmen dibuat
dan bagaimana asesmen dapat dilaksanakan untuk mendukung efektivitas pembelajaran. Oleh karena
itu, Bapak/Ibu perlu benar-benar memahami tentang konsep pelaksanaan asesmen agar dapat
mendampingi anak dengan baik. Dalam menjalani peran ini, mari kita menjawab pertanyaan di bawah ini:
● Apa harapan Bapak/Ibu dalam memahami unit modul ini terkait peran Bapak/Ibu sebagai guru?
● Apa saja kegiatan, materi, dan manfaat yang Bapak/Ibu harapkan di unit modul ini?
EKSPLORASI KONSEP
Bapak/Ibu, kali ini kita masuk pada aktivitas pembelajaran ke- 2, yaitu Eksplorasi Konsep.
Pada sesi pembelajaran kali ini, Bapak/Ibu akan banyak melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah
tentang konsep dan pelaksanaan asesmen di PAUD.
Pada sesi ini, Bapak/Ibu akan mempelajari konsep asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran (for
learning) dan sebagai refleksi proses pembelajaran (as learning) di PAUD.
Setelah membaca materi di dalam bacaan tersebut, silakan menjawab pertanyaan berikut ini
1. Dalam pembelajaran di PAUD, menentukan satu bentuk instrumen asesmen yang paling efektif
adalah penting sehingga dapat digunakan berulang kali pada setiap tujuan pembelajaran. Benar
atau Salah? Alasannya?
Jika Bapak/Ibu sudah menjawab pertanyaan tersebut, bukalah file di bawah ini untuk memahami konsep
dan prinsip Asesmen.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Merancang persiapan dan tahapan pelaksanaan asesmen di PAUD pada satu tujuan
pembelajaran, sesuai dengan LK.1.
Instruksi penugasan:
1. Pilih satu tujuan pembelajaran yang akan dibuat rencana asesmennya
2. Buatlah rencana asesmen sesuai tujuan pembelajaran dan modul ajar yang sudah disusun dengan
memperhatikan prinsip asesmen yang dipelajari pada tahap eksplorasi konsep.
3. Silakan unggah hasil tugas Bapak/Ibu di dalam LMS
TUJUAN SESI
● Peserta dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain dan fasilitator
● Peserta dapat memahami tujuan dan agenda pada sesi sinkronus ini
Persiapan:
1. Pastikan Bapak/Ibu sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik, koneksi internet kuat) untuk
memandu pembelajaran
2. Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran
3. Pastikan slide dapat ditampilkan
4. Nyalakan nada getar di telepon selular (handphone) agar tidak mengganggu pembelajaran
Pelaksanaan:
PENYAMBUTAN & ICEBREAKING (10’/ 5’)
Sesi pembukaan menjadi kunci keterlibatan peserta di pelatihan.
1. Fasilitator meminta peserta menyalakan video dan audionya
2. Fasilitator pelatihan dengan sapaan hangat dan bersemangat. Ingat bahwa Bapak/Ibu menjadi
role-model akan semangat peserta.
3. Setelah menyapa dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat
peserta terlibat dan membentuk koneksi antar peserta.
4. Setelah menyapa, lakukan ice breaking. Ice breaking ini ada kaitannya dengan topik yang akan
dibawakan sehingga digunakan untuk mengawali pelatihan unit modul ini.
5. Fasilitator melakukan ice breaking “Kuis Suka yang Mana”. Fasilitator meminta peserta
menyiapkan dua lembar kertas, dan menuliskan huruf “A” dan “B” besar. Fasilitator
menjelaskan bahwa setelah ini akan menunjukkan beberapa benda, masing-masing peserta
diminta merespon, jika suka maka mereka mengangkat kertas dengan huruf A, jika tidak suka
maka mereka mengangkat kertas dengan huruf B.
6. Fasilitator memberikan 2 contoh benda untuk peserta latihan game tersebut.
7. Fasilitator mulai menunjukkan beberapa benda untuk kuis “Kuis Suka yang Mana”
8. Fasilitator menanyakan pada peserta “Apa yang bisa dipetik dari permainan ini?”
9. Fasilitator menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kesukaan, minat, gaya belajar yang
berbeda-beda. Kuis ini dilakukan untuk menggali informasi tersebut, karena informasi tersebut
penting untuk menyusun pembelajaran yang berpusat pada anak.
TUJUAN SESI
1. Peserta dapat mengkonfirmasi pemahaman tentang konsep, jenis dan teknik asesmen di PAUD.
2. Peserta dapat merefleksikan capaian pembelajaran saat menyusun asesmen
3. Peserta dapat memahami tindak lanjut apa yang perlu dilakukan berdasarkan hasil asesmen
Persiapan :
1. Pastikan Bapak/Ibu sudah membaca tugas peserta di Sesi Demonstrasi Kontekstual dan Koneksi
Antar Materi
2. Siapkan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk penggalian pembelajaran peserta dari
pengalaman Bapak/Ibu membaca tugas peserta tersebut
TUJUAN SESI
● Peserta dapat memahami kaitan antara asesmen dengan Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran,
dan rencana kegiatan pembelajaran
● Peserta mengekspresikan pemahaman koneksi antar materi dalam bentuk poster
Persiapan
Pertanyaan pemantik diskusi:
1. Menurut Anda, bagaimana kaitan antara asesmen dengan Capaian Pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran, dan modul ajar ?
2. Tuangkan jawaban Bapak/Ibu dalam bentuk poster!
Pelaksanaan:
DISKUSI KAITAN DENGAN MATERI SEBELUMNYA (15’/ 10’)
1. Fasilitator mengajak peserta berdiskusi dengan pertanyaan:
a. Selamat, Bapak/Ibu telah selesai berproses dalam memahami prinsip asesmen .
b. Sebelum sesi unit modul ini, Bapak/Ibu telah memahami unit modul Capaian Pembelajaran
dan Tujuan Pembelajaran.
c. Nah, menurut Bapak/Ibu, apa kaitan antara asesmen dengan Capaian Pembelajaran,
Tujuan Pembelajaran, dan rencana kegiatan pembelajaran?
2. Fasilitator merangkum jawaban peserta dan menjelaskan kembali peran Asesmen dalam
pembelajaran di PAUD.
PENUTUPAN (3’)
1. Informasikan tahapan belajar selanjutnya dengan menayangkan agenda unit modul Asesmen
Formatif dan Sumatif.
2. Fasilitator memberikan ucapan penutupan mempersilahkan peserta untuk meninggalkan aplikasi
google meet.
RANGKUMAN KEGIATAN
SESI 2
ASESMEN DAN RAPOR PAUD
SESI 2
DURASI
DURASI
INSTRUK PERLENGKAP
NO TAHAPAN AKTIVITAS GURU
TUR AN
(menit)
(menit)
DURASI
DURASI
INSTRUK PERLENGKAP
NO JUDUL SESI AKTIVITAS GURU
TUR AN
(menit)
(menit)
Narasumber mengkonfirmasi
15 10
pemahaman peserta secara singkat
SESI 2
ASESMEN
Pada sesi sebelumnya, Bapak/Ibu telah mempelajari tentang konsep asesmen serta penyusunan
asesmen. Bapak/Ibu telah memahami konsep asesmen yang akan diterapkan di PAUD. Kemudian
Bapak/Ibu juga telah mengalami bagaimana menyusun asesmen
Pada bagian kedua dari unit modul ini, Bapak/Ibu akan mempelajari lebih dalam tentang prinsip
asesmen, pemberian umpan balik, dan laporan hasil belajar pada jenjang pendidikan anak usia dini
dikenal dengan asesmen PAUD.
Sebelum berkenalan dengan materi kita di bagian ini, mari merefleksikan pengalaman Bapak/Ibu
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Pada akhir unit modul ini, Bapak/Ibu diharapkan untuk dapat menguasai prinsip, tujuan, pelaksanaan
serta pengembangan asesmen yang mengarah pada penilaian anak usia dini, dengan teknik
penilaian yang meliputi: (1) Catatan anekdot; (2) hasil karya; (3) ceklis, dan (4) foto berseri
Dalam menjalani peran ini, coba Bapak/Ibu ingat kembali proses yang Bapak/Ibu lakukan dalam
mendampingi penyusunan Asesmen di satuan pendidikan Bapak/Ibu sebelumnya, dari pertanyaan
berikut:
● Apa yang biasa Bapak/Ibu lakukan untuk memastikan ketercapaian Capaian Perkembangan
Anak?
● Apa yang biasa Bapak/Ibu lakukan untuk memastikan proses pembelajaran telah
berlangsung efektif ?
EKSPLORASI KONSEP
Bapak/Ibu, sekarang kita masuk pada aktivitas pembelajaran ke- 2, yaitu Eksplorasi Konsep.
Pada sesi pembelajaran kali ini, Bapak/Ibu akan banyak melakukan eksplorasi mandiri dengan
menelaah tentang prinsip, tujuan, pelaksanaan serta pengembangan asesmen sumatif dan formatif
mengarah pada penilaian anak usia dini, dengan teknik penilaian yang meliputi : (1) Catatan anekdot;
(2) hasil karya; dan (3) ceklis, serta (4) foto berseri
ASESMEN
Pada sesi Mulai dari Diri, Bapak/Ibu sudah mengingat kembali pengalaman Bapak/Ibu dalam
melaksanakan asesmen, serta bagaimana Bapak/Ibu biasanya menyusun asesmen pembelajaran.
Sekarang, marilah kita mengenal prinsip Asesmen.
Dari pengetahuan yang Bapak/Ibu pahami, apa sajakah kira-kira hal yang penting diperhatikan dalam
pelaksanaan asesmen PAUD? Bagaimana pelaksanaan asesmen PAUD? Untuk memahami konsep
Asesmen serta melihat kebenaran tebakan dari Bapak/Ibu, mari mempelajarinya di file ini.
RUANG KOLABORASI
Bapak/Ibu, sekarang kita masuk pada sesi Ruang Kolaborasi. Pada sesi ini, Bapak/Ibu diminta untuk
bekerja sama dengan peserta lainnya dalam menyelesaikan penugasan kelompok.
REFLEKSI TERBIMBING
Dari pengalaman menyelesaikan tantangan tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Pengalaman apa yang diperoleh dari tahapan-tahapan yang sudah Bapak/Ibu pelajari?
2. Apa yang Bapak/Ibu lakukan setelah mendapatkan materi Asesmen PAUD dikaitkan dengan
Capaian Perkembangan anak?
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Pada sesi sebelumnya Bapak/Ibu telah mempelajari tentang konsep asesmen PAUD, serta
mendapatkan pengalaman bagaimana merancang asesmen tersebut dalam sebuah modul ajar.
Untuk mengingat kembali apa saja yang sudah Bapak/Ibu dapatkan dari sesi-sesi sebelumnya,
silahkan mengerjakan LK.2 studi kasus tentang asesmen PAUD.
TUJUAN SESI
● Peserta dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain dan fasilitator
● Peserta dapat memahami tujuan dan agenda pada sesi sinkronus ini
Persiapan:
1. Pastikan Bapak/Ibu sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik, koneksi internet kuat) untuk
memandu pembelajaran
2. Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran
3. Pastikan slide dapat ditampilkan
4. Nyalakan nada getar di telepon selular (handphone) agar tidak mengganggu pembelajaran
Pelaksanaan:
PENYAMBUTAN & ICEBREAKING (10’/ 5’)
Sesi pembukaan menjadi kunci keterlibatan peserta di pelatihan.
1. Fasilitator meminta peserta menyalakan video dan audionya
2. Fasilitator pelatihan dengan sapaan hangat dan bersemangat. Ingat bahwa Bapak/Ibu menjadi
role-model akan semangat peserta.
3. Setelah menyapa dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat
peserta terlibat dan membentuk koneksi antar peserta.
4. Setelah menyapa, lakukan ice breaking. Ice breaking ini ada kaitannya dengan topik yang akan
dibawakan sehingga digunakan untuk mengawali pelatihan unit modul ini.
5. Pertama, siapkan kertas yang sudah Bapak/Ibu gambar orang sederhana. Panduan gambar ada
di file terlampir. Jangan tunjukkan kertas bergambar tersebut pada peserta.
6. Fasilitator mengatakan pada peserta, “Saya memiliki sebuah gambar, dan saya ingin Bapak/Ibu
membuat gambar yang sama dengan arahan dari saya”
7. Fasilitator meminta peserta menyiapkan selembar kertas dan spidol atau bolpoin yang cukup
jelas untuk menggambar
8. Fasilitator memberikan instruksi untuk peserta mengikuti arahan tanpa boleh bertanya
9. Fasilitator mulai memberikan arahan menggambar satu persatu:
o Pertama-tama buatlah lingkaran kecil di bagian atas kertas
o Kemudian buatlah satu garis lurus vertikal dari lingkaran tersebut ke tengah halaman
o Lalu buatlah dua garis dari lingkaran tadi, mengarah ke bagian tengah kertas
o Lalu, buatlah dua garis yang dipisahkan oleh garis vertikal tadi, mengarah ke bagian
bawah kertas
o Pada akhir garis yang bercabang dari lingkaran, buatlah lima garis kecil
o Pada akhir garis yang bercabang dari garis vertikal, buatlah lingkaran kecil
5. Fasilitator meminta seluruh peserta menunjukkan gambarnya melalui video. Fasilitator
menunjukkan gambar milik fasilitator yang dijadikan acuan. Fasilitator bisa memberikan waktu
sebentar untuk peserta bisa saling melihat hasil gambar satu sama lain. Biasanya, sebagian
peserta akan menggambar hal yang berbeda dengan yang diharapkan.
6. Fasilitator memberikan pertanyaan, “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu selama menggambar
tadi?”
7. Fasilitator memberikan pertanyaan, “Jika kegiatan ini diulang kembali, apa yang bisa dilakukan
sehingga Bapak/Ibu bisa menggambar sesuai yang diharapkan?”
8. Fasilitator dapar menekankan kembali bahwa salah satu hal yang membatasi kegiatan ini adalah
melarang peserta bertanya
9. Fasilitator dapat menggiring poin penting dari kegiatan ini bahwa dalam aktivitas apapun ruang
komunikasi yang terbuka akan lebih efektif, termasuk dalam mengajar. Membangun atmosfir
yang kondusif untuk anak dapat bertanya, saling memberikan umpan balik sangat penting
dalam mencapai setiap tujuan pembelajaran sekaligus bermanfaat untuk guru dalam
memastikan perkembangan siswanya.
TUJUAN SESI
● Peserta dapat mengkonfirmasi pemahaman tentang Konsep Asesmen PAUD
● Peserta dapat merefleksikan pembelajaran saat menyusun Asesmen PAUD
● Peserta dapat memahami bentuk penilaian dalam asesmen PAUD
PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN
● PPT Sinkronus Unit Modul Asesmen Bagian 2
● Screenshot hasil tugas rancangan asesmen PAUD dari setiap kelompok yang menarik
● Pertanyaan tambahan setelah membaca tugas peserta pada sesi asinkronous
● Lampiran contoh bentuk dan teknik asesmen pada anak usia dini
Persiapan :
● Pastikan Bapak/Ibu sudah membaca tugas peserta di Sesi Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi
Kontekstual
● Siapkan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk penggalian pembelajaran peserta dari
pengalaman Bapak/Ibu membaca tugas peserta tersebut
TUJUAN SESI
● Peserta dapat memahami kaitan antara asesmen di PAUD dengan Capaian Pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran, dan modul ajar
● Peserta mengekspresikan pemahaman koneksi antar materi tersebut dalam sebuah poster
Pelaksanaan:
DISKUSI KAITAN DENGAN MATERI SEBELUMNYA (15’/ 10’)
● Fasilitator menayangkan slide 19
● Fasilitator mengajak peserta berdiskusi dengan pertanyaan:
Selamat, Bapak/Ibu telah selesai berproses dalam memahami asesmen PAUD, teknik penilaian yang
meliputi : (1) Catatan anekdot; (2) hasil karya; dan (3) ceklis, serta (4) foto berseri
PENUTUPAN (3’)
● Beritahukan tahapan belajar selanjutnya yaitu unit modul kurikulum operasional sekolah.
● Fasilitator memberikan ucapan selamat pada peserta telah menyelesaikan unit modul asesmen dan
melakukan penutupan, mempersilahkan peserta untuk meninggalkan aplikasi google meet
LAMPIRAN
BAHAN AJAR:
Prinsip Asesmen
1. Dalam pembelajaran di PAUD, menentukan satu bentuk instrumen asesmen yang paling efektif
adalah penting sehingga dapat digunakan berulang kali pada setiap tujuan pembelajaran. Benar
atau Salah? Alasannya?
Salah. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
2. Pola pikir apa yang perlu ditanamkan untuk membangun kapasitas peserta didik untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat?
Pola pikir bertumbuh/ growth mindset
3. Bagaimana asesmen dapat dirancang sehingga relevan dengan konteks kehidupan dan budaya
peserta didik?
Asesmen dirancang berpusat pada anak, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam
pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan asesmen
Merancang persiapan dan tahapan pelaksanaan asesmen pada satu tujuan pembelajaran, sesuai dengan LK.1
Studi Kasus Asesmen Rubrik Jawaban:
Dari asesmen yang dibuat, pembelajaran apa yang dapat disiapkan untuk anak keesokan harinya? dengan
memperdalam pembelajaran anak tentang semen. Hal tersebut sungguh terjadi pada saat guru
melakukan pengamatan di TK A-Azhar 14, Semarang. Pada saat circle time di akhir hari, guru
mendiskusikan tentang bendungan yang dibuat anak (J dan D). Guru membagikan topik semen. Akhirnya
kelas merencanakan proyek pembangunan rumah yang melibatkan pembelian semen. Karena topik
hanyalah sebuah sarana pembelajaran, maka tidak masalah kalau topik favorit saat ini misalnya “alam
semesta” tidak muncul karena anak sedang ingin belajar semen. Percayalah, topik semen itu sama
berharganya dengan topik matahari dan bulan Bahkan kalau mau ditelaah lebih dalam, bahan-bahan
pembuatan semen (pasir silika, pasir, batu kapur, pasir besi, tanah liat) adalah bagian dari alam semesta.
Alam semesta tidak sesempit bulan, bintang, atau matahari! Yang penting, guru bisa memprovokasi
dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat melatih daya analisis, evaluasi dan kreasi. Seperti misalnya,
“apa yang terjadi kalau kita merekatkan batu bata dengan mencampur pasir dan air saja?” atau "Apa yang
terjadi jika campuran pasir dan airnya kita tambahkan semen?” atau “Apa yang terjadi ketika kamu
mencampurkan 3 sendok semen dan bukannya 1 sendok semen?” Anda dapat melihat bahwa ketika nanti
anak mencoba mengeksplorasi kemungkinan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, anak
sejatinya sedang mengintegrasikan sains, teknologi, dan rekayasa. Inilah hasil curah pendapat anak-anak
pada saat akhir hari. Mereka merencanakan berbagai kemungkinan eksplorasi untuk keesokan harinya.
Semen ada di daftar nomor 1 mereka.
Tujuan:
Asesmen bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran selanjutnya . Ini bagian dari pengejawantahan prinsip pembelajaran
“menghargai anak”. Tanggung jawab untuk meningkatkan pencapaian perkembangan dan
pertumbuhan anak yang didapat dari sebuah kegiatan asesmen, terletak pada guru dan keluarga
agar anak dapat bertumbuh kembang secara holistik. Bentuk perwujudan dalam menghargai
anak adalah menerima dan mengakui ragam keunikan dan kebutuhannya, sehingga asesmen
seharusnya tidak bertujuan untuk membandingkan capaian anak dengan anak lainnya ataupun
bertujuan untuk memberikan “judgement (penilaian yang melabeli)” berbentuk status mengenai
capaian anak (misalnya status “siap bersekolah”, atau “status sertifikasi anak sudah berkembang
dengan baik).
Bentuk dan Teknik Asesmen PAUD
Pelaksanaan serta pengembangan asesmen sumatif dan formatif mengarah pada penilaian anak
usia dini, dengan teknik penilaian yang meliputi : (1) Catatan anekdot; (2) hasil karya; dan (3) ceklis,
serta (4) foto berseri
Alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data tersebut antara lain:
1. Catatan Anekdot. Catatan anekdot adalah catatan bermakna tentang anak selama bermain. Catatan
dapat saja berupa peristiwa khusus yang berkaitan dengan peristiwa non kognitif atau peristiwa yang
berkesinambungan selama beberapa waktu. Catatan di bawah ini lebih menyorot sebuah peristiwa
yang tidak berhubungan dengan kognitif tetapi tentang perubahan sikap pada diri Jojo. Biasanya Jojo
minta ditemani guru ke kamar mandi dan pada hari tersebut Jojo menyatakan akan ke kamar mandi
sendiri.
2. Hasil Karya. Hasil karya adalah semua hasil fisik karya anak seperti lukisan, tulisan, bangunan dan
semua karya lain yang kongkrit. Hasil karya anak akan membantu guru melihat dan mengenali CP
apa yang telah dicapai peserta didik. kondisi ini akan sangat membantu guru dalam menyusun
rancangan pembelajaran yang dibutuhkan anak di pertemuan selanjutnya.
3. Ceklis. Jika menggunakan ceklis sebagai instrumen asesmen harian, guru perlu membuat indikator
pencapaian tujuan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hal inilah yang membedakan instrumen
ceklis dengan catatan anekdot dan hasil karya. Dalam anekdot dan hasil karya, guru
mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung baru melakukan interpretasi pada hasil
dokumentasi di akhir hari. Sebaliknya, jika menggunakan ceklis, guru langsung melakukan
interpretasi saat melihat sebuah kejadian untuk kemudian mencentang item di ceklis, baru kemudian
menuliskan deskripsi amatan yang terjadi di akhir hari.
Studi Kasus
Ada 4 anak sedang bermain lumpur. Dari percakapan mereka, ternyata mereka sedang membuat ‘bendungan’.
G mengayak segunung pasir yang ada di tangannya. Lalu G dan D melakukan gerakan menyemen. Ketika dua
teman meninggalkan bak pasir, G dan D tetap tinggal dan bekerja sama membuat adonan semen. J pergi
mengambil pasir dari tempat lain, sedangkan D mengaduk-aduknya. Pembelajaran yang terjadi:
● J dan D mampu bertahan dalam posisi jongkok cukup lama, dan kuat mengangkut pasir secara bolak-
balik. J dan D juga belajar posisi yang paling nyaman untuk mereka bekerja (CP jati diri: kesehatan).
● J dan D bekerjasama membangun bendungan, berbagi tugas dalam menyiapkan adonan semen (CP
jati diri: membangun hubungan sosial yang sehat; CP dasar-dasar literasi dan STEAM: kreatif dan
kolaboratif)
● J dan D berpikir bahwa membangun bendungan membutuhkan semen (CP dasar-dasar literasi dan
STEAM: menggunakan teknologi, hubungan antar pola).
Rubrik Jawaban
Dari asesmen yang saya buat di atas, kira-kira pembelajaran apa yang dapat saya siapkan untuk anak
keesokan harinya? Benar, kita bisa memperdalam pembelajaran anak tentang semen. Hal tersebut sungguh
terjadi pada saat saya melakukan pengamatan di TK A-Azhar 14, Semarang. Pada saat circle time di akhir hari,
guru mendiskusikan tentang bendungan yang dibuat J dan D. Guru mensharingkan topik semen. Akhirnya
kelas merencanakan proyek pembangunan rumah yang melibatkan pembelian semen. Karena topik hanyalah
sebuah sarana pembelajaran, maka tidak masalah kalau topik favorit saat ini misalnya “alam semesta” tidak
muncul karena anak sedang ingin belajar semen. Percayalah, topik semen itu sama berharganya dengan topik
matahari dan bulan Bahkan kalau mau ditelaah lebih dalam, bahan-bahan pembuatan semen (pasir silika,
pasir, batu kapur, pasir besi, tanah liat) adalah bagian dari alam semesta. Alam semesta tidak sesempit bulan,
bintang, atau matahari! Yang penting, guru bisa memprovokasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
melatih daya analisis, evaluasi dan kreasi. Seperti misalnya, “apa yang terjadi kalau kita merekatkan batu bata
dengan mencampur pasir dan air saja?” atau "Apa yang terjadi jika campuran pasir dan airnya kita tambahkan
semen?” atau “Apa yang terjadi ketika kamu mencampurkan 3 sendok semen dan bukannya 1 sendok
semen?” Anda dapat melihat bahwa ketika nanti anak mencoba mengeksplorasi kemungkinan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut, anak sejatinya sedang mengintegrasikan sains, teknologi, dan rekayasa.
Inilah hasil curah pendapat anak-anak pada saat akhir hari. Mereka merencanakan berbagai kemungkinan
eksplorasi untuk keesokan harinya. Semen ada di daftar nomor 1 mereka.
LK. 2 STUDI KASUS ASESMEN PAUD
Seorang guru ingin menyusun perencanaan asesmen untuk mengetahui capaian pembelajaran Literasi dan STEAM seorang
anak bernama Jojo melalui kegiatan menggambar bentuk dan bermain balok. Jojo merupakan anak yang masih
memerlukan bantuan untuk pergi ke kamar mandi. Tetapi pada hari itu, Jojo mengatakan pada ibu guru ingin dan mampu
ke kamar mandi sendiri. Berdasarkan ilustrasi kasus diatas, susunlah bentuk asesmen PAUD dengan menggunakan catatan
anekdot, hasil karya, dan pedoman ceklis.
Alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data tersebut antara lain :
1. Catatan Anekdot. Catatan anekdot adalah catatan bermakna tentang anak selama bermain. Catatan
dapat saja berupa peristiwa khusus yang berkaitan dengan peristiwa non kognitif atau peristiwa yang
berkesinambungan selama beberapa waktu. Catatan di bawah ini lebih menyorot sebuah peristiwa yang
tidak berhubungan dengan kognitif tetapi tentang perubahan sikap pada diri Jojo. Biasanya Jojo minta
ditemani guru ke kamar mandi dan pada hari tersebut Jojo menyatakan akan ke kamar mandi sendiri.
2. Hasil Karya. Hasil karya adalah semua hasil fisik karya anak seperti lukisan, tulisan, bangunan dan semua
karya lain yang kongkrit. Hasil karya anak akan membantu guru melihat dan mengenali CP apa yang telah
dicapai peserta didik. kondisi ini akan sangat membantu guru dalam menyusun rancangan pembelajaran
yang dibutuhkan anak di pertemuan selanjutnya.
3. Ceklis. Jika menggunakan ceklis sebagai instrumen asesmen harian, guru perlu membuat indikator
pencapaian tujuan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hal inilah yang membedakan instrumen ceklis
dengan catatan anekdot dan hasil karya. Dalam anekdot dan hasil karya, guru mendokumentasikan
proses pembelajaran yang berlangsung baru melakukan interpretasi pada hasil dokumentasi di akhir
hari. Sebaliknya, jika menggunakan ceklis, guru langsung melakukan interpretasi saat melihat sebuah
kejadian untuk kemudian mencentang item di ceklis, baru kemudian menuliskan deskripsi amatan yang
terjadi di akhir hari.