Anda di halaman 1dari 1

1.

PENDAHULUAN
Zoonosis adalah infeksi yang secara alamiah ditularkan antara hewan vertebrata dan
manusia. Salah satu jenis zoonosis berdasarkan agen penyebabnya adalah zoonosis
parasitik. Sesuai namanya, zoonosis parasitik disebabkan oleh parasit berupa cacing,
protozoa, maupun ektoparasit. Zoonosis parasitik yang dapat disebabkan oleh cacing
dan protozoa seringkali kurang diperhatikan akibat tidak tampaknya gejala klinis
pada awal infeksi (Sopha, 2018).
Sebanyak 75% penyakit-penyakit baru yang menyerang manusia dalam dua
dasawarsa terakhir disebabkan oleh patogen-patogen yang berasal dari hewan atau
produk hewan, sehingga pangan asal hewan lebih berpotensi berbahaya jika
dibandingkan dengan pangan nabati. Oleh sebab itu, aspek keamanan pangan asal
hewan perlu mendapat perhatian khusus. Salah satu penyakit parasitik zoonotik yang
dianggap berbahaya untuk kesehatan manusia yang dapat ditularkan melalui produk
hewan adalah trichinellosis (Pramono, 2015).
Trichinellosis adalah penyakit zoonotik yang diakibatkan oleh infeksi cacing
nematoda Trichinella spp. Penyakit ini menyebabkan kerugian pada manusia dan
menjadi masalah epidemiologi di banyak negara setelah diketahui bahwa kehadiran
Trichinella spp. di daging babi merupakan penyebab trichinellosis pada manusia
(Pramono, 2015). Trichinella spp. tidak hanya ditemukan pada babi tetapi juga pada
spesies hewan omnivora dan karnivora lainnya baik domestic maupun satwa liar
(Angi et al., 2015).
Informasi mengenai kejadian trichinellosis di Indonesia sendiri masih sangat
sedikit hanya ada beberapa laporan mengenai penyakit ini yang telah dipublikasikan.
Secara serologis kejadian trichinellosis pada manusia pernah dilaporkan terjadi pada
penduduk di Pulau Bali dan sebesar 19.5% terinfeksi Trichinella spp. Infeksi
Trichinella spp. pada babi domestik telah dilaporkan di Tapanuli, Sumatera Utara
(Pramono, 2015).

Anda mungkin juga menyukai