Kompetensi dasar:
3.19 menerapkan prosedur pembuatan gambar instalasi listrik
4.19 membuat gambar instalasi listrik
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan prosedur menggambar detail instalasi listrik; dan
2. Membuat gambar detail instalasi listrik.
Halaman | 1
b. Adanya cadangan tempat atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan
peralatan tambahan karena adanya pengembangan ataupun perluasan sistem;
serta
c. Adanya cadangan daya pada sistem instalasi yang dapat langsung digunakan
tanpa harus mengganti ataupun menambah kabel pada sistem instalasi.
5. Pengaruh lingkungan (Impact of Environment)
Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi pada
lingkungan sekitar di mana sistem instalasi dipasang. Pertimbangan tersebut meliputi
pengaruh lingkungan terhadap peralatan dan pengaruh peralatan terhadap lingkungan.
Jika ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan, harus dirancang agar
pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan atau
diperkecil.
6. Ekonomi
Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional
jangka panjang agar dapat menghemat biaya yang dikeluarkan terhadap pemeliharaan
dan perluasan sistem, pemakaian/penggantian peralatan, dan pengoperasian sistem.
Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil jika:
a. Efisien dan efektif terhadap penggunaan daya listrik;
b. Peralatan yang digunakan cukup Handal; dan
c. Kecilnya delay time pada proses pengoperasian.
7. Keindahan
Suatu hal penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian yang
meliputi:
a. Kerapian dalam pemasangan dan pengamatan;
b. Keserasian dalam penggunaan atau pemilihan peralatan;
c. Keserasian dan keindahan tata letak; serta
d. Kenyamanan ruang operasi.
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan dan
kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada sistem operasi
Halaman | 2
3) Penghantar serabut (fleksibel), banyak digunakan untuk tempat-tempat
yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik, dan
kendaraan bermotor. ukuran kabel ini antara 0,5 mm2 - 400 mm2.
4) Penghantar persegi (busbar), penampang penghantar ini berbentuk
persegi empat yang biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi)
sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak
berisolasi.
b. Macam-macam kabel
1) Kabel NYA
Kabel NYA adalah kabel dengan inti tembaga tunggal berisolasi PVC 1 lapis.
Kabel tipe ini umumnya digunakan di perumahan Karena harganya relatif murah
namun lapisan isolasi hanya satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan
mudah digigit tikus. Untuk keamanan, dalam pemakaiannya tipe kabel ini harus
dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Halaman | 3
inti tembaga 2, 3 atau 4. Kabel ini memiliki ketahanan yang sangat tinggi dan
lebih aman serta dapat ditanam di bawah tanah.
Halaman | 5
a. Saklar tunggal
Halaman | 6
dua jenis yaitu fitting ulir dan fitting tusuk. Fitting ulir dipasang dengan cara memutar lampu
pada fitting sedangkan fetting tusuk dipasangkan dengan cara memasukkan lampu pada fitting.
Halaman | 7
Gambar 14. Lampu Halogen
7. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
MCB atau pemutus tenaga berfungsi memutuskan suatu rangkaian apabila arus yang
mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi kemampuan. Misalkan adanya konsleting
dan sebagainya. Dalam keadaan normal MCB berada pada kedudukan 1 (ON) dan ketika ada
gangguan, MCB dengan sendirinya akan melepas rangkaian dan secara otomatis kedudukan
saklarnya 0 (off). Hal ini menyebabkan posisi Terminal masukan dan keluaran MCB tidak
sambung.
Halaman | 8
Syarat pemasangan kabel, lampu, stop kontak, saklar, PHB, saluran utama, MCB dan
sebagainya diatur dalam PUIL instalasi listrik.
a. Kabel
1) Sebagai penghantar, gunakan kabel berisolasi ganda (misalnya) yang terdiri
atas dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang pada tiap intinya
minimum 1,5 mm2.
2) Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang
baik
3) Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5 mm2
4) Kabel listrik penghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara
permanen di dalam rumah harus berukuran minimal 2,5 mm2. berapa pun
jumlah daya listrik yang terpasang hanya boleh dialiri listrik maksimal mm2
b. stop kontak
1) Tinggi pemasangan kurang lebih 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150
cm harus dilengkapi tutup
2) mudah dicapai tangan
c. saklar
1) tinggi pemasangan kurang lebih 150 cm di atas lantai
2) Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan atau sesuai kondisi tempat.
3) arah posisi kontak (tuas) saklar seragam jika pemasangannya lebih dari satu.
d. PHB
1) PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah serta aman dengan bagian penting mudah dicapai.
2) Ruang bebas pada PHB tegangan rendah memiliki lebar sekurang-kurangnya
0,75 m sedangkan tingginya harus 2 meter.
3) Diletakkan setelah KWH meter PLN.
e. Saluran utama
Penampang penghantar saluran utama (buntutan) minimal 4 mm dan sirkuit akhir
(line) minimal dua setengah MM
f. MCB
1) Memiliki ketahanan arus hubung pendek tidak sama besar dengan arus hubung
pendek yang mungkin terjadi dalam sirkuit yang diamankan
2) MCB yang dipasang memiliki standar SNI
3. Gambar instalasi listrik
a. Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan
listrik PLN
b. Gambar diagram garis tunggal (single line) dan diagram garis ganda
(pengawatan). Diagram garis tunggal biasanya disebut diagram perencanaan
instalasi listrik sedangkan diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan.
Diagram garis tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana, instalasi
gedung-gedung sederhana hingga gedung besar atau bertingkat.
c. Gambar instalasi
Halaman | 9
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak
perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik
lampu, saklar, kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan sebagainya
2) Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya
3) Gambar hubungan antar bagian dari rangkaian akhir serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik
d. Gambar detail
1) Perkiraan ukuran Fisik dari panel
2) Cara pemasangan alat listrik
3) Cara pemasangan kabel
4) Cara kerja instalasi kontrol.
Halaman | 10