NIM : 2212614110P
• Apakah menantang
Menantang untuk dilakukan penelitian karena
Kasus stroke dengan penurunan kesadaran
banyak dijumpai di RSD dr. Soebandi Jember.
Namun upaya perawat dalam meningkatkan
kesadaran pasien berfokus pada terapi
farmakologi sehingga memerlukan terapi non
farmakologi seperti terapi Familiar Auditory
Sensory Training (FAST) untuk membantu
proses pemulihan kesadaran.
3 Metodologi Tuliskan secara ringkas sesuai yang ada di dalam jurnal • Apakah metode yang digunakan sesuai dengan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan masalah penelitian
desain penelitian quasi experimental menggunakan Metode yang digunakan sesuai dengan masalah
rancangan Non equivalent control group. Variabel dependen penelitian
dari penelitian ini adalah Stimulasi FAST (Familiar • Apakah instrumen atau perlakuan yang digunakan
Auditory Sensory Training) dan Variabel independennya sesuai
yaitu Tingkat Kesadaran. Populasi dalam penelitian adalah Instrumen atau perlakuan yang digunakan sesuai
pasien Stroke di Ruang Rawat Inap Melati dan Catleya di yaitu lembar hasil obesrvasi untuk mencatat nilai
rumah sakit dr. Soebandi Jember. GCS, recoder atau HP dengan kualitas rekaman
tinggi, 48 kHZ, earphone yang digunakan untuk
memperdengarkan hasil rekaman kepada
pasien,dan lembar SOP FAST.
• Apakah sampelnya memadahi/mewakili
Sampelnya memadahi / mewakili denan Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik
consecutive sampling. Penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus power analisis pada
aplikasi G*Power 3.1.9.2 dikarenakan peneliti
tidak mengetaui populasi pasti pasien stroke
yang mengalami penurunan kesadaran di RSD
dr.Soebandi dan didapatkan sebanyak 29
responden.
• Apakah analisis data yang digunakan sesuai
Analisis data yang digunakan sesuai yaitu
menggunakan analisis deskriptif dan
inferensial. Analisis inferensial menggunakan
uji Wilcoxon dan uji Mann- Whitney dengan p
value < 0,05.
4 Hasil Sebutkan hasil-hasil penelitian yang Penting • Apakah hasil disajikan dengan menarik dan mudah
Perbedaan Nilai GCS Pretest dan Posttest pada Kelompok dipahami
Kontrol Hasil yang disajikan menarik dan mudah
Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok dipahami dengan menggunakan tabel dan
penjelasan narasi sehingga mudah untuk
kontrol dengan nilai median pretest 11,00 nilai minimal 3 dipahami.
dan maksimal 13. Sedangkan nilai median GCS posttest
adalah 12,00 dengan nilai minimal 3 dan maksimal 15.
Hasil penghitungan Wilcoxon didapatkan data nilai
GCS pada kelompok intervensi mempunyai nilai p
value = 0,001 (pvalue < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata nilai GCS pretest
posttest pada kelompok kontrol, yang berarti ada pengaruh
FAST dalam meningkatkan nilai GCS pada pasien stroke
dengan penurunan kesadaran.
Perbedaan Nilai GCS Pretest dan Posttest pada Kelompok
Intervensi
Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok
intervensi dengan nilai median GCS pretest adalah 12,00 nilai
minimum 3 dan maksimum 14. Sedangkan pada kelompok
postest median12,00 dengan nilai minimum 3 dan
maksimum 15 Hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p
value= 0,001 (p value <0,05), sehingga keputusan hipotesis
adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai GCS pretest dan
posttest pada kelompok control.
Pengaruh FAST pada Tingkat Kesadaran Pasien Stroke
Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok
perlakuan dengan nilai p value = 0,001 (p value < 0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan rata- rata nilai GCS
pretest posttest pada kelompok intervensi, selain itu pada tabel
5 menunjukkan perbedaan selisih nilai GCS pretest dan
posttest pada kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p
value = 0,010 (p value <0,05). Hal ini dapat diartikan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara selisih nilai
GCS pada kelompok kontrol dan perlakuan. Sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh FAST dalam meningkatkan nilai
GCS pada pasien stroke dengan penurunan kesadaran.
5 Pembahasan Tuliskan secara ringkas sesuai yang ada di dalam jurnal • Apakah konsep/teori yang mendasari
Setelah diberikan intervensi berupa FAST, saat diberikan penelitian ini
rangsangan nyeri di area Procesus xypoideus perlahan-lahan Konsep/teori tentang penyakit Stroke, GCS
skor Motorik meningkat 1-2 angka dimana semula responden (Glasgow Coma Scale) dan FAST (Familiar
hanya mampu melakukan gerakan fleksi maupun ekstensi Auditory Sensory Training)
abnormal, responden mulai berusaha untuk menjangkau area • Apakah pembahasan sesuai dengan hasil
penelitian
nyeri yang diberikan meskipun tidak mencapai sasaran yang
Pembahasan sesuai dengan hasil
diberikan rangsangan nyeri. Tidak hanya pada Motorik saja, penelitian
adapun responden yang mengalami peningkatan pada Eye • Apakah membandingkan dengan hasil penelitian
dimana semula mata hanya merespon terhadap nyeri, lain
responden mulai berusaha untuk melakukan bukaan mata Penelitian ini membandingkan dengan
ketika dipanggil namanya atau ketika diberi perintah untuk penelitian lain
membuka mata walau tidak terbuka sepenuhnya. • Apakah ada hasil penelitian sejenis lain
Ada beberapaa faktor yang dapat mempengaruhi nilai yang Anda ketahui
GCS diantaranya perbedaan budaya dan bahasa sehingga
STIMULASI MUROTAL AL QURAN
saat diperiksa pasien menunjukkan respon yang berbeda,
TERHADAP NILAI GLASGOW COMA
defisit neurologis, umur, disfasia, dan lain lain. SCALE PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
6 Kesimpulan Sebutkan kesimpulan yang ditulis oleh peneliti • Apakah kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
Terjadi peningkatan nilai GCS pasien stroke yang penelitian
menunjukkan kesadaran pasien membaik setelah diberikan Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
terapi FAST (Familiar Auditory Sensory Training). Terdapat penelitian
perbedaan signifikan nilai median GCS pasien antara yang
diberikan dan tidak diberikan terapi FAST (Familiar
Auditory Sensory Training), sehingga dapat disimpulkan
FAST berpengaruh terhadap tingkat kesadaran pasien stroke.