Oleh Kelompok 7
Safe Community adalah suatu gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera
dimanapun mereka berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun
masyarakat. Gerakan ini juga terkandung dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia
( WHO ).
Safe Community meliputi dua aspek utama yaitu care dan cure.
Yang dimaksud dengan care adalah adanya kerjasama lintas sektoral terutama jajaran non
kesehatan untuk menata prilaku dan lingkungan di masyarakat untuk mempersiapkan,
mencegah dan melakukan mitigasi dalam menghadapi berbagai hal yang berhubungan
dengan kesehatan, keamanan dan kesejahteraan ( community preparedness, community
prevention and mitigation ).
Sedangkan yang dimaksud dengan cure adalah peran utama dari sektor kesehatan dibantu
oleh sektor terkait lainnya dalam upaya melakukan penanganan keadaan dan
kasus – kasus gawat darurat.
Kemampuan masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama yang cepat dan tepat
prarumah sakit akan merupakan awal kegiatan penanganan dari suatu tempat kejadian
dan dalam perjlanan ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan yang efektif di rumah
sakit
Untuk itu melalui gerakan safe community diharapkan dapat diwujudkan upaya – upaya
untuk merubah perilaku mulai dari kelompok keluarga, kelompok masyarakat disuatu
desa sampai kelompok yang lebih tinggi secara berjenjang sampai masyarakat dalam
suatu propinsi sehingga mencapai seluruh masyarakat di Indonesia. Gerakan ini perlu
dikembangkan secara sistematis dan berkesinambungan dengan mengikutsertakan
berbagai potensi. Gerakan ini perlu ditunjang oleh beberapa komponen dasar antara lain
system komunikasi, subsistem transportasi, subsistem pelayanan kesehatan maupun
pelayanan non kesehatan termasuk hal yang berkaita dengan pembiayaan yang saling
bersinergi dalam upaya mewujudkan “safe community”
Gerakan safe community di Indonesia mulai dicanangkan pada tahun 2000 yang
dituangkan pada Deklarasi Makassar, yang isinya sebagai berikut :
1. Meningkatkan rasa cinta dan bernegara, demi terjalinnya kesatuan dan persatuan
bangsa, dimana rasa sehat dan aman merupakan perekat keutuhan bangsa.
2. mengusahakan peningkatan serta pendayagunaan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang ada guna menjamin rasa sehat dan aman yang merupakan hak asasi
manusia.
3. memasyarakatkan Sistem Penanggulangan gawat darurat Terpadu ( SPGDT ) sehari –
hari dan bencana secara efektif dan efisien
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan SPGDT melalui pendidikan
dan pelatihan
5. Membentuuk Brigade GADAR yang terdiri dari komponen lintas sector baik medik
maupun non medik, berperan dalam pelaksanaan SPGDT dengan melibatkan peran
serta masyarakat.
6. Dengan terlaksananya butir – butir diatas diharapkan tercapai keterpaduan antara
pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan keadaan sehat dan aman bagi bangsa
dan Negara ( Safe community ) menghadappi GADAR sehari – hari maupun bencana.
7. Terlaksananya SPGDT menjadi dasar menuju “Indonesia sehat 2010 dan safe
community”.
Didalam safe community terdapat nilai hakiki kemanusiaan yang terdiri dari : keadaan
sehat, aman. Sejahtera dan keadilan.
Dasar Kebijakan
1. Undang – undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembaran Negara tahun
1992 nomor 100, Tambahan lembaran Negara nomor 3495 )
2. Undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran
Negara Tahun 1999 nomor 60, Tambahan Lembaran Negara nomor 3839 )
3. Undang – undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara nomor 4438 )
4. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenagan pemerintajh Pusat
dan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 426 / Menkes / SK / V / 2002 tentang
Safe Community ( masyarakat hidup sehat dan aman )
6. Deklarasi Makassar tahun 2000 tentang Masyarakat Sehat dan Aman ( Safe
Community )
Nilai Dasar
1. Safe community meliputi aspek care ( pencegahan, penyiagaan dan mitigasi )
2. Equity, adanya kebersamaan dari institusi pemerintah, kelompok / organisasi profesi
dan masyarakat dalam gerakan safe community
3. Partnership, menggalang kerjasama lintas sector dan masyarakat untuk mencapai
tujuan dalam gerakan safe community.
4. Net working, membangun suatu jarring kerjasama dalam suatu system dengan
melibatkan seluruh potensi yang terlibat dalam gerakan safe community.
5. Sharing, memiliki rasa saling membutuhkan dan kebersamaan dalam memecahkan
segala permasalahan dalam gerakan safe community