Anda di halaman 1dari 30

BUSINESS PLAN

NASI BANTAL
BAROKAH

1
BUSINESS PLAN
NASI
BANTAL
BAROKAH

BUSINESS PLAN
NASI BANTAL BAROKAH

“Nasi Bantal: Inovasi Olahan Produk Makanan Pokok Modern Sebagai Bisnis Kuliner yang
Mampu Diterima Oleh Berbagai Lapisan Masyarakat”

Oleh:

DEWI APRILIA MAWAR NINGTYAS YUSUF

PONDOK PESANTREN PELAJAR DAN MAHASISWA


BAITUL MAKMUR

SURABAYA
2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................3
A. BAB I PENDAHULUAN......................................................................5
B. BAB II KELAYAKAN ASPEK PRODUKSI...............................................8
C. BAB III KELAYAKAN ASPEK PASAR..................................................12
D. BAB IV KELAYAKAN ASPEK OPERASIONAL......................................18
E. BAB V RENCANA SINGKAT PENGEMBANGAN USAHA.....................23
LAMPIRAN..............................................................................................26

EXECUTIVE
SUMMARYTAL
NASI BANTAL
BAROKAH merupakan
produk yang bergerak
dalam bidang kuliner
berupa nasi dengan
memanfaatkan potensi
hasil pertaninan padi
masyarakat Indonesia.
NASI BANTAL
BAROKAH hadir dengan
produk yang memiliki
satu varian isi. NASI
BANTAL BAROKAH
merupakan inovasi dari
olahan nasi modern yang
memiliki keunggulan,
yaitu: praktis, halal, dan
ekonomis. Keunggulan
NASI BANTAL BAROKAH yakni berbeda dengan jenis-jenis olahan nasi seperti biasa.Isian ayam
kecap yang memiliki rasa terjaga berasal dari rempah-rempah pilihan. NASI BANTAL BAROKAH
praktis dalam proses memakannya hanya dengan menggigit, kemasannya yang mungil dapat
dibawa disegala tempat, situasi dan kondisi. Produk ini diolah secara tradisional sehingga dapat
mempertahankan kualitas pangan. Dorongan lain munculnya NASI BANTAL BAROKAH , yakni
turut membantu para petani Indonesia dalam memanfaatkan hasil panen padi, mengembalikan
makanan pokok masyarakat Indonesia yang semakin tergeser oleh makanan junk food.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas daratan mencapai 1.922.570 km2
dan luas perairan mencapai 3.257.483 km2. Luasan daerah yang memiliki potensi
ketersediaan lahan pertanian yang cukup besar dan sangat potensial pengembangan sektor
pertanian. Besarnya jumlah tenaga kerja belum tersebar secara proporsional sesuai dengan
sebaran luas potensi lahan tersebut, serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang cukup untuk pengembangan pertanian yang berdaya saing. Tenaga kerja pada suatu
wilayah dapat ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk dapat bekerja dan
berusaha disektor produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan tersebut, masyarakat Indonesia terutama para
petani akan dapat meningkatkan kapasitas produksi aneka komoditas pertanian bagi
pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan tersedianya lahan pertanian yang seluas itu,
masyarakat Indonesia harus dapat mengambil peluang pasar dalam negeri dan luar negeri
dalam menjadi pasar yang sangat besar bagi produk pertanian.
Beras merupakan komoditi utama dan bahan makanan pokok masyarakat tanah air.
Mahasiswa juga dapat menjadi bagian dalam meningkatkan olahan produk pertanian
tersebut melalui produk-produk tertentu yang memiliki daya saing. Selain dikonsumsi biasa,
beras juga diolah menjadi makanan yang diciptakan dari bahan olahan beras. Seperti
berbisnis Nasi
Bantal yang memiliki nilai ekonmi tinggi. Padi dapat dolah menjadi berbagai macam kuliner,
jenis olahan nasi di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri diberbgai daerah. Penyajian dalam
kuliner tersebut kebanyakan disajikan dalam sebuah piring atau mangkuk seperti pada
umumnya.
Paparan modernisasi mengidentikkan manusia termasuk masyarakat Indonesia dengan
kehidupan serba instan. Budaya memperoleh makan masyarakat juga dituntut untuk serba
praktis dan cepat dalam mendapatkan produk. Olahan instan yang tidak memiliki kejelasan
kandungan gizinya banyak ditemui diera modern ini. Sebagai masyarakat Indonesia yang
peduli dengan gizi tersebut, kami menghadirkan Nasi Bantal ini selain memiliki kejelasan
kandungan gizi, namun dengan produk ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap
petani padi dan meningkatkan perekonomian mahasiswa selaku pebisnis Nasi Bantal ini.
Nasi Bantal merupakan bisnis yang mempunyai inovasi dalam hal penyajian produk.
Produk ini muncul dikalangan mahasiswa yang memiliki budaya serba praktis dan cepat. Nasi
bantal memberikan ketertarikan bagi masyarakat Indonesia terutama bagi mahasiswa itu
sendiri, sebab nasi bantal mempunyai bentuk penyajian yang praktis dan memiliki ekonomis.
Meskipun ekonomis, kualitas dari produk nasi bantal tetap terjaga.
Oleh sebab itu kami selaku produsen Nasi Bantal memiliki harapan penuh untuk dapat
mengembangkan bisnis ini karena selain produknya merupakan produk yang selalu
ditubuhkan masyarakat karena sebagai makanan pokok, namun produk ini memiliki manfaat
kepada beberapa pihak seperti konsumen, produsen, dan para petani. Hal ini sesuiai dengan
judul dari bisnis plan ini yaitu Nasi Bantal sebagai Inovasi Olahan Produk Makanan Pokok
sebagai Bisnis Kuliner Mahasiswa Yang Mampu diterima Oleh Berbagai Lapisan Masyarakat
Indonesia.

B. Masalah
1. Bagaimana meningkatkan Add Value dari
komoditas pertanian khususnya hasil olahan
padi?
2. Bagaimana Nasi Bantal mampu menjadi produk
yang bisa di rasakan manfaatnya oleh berbagai
kalangan, petani, mahasiswa, dan masyarakat
lainnya?
3. Bagaimana Nasi Bantal mampu meingkatkan
perekonomian mahasiswa?
C. Tujuan

1. Untuk meningkatkan Add Value olahan nasi dari


komoditas pertanian khususnya hasil olahan
padi.
2. Untuk mengetahui proses Nasi Bantal sehingga
mampu menjadi produk yang bisa di rasakan
manfaatnya oleh berbagai kalangan, petani,
mahasiswa, dan masyarakat lainnya.
3. Untuk mengetahui proses Nasi Bantal sehingga
mampu meingkatkan perekonomian mahasiswa.

D. Manfaat
1. Bagi masysrakat, untuk meningkatkan nila
ekonomi produk yang berasal dari olahan nasi
melalui Nasi Bantal.
2. Bagi pemerintah, membantu pemerintah
dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat melalui produk Nasi Bantal dan
dapat meningkatkan add value terhadap
produk pertanian.
3. Bagi akademisi, sebagai sarana untuk saling
bertukar ilmu dan mengembangkan ilmu
pengetahuan terebut melalui produk Nasi
Bantal ini.
BAB II KELAYAKAN ASPEK PRODUKSI

A. Nama Produk
NASI BANTAL BAROKAH

B. Deskripsi dan Sejarah Berdiri


Nasi bantal merupakan produk makanan yang mulai dipasarkan pada tanggal 29
Oktober 2017. Produk tersebut merupakan pemikiran dari dua mahasiswa yang berasal dari
salah satu kampus di Surabaya. Mahasiswa tersebut bernama Fatihatul Millah dan Husnul
Afifah. Ketertarikan untuk memulai usaha berawal dari mata kuliah kewirausahaan yang
sempat didapat ketika semester satu. Namun, kedua mahasiswa tersebut belum memulai
bisnisnya ketika semester satu karena beberapa kendala. Salah satu kendala tersebut adalah
tempat produksi. Mahasiswa tersebut tinggal di rumah kontrakan mulai semester tiga. Pada
semester tiga, kedua mahasiswa tersebut baru bisa memulai usahanya.
Nasi merupakan makanan pokok dari orang Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar
dipilihnya nasi sebagai bahan utama. Sedangkan ayam merupakan bahan yang sudah familiar
digunakan sebagai pendamping nasi oleh masyarakat Indonesia. Tujuan utama produk ini
adalah kepraktisan dan ekonomis. Nasi bantal diharapkan mampu menjadi produk utama
yang dicari untuk makan ataupun sekedar mengganjal perut. Pada awal penjualan produk,
Nasi Bantal dipasarkan dengan kemasan putih polos dan baru memiliki satu vaian yaitu ayam
kecap. Hal tersebut tidak dapat menarik perhatian konsumen.
Pemasaran pertama produk ini pada acara Car Free Day di Taman Bungkul Surabaya.
Setelah Nasi Bantal memiliki kemasan bergambar, nasi Bantal mulai diminati oleh konsumen.
Konsumen tersebut sebagian besar berasal dari kampus tempat produsen menuntut ilmu.
Beberapa mahasiswa program studi lain dari universitas tersebut mendaftar sebagai reseller
Nasi Bantal untuk dipasarkan pada kelas dan fakultas mereka. Nasi bantal tetap
memerlukan pengamatan dari berbagai produk serupa untuk dijadikan referensi sebelum
menginovasi Nasi Bantal.

C. karakteristik produk
NASI BANTAL Bantal merupakan usaha kuliner rumahan yang berlokasi di Wonocolo
Surabaya. Nasi Bantal merupakan asli produk mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. Produsen produk ini berasal dari program studi Manajemen Dakwah,
bernama Fatihatul Millah dan Husnul Afifah.
Produk nasi bantal tersebut memiliki bobot inovasi yang tinggi, karena produk ini
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk olahan nasi pada umumnya.
Pertama, Kemasan produk nasi bantal berbeda dengan kemasan nasi biasanya, yaitu
kertas laminasi dengan desain bergambar doodle sehingga terlihat menarik, bahkan
sebagian dari para konsumen menyebut Nasi Bantal sebagai doodle. Kedua, isian
andalannya Ayam kecap dengan rempah-rempah pilihan yang berbeda dengan rempah-
rempah ayam kecap seprti biasanya, sehingga menghasilkan cita rasa ayam kecap yang
berbeda dengan ayam kecap pada umumnya. Bahan dan rempah-rempah tersebut
berasal dari sumber yang telah jelas diketahui asal usulnya, sehingga kehalalan produk ini
dapat dipertanggung jawabkan. Nasi Bantal ini menjadi sebuah produk yang sangat
praktis karena kemasannya unik, dan fleksibel untuk berbagai kondisi. Selain praktis,
produk ini juga ekonomis memiliki harga kantong mahasiswa.

D. keunggulan produk dibandingkan produk saingan yang ada di pasar

PRODUK READY STOCK (KONSUMEN TIDAK


PRODUK DIBUNGKUS KETIKA
PERLU MENUNGGU
KONSUMEN MEMESAN
PEMBUNGKUSAN)
HANYA BISA DIBAWA PADA TEMPAT
FLEKSIBEL DIBAWA
TERTENTU
DIBERBAGAI TEMPAT
(DIKHAWATIRKAN TUMPAH ATAUPUN
WADAHNYA
MEMERLUKAN TERBUKA)
SENDOK ATAUPUN
PRAKTIS, TINGGAL KUPAS
PERALATAN LAIN UNTUK
LALU GIGIT
MEMAKAN
LAUK BERADA DIDALAM NASI LAUK DILUAR
(SEBAGAI ISIAN) NASI
HARGA KANTONG MAHASISA (ECERAN LAUK AYAM MEMILIKI HARGA BERKISAR
5000 PER BUNGKUS LEBIH DARII 5000
SUDAH MENDAPAT LAUK AYAM) SAMPAI 7000
MENGENYANGKAN (NASI DI PRES DAN
NASI SESUAI
DITEKAN KETIKA
HARGA
PERCETAKAN )
KEMASAN BERDESAIN UNIK, TIPIS, ANTI
KEMASAN KERTAS MINYAK/ WADAH
LENGKET, ANTI MINYAK,
PIRING/ MANGKUK
ANTI AIR
E. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pelopor produk kuliner tradisional yang dapat mengikuti perkembangan zaman
dan menjunjung perekonomian masyarakat.
2. Misi
Melakukan inovasi produk ,
Membuka lapangan pekerjaan,
Memberikan motivasi kepada masyarakat muda untuk produktif dan mandiri,
F. Basis Lokasi
Lokasi dalam memproduksi Nasi Bantal bertempat di rumah kontrakan yang
beralamatkan di Jalan Jetis Kulon Gg 7, Wonokromo, Surabaya. namun rencana ke depan
kami akan membangun sebuah Outlet.

G. Budaya Kerja
Budaya kerja yang baik, tim yang solid dan bahagia merupakan salah satu awal yang baik
pada suatu bisnis. Seperti dapur yang baik akan menghasilkan makanan yang baik juga.
Rumah produksi Nasi bantal memiliki budaya kerja religius dalam proses produksinya. Untuk
memberikan suasana positif dalam mengiringi proses produksi, setiap pagi dalam proses
produksinya diiringi dengan pembacaan dzikir Ma’surat pagi, surat Al-waqiah, sholawat
dan
beberapa murotal surat Al-quran. Budaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan
rohani para pekerja. Budaya ini memiliki sisi positif selain mendapat pahala dari Allah SWT,
budaya ini dapat meningkatkan ketentrman hati para pegawai dalam mengiringi proses
produksi. Selain itu, rumah produksi ini menganjurkan setiap pekerjanya untuk makan pagi
sebelum memasarkan produk. Pada waktu tertentu, perusahaan perlu memberikan suatu
kegiatan untuk merefresh otak salah satunya adalah mengadakan kegiatan ngopi bersama
disalah satu warung kopi. Kegiatan ngopi bersama tersebut diharapkan mampu
membangun keakraban antar rekan kerja.

H. Basis SDM
Sumber daya manusia kuliner nasi bantal masih belum maksimal, sebab masih
membutuhkan pekerja untuk memenuhi kapasitas produksi. SDM yang dibutuhkan dalam
bisnis ini adalah SDM yang memiliki skil memasak, mengemas, dan memasarkan suatu
produk. Ketiga hal tersebut dapat dipelajari sebelumnya. Proses produksi Nasi bantal
dilakukan mulai jam 03.00 dini hari sampai selesai. Sedikit SDM yang menyanggupi bekerja
pada waktu tersebut, sehingga dalam proses roduksi ini masih kekurangan SDM. Selain itu,
SDM bagian pemasaran hanya perlu memiliki mental penyabar dan tekun dalam memasarkan
produk. Sebagian besar reseller nasibantal adalah mahasiswa UINSA sendiri, mereka
menjualkan produk ini kepada teman-teman fakultas mereka.
BAB III KELAYAKAN ASPEK PASAR

 PROBLEM  SOLUTION  UNIQUE  UNFAIR  CUSTOM


VALUE ADVANTA ER
PREPOSITI GE SEGMEN
ON T
1. kerusakan 1. Nasi Bantal 1. Nasi Bantal 1. Bahan 1. Pelajar/M
bentuk produk dibungkus rapi dengan baku ah
akibat tertindih sesuai dengan harga melimpa asisawa/g
antara bungkus cetakan dan kantong h ur
satu dengan dengan mahasiswa 2. Beras u/dosen
yang lain atau bungkus yang tetapi tetap membantu 2. UKM
kemasan yang memiliki mengenyan komodtas 3. Koperasi
mudah terbuka perekat gk an pertanian Universit
2. pengolahan sehingga anti 2. Rempah- dalam negeri as dan
masih secara tumpah remp ah 3. Memenuhi sekolaha
tradisional 2. Lauk sudah ayam kecap sebagian dari n
secara tersedia berbeda empat sehat 4. Reseller
keseluruhan sebagai isian denganbum lima sempurna
3. pemberian nasi berlauk bu biasanya  CHANNE
rempah-rempah ayam sehingga
belum ada 3. Ready stock memliki cita 1. Petani
takaran pasti di area rasa yang 2. suplayer sayur
(masih dengan universitas berbeda 3. Koperasi atau
ilmu kira-kira) yang dituju dengan kantin
4. jenis beras dan ayam kecap disekitar
yang berbeda sekitarnya pada universitaas
menghasilkan  KEY ACTIVITIES umumnya. yang dtuju
tekstur nasi 3. Fleksibel 4. Pelajar/
yang berbeda 1. Pemasaran dibawa Mahasisawa/
5. kebutuhan 2. Produksi diberbagai guru dosen dan
makanan siap saji, 3. situasi dan masyarakat
halal, praktis, Pembelia kondsi sekitar
ekonomis n bahan mudah 5. Desainner logo
baku digenggam dan sejenisnya
4. Riset dan 4. Kemasan
pengembang unik
an bergambar
doodle dan
prakts
 COST STRUCTURE  REVENEU STREAMS

 Fix cost dan  Profit selling


variabel cost

ambar 3.1 lean Kanvas


Sebelum memulai segmentasi pasar, terlebih dahulu memetakan ide dalam bentuk lean
Kanvas agar lebih mudah di fahami serta di lakukan validasi. Adapaun segmentasi akan di
jelasakan sebagai berikut.
A. Customer Segment
Produsen Nasi Bantal perlu melakukan STP (segmenting, targeting, dan positioning)
untuk mengetahui keadaan pasar dan minat pembeli. Pertama, produsen melakukan
segmenting dengan cara menganalisis pasar berdasarkan kondisi ekonomi masyarakat.
Segmentasi ini digunakan untuk menganalisis perbedaan para pembeli di pasar. Nasi Bantal
memiliki jangkauan pasar di wilayah Surabaya selatan. Dalam pasar tersebut, konsumen
dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok pasar. Pertama, kelompok pasar dari
Santri Mahasiswa Pondok Baitul Makmur Wilayah Jetis Wonokormo Surabaya yang memliki
kebutuhan yang sama. Dalam wilayah pondok tersebut, mahasiswa atau santri memiliki
kebutuhan untuk makan dengan kecenderungan pada produk-produk praktis dan
mengenyangkan. Masyarakat akan cenderung memilih produk makanan yang tidak banyak
menguras waktu, tentu produk ini tidak perlu mengantri. Nasi bantal yang praktis ini
memudahkan untuk dimakan dan dibawa kemana-mana. Kedua, kelompok pasar masyarakat
sekitar Pondok Baitul Makmur Wilayah Jetis Wonokormo Surabaya yang memiliki rentan usia
16-50 tahun. Disekitar pondok terdapat berbagai rumah masyarakat, sekolahan SMP-SMA,
kos, dan kontrakan. Salah satu kos di Surabaya telah menjadi pelanggan. Permintaan Nasi
Bantal dari kos tersebut hampir mencapai separuh produksi normal. Daerah sekitar yang
dijangkau oleh produk nasi bantal adalah daerah Wonokromo.
Produsen Nasi Bantal membidik konsumen dari Santri pondok dan masyarakat sekitar
pondok Surabaya. Pihak tersebut diantaranya adalah kalangan mahasiswa, dosen, ibu rumah
tangga, siswa, pekerja. Mahasiswa semester satu dan dua wajib mengikuti kelas intensif
bahasa. Kelas tersebut dimulai dari pukul 06.00. Pada waktu tersebut terdapat peluang
menjual produk ini kepada mahasiswa yang belum sempat makan pagi. Produsen harus
pandai memanfatkan peluang ini.
Target disekitar PPPMBM adalah kontrakan, kos, pondok, dan asrama. Sebagian besar
target tersebut tidak memilki dapur untuk memasak, sehingga nasi bantal akan menjadi
alternatif makanan yang dipilih. Target penjualan selanjutnya adalah sekolah-sekolah
disekitar Wonokromo dan menitipkan di kantin atau warung-warung tertentu.
Nasi bantal merupakan produk makanan yang tergolong unik dibandingkan dengan
produk makanan sejenis nasi. Kemasan, isi, bentuk, dan pelayanan yang disediakan dari
produsen Nasi bantal juga berberda dibandingkan dengan produsen makanan nasi
sejenisnya. Nasi bantal disini jika menentukan posisi menurut atribut ialah nasi bantal
menonjolkan pada bentuknya yang unik dan praktis sehingga berbeda dengan produk-
produklainya. Jika dilihat dari penentuan posisi konsumen nasi bantal disini memilih
posisi dikampus dan pondok yang mentarget utamanya adalah para mahasiswa, karena
masiswa dengan segala jadwal kuliah atapun organisasi nya yang padat pastinya tidak akan
mau ribet untuk mencari makanan maka dari itu nasi batal hadir dengan bentuk praktis akan
tetapi tetap bisa mengenyangkan perut. Dari penentuan posisi harga nasi batal harganya
sangat terjangkau yakni 5000 rupiah sehingga cocok dengan isi kantong para mahasiswa. Jika
penentuan dari segi posisi pesaing nasi bantal termasuk sudah tepat, karena dikalangan
kampus dan pondok sangat jarang sekali yang berjualan makanan pokok seperti nasi ini.

CUSTOMER DEVELOPMENT:
Kemudian melakukan pengeembangan konsumen melalui 4 (empat) langkah penting
dalam customer development yaitu:
a. Mencari Pelanggan
Tujuan langkah ini adalah sesuai namanya yaitu mencari siapa pelanggan produk Nasi
Bantal dan produk Nasi Bantal menyelesaikan masalah penting mereka. Langkah ini akan
menemukan siapa sebenarnya konsumen Nasi Bantal, apa masalah konsumen Nasi Bantal
dan apakah produk yang di tawarkan tepat dibutuhkan oleh konsumen. Untuk
melakukannya, maka harus benar-benar bertemu langsung dengan calon pelanggan Nasi
Bantal. Dalam hal ini Nasi Bantal mencari pelanggan individual dan kelompok.

(GambarDosen bersama Mahasiswa mengkonsumsi Nasi Bantal)


BUSINESS PLAN
NASI
BANTAL
BAROKAH

b. Validasi pelanggan
Tujuan langkah ini adalah membuktikan
bahwa ada sejumlah pelanggan dan pasar yang
menyambut baik produk Nasi Bantal dan dapat
membangun roadmap penjualan yang berluang.
Bukan sekali pembelian dan selesai, bukan pula
hanya mendapatkan pelanggan yang datang dan
pergi tanpa akumulasi. Langkah ini memastikan
penjualan awal yang sukses dan teruji di
lapangan. Pelanggan Nasi Bantal dari kalangan
Mahasiswa dibeberapa fakultas yang dikoordinir
oleh Reseller Nasi Bantal yang telah menyebar
dari beberapa asal fakultas masing-masing dan
di koperasi atau kantin universitas dan sekitarnya
dan di pondok berada di .
c. Menciptakan Pelanggan
Berdasarkan penjualan yang telah terbukti, maka penciptaan pelanggan dapat dilakukan.
Tujuannya adalah menciptakan permintaan dan mendorong permintaan melalui saluran
penjualan perusahaan. Melalui langkah ini proses penggandaan bisnis dapat dilakukan. Proses
ini akan berbeda-beda tergantung jenis pasarnya.
d. Mendirikan Perusahaan
Pada tahap ini perusahaan berubah dari yang informal, dalam proses pembelajaran,
menjadi perusahaan dengan organisasi formal. Perusahaan temporer dengan model bisnis yang
sudah teruji di lapangan akan menjadi sebuah perusahaan formal yang akan menarik investasi
yang lebih besar.

B. Unique Value Preposition


Perusahaan nasi bantal dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyrakat.
Berdasarkan kondisi real munculnya bisnis ini dari kalangan Mahasiswa sendiri, hal ini dapat
menjadi contoh penggerak mahasiswa atau pelajar lain untuk berbisnis sejak dini. Seseorang
dapat bersaing dengan pebisnis lain dengan semuda mungkin. Selain sebagai pebisnis yang
memperoleh keuntungan pribadi, bisnis ini dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Beberapa
kesulitan yang dialami perusahaan saat ini adalah membidik kalangan kelas menengah keatas,
karena mereka cenderung memilih produk yang memiliki brand yang lebih terkenal dan tersedia
di delivery pesan antar dengan aplikasi online. Perusahaan ini belum mampu menyediakan
produk delivery karena produksi yang masih terbatas untuk area yang terbatas, dan parnter kerja

15
yang masih terbatas.
Produk ini dianggap memiliki bobot inovasi tinggi karena pengemasan yang berbeda
dibandingkan dengan produk yang sejenis. Semakin tinggi jumlah produk yang dijualkan dari
Nasi Bantal akan menambah tinggi pula kapasitas kebutuhan beras sebagai bahan utama produk
ini. Hal tersebut akan menambah jumlah beras yang dibutukan dari sektor pertanian.
1. Proyeksi keuntungan usaha
a. Perhitungan biaya Nasi Bantal Barokah dalam jangka satu hari

No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga


Rp.
1 Beras 5 Kg Rp. 50.000
10.000
2 Ayam 1 ¼ kg Rp. 32.000 Rp. 40.000
Rp.
3 Bumbu Sesuai takaran Rp. 10.000
10.000
Rp.
4 Gas isi ulang Lpg (10hari pemakaian) Rp. 1.650
16.500
Rp.
5 Kertas laminasi (45 lembar x 100) Rp. 4.500
50.000
Rp.
6 Kantong plastik 10 Rp. 400
4.000
Rp.
7 Solasi 1 buah Rp. 1000
1.000
Rp.
8 Minyak goreng 15 Rp. 800
12.000
Total biaya satu periode produksi Rp. 108.350

b. Perhitungan keuntungan Nasi Bantal Barokah dalam jangka satu


hari 1)Laba kotor Nasi Bantal Barokah
45 bungkus x 5.000 = 225.000
2)Laba bersih Nasi Bantal Barokah
(Pendapatan – pengeluaran = laba bersih)
225.000 – 108.350 = 116.650
3) Laba Bersih Nasi Bantal Barokah dalam satu
bulan 116.650 X20 hari = 2.333.000
C. Channels
a. Awareness Channel
Nama produk yang mudah di ingat. Nama yang unik dan sederhana akan lebih mudah
di ingat. Yakni dalam hal ini adalah Nasi Bantal merupakan nama produk mudah di ingat ,
sedangkan kata “Barokah” merupakan harapan terhadap produk ini supaya
mendapatkan barokan dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat bermanfaat untuk semua
kalangan yang terlibat. Logo yang menarik pandangan mata. Logo sangatlah penting sebagai
pengenal produk Nasi Bantal Baroakah. Dalam hal ini Nasi Bantl menggunakan Logo yang mudah
di kenal oleh masyarakat. Slogan, yakni slogan yang mudah di ingat dan mudah di ucapkan.
Dalam hal ini
Nasi Bantal menggunakan
slogan “ Halal, Praktis,
Ekonomis”.
Keunikan Nasi Bantal,
yakni penyajian yang unik
terbungkus rapi didalam
kertas laminasi yang sudah
berlogo, dengan cara dicetak
terlebih dahulu dalam
sebuah cup dan diberi lauk
ayam kecap didalam
gumpalan cetakan nasi
tersebut.
b. Purchasing
1. Sosial media,seperti whatsapp, instagram,
facebook, dan blog, dengan media ini
sebagai inovasi dalam bidang pemasaran
produk Nasi Bantal dengan
mempertimbangkan pertumbuhan
pengguna internet dan aktifitas e-
commerce di Indonesia. Konsumen dapat
melakukan permintaan produk lewat
media sosial tersebut.

Dalam melakukan penyesuaian di era digital.


Konsumen dapat melakukan pemesanan via
sosial media, hal tersebut dapat memudahkan konsumen dalam memesan produk karena
komunikasi bisa berjalan efektif dan searah dengan produsen. Sementara itu, juga dapat
melakukan pembelian secara langsung melalui beberapa reseller dan melakui koperasi atau
kantin tempat dijualkannya Nasi Bantal ini.
2. Delivery, fasilitas pesan antar hanya tersedian di area yang dapat dijangkau, yaitu
sekitar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel dan area sekitarnya. Pemesanan akan
diantarkan ketika memenuhi syarat delivery, yaitu minimal dalam pembelian empat
bungkus Nasi Bantal.
3. Retailler, Nasi Bantal menjalin mitra dengan menggandeng koperasi atau kantin yang
berada di area Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, kos-kosan mahasisawa dan
beberapa Reseller dengan fakultas yang berbeda-beda untuk memasarkan produk Nasi
Bantal agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen dari Surabaya. hal tersebut dilakukan
dengan alasan agar produk Nasi Bantal dapat menjangkau wilayah-wilayah yang letaknya
jauh dari rumah produksi.

D. Customer Relationship
Nasi Bantal melakukan komunikasi secara efektif dengan para konsumen agar hubungan
dapat terjaga dengan baik. Cara-cara yang digunakan antaranya;
1. Promo/diskon, program ini dilakukan dengan memberikan penawaran gratis satu bungkus
kepada konsumen yang membeli produk Nasi Bantal dengan jumlah 10 pada hari-
haritertentu seperti hari senin ataupun kamis.
2. Reseller, setiap Reseller yang telah terdaftar dalam perusahaan ini memiliki target
penjualan minimal 10 bungkus Nasi Bantal. Setiap Reseller mendapatkan harga Rp. 4.500
pada setiap bungkusnya. Setiap Reseller bebas untuk menjualkan produk ini dengan harga
yang mereka butuhkan kepada konsumen mereaka.
3. Sosial media seperti Whatsapp, instagram, dan blog yang terdapat beberapa informasi
tentang Nasi Bantal. Dengan adanya media sosial tersebut daat digunakan sebagai sumber
informasi keilmuan tentang Nasi Bnatal maupun tentang pemasaran dari Nasi Bantal.
Tidak sedikit dari kalangan mahasiswa menggunakan produk ini sebagai objek penelitian
dan observasi mereka. Selain itu juga dilakukan komunikasi secara intens mengetahui
beberpa testimoni dari para konsumen melalui personal chat.

5. Key
Resource
Beberapa hal penting yang dimiliki Nasi Bantal agar bisnis berjalan dengan baik yaitu:
Tersedianya bahan baku berupa beras dan bahan-bahan bumbu lainnya.
BAB IV KELAYAKAN ASPEK OPERASIONAL

A. Proses Produksi
Bahan baku yang digunakan adalah beras, ayam, bumbu (bawang merah, bawang
putih, cabe rawit, merica, ketumbar, lengkuas, jahe, daun salam, daun bawang pre, kecap, sereh,
garam, saus tiram, kemiri), dengan proses produksi sebagai berikut:
1. Memasak nasi putih selama 1 jam hingga matang

2. Disamping itu, memotong ayam menjadi beberapa bagian

3. Rebus ayam selama 20 menit


4. Menyiapkan bumbu yang dibutuhkaan untuk memasak ayam

5. Menghaluskan bumbu
6. Menumis bumbu hingga harum didalam wajan dengan sedikit minyak
7. Tiriskan ayam yang sudah direbus, kemudian tumbuk daging ayam hingga sedikit hancur
8. Masukkan daging ayam yang sudah hancur ke dalam bumbu yang sudah ditumis,
kemudian aduk hingga merata
9. Tambahkan sedikit air agar mudah untuk mengaduk ayamnya
10. Masak ayam hingga matang dan airnya meresap
11. Tiriskan ayam hingga dingin
12. Masukkan sedikit nasi pada cetakan nasi sampai setengah cetakan
13. Letakkan ayam di atas nasi terebut, kemudian penuhi kembali cetakan tersebut dengan
nasi.
14. Padatkan nasi dengan cara menekan nasi di dalam cetakan tersebut
15. Cetak nasi di atas kertas laminasi yang sudah disiapkan
16. Bungkus nasi tersebut dengan kertas hingga rapi
17. Nasi Bantal siap dijual
BAB V RENCANA SINGKAT PENGEMBANGAN USAHA

A. Rencana Pengembangan Tempat Usaha


Bisnis usaha nasi bantal saat ini masih memproduksi di rumah kontrakan, sehingga
pengembangan usaha nasi bantal diharapkan mempunyai beberapa outlet dibeberapa
daerah di Surabaya dan memiliki sebuah cabang usaha di Surabaya dan sekitarnya.

B. Rencana Penambahan Volume Barang Jasa/Produksi


Porsi Nasi Bantal sudah memiliki takaran yang sesuai perut orang dewasa, sehingga
tidak perlu untuk ditambah volume nasinya. Sedangkan dari segi isiannya, Nasi bantal ini
sudah memiliki takaran untuk lauk yang cukup banyak hanya saja kurang memiliki berbagai
varian lain selain ayam kecap. Nasi Bantal memiliki rencana varian baru yaitu isian rasa ayam
teriyaki, ayam saus mentega, ayam rawon, ayam bumbu rujak, dan ayam sate. Selain ayam,
Nasi Bantal juga memliki rencana menginovasi nasi putih dengan nasi uduk dan nasi kebuli.

C. Rencana Perluasan Pasar


Usaha nasi bantal ini membuat rencana dalam pengembangan pangsa pasar, yaitu
pencapaian pangsa pasar di instansi lain. Rencana terdekat perluasan pasar Nasi Bantal
adalah disekolahan SMP-SMA di Surabaya.

D. Rencana Pengembangan Sistem Pemasaran


Sistem pengembangan pemasaran yang digunakan oleh Nasi Bantal, anatara lain:
instagram (@nasi_bantal), WA (melalui broadcast seluruu kontak dan grup, dan story),
line, blog (nasi-bantal.blogspot.com). Produsen Nasi Bantal mengunggah beberapa
testimoni konsumen melalui akun tersebut.

E. Rencana Promosi Produk/Jasa


Promosi Nasi Bantal yang dilakukan dari mulut ke mulut. Konsumen yang loyal
terhadap Nasi Bantal mengajak merekomendasikan teman mereka untuk membeli
produk ini. Usaha bisnis nasi bantal ini memiliki sebuah bonus terhadap produk nasi
bantal, yaitu para konsumen diberikan produk nasi bantal satu bungkus secara gratis
saat pembelian lima bungkus nasi bantal. Banyak beberapa mahasiswa kampus UINSA
mengkoordinir pembelian di fakultas masing-masing dengan tujuan untuk mendapatkan
satu bungkus nasi secara gratis. Dengan bonus ini, secara tidak langsung konsumen yang
loyal telah berpromosi kepada temannya.
F. Rencana Pengembangan Tenaga Kerja dan Pelibatan Masyarakat
Produksi Nasi Bantal ini masih mengalami kekurangan SDM. Keterbatasan tempat
produksi yang berada dikontrakan meghalangi adanya pelibatan masyarakat luar untuk
bergabung, karena banyak kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Terdapat beberapa
calon tenaga kerja dari kalangan mahasiswa mengndurkan diri karena waktu produksi
yang terlalu pagi. Untuk rencana selanjutnya Nasi Bantal melakukan open recrutment
tenaga kerja yang mampu melakukan perkerjaan sesuai kriteria dan menyanggupi jadwal
kerja. Dalam bisnis ini kami mencoba menjadikan para pemuda untuk produktif. Serta
mengajak kepada masyarakat yang belum memiliki lapangan pekerjaan untuk bekerja
baik dalam proses produksi ataupun pemasaran.

G. Rencana Anggaran Belanja (RAB)


a. Biaya tetap

Jumlah Harga Jumlah


No Nama Barang
Barang Satuan Harga
1 Kompor gas 1 buah Rp. 200.000 Rp. 200.000

2 Tabung gas 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000

3 Dandang 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000


4 Wajan 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
5 Nampan besar 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000

6 Nampan kecil 3 buah Rp. 7.000 Rp. 21.000


Total Rp. 511.000
b. Biaya variabel per produksi

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Beras 5 Kg Rp. 10.000 Rp. 50.000
2 Ayam 1 ¼ kg Rp. 32.000 Rp. 40.000
3 Bumbu Sesuai Rp. 10.000 Rp. 10.000
takaran
(10hari
4 Gas isi ulang Lpg Rp. 16.500 Rp. 1.650
pemakaian)
(45 lembar x
5 Kertas laminasi Rp. 50.000 Rp. 4.500
100)
6 Kantong plastik 10 Rp. 4.000 Rp. 400
7 Solasi 1 buah Rp. 1.000 Rp. 1000
8 Minyak goreng 15 Rp. 12.000 Rp. 800
Total biaya satu periode produksi Rp. 108.350

Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun rupiah.


Penyelesaian:
- Kapasitas produksi : 45 unit
- Harga jual per unit : Rp. 5000
- Total penjualan 45 unit x Rp. 5000 = 225.000

- Biaya tetap per uniit= = Rp. 11.355,6/unit

- Biaya variabel unit = = Rp. 2.407,8/unit


Untuk mencari BEP dalam unit:

- BEP unit = = 97,1 unit


Keterangan: jadi perusahaan harus menjual 97 unit untuk mendapatkan BEP
Untuk mencari BEP dalam rupiah :

- BEP rupiah = = Rp. 985.640, 8


Keterangan: jadi perusahaan harus mendapatkan omset Rp. 985.640, 8 agar terjadi BEP.
LAMPIRAN
BUSINESS PLA NASI BANT
BAROKA

(Gb. Nasi bantal cocok diberbagai suasana, untuk bekal olah raga, sing
maupun malam hari dll)

27
BUSINESS PLA
NASI BANT
BAROKA

28
BUSINESS PLA
NASI BANT
BAROKA

29
BUSINESS PLA NASI BANT
BAROKA

30

Anda mungkin juga menyukai