Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dewi Febriyati

NIM : 2212614110P

FORMAT ANALISIS JURNAL

No Item Ringkasan Jurnal Analisis


1 Abstrak Tulis secara ringkas berdasarkan ringkasan dari jurnal Apakah abstrak sudah menjelaskan hal yang
 Stroke dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Pada kasus melatarbelakangi penelitian, metode, hasil dan
stroke dengan penurunan kesadaran dapat mengakibatkan kesimpulan.
pasien mengalami kematian, defisit neurologi, semakin  Pada abstrak sudah menjelaskan hal yang
lamanya waktu perawatan, dan akan meningkatkan biaya melatarbelakangi penelitian, metode, hasil dan
perawatan. Kasus stroke dengan penurunan kesadaran banyak kesimpulan. yang dapat dilihat dari penjelasan
dijumpai di RSD dr. Soebandi Jember. Namun upaya perawat dibawah in:
dalam meningkatkan kesadaran pasien berfokus pada terapi Latar Belakang :
farmakologi sehingga memerlukan terapi non farmakologi Stroke dapat menyebabkan penurunan
seperti terapi Familiar Auditory Sensory Training (FAST) kesadaran. Pada kasus stroke dengan penurunan
untuk membantu proses pemulihan kesadaran. Tujuan dari kesadaran dapat mengakibatkan pasien
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh FAST pada mengalami kematian, defisit neurologi, semakin
tingkat kesadaran pasien stroke. Penelitian didesain dengan lamanya waktu perawatan, dan akan
quasi experimental menggunakan rancangan Non equivalent meningkatkan biaya perawatan. Kasus stroke
control group melibatkan 29 pasien stroke yang mengalami dengan penurunan kesadaran banyak dijumpai di
penurunan kesadaran. Hasil analisis uji baik pada kelompok RSD dr. Soebandi Jember. Namun upaya
intervensi maupun kontrol diperoleh nilai p 0,010 (nilai p <α). perawat dalam meningkatkan kesadaran pasien
Hasil uji yang signifikan membuktikan bahwa ada pengaruh berfokus pada terapi farmakologi sehingga
FAST dalam meningkatkan kesadaran pasien stroke. FAST memerlukan terapi non farmakologi seperti
dapat dijadikan terapi nonfarmakologi untuk membantu proses terapi Familiar Auditory Sensory Training
pemulihan kesadaran pada pasien stroke. (FAST) untuk membantu proses pemulihan
kesadaran.
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh FAST pada tingkat kesadaran pasien
stroke.
Metode :
Penelitian didesain dengan quasi experimental
menggunakan rancangan Non equivalent control
group melibatkan 29 pasien stroke yang
mengalami penurunan kesadaran.
Hasil :
Hasil analisis uji baik pada kelompok intervensi
maupun kontrol diperoleh nilai p 0,010 (nilai p
<α).
Kesimpulan :
Hasil uji yang signifikan membuktikan bahwa
ada pengaruh FAST dalam meningkatkan
kesadaran pasien stroke. FAST dapat dijadikan
terapi nonfarmakologi untuk membantu proses
pemulihan kesadaran pada pasien stroke.
2 Latar Belakang Tuliskan secara ringkas sesuai yang ada di dalam jurnal Apakah data yang disajikan dalam latar belakang
 Stroke dapat mengakibatkan penurunan kesadaran. Kondisi akurat dan relevan dengan masalah penelitian
pasien stroke dengan penurunan kesadaran akan membuat  Data yang disajikan dalam latar belakang sudah
pasien dirawat pada suatu ruangan khusus dengan lingkungan akurat dan relevan dengan masalah penelitian
yang terbatas akan paparan sensorik (Tavangar et al., 2015). yang dapat dijelaskan dari hasil Riset kesehatan
Kondisi tersebutlah yang akan berdampak pada pengurangan dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi stroke
meningkat disetiap tahunnya, yakni 2.137.941
rangsangan sensorik yang mengarah ke peningkatan ambang
jiwa di Indonesia, 190.449 jiwa di Jawa Timur
aktivasi Sistem Reticular Activating (RAS) yang dapat
pada tahun 2016, 2.877.600 jiwa di Indonesia,
menghambat rangsangan pada hipotalamus dan hilangnya 302.987 jiwa di Jawa Timur pada tahun
kemampuan untuk menginduksi tingkat aktivitas otak yang 2017, dan 3.206.500 jiwa di Indonesia, 471.480
normal, apabila dibiarkan secara terus menerus maka kondisi jiwa di Jawa Timur pada tahun 2018
pasien dapat mengalami koma. (Kementrian kesehatan,2018). Menurut sumber
Menurut Yayasan Stroke Indonesia, dalam sepuluh tahun yang didapatkan berdasarkan studi pendahuluan
terakhir terdapat peningkatan jumlah penderita stroke. yang dilakukan oleh peneliti di RSD dr. Soebandi
Riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi Kabupten Jember, prevelensi pasien stroke yang
stroke meningkat disetiap tahunnya. Menurut sumber yang di rawat di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi
meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2019.
didapatkan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan Pada tahun 2016 sejumlah 846 pasien, tahun 2017
oleh peneliti di RSD dr. Soebandi Kabupten Jember, meningkat menjadi 876 pasien, tahun 2018
prevelensi pasien stroke yang di rawat di Rumah Sakit terdapat 1168 pasien, dan pada tahun 2019 sampai
Daerah dr. Soebandi meningkat dari tahun 2016 hingga tahun dengan bulan september sebanyak 1058 pasien.
2019. Pada tahun 2016 sejumlah 846 pasien, tahun 2017
• Apakah masalah penelitian cukup jelas dirumuskan
meningkat menjadi 876 pasien, tahun 2018 terdapat 1168
 Masalah penelitian sudah cukup jelas dirumuskan
pasien, dan pada tahun 2019 sampai dengan bulan september yaitu Pasien stroke yang mengalami penurunan
sebanyak 1058 pasien. kesadaran memerlukan terapi non farmakologi
Pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran sebagai terapi tambahan penunjang proses
penyembuhan. Salah satu intervensi non
memerlukan terapi non farmakologi sebagai terapi tambahan
farmakologi yakni stimulasi sensori auditori
penunjang proses penyembuhan, salah satu intervensi non berupa Familiar Auditory Sensory Training(
farmakologi yakni stimulasi sensori auditori (Hendriyanti et al., FAST).
2016). Salah satu intervensi non farmakologi yakni stimulasi
sensori auditori berupa Familiar Auditory Sensory Training( • Apakah masalah penelitian aktual dan
FAST). FAST merupakan suatu intervensi dimana pasien yang penting untuk diteliti
menerima intervensi mendengarkan suara yang direkam secara  Masalah penelitian aktual dan penting untuk
digital, rekaman tersebut merupakan rekaman suara orang yang diteliti karena Pasien stroke yang mengalami
dikenal dekat dengannya, rekaman berisi suatu kisah yang penurunan kesadaran memerlukan terapi non
berkesan dengan pasien (Pape. et al., 2012). Penelitian ini farmakologi sebagai terapi tambahan penunjang
proses penyembuhan sehingga masalah ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh Familiar Auditory
penting untuk diteliti yang bertujuan untuk
Sensory Training (FAST) pada Tingkat Kesadaran Pasien
menganalisis pengaruh Familiar Auditory
Stroke di RSD dr. Soebandi Jember. Sensory Training (FAST) pada Tingkat
Kesadaran Pasien Stroke

• Apakah menantang
 Menantang untuk dilakukan penelitian karena
Kasus stroke dengan penurunan kesadaran
banyak dijumpai di RSD dr. Soebandi Jember.
Namun upaya perawat dalam meningkatkan
kesadaran pasien berfokus pada terapi
farmakologi sehingga memerlukan terapi non
farmakologi seperti terapi Familiar Auditory
Sensory Training (FAST) untuk membantu
proses pemulihan kesadaran.
3 Metodologi Tuliskan secara ringkas sesuai yang ada di dalam jurnal • Apakah metode yang digunakan sesuai dengan
 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan masalah penelitian
desain penelitian quasi experimental menggunakan  Metode yang digunakan sesuai dengan masalah
rancangan Non equivalent control group. Variabel dependen penelitian
dari penelitian ini adalah Stimulasi FAST (Familiar • Apakah instrumen atau perlakuan yang digunakan
Auditory Sensory Training) dan Variabel independennya sesuai
yaitu Tingkat Kesadaran. Populasi dalam penelitian adalah  Instrumen atau perlakuan yang digunakan sesuai
pasien Stroke di Ruang Rawat Inap Melati dan Catleya di yaitu lembar hasil obesrvasi untuk mencatat nilai
rumah sakit dr. Soebandi Jember. GCS, recoder atau HP dengan kualitas rekaman
tinggi, 48 kHZ, earphone yang digunakan untuk
memperdengarkan hasil rekaman kepada
pasien,dan lembar SOP FAST.
• Apakah sampelnya memadahi/mewakili
 Sampelnya memadahi / mewakili denan Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik
consecutive sampling. Penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus power analisis pada
aplikasi G*Power 3.1.9.2 dikarenakan peneliti
tidak mengetaui populasi pasti pasien stroke
yang mengalami penurunan kesadaran di RSD
dr.Soebandi dan didapatkan sebanyak 29
responden.
• Apakah analisis data yang digunakan sesuai
 Analisis data yang digunakan sesuai yaitu
menggunakan analisis deskriptif dan
inferensial. Analisis inferensial menggunakan
uji Wilcoxon dan uji Mann- Whitney dengan p
value < 0,05.
4 Hasil Sebutkan hasil-hasil penelitian yang Penting • Apakah hasil disajikan dengan menarik dan mudah
Perbedaan Nilai GCS Pretest dan Posttest pada Kelompok dipahami
Kontrol  Hasil yang disajikan menarik dan mudah
 Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok dipahami dengan menggunakan tabel dan
penjelasan narasi sehingga mudah untuk
kontrol dengan nilai median pretest 11,00 nilai minimal 3 dipahami.
dan maksimal 13. Sedangkan nilai median GCS posttest
adalah 12,00 dengan nilai minimal 3 dan maksimal 15.
Hasil penghitungan Wilcoxon didapatkan data nilai
GCS pada kelompok intervensi mempunyai nilai p
value = 0,001 (pvalue < 0,05) sehingga dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata nilai GCS pretest
posttest pada kelompok kontrol, yang berarti ada pengaruh
FAST dalam meningkatkan nilai GCS pada pasien stroke
dengan penurunan kesadaran.
Perbedaan Nilai GCS Pretest dan Posttest pada Kelompok
Intervensi
 Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok
intervensi dengan nilai median GCS pretest adalah 12,00 nilai
minimum 3 dan maksimum 14. Sedangkan pada kelompok
postest median12,00 dengan nilai minimum 3 dan
maksimum 15 Hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p
value= 0,001 (p value <0,05), sehingga keputusan hipotesis
adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai GCS pretest dan
posttest pada kelompok control.
Pengaruh FAST pada Tingkat Kesadaran Pasien Stroke
 Perbedaan nilai GCS pretest dan posttest pada kelompok
perlakuan dengan nilai p value = 0,001 (p value < 0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan rata- rata nilai GCS
pretest posttest pada kelompok intervensi, selain itu pada tabel
5 menunjukkan perbedaan selisih nilai GCS pretest dan
posttest pada kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p
value = 0,010 (p value <0,05). Hal ini dapat diartikan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara selisih nilai
GCS pada kelompok kontrol dan perlakuan. Sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh FAST dalam meningkatkan nilai
GCS pada pasien stroke dengan penurunan kesadaran.

5 Pembahasan Tuliskan secara ringkas sesuai yang ada di dalam jurnal • Apakah konsep/teori yang mendasari
 Setelah diberikan intervensi berupa FAST, saat diberikan penelitian ini
rangsangan nyeri di area Procesus xypoideus perlahan-lahan  Konsep/teori tentang penyakit Stroke, GCS
skor Motorik meningkat 1-2 angka dimana semula responden (Glasgow Coma Scale) dan FAST (Familiar
hanya mampu melakukan gerakan fleksi maupun ekstensi Auditory Sensory Training)
abnormal, responden mulai berusaha untuk menjangkau area • Apakah pembahasan sesuai dengan hasil
penelitian
nyeri yang diberikan meskipun tidak mencapai sasaran yang
 Pembahasan sesuai dengan hasil
diberikan rangsangan nyeri. Tidak hanya pada Motorik saja, penelitian
adapun responden yang mengalami peningkatan pada Eye • Apakah membandingkan dengan hasil penelitian
dimana semula mata hanya merespon terhadap nyeri, lain
responden mulai berusaha untuk melakukan bukaan mata  Penelitian ini membandingkan dengan
ketika dipanggil namanya atau ketika diberi perintah untuk penelitian lain
membuka mata walau tidak terbuka sepenuhnya. • Apakah ada hasil penelitian sejenis lain
 Ada beberapaa faktor yang dapat mempengaruhi nilai yang Anda ketahui
GCS diantaranya perbedaan budaya dan bahasa sehingga
 STIMULASI MUROTAL AL QURAN
saat diperiksa pasien menunjukkan respon yang berbeda,
TERHADAP NILAI GLASGOW COMA
defisit neurologis, umur, disfasia, dan lain lain. SCALE PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

6 Kesimpulan Sebutkan kesimpulan yang ditulis oleh peneliti • Apakah kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
 Terjadi peningkatan nilai GCS pasien stroke yang penelitian
menunjukkan kesadaran pasien membaik setelah diberikan  Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
terapi FAST (Familiar Auditory Sensory Training). Terdapat penelitian
perbedaan signifikan nilai median GCS pasien antara yang
diberikan dan tidak diberikan terapi FAST (Familiar
Auditory Sensory Training), sehingga dapat disimpulkan
FAST berpengaruh terhadap tingkat kesadaran pasien stroke.

7 Implikasi • Apakah hasil penelitian bisa diterapkan dalam


praktek keperawatan.
 Hasil penelitian bisa diterapkan dalam
praktek keperawatan sehinga upaya perawat
dalam meningkatkan kesadaran pasien tidak
berfokus pada terapi farmakologi saja tetapi
memerlukan terapi non farmakologi seperti
terapi Familiar Auditory Sensory Training
(FAST) untuk membantu proses pemulihan
kesadaran
• Apa saran Anda terhadap hasil penelitian
tersebut bagi penelitian selanjutnya atau bagi
pelayanan perawatan.
 Semoga penelitian ini menjadi literatur bagi
penelitian selanjutnya dan bagi pelayanan
perawatan semoga penelitian ini dapat
diterapkan seterusnya pada pasien stroke
untuk membatu proses pemulihan
kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai