BAB II INTERNASIONAL
Kebijakan Merkantilisme:
Untuk melaksanakan ide tersebut di atas, merkantilisme menjalankan kebijakan perdagangan (trade
policy) sebagai berikut:
a. Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali LM.
b. Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali LM.
Neo Merkantilisme:
Kebijakan meskantilisme, pada saat ini masih dijakankan oleh banyak negara dalam bentuk
“Neo Merkantilisme” yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri
nasional dengan menggunakan kebijakan tariff atau Tariff Barrier (TB) dan kebijakan Nontariff Barrier
(NTB). Biasanya Tarrif Barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti
dumping, dan surcharge (biaya/harga tambahan).
Dalam hal ini kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan adalah biasanya dalam bentuk
Nontariff Barrier (NTB), seperti larangan, sistim kuota, ketentuan teknis, harga patokan (customs value),
peraturan kesehatan/karantina, isu lingkungan, dan lainnya.
Gambar 2.1
Mekanisme Kritik David Hume Terhadap Merkantilisme
Negara/Raja Bila
Kaya/Makmur X>M
LM Money Supply PX
Banyak Naik Naik
PM
Turun
QX Turun X<M LM
(M>X) Turun
QM Naik
Negara/Raja Menjadi
Miskin
Mekanisme Otomatis:
Perubahan dari negara/raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut
paham merkantilisme ini, dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis” dari “PRICE SPECIE
FLOW MECHANISM”.
Gambar 2.2
Mekanisme Kritik Adam Smith Terhadap Merkantilisme
Bukan Diukur
Dengan LM
Kemakmuran
Produktivitas
Spesialisasi Persaingan
Absolute Advantage
Efisiensi
Soal Kajian: