Anda di halaman 1dari 7

TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP OLEH PT.

SENG DO TEXTILE
INDUSTRY
(Analisis Putusan Hakim Nomor 198/Pid.B/LH/2020/PN Bdg)

A. Ringkasan Putusan Nomor 198/Pid.B/LH/2020/PN Bdg


Terdakwa :
PT. Seng Do Textile Industry (Diwakili oleh Jo Jung Hwa sebagai Direktur Utama
Perusahaan PT. Seng Do Textile Industry)

Tuntutan Pidana oleh Penuntut Umum:


1. Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dumping limbah (Pasal 104
jo Pasal 116 ayat (1) huruf a jo Pasal 118 jo Pasal 119 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup);
2. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp 750.000.000,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta
Rupiah) apabila denda tidak dibayar diganti dengan perampasan keuntungan
perusahaan PT. Seng Do Textile Industry atau aset milik PT. Seng Do Textile
Industry selaku korporasi untuk dijual/lelang melalui kantor lelang sesuai ketentuan
perundang-undangan;
3. Menjatuhkan pidana tambahan berupa perbaikan akibat tindak pidana berupa
perbaikan (ckean up), limbah padat berupa abu batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash)
dan mengeluarkan limbah B3 abu batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash) dari dalam
lokasi PT. Seng Do Textile Industry untuk diserahkan kepada pihak ketiga yang
berizin;
4. Menyatakan barang bukti yang berupa 1 kg limbah hasil pembakaran batu bara
(Bottom Ash dan Fly Ash) di boiler, sedangkan alat bukti surat dirampas untuk
dimusnahkan yang berupa:
a. 1 bundel foto copy Dokumen UKL-UPL PT. Seng Do Textile Industry;
b. 1 lembar surat foto copy berwarna tentang kerja sama antara PT. Seng Do
Textile Industry dengan PT. Timur Jaya;
c. 1 berkas surat foto copy tentang perjanjian sewa gedung untuk industri antara
PT. Seng Do Textile Industry dengan PT. Kahatex Solokanjeruk;
d. 1 bundel foto copy Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT. Seng Do Textile Industry;
e. 1 lembar foto copy dokumen struktur organisasi PT. Seng Do Textile Industry;

1
f. 1 bundel foto copy Akta Pendirian PT. Seng Do Textile Industry yang sudah
dilegalisir;
g. 1 bundel foto copy Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT. Seng Do Textile Industry yang sudah dilegalisir;
h. 1 bundel foto copy Surat Kemenkumham Nomor: AHU-AH.01.03-0977630
tanggal 5 November 2015 perihal perubahan Anggaran Dasar PT. Seng Do
Textile Industry yang sudah dilegalisir;
i. 1 bundel foto copy Surat Kemenkumham Nomor: AHU-AH01.03-0072807
tanggal 7 Februari 2019 perihal perubahan Anggaran Dasar PT. Seng Do
Textile Industry yang sudah dilegalisir;
j. 1 bundel foto copy NPWP Nomor: 02.192.874.2-057.000 a.n. PT. Seng Do
Textile Industry.
5. Menetapkan terdakwa PT. Seng Do Textile Industry selaku korporasi yang dalam hal
ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Direktur Perusahaan dibebankan untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (Lima Ribu Rupiah).

Jawaban Terdakwa
Berdasarkan tuntutan penuntut umum tersebut, terdakwa menyampaikan pembelaannya
secara lisan di persidangan yang pada pokoknya memohon agar Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutuskan perkara supaya berkenan menjatuhkan putusan pidana denda
yang seringan-ringannya sesuai dengan kemampuan dan kondisi perusahaan di masa pandemi
Covid-19 saat ini dengan alasan terdakwa merasa bersalah dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi perbuatannya.

Replik dan Duplik


Penuntut umum secara lisan dalam repliknya dan terdakwa melalui kuasa hukumnya secara
lisan dalam dupliknya tetap pada pendiriannya masing-masing.

Pembuktian
Untuk meneguhkan dan membuktikan dalil-dalil yang didakwakan kepada terdakwa, maka
penuntut umum menghadirkan enam orang saksi ke persidangan yang memberikan
keterangannya di bawah sumpah dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Tiga orang saksi di antaranya merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia
daerah Jawa Barat pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Sub Direktorat

2
IV/Tipidter, Unit IV Tipidter membidangi tindak pidana tertentu termasuk bidang
lingkungan hidup;
2. Seorang saksi yang bekerja sebagai Kepala Seksi Penataan Hukum Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung;
3. Seorang saksi yang bekerja di UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bandung yang menjabat sebagai Staf Teknis Laboratorium sejak
2004 hingga saat ini dan seorang saksi yang bekerja di PT. Seng Do Textile Industry
yang menjabat sebagai Kepala Bagian Water Jet Loom (WJL)/Tenun.
Di samping keenam saksi tersebut, penuntut umum juga menghadirkan dua orang
saksi ahli. Akan tetapi, karena kedua saksi ahli tersebut tidak pernah hadir di persidangan
maka keterangannya dibacakan dari BAP penyidik.
Adapun keterangan keenam saksi tersebut adalah saling mengikat satu sama lain yang
pada intinya memberikan kesaksian bahwa benar terdakwa telah melakukan dumping dan
penimbunan limbah padat B.3 Bottom Ash (abu dasar) dan fly ash dengan memasukkannya ke
dalam karung lalu disimpan di gedung WJL (Water Jet Loam). Sedangkan penyimpanan atau
penimbunan limbah B3 di luar TPS yang tidak memiliki izin adalah tidak diperbolehkan.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh penuntut umum di persidangan,
terdakwa menyatakan tidak keberatan dan membenarkan semua tuntutan penuntut umum.

Amar Putusan
1. Menyatakan terdakwa PT. Seng Do Textile Industry selaku korporasi yang dalam hal
ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Presiden Direktur telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan dumping limbah sebagaimana dakwaan kedua
Pasal 104 jo Pasal 116 ayat (1) huruf a jo Pasal 118 jo Pasal 119 Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa PT. Seng Do Textile Industry selaku
korporasi yang dalam hal ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Presiden Direktur
sebesar Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) apabila denda tidak dibayar
diganti dengan perampasan keuntungan Perusahaan selaku korporasi yang dalam hal
ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Presiden Direktur atau aset milik selaku
korporasi yang dalam hal ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Presiden Direktur
selaku korporasi untuk dijual/lelang melalui kantor lelang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dan pidana tambahan berupa perbaikan (ckean up), limbah padat
berupa abu batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash) dan mengeluarkan limbah B3 abu

3
batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash) dari dalam lokasi PT. Seng Do Textile Industry
untuk diserahkan kepada pihak ketiga yang berizin;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
a. 1 kg limbah hasil pembakaran batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash ) di boiler;
(Dirampas untuk dimusnahkan):
b. 1 bundel foto copy Dokumen UKL-UPL PT. Seng Do Textile Industry;
c. 1 lembar surat foto copy berwarna tentang kerja sama antara PT. Seng Do
Textile Industry dengan PT. Timur Jaya;
d. 1 berkas surat foto copy tentang perjanjian sewa gedung untuk industri antara
PT. Seng Do Textile Industry dengan PT. Kahatex Solokanjeruk;
e. 1 bundel foto copy Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT. Seng Do Textile Industry;
f. 1 lembar foto copy dokumen struktur organisasi PT. Seng Do Textile Industry;
g. 1 bundel foto copy Akta Pendirian PT. Seng Do Textile Industry yang sudah
dilegalisir;
h. 1 bundel foto copy Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT. Seng Do Textile Industry yang sudah dilegalisir;
i. 1 bundel foto copy Surat Kemenkumham Nomor: AHU-AH.01.03-0977630
tanggal 5 November 2015 perihal perubahan Anggaran Dasar PT. Seng Do
Textile Industry yang sudah dilegalisir;
j. 1 bundel foto copy Surat Kemenkumham Nomor: AHU-AH01.03-0072807
tanggal 7 Februari 2019 perihal perubahan Anggaran Dasar PT. Seng Do
Textile Industry yang sudah dilegalisir;
k. 1 bundel foto copy NPWP Nomor: 02.192.874.2-057.000 a.n. PT. Seng Do
Textile Industry.
4. Menetapkan terdakwa PT. Seng Do Textile Industry selaku korporasi yang dalam hal
ini diwakilkan oleh Jo Jung Hwa selaku Direktur Perusahaan dibebankan untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (Lima Ribu Rupiah).

B. Analisis Penulis
1. Dapat bertanggungjawab secara pidana (Criminal Liability)
Terdakwa dalam perkara ini adalah PT. Seng Do Textile Industry sebagai korporasi
yang dapat bertanggungjawab secara pidana (Pasal 4 ayat (1) PERMA Nomor 13 Tahun 2016
jo Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007 jo Pasal 2 PP Nomor 47 Tahun 2012). Orang yang

4
memiliki wewenang untuk mewakilinya di persidangan adalah Direktur Perusahaan yaitu Jo
Jung Hwa. Jo Jung Hwa (Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007).

2. Wilayah pengadilan yang berwenang mengadili perkara


Terdakwa PT. Seng Do Textile Industry yang diwakili oleh Jo Jung Hwa sebagai
Direktur Perusahaan dan sebagian saksi-saksi bertempat tinggal di Bandung maka wilayah
yurisdiksi pengadilan yang berwenang untuk memeriksa, mengadili, memutus dan
menyelesaikan perkara ini adalah Pengadilan Negeri Bandung (Pasal 84 ayat (2) UU Nomor
8 Tahun 1981).

3. Tindak pidana dan Sanksi Pidana


PT. Seng Do Textile Industry merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri tekstil (penganjian benang/sizing dan pertenunan tekstil/weaving) yang pada saat ini
dipimpin oleh Jo Jung Hwa sebagai Presiden Direktur Utama PT. Seng Do Textile Industry
tersebut. Pada tanggal 27 Agustus 2019, pihak Kepolisian bersama petugas dari Kantor Dinas
Lingkungan Hidup mendatangi PT. Seng Do Textile Industry untuk memeriksa gedung
kegiatan WJL (Water Jet Loam) dengan luas 9.553,79 m3.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa di dalam gedung WJL (Water Jet Loam)
terdapat mesin boiler yang berfungsi sebagai pembakar batu bara yang digunakan untuk
menghasilkan tenaga panas berupa uap yang digunakan oleh PT. Seng Do Textile Industry
pada kegiatan sizing. Dari proses pembakaran tersebut dihasilkanlah limbah padat B3 yang
berupa Bottom Ash dan Fly Ash yang ditumpuk dengan memasukkannya ke dalam karung
lalu disimpan di tempat penyimpanan sementara (TPS) yaitu gedung WJL (Water Jet Loam)
yang tidak memiliki izin dan tidak memiliki dokumen lingkungan berupa UKL-UPL maupun
izin lingkungan lainnya. Padahal seharusnya, limbah B3 tersebut dilakukan pengelolaan dan
ditempatkan di tempat penyimpanan sementara (TPS) yang telah memiliki izin serta sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sementara, Jo Jung Hwa selaku Direktur tidak
mengajukan izin tempat pengelolaan limbah B3 kepada pihak yang berwenang.
Berdasarkan keterangan ahli, penimbunan Bottom Ash dan Fly Ash yang dilakukan
oleh PT. Seng Do Textile Industry menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat terbakar
atau meledak dengan sendirinya (self burning dan self exploding) yang sangat berbahaya
untuk kesehatan khususnya pada sistem pernapasan dan kulit karena dapat menimbulkan
saluran pernapasan kronik dan nonspesifik, pneumokoniosis, meracuni saraf manusia dan
berdampak pada kesehatan lingkungan sekitar.

5
Oleh karena tindakan yang dilakukan oleh PT. Seng Do Textile Industry tersebut,
maka perbuatan terdakwa dapat diancam pidana sebagai berikut:
1. Pengelolaan limbah B3 tanpa izin (Pasal 102 UUPPLH);
2. Dumping limbah B3 (Pasal 104 UUPPLH);
3. Tindak pidana oleh badan usaha (Pasal 116 ayat (1) huruf a UUPPLH);
4. Sanksi pidana oleh badan usaha yang diwakili oleh pengurus (Pasal 118 UUPPLH);
5. Pidana tambahan (Pasal 119 UUPPLH)
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa PT. Seng Do Textile Industry
telah melakukan tindak pidana lingkungan hidup karena tidak memiliki izin dalam
melakukan pengelolaan limbah (Pasal 59 UUPPLH jo Pasal 3 PP Nomor 101 Tahun 2014)
dan melakukan dumping limbah (Pasal 60 UUPPLH) yang dapat menimbulkan dampak
berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar.

4. Pembuktian Tindak Pidana


Dalam proses pembuktian, penuntut umum harus menghadirkan alat bukti (Pasal 184
ayat 1 KUHAP) dan barang bukti (Pasal 39 ayat (1) KUHAP) guna meneguhkan dalil-dalil
yang di dakwakan kepada terdakwa. Dalam perkara ini, barang bukti yang dihadirkan adalah
1 kg limbah hasil pembakaran batu bara (Bottom Ash dan Fly Ash). Sedangkan, alat bukti
yang dihadirkan adalah keterangan saksi (Pasal 185 ayat (1) KUHAP), keterangan ahli (Pasal
1 angka 28 KUHAP), surat (Pasal 184 ayat (1) KUHAP), petunjuk (Pasal 188 KUHAP) dan
keterangan terdakwa (Pasal 189 ayat (1) KUHAP). Berdasarkan proses pembuktian di
persidangan diketahui bahwa terdakwa telah mengakui perbuatannya dan tidak membantah
segala yang dituduhkan oleh penuntut umum kepadanya di persidangan.

C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penulis
sependapat dengan apa yang telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Bandung tersebut karena PT. Seng Do Textile Industry terbukti secara sah dan meyakinkan
telah melakukan tindak pidana lingkungan hidup berupa dumping dan tidak mendapatkan izin
dalam melakukan pengelolaan limbah B3. Terlebih Direktur Perusahaan yang menjadi wakil
PT. Seng Do Textile Industry di persidangan mengakui kesalahannya dan tidak melakukan
perlawanan atas tuntutan penuntut umum dan keterangan saksi-saksi yang ditujukan

6
kepadanya sehingga memberikan kekuatan pembuktian yang sah dan meyakinkan bahwa
benar PT. Seng Do Textile Industry telah melakukan tindak pidana lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai