Anda di halaman 1dari 2

dr. Julius Anzar, Sp.

A(K) --- Cara Penulisan Resep Obat


- Penulisan resep yang lengkap
o Harus terdiri dari:
 Inscriptio
 Nama dokter, alamat, SIP (Surat Izin Praktik), nomor telpon, kota,
tanggal, R/
 Prescriptio
 Nama obat, bentuk obat, berat obat (gram, ml), jumlah obat, cara
pembuatan (jika belum racikan)
 Signatura
 Cara pemakaian (diawali s), jumlah obat, waktu minum
 Pro
 Nama pasien, umur/ tanggal lahir, BB (terutama anak-anak), alamat
(kalau obat mengandung narkotika)
 Subscriptio
 Paraf atau tanda tangan
o Contoh resep

o Resep
 Obat jadi
 Langsung ambil dari kotaknya, masukkan ke dalam wadah plastik,
kasih ke pasien sesuai aturan etiket
 Obat racikan:  diubah dulu bentuknya (lebih halus/ racikan puyer,
dicampur, diubah dari padat ke cair)
 Topikal  tabur/ oles
 Oral  minum
 Parenteral  infus IV
o Resep Pulveres (Puyer)
 Contoh:
 R/ Amoksisilin 100 mg
 s. lact q.s.
 M.f. pulv. dtd. No. XXI
 S 3 d d pulv l p.c
 Keterangan
 S. lact q.s  tambahkan saccarum lactis secukupnya
 m.f. pulv. dtd. No XXI  buat dan campurlah dalam bentuk pulveres
(puyer), masing-masing dengan dosis di atas sebanyak 21 buah
 Kalau obat penyusun puyernya lebih dari 1, masing-masing obat itu
ditulis dalam baris yang terpisah-pisah, lalu di bawahnya dituliskan
cara peracikannya
 Daya tahan puyer
 Puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam
hitungan hari atau paling lama 1 bulan
 Obat antibiotik berbentuk puyer, misalnya, sebaiknya dikonsumsi
tidak > 7 hari
 Obat penurun panas umumnya memiliki daya tahan hingga 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai