Anda di halaman 1dari 12

TELAAH JURNAL

THE IMPACT OF MUSIC GUIDED DEEP BREATHING EXERCISE ON


BLOOD PRESSURE CONTROL A PARTICIPANT BLINDED RANDOMIZED
CONTROLLED STUDY

DISUSUN OLEH :

Annisa Anggraini

NIM. 2111102412071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA KALIMANTAN TIMUR

2021
TELAAH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
No. Item
1. Judul jurnal
The Impact Of Music Guided Deep Breathing Exercise On Blood Pressure
Control A Participant Blinded Randomized Controlled Study.

2. Penulis Jurnal
1. Kow Fei Ping
2. Adlina Bakar

3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh


Jurnal diterbitkan atau dipublikasikan oleh Med Journal Malaysia
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30121686/

4. Penelaah/review jurnal
Annisa Anggraini

5. Sistematika penulisan
a. Ukuran kertas : A4
b. Font : Arial
c. Ukuran Font : 11
d. Spasi : 1,5

6. Referensi daftar pustaka


Untuk referensi daftar pustaka peneliti menggunakan buku, beberapa jurnal
penelitian, dan naskah publikasi sebagai bahan referensi. Metode yang
digunakan dalam menulis daftar pustaka adalah metode vancover.

II. DESKRIPSI CONTENT:

No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “


1 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian?
Tekanan darah, hipertensi, teknik relaksasi
nafas dalam, dan terapi musik.
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Hipertensi merupakan masalah kesehatan
masyarakat dunia yang penting karena
frekuensi peningkatan angka kejadian yang
tinggi dan dapat menimbulkan komplikasi
yang serius. Diperkirakan 1 miliar orang
diseluruh dunia dapat dipengaruhi oleh
hipertensi dan angka ini diprediksikan akan
meningkat menjadi 1,5 miliar pada tahun
2025.
3. Dampak masalah jika tidak di atasi?
Nyeri dapat timbul akibat tekanan darah
yang tinggi. Pada umumnya pengobatan
hipertensi dilakukan dengan cara
pengobatakan farmakologis seperti
meminum obat antihipertensi. Akan tetapi,
dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia
seperti antihipertensi dapat menimbulkan
efek samping yang serius dan juga
membutuhkan biaya yang tinggi. Oleh
sebab itu, dalam keperawatan dilakukan
pengobatan non-farmakologis seperti
teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi
tekanan darah agar dapat mendukung
pengobatan medis.
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi?
Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?
Tidak ada kesenjanngan dalam penelitian.
Penelitian yang di lakukan sesuai dengan
harapan / target. Upaya mengatasi rasa
nyeri dan mengurangi tekanan darah pada
penderita hipertensi dengan teknik
relaksasi nafas dalam dan dikombinasikan
bersama terapi music didapatkan nyeri dan
tekanan darah berkurang atau dapat
terkontrol dibandingkan penderita yang
hanya mendapatkan pengobatan medis
saja.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan
dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti?
untuk mengetahui pengaruh pemberian
teknik relaksasi nafas dalam dan terapi
musik terhadap nyeri dan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
2 Methode
1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
penelitian
Untuk desain eksperimen:
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk
menentukan efektifitas suatu intervensi?
Iya, karena untuk membandingkan antara
kelompok intervensi dan kontrol untuk
menentukan efektivitas terapi relaksasi
nafas dalam dan terapi musik.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi
(randomisasi)?
Iya, penelitian ini menggunakan
perbandingan untuk mengetahui manfaat
dari terapi relaksasi nafas dalam dan terapi
musik.
c. Jika peneliti melakukan randomisasi,
bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan
randomisasi sederhana, blok, stratifikasi?
Siapa yang melakukan randomisasi?
Pada penelitian ini peneliti melakukan
randomisasi blok
d. Jika ternyata pada data dasar (base line)
terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
Pada penelitian ini tidak terdapat
perbedaan karakteristik atau adanya
variabel perancu, sehingga tidak
dilakukannya pengendalian pada uji
statistik.
e. Apakah peneliti melakukan masking atau
penyamaran dalam memberikan perlakuan
pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang
diuji cobakan?
Peneliti tidak menggunakan masking atau
penyamaran karena penelitian yang
dilakukan 87 responden .
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah
peneliti melakukan blinding saat mengukur
outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam
kelompok mana sampel dimasukkan
( eksperiment atau control ). Hal ini
menunjukkan upaya peneliti meningkatkan
validitas informasi
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
teknik blinding yang mana sampel tidak
mengetahui ia termasuk kedalam kelompok
intervensi atau kelompok kontrol.
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi
sampel terjangkau?
Populasi target dan terjangkau adalah
seluruh pasien dewasa rawat jalan
departemen rumah sakit Penang, klinik
kesehatan Butterworth, dan puskesmas
Bandar Baru, Air Itam, Penang.
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria
inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini adalah 87
pasien dewasa yang lulus uji skrining
dan memenuhi syarat untuk direkrut
sebagai sampel penelitian serta
menerima untuk berpartisipasi dalam
penelitian juga diikutsertakan dalam
penelitian.
3. Bagaimana metode sampling yang
digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
Pada penelitian ini menggunakan
metode simple random sampling dalam
memilih sampel.
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel?
Pada penelitian ini sampel yang
digunakan sebanyak 87 responden,
namun tidak ada dicantumkan rumus
yang digunakan dalam penentuan
jumlah sampel didalam penelitian
tersebut.
3. Pengukuran 1. Variable apa saja yang diukur dalam
atau penelitian?
pengumpulan Variable yang diukur dalam penelitian yaitu
data variabel dependen dan independen.
Variabel dependennya yaitu tekanan darah
pada penderita hipertensi. Sedangkan
variabel independennya yaitu relaksasi
nafas dalam dan terapi musik.
2. Metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?
Peneliti melakukan pengumpulan data
dengan menggunakan metode kuantitatif.
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?
Alat ukur yang digunakan peneliti yaitu
wawancara struktur, tensimeter untuk
mengukur tekanan darah, cd music, dan
buku harian pribadi yang digunkan untuk
pencatatan jumlah sesi dan durasi setiap
sesi diperiksa untuk memastikan
kepatuhan pasien dalam menjalankan
terapi non-farmakologis tersebut.
1. 4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat
ukur/instrument yang digunakan? Apakah
peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan
rehabilitas alat ukur dan bagaimana hassilnya?
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
perangkat otomatis untuk mengukur
tekanan darah yang sudah divalidasi oleh
asisten peneliti yang terlatih.
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau
pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran?
Peneliti melakukan pengukuran dan
pengumpulan data secara mandiri dan
tidak dilakukannya pelatihan khusus dalam
melakukan pengukuran.
4. Analisis data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji
hipotesis atau menganalisis data?
Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-
square, Fisher Exact Test, dan T-Test.
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti
menggunakan metode intention to treat atau
on treatment analysis?
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
metode on treatmen analysis pada 87
responden.
a. Intention to treat adalah menganalisis
semua sampel yang megikuti penelitian,
baik yang drop out, loss follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai.
Sampel yang drop out dianggap hasil
intervensi yang gagal.
b. On treatment analysis hanya menganalisis
sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out
diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis
3. Program atau software statistic apa yang
digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Software yang digunakan peneliti dalam
penelitian yaitu SPSS
3 Hasil penelitian
1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang
dan data base menggambarkan responden yang mengikuti
line penelitian sampai selesai, drop out dan loss
follow up?
Pada jurnal penelitian tersebut, peneliti
mengambil 87 responden yang mana
responden tersebut adalah pasien dewasa
rawat jalan yang menderita hipertensi. Dan
seluruh responden mengikuti penelitian
sampai akhir.
2. Bagaimana karakteristik responden dan
baseline data?
Pada penelitian digunakan sampel
sebanyak 87 responden dengan
karakteristik
 Laki-laki dan wanita dewasa.
 Yang melakukan rawat jalan pada
rumah sakit, klinik, dan puskesmas
yang ada di Penang.
 Menderita hipertensi atau tekanan
darah sistolik dan diastolik di atas
batas normal.
 Bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian sampai akhir.
3. Pada penelitian eksperiment apakah variable
perancu (counfounding variable) dalam data
base line tersebar seimbang pada setiap
kelompok? Jika tidak seimbang apa dilakukan
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?
Pada penelitian tidak terdapat variable
perancu, karena pada penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan pada pasien hipertensi setelah
dilakukan relaksasi nafas dalam dan terapi
musik.
2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti
melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis
penelitian terbukti atau tidak terbukti
( bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis?
a. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa tekanan darah dan
nyeri pada penderita hipertensi dapat
berkurang dan terkontrol setelah
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam
dan terapi musik.
b. Penelitian melakukan uji hipotesis
Uji hipotesis peneliti terbukti bahwa
teknik rerlaksasi nafas dalam dan terapi
musik mampu mengatasi nyeri dan
dapat mengurangi tekanan darah pada
penderita hipertensi.
c. Hasil penelitian bermakna secara klinis
Hal ini dikarenakan pada hasil penelitian
yang diperoleh sejalan dengan 7 hasil
penelitian terdahulu terkait terapi
relaksasi nafas dalam dan terapi musik.
Sehingga terapi ini sangat efektif dan
mudah untuk diterapkan pada pasien
yang menderita hipertensi.
2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable
dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis
dari hasil penelitian sepertinumber need to
treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR)
a. Peneliti menjelaskan atau Relative Risk
Reduction ( RRR ) yaitu perbandingan
antara sebelum dan sesudah
dilakukannya terapi relaksasi nafas
dalam dan terapi musik.
b. Peneliti menjelaskan jumlah pasien
yang akan diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan terapi musik.
4 Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil
penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang
hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara
ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
 Dalam penelitian ini diamati bahwa
relaksasi nafas dalam dan terapi musik
secara signifikan menurunkan keparahan
nyeri dan menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi di antara kelompok
studi setelah intervensi dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
 Hasil penelitian saat ini juga sejalan
dengan literatur yang relevan, yang mana
relaksasi nafas dalam dan terapi music
yang difasilitasi oleh perangkat yang
direkomendasikan oleh Asosiasi Jantung
Amerika, dapat menurunkan tekanan darah
dan mengurangi nyeri pada penderita
hipertensi. Akan tetapi, dikarenakan
perangkatnya mahal maka peneliti
bereksperimen dengan menggunakan CD
musik dengan isyarat suara yang
disertakan untuk memandu pasien
melakukan teknik relaksasi nafas dalam
secara teratur,serta dapat menjadi
alternative yang lebih murah. Hasil
penelitian ini didapatkan bahwa terapi
musik dan relaksasi nafas dalam dengan
latihan yang terbimbing dapat mengurangi
tekanan darah dan nyeri pada penderita
hipertensi setelah dilakukan intervensi
selama 8 minggu. Hal ini, juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Grossman, et al, 2001 yang menyatakan
bahwa terapi biofeedback yang
menggabungan teknik relaksasi nafas
dalam dengan terapi musik dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi, penelitian ini juga didukung
oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa teknik latihan ini dapat
menguntungkan bagi penderita hipertensi
karena dapat membantu menurunkan
tekanan darah dan nyeri secara signifikan.
2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk
menunjukkan adanya relevansi?
Dengan cara memasukan hasil penelitian
yang sejalan dengan penelitian yang
peneliti lakukan.
Dalam penelitian ini diamati bahwa
relaksasi nafas dalam dan terapi musik
secara signifikan menurunkan tekanan
darah dan mengurangi rasa nyeri di antara
kelompok studi setelah intervensi
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
setidaknya tujuh penelitian.
 Pertama, Grossman et al (2001) yang
mempelajari tentang terapi biofeedback
menggabungan teknik relaksasi nafas
dalam dengan terapi musik dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
 Kedua, Modesti et al (2010) sebuah studi
yang melibatkan 86 subjek penelitian pada
penderita hipertensi mengungkapkan
bahwa setelah dilakukan intervensi latihan
pernafasan lambat dan dalam yang dipandu
dengan musik, dapat menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi. Intervensi
juga dilakukan selama 8 minggu.
 Ketiga, Mahtani et al (2012) yang
menyatakan tinjauan sistematis dan meta-
analisis yang dilakukan pada perangkat
latihan pernafasan dalam yang terpandu
dengan musik dapat mengendalikan
tekanan darah manusia. Dilaporkan bahwa
tampaknya DBG dapat mengurangi BP
dalam jangka pendek tidak ada penurunan
secara signifikan secara keseluruhan.
 Keempat, Landman et al (2013) yang
mempelajari sebuah uji coba double-blind
acak yang lebih baru diantara pasien
Diabetes Melitus dan pasien Hipertensi
juga melaporkan bahwa latihan pernafasan
dalam yang dipandu oleh perangkat
tampaknya tidak menjadi pilihan yang layak
sebagai pengobatan non-farmakologis
pada penderita hipertensi dibandingkan
menggunakan CD musik.
 Kelima, Turnbull et al (2003) yang
menyatakan bahwa pengurangan SBP dan
DPB sebesar 2 mm atau lebih dapat
mengurangi kejadian kardiovaskular dan
serebrovaskular secara signifikan pada
orang dengan tekanan darah normal dan
penderita hipertensi, bahkan pengurangan
sebesar ini dianggap bermakna secara
klinis.
 Keenam, Chafin et al (2004) dan Teng et al
(2007), yang menyatakan bahwa musik
telah lama diterima oleh masyarakat yang
dipercaya dapat mempengaruhi suasana
hati, dikatakan memiliki ketenangan, serta
efek relaksasi. Seringkali orang mencari
musik untuk ketenangan psikologis,tetapi
pada penelitian ini menunjukkan pada
beberapa jenis musik tertentu juga dapat
menurunkan tekanan darah dan
mengurangi rasa nyeri pada penderita
hipertensi. Oleh sebab itu, terapi music
dapat menjadi alternative pengobatan non-
farmakologis pada penderita hipertensi.
 Ketujuh, Loomba et al (2012), yang
menyatakan bahwa terapi musik juga dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia dan
dapat mengontrol tekanan darah sistolik
dan diastolic pada penderita hipertensi.
Satu meta-analisis dilaporkan bahwa
penderita yang melakukan terapi musik
mengalami penurunan tekanan darah yang
signifikan dibandingkan dengan yang tidak
melakukan terapi musik.
3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan
relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan
serta terhadap pemecahan masalah?
 Sebagai kesimpulan, meta-analisis terbaru
yang dilakukan oleh Loomba et al (2012)
tentang terapi musik dan relaksasi nafas
dalam sebagai intervensi pada penderita
hipertensi dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik secara
signifikan. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian Grossman et al (2001)
yang mempelajari tentang terapi
biofeedback menggabungan teknik
relaksasi nafas dalam dengan terapi musik
dapat menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi. Sebuah studi yang
melibatkan 86 subjek penelitian pada
penderita hipertensi mengungkapkan
bahwa setelah dilakukan intervensi latihan
pernafasan lambat dan dalam yang dipandu
dengan musik, dapat menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi. Intervensi
juga dilakukan selama 8 minggu (Modesti,
et al, 2010). Masih banyak lagi penelitian-
penelitian sebelumnya yang mendukung
penelitian ini. Oleh sebab itu, penelitian ini
dapat diterapkan di lingkungan
keperawatan. Meskipun, ada beberapa
penelitian studi literature yang menyangkal
kemanjuran intervensi terapi musik dan
teknik relaksasi nafas dalam sebagai
alternative pengobatan non-farmakolgis
pada penderita hipertensi.
4. Bagaimana nilai kepentingan (importancy)
hasil penelitian?
 Efektivitas pemberian terapi relaksasi nafas
dalam dan terapi musik pada penderita
hipertensi dilakukan secara rutin dalam
waktu 8 minggu dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolic serta dapat
mengurangi rasa nyeri pada penderita
hipertensi.
5. Bagaimana applicability hasil penelitan
menurut peneliti? Apakah hasil penelitian
dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas,
pembiayaan, sumber daya manusia, dan
aspek legal?
 Berdasarkan temuan penelitian saat ini,
rekomendasi berikut dapat disarankan:
terapi musik dengan relaksasi nafas dalam
merupakan praktik yang murah, efektif, dan
mudah diterapkan selama masa rawat jalan
dan juga dapat diterapkan dirumah secara
mandiri oleh pasien. Oleh karena itu, tim
keperawatan harus melibatkan praktik
tersebut dalam manajemen keperawatan.
 Kurikulum pendidikan dasar keperawatan
serta pendidikan lanjutan harus mencakup:
Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi
music untuk manajemen nyeri dan
penurunan tekanan darah sistolik maupun
diastolic. Edukasi pasien tentang teknik
relaksasi nafas dalam dan terapi musik
harus dilaksanakan dengan seluruh pasien
dewasa rawat jalan yang menderita
hipertensi untuk membantu menghilangkan
rasa nyeri dan mengontrol tekanan darah
pada pasien.
 Penelitian masa depan:
a) Replikasi penelitian menggunakan
sampel probabilitas besar dari wilayah
geografis yang luas untuk memungkinkan
generalisasi hasil yang lebih besar.
b) Eksplorasi pengaruh pemberian teknik
relaksasi nafas dalam dan terapi musik
terhadap tekanan darah, stress, nyeri, dan
kelelahan pada penderita hipertensi.
6. Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada
setting pratik klinik lainnya?
Penelitian ini dapat di replikasikan pada
setting praktik klinik lainnya, yang mana
dapat digunakannnya sampel probabilitas
besar dari wilayah geografis yang luas
untuk memungkinkan diperoleh hasil yang
lebih besar.
7. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan
kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini
tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
 Pada penelitian ini didapatkan hasil yang
signifikan antara pengaruh relaksasi nafas
dalam dan terapi musik terhadap
penurunan tekanan darah dan mengurangi
rasa nyeri pada penderita hipertensi. Yang
mana hasil yang diperoleh didukung dan
sejalan dengan beberapa hasil penelitian
terdahulu. Akan tetapi adapun
ditemukannya kelemahan dan beberapa
keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu
ukuran sampel studi dihitung berdasarkan
perubahan tekanan darah diastolic dari
awal ke nilai akhir seperti yang ditunjukkan
pada penelitian Schein et al 2001. Subyek
dalam kelompok intervensi diajarkan
tentang teknik pernapasan dalam dan
lambat pada hari perekrutan. Selanjutnya,
teknik pernapasan dan kepatuhan mereka
terhadap teknik tidak dinilai. Karena studi
kami singkat studi jangka delapan minggu
dan efek jangka panjang yang
berkelanjutan dari menurunkan tekanan
darah tidak dapat ditentukan. Namun
kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penelitian yang diperoleh, karena bisa
dilihat bahwa lebih banyak nilai efektifitas
yang diperoleh dalam melakukan terapi ini.

Anda mungkin juga menyukai