Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN
SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT BARAT DAN TIMUR

DOSEN PEMBIMBING

ABDUL WALID,S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : NUR AZIZAH

1
NIM : 19030007

PRODI : MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DARUD


DA’WAH WAL IRSYAD (STKIP) PINRANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak
lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan
tentang sejarah perkembangan filsafat barat dan timur

Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena
itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini,
kami sangat berterima kasih.

Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua.
Amin.

2
PINRANG,6 APRIL 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................

A. SEJARAH FILSAFAT TIMUR.........................................................................


B. SEJARAH FILSAFAT ISLAM..........................................................................
C. SEJARAH FILSAFAT BARAT.........................................................................
D. POKOK-POKOK PIKIRAN FILSAFAT BARAT............................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

A. KESIMPULAN..................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

4
5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesulitan pertama yang banyak dialami dalam memahami hukum yaitu
berfikir mengenai hukum dengan cara yang telah ditentukan dalam ilmu
hukum , mengaitkan satu sama lain, sebab dengan sebab lainya, dengan satu
dengan hal yang timbul karenanya. Alam berfikir para filsafat bisa dikatakan
berpikir yang mempunyai karekteristik khas, karekteristik yang memiliki
berbagai perbedaan dan juga terpat berbagai kesamaan.
Oleh karena itu kita harus memahami dan mempelajari bagaimana sejarah
perkembangan filsafat itu sesunguhnya sehingga bisa dijadikan suatu
pembelajaran yang bisa dijadikan suatu pengetahuan. Perlu kita ketahui
memahami filsafat tidaklah tuntas dan tidak akan pernah tuntas, tanpa
mengetahui latar belakang filsafat itu sendiri. Dalam perkembangan filsafat
itu sebenarnya dibedakan atas filsafat timur yang yang terdiri dari filsafat
india, filsafat islam, dan filsafat cina, juga filsafat barat yang meliputi filsafat
yunani. Dimana pada makalah kami ini akan menjelaskan pembahasan
bagaimana sejarah perkembangan filsafat  tersebut yang mudahan bisa
dijadikan pengetahuan bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Perkembangan Filsafat Timur?
2. Bagaimanakah Perkembangan Filsafat Islam?
3. Bagaimanakah Perkembangan Filsafat Barat?

C. Tujuan
Makalah ini bisa menjelaskan bagaimana Sejarah perkembangan filsafat
baik itu Filsafat Timur, Filsafat Islam, Maupun Filsafat Barat.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH FILSAFAT TIMUR


Filsafat timur merujuk pada tiga bagian besar pekembangan  filsafat dalam
peradaban dunia,yaitu Filsafat India , Hindu, Cina Negara-negara islam.[1]
1. Filsafat India
India di pandang salah satu tongak peradaban tertua  di dunia yang
di tandai dengan di temukannya situs di sekitar lembah disungai
Indus.imigrasi besar-besar yang dilakukan suku bangsa Aryan dari utara
india , yang masuk ke lembah sungai Indus antara 1700-1400 SM
menandai suatu perubahan penting dalam sejarah filsafat india. Mereka
memperkenalkan ajaran-ajaran baru yang termaktub dalam letilatur suci
yang di sebut weda (sering  kali juga di tulis “veda” ). Keberadaan
litilstur suci ini membawa pegaruh dalam pemikiran dan system
kepercayaan bangsa india pada masa itu , sekaligus menjadi titik awal
sejarah filsafat india.[2] Filsafat india pada dasarnya dapat di
katagorikan  pada tahapan besar ,yaitu pereode weda pereode
kelasik,periode post-kelasik,dan filsaft india baru(moderan).
Babakan awal yang telah di mulai pada zaman weda dilengkapi
dengan nyayian-nyayian pemuja  yang di tunjukan pada eksistensi dewa
yang kemudian diwujudkan dalam kitab-kitab Upanished yang
merupakan refleksi Weda .pada zaman weda pulaklah gerak pemikiran
filsafat india dimulai dengan menjadikan alam semesta (makrokosmos)
sebagi objek utama pembahasannya dalam konteks kosmologi.
Pada tahapan periode kelasik ,filsafat india berkembang dalam
ranah kesatuan sebtasi rohani yang digambarkan sebagai bagian
terintergral dengan jiwa individual. Filsafat india sebagaian besar 

7
filsafat mistis dan intutif. perana rasio baru agak menonjol pada kurun
terakhir perjalannya ,yakni setelah berkenalan dengan filsafat barat
zaman modern.
Menurut radhakrishnan dan moore ,ada tuju cirri yang mewarnai hampir
seluruh sistem   filsafat india ,yang pada pokonya dinyatakan sebagai berikut:
[3]
a. Ciri pertama adalah motif spiritual yang mendasarkan. Motif ini
mewarnai usaha filsafat india dalam konteks hidup pada umumnya .
kecuali aliran metearialisme hindonistis seperti carvaka ,semua aliran
yang lain mengakui adanya asensi seperitual itulah sebabnya ,penhayatan
keagamaan dan agama amat terkait usah  filosofis dalam filsafat .
b. v  Ciri kedua ialah filsafat india ditandai dengan sikap introspektif dan
pendekatan introsfektif terhadap realitas. Filsafat di pahami sebagai
atrnavidia ,pengetahuan akan diri . oleh karna itu, perhatian lebih
diletakan pada subjektivitas dan objektivitas . karena itu pula ,pisikologi
dan etika . di anggap  lebih penting dari pada ilmu pengetahuan alam atau
ilmu pengetahuan positif yang tetap menjadi bagian dari kesibukan
mereka juga.
c. v  Ciri ketiga adalah adanya hubungan erat antara hidup dan filsafat
.tendesi  ini kita temuka setiap system filsafat india.
d. Tendensi introspaktif ini membuat filsafat india lebih bersifat idealis .
inilah cirri umum keempat. Bukannya berarti tidak ada  dualism atau
pluralism ,tetapi kalaupun ada ,dualism atau pluralism itu telah diresapi
aleh ciri monistik yang kuat.
e.  Hanya intuisilah yang diakui sebagai menyingkap kebenaran yang
tertinggi .  inilah cirri ke lima
f. Ciri keenam adalah penerimaan otoritas
g. v  Ciri terhakir (ketujuh) adalah adanya tendensi untuk mendekati ,sebagai
aspek pengalaman dan relitas dengan pendekatan sintetis .

8
2.  Filsafat Cina
Persoalan filsafat cina harus dimulai dengan melihat masehi .pada
awal abad ke 8 sapai dengan abad ke-5 sebelum masehi ,kerangka
dominan yang di cetuskan dalam masyarakat cina ,yaitu  yang berpusat
pada lima anasir alam seperti api,kayu ,air ,logam dan bumi.[4] kelima
anasir alam  ini mengambarkan sebagai kesatuan yang terintegrasi dan
seluas sebagi jawaban jawaban terhada ponemena kehidupan yang
sesunguhnya.
Jika filsafat india di landaskan pada weda , maka
filsafat cina dilandaskn pada konfusius dan lao tse yang berkembang
dari abad ke-5 hinga ke-3  sebelum masehi fung Yulan[5] mencatat
bahwa orang umumnya menilai di cina terdapat tiga agama besar, yaitu
komfusianisme, teoisme, dan Buddhisme. Konfusianisme sendiri
sebenarnya bukan agama,karena di dalam kitab nan Empat (tempat
ajaran Konfusianisme dimuat), sama sekali terdapat cerita tentang
penciptaan dan tidak di sebut-sebut mengenai surga dan neraka.
Kemudian untuk istilah Taoisme, memang dapat di artikan sebagai
filsafat atau sebagai agama. Keduanya tidak hanya berbeda, bahkan
bertentangan. Taoisme sebagai filsafat (tao chiao)  mengajarkan agar
manusia mengikuti alam, sedangkan Taoisme  (tao chiao) sebagai
agama, mengajarkan agar manusia menentang alam. Taoisme lebih di
pandang sebagai ajaran filsafat.
Menurut Fung lebih lanjut, dala hal Buddhisme terdapat pemilihan
antara Buddhisme sebagai filsafat, yang di sebut Fo hsueh (ajaran
Buddha), dengan buddhisme sebagai agama, yang di namakan Fo chiao
(agama budha). Bagi orang china yang berpendidikan, filsafat Buddha
jauh lebih menarik di banding agama Buddha.
Hamersma menyebutkan 3 tema pokok-pokok pikiran yang penting
sepanjang sejarah filsafat china, yaitu Harmoni, toleransi dan

9
perikemanusiaan. Harmoni antara sesame manusia, manusia dan alam,
serta manusia dan surge. Toleransi mengandung pengertian terdapat
keterbukaan untuk pendapat-pendapat yang berbeda dengan pendapat
pribadi (termasuk di dalam hal beragama). Perikemanusiaan penting
karena selalu manusialah yang merupakan pusat filsafat china
Pemusatan konsentrasi pada harmoni, toleransi, dan peri
kemanusiaan merupakan bagian dari proses pengajaran tentang hakikat
yang merupakan ranah etika dan moral dalam filsafat china.

B. SEJARAH FILSAFAT ISLAM


Di bidang filsafat kaum cendikiawan dari Negara-negara ilsam banyak
di pengaruhi oleh filsuf-filsuf yunani. Sesungguhnya , pengaruh filsafat
yunani pada kaum cendikiawan di Negara-negara islam berlangsung
secara tidak sengaja. Mereka belajar filsafat yunani justru sebagai hasil
sampingan menekuni buku-buku ilmiah, itulah sebabnya tidak
mengherankan apabila banyak filsuf islam ini pada awalnya adalah ahli
kedokteran, matematika, dan astronomi.
Beberapa buku yang di anggap ‘’standar’’ pada masa ituuntuk bidang
kedokteran, mateatika, dan astronomi di terjemahkan kedalam bahasa arab
dan di pelajari di perguruan tinggi iskandariyah.
Perguruan iskandariyah tidak hanya memehartikan masalah-masalah
berkenan dengan ilmu, tetapi juga tetapi juga semua bentuk kebudayaan,
bail yang bersifat keagamaan, pemikiran filsafat, maupun kesusatraan.
Filsafat (negara-negara) ini mempunya pengaruh yang sangat besar,
tidak saja pada wilayah pernah diduduki oleh pasukan muslim disekitar
tahun 740 mulai dari perbatasan india (sungai indus) sampai tepi pantai
samudra atlantik (Andalus), tetapi juga pada negara-negara yang banyak
memiliki penduduk beragama islam, seperti india, pakistan, bangladish,
malaysia, brunei darusalam, dan indonesia.
Filsafat islam dalam perkembanganya sangat menekankan pada
masalah-masalah mendasar manusia seperti tuhan., alam, dan

10
Manusia.filsafat islam memberikan pandangan yang terperinci tentang
semua itu dengan bias terhadap lingkungan dan kondidi disekelilingnya
dengan mengombinasikan pendekatan filsafat timur dan barat. Oleh karna
itu filsafat islam dapat dikatakan bercirikan:
a.  Religus-spiritual yang menekankan pada prinsip-prinsip agama dan
bertumpu pda roh.[6] Sifat religius yang melekat pada filsafat islam di
mulai dengan konsep mengagungkan tuhan dan menganalisis secara
universal dan menukik teori ketuhanan yang tidak terdahului sebelum-
sebelumnya.[7]
b. Rasional yang menekankan penafsiran terhadap masalah-masalah
ketuhanan, alam, dan manusia. Sinkretis, yang menekankan pada
kepaduan filsafat timur klasik dan filsafat barat.[8]
c. Sinkretes, yang meekankan pada perpaduan filsafat timur klasik dan
filsafat barat. Khususnya mereka mempelajari pandangan-pandagan plato
dan aristoteles.[9]

Secara umum, filsafat (negara-negara) islam dapat dibedakan kedalam


wilayah yakni KAwasan MAsyriqi (Timur) dan Maghribi (Barat)
1.  Kawasan Masyriqi
Kawasan Masyriqi muncul sekitar 2 abad lebih dahulu dari kawan
maghribi. Filsuf pertama dari kawasan ini adalah al-kindi. Ia dapat di sebut
filsuf muslim yang pertama dengan penguasaan berbagai disiplin ilmu
yang amat berpariasi dan konfrehensif. IA juga berhasil mendamaikan
warisan filsafat yunani dan islam. Al-ahwati mengutip pendapat al-kindi
dan berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala
sesuatu dalam dalam batas-batas kemampuan manusia, karena tujuan para
filsuf dengan berteori ialah untuk mencapai kebenaran, dan dalam praktik,
ialah menyesuaikan praktik itu dengan kebenaran.
Al kindi mengarahkan filsafatnya pada kesesuaian antara filsafat
dan agama.ada tiga alasan kesesuaian ini menuntut al-kindi,yaitu:[10]
1. ilmu agama merupakan bagian dari filsafat

11
2. wahyu yang diturunkan kepada Nabi dan kebenaran filsafat saling
bersesuaian
3. menuntut ilmu secara logika diperintahkan dalam agama. 

Al-kindi menyebut dua pengetahuan yang dimiliki


manusia.pengetahuan yang pertama didapat para nabi,sedangkan
pengetahuan yang kedua diperoleh melalui kehendak dan upayanya
sendiri.Pengetahuan yang kedua ini lah yang disebut filsafat,yang pada
masa itu mencakup semua pengetahuan yang diupayakan manusia.
Sayangnya,menurut al-akhwani,[11] al-kindi gagal mengupayakan
suatu system filsafat yang terpadu.ia mengacaukan metafisika Aristoteles
tentang “kemajuan” dengan metafisika Platinos.Kegagalan al-kindi
berhasil diatasi oleh filsuf kedua dari kawasan masryriqi,yaitu al-farabi.\
Tokoh berikutnya adalah Ibnu Sina . Fazlur Rahman menyatakan
bahwa Ibnu Sina berhasil membangun suatu system yang lengkap dan
terperinci, suatu system yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim
selama beberapa abad.Pengaruh ini terwujud, bukan hanya karena dia
memiliki system ,tetapi karena system yang dia miliki itu menampakkan
keaslian ,yang menunjukkan jenis jiwa yang jenius dalam menemukan
metode-metode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk merumuskan
kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang
ia warisi,ia lebih jauh lagi dalam system keagamaan islam.
Filsuf berikutnya,Al-ghazali ,berasal dari iran namun mendapatkan
pendidikan dibaghdad.Al-Ghazali dikalangan umat islam dijuluki sebagai
hujjatul islam.Al-ghazali sesungguhnya banyak menyerang cara berfikir
filsafat ,walaupun dia sendiri sering memanfaatkan hasil pemikiran para
filsuf untuk menjelaskan pendapatnya.salah satu pendapatnya yang
bertolak belakang dengan para filsuf adalah tentang asal usul alam semesta
.para filsuf meyakini alam itu tidak bermula(kadim),sedangkan al-ghazali
berpendapat sebaliknya.
2. Kawasan Magribi

12
Pusat kekuasaan Masyriqi ada dibaghdad,sedangkan pusat kawasan
masyriqi berada dicordova,Spanyol.sama seperti kawasan masyriqi,dikawasan
magribi pun gerakan filsafat baru muncul setelah dilakukan penerjemahan
karya-karya ilmiah kedalam bahasa arab.Sekalipun demikian ,tidak seperti
dikawasan masyriqi,dikawasan maghribi ini masyarakat biasa menuduh para
filsuf sebagai orang-orang kafir. Hal ini mungkin sekali menjadi penyebab
mengapa perkebangan filsafat dikawasan ini tidak sepesat dikawasan
masyriqi. Filsuf pertama yang dibicarakan dari kawasan ini adalah Ibnu
Bajjah,yang sering dijuluki dengan sebutan Ibnul Shaigh (anak tukang
emas).Ibnu Bajah banyak menyandarkan filsafatnya pada pemikiran al
farabi.corak pemikiran filsafatnya ,juga dipengaruhi oleh filsafat
yunani.Mengenal penggolongan manusia ,misalnya Ibnu Bajah mengambil
kriteria yang dibuat oleh pythagoras yang membagi manusia dalam dua
golongan ,yaitu kaum awam(al-jumhur) dan kaum khawas (al-
mudzdzar).Adapun yang dimaksud kaum khawas (pilihan) adalah mereka
yang mempunyai pengetahuan dan menjalani agama dengan dasar-dasar
pengetahuannya sendiri yang kuat.
Menurut plato,golongan kedua yang terdiri dari orang-orang pandai itu
harus dipimpin oleh filsuf.pandangan serupa tampaknya dianut oleh Ibnu
Bajah dan pengikutnya.[12] Menurut al-akhwani ,islam menolak pandangan
tersebut,karena islam menganut prinsip persaaan antara sesama manusia.islam
tidak memandang seseorang lebih utama dari pada yang lain kecuali atas dasar
ketaqwaan kepada Allah.
Ia membagi manusia dalam dua bagian ,yaitu perbuatan yang timbul dari
naluri (hewani)-nya dan dari pemikiran (manusia)nya yang lurus.secara
sederhana Ibnu Bajah memberikan contoh tentang orang yang tersandung batu
dan luka-luka,lalu melemparkan batu itu.bila ia melemparkan batu itu karena
telah melukainya,perbuatan itu adalah perbuatan berdasarkan naluri
hewani,yang telah mendiktenya untuk menyingkirkan apa saja yang telah
mengganggunya.sebaliknya,bila ia melempar batu itu agar tidak lagi

13
mengganggu orang lain yang lewat disitu,perbuatan ini adalah perbuatan
manusiawi yang dapat dihargai dilapangan etika.
Filsuf berikutnya berasal dari kawasan ini adalah Ibnu Tufail.suatu karya
dari Ibnu Tufail yang terkenal yang berjudul Hayy Ibn Yaqzan,yang
sesungguhnya merupakan roman filsafat pendek tentang kehidupan manusia
seorang diri ,yang kemudian membangun akalnya.Ibnu Tufail sangat setuju
dengan jalan fikir Ibnu Bajah ,yaitu bahwa manusia yang telah mencari hakiki
hidup tertinggi seharusnya menjadi penyendiri (utawahhid) agar tidak
terpengaruh oleh jalan pikiran awam yang masih terbelenggu oleh naluri
kewanitaan. Tokoh penting dari maghribi berikutnya adalah ibnu rusyd. Ia
banyak melahirkan buku-buku yang menasirkan pemikiran aristoteles.
Seperti para pendahulu nya, ibnu rusyd menolak pandangan kaum awam
di kawasan maghribi yang menuduh filsafat bertentangan dengan agama
islam. Menurutnya, filsafat diwajibkan atau paling tidak di anjurkan dalam
agama karena fungsi filsafat hanyalah membuat spekulasi atas yang maujud
dan memikirkan nya selama membawa ke pengetahuan akan sang pencipta.
Dalam al-quran di temukan banyak ayat yang mengajak manusia untuk
berfikir seperti: berfikirlah wahai yang bisa melihat.’Al-I’tibar merupakan
suatu ungkapan Qurani berarti sesuatuu yang lebih dari pada sekadar spekulasi
atau refleksi(nazar –apabila ada teks wahyu (ayat al-Quran ) yang zahir nya
bertentangan dengan pendapat akal , teks itu perilu di tapsirkan atau
ditakwilkan sedemikian rupa, sehinga menjadi sesuai dengan pendapat akal.

C. SEJARAH FILSAFAT BARAT


Perkembangan sejarah filsafat barat dapat dibedakan dalam beberapa
periode sejarah, yang bermula dari filsafat yunani kuno sampai pada filsafat
abad ke 2. Filsafat barat, sekali pun baru muncul belakangan di bandingkan
filsafat timur, dalam kenyataanya mengelami perjalanan yang lebih intens.
Dalam perjalanan itu, filsafat barat ternyata tidak berhenti pada filsafat
sebagai pandangan hidup belaka, tetapi berhasil menumbuhkan dan
mengembangkan ilmu-ilmu modern, termasuk metodenya, yang kemudian

14
bersebarluasan di seluruh dunia.sejak masa filsuf alam sampai berakhir abad
pertengahan , ada identifikasi antara filsafat dan ilmu. Baru pada abad ke 16
dan 17 , muncul refolusi ilmu di eropa. Dengan refolusi itu , mulai ada
pemilahan yang lebih tegas antara filsafat dan ilmu-ilmu lain pada umum
nya. Pada zaman kuno, focus pembicaraan pada filsafat barat ialah tentang
alam(makrokosmos). Pada masa abad pertengahan , suasananya mulai
berubah , dari kosmentris ke teosentris. Hal ini berkaitan erat dengan
pesatnya perkembangan agama Kristen di eropa, pengaruh agama yang
sangat kuat pada abat pertengahan ini mencapai membawa dampak negative
pada kebebasan berfikir , sehinga pada masa ini di kenal sebagai masa
kegelapan. Sekalipun demikian, beberapa penemuan ilmiah tetap tidak
terhambat. Salah satu di antaranya adalah  munculnya revolusi Copernicus
yang sekaligus membuktikan kekeliruan kaum gereja pada masa itu. Hal ini
menyadarkan banyak orang, sehinga timbul renai sanse , yakni kelahiran
kembali manusia dari masa kegelapan panjang yang membelenggu rasio.
Renaisanse ini mengawali suatu periode, yang di sebut masa modern. Pada
zaman ini manusialah yang menjadi subjek (antroposentris)
Pada abad ke 19 dan ke 20, manusia tetap sebagai subjek dan realities.
Bedanya, menurut hamersma[13] perhatian utama tidaklah di pusatkan
kepada rasio, empiris, dan ide-ide manusia  dan pada tahun 1600 dan 1900
itu menurut mereka yang mengemukakan desentralisasi manusia adalah
perhatian khusus kepada bahasa sebagai subjek kenyataan kita. Filsafat
zaman sekarang di sebut logosentrisme.
Sejarah filsafat barat di bedakan dalam periode-periode sebagai berikut:
1) Zaman kuno (600 SM-400 M):
a. zaman Prasokrates
b. zaman keemasan yunani
c. zaman Hellenisme
d. zaman patristic
2) Abad pertengahan (400-1500)
3)  zaman modern (1500-1800)

15
            a. zaman renesansi
            b. Zaman barok
            c. Zaman Fajar budi
            d. Zaman romantic
4) zaman sekarang (setelah 1800), antara lain:
            a. Filsafat abad ke 19
               1) positivism
               2) marxisme
               3) pragmatism
            b. filsafat abad ke 20
               1) Neokantianisme
               2.) fenomenologi
               3) Eksistensialisme
5) strukturalisme

D. POKOK-POKOK PIKIRAN FILSAFAT BARAT


A. Zaman Kuno
Filsafat pada zaman kuno di mulai pada prasokrates. Pada masa
inilah yang kemudian di angap sebagai awal kebangkitan filsafat yang
terjadi secara keseluruhan yang meliputi filsafat timur dan barat. Hal ini
di karenakan pada saat itulah untuk pertama kalinya persoalan  yang
melibatkan rosionalitas mulai di kedepan kan , sehinga persoalan yang
bertolak pada mitos atau takhayul irisional mulai di tingalkan.
Tokoh yang pertama tercatat  mempersoalkanya  adalah thales
(625-545 SM), diikuti oleh Anaximander (610-547 SM), dan
Anaximenes (585-525 SM). Ketiganya dikenal sebagai filsuf_filsuf alam
yang pertama. Hasiil pemikiran mereka barangkali sangat sederhana
untuk saat sekarang ini tetapi untuk sampai pada kesimpulan tersebut ,
masing-masing filsuf melakukan konpemplasi yang tidak singkat. Dari
hasil perenungan yang mendalam itulah Thales, misalnya, berpendapat
bahwa asal muasal (inti) alam ini adalah air sementara bagi

16
Anaximender adalah apeiron yakni suatu zat yang tidak terbatas zat nya.
Kebebasan berfikir telah mulai tumbuh pada masa itu, dan kebebasan
yang demikian merupakan conditios sine qua non bagi perkembangan
filsafat Istilah filsafat sendiri, menurut Mayer[14] berasal dari seorang
ahli pikir bernama phitagoras (lahir tahun 580) . sesuai babakan
perkembangan filsafat, filsafat yunani mengalami masa keemasan di
tandai dengan lahirnya tokoh pemikir seperti Sokrates (470-399 sm),
yang kemudian diikuti oleh plato (427-347 sm), dan Aristoteles (384-
322 sm). Berbeda dengan masa Thales, pada era Sokrates, kehidupan
bermasrakat sudah jauh berkembang. Interaksi antara individu telah jauh
lebih intensif, terutama dalam polis-polis. Tujun hidup sokrates adalah
menemukan norma itu, yang ada di dalam diri manusia sendiri.
Menurut Moh.Hatta,[15] sokrates di pandangnya bukanlah seorang
filsuf , tetapi pemikir.ia tidak pernah mengajarkan filsafat, melainkan
bagaimana hidup berfilsafat. Baginya, filsafat bukanlah isi, bukan hasil,
bukan ajaran yang berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup.
Filsfat sokrates senantiasa mencari hakikat kebenaran. Salah satu murid
sokrates yang banyak menuliskan pemikiran-pemikiran gurunya adalah
Plato. Dasar ajaran plato adalah budi yang baik.[16] Budi adalah tahu.
Orang yang berpengetahuan dengan sendirinya berbudi baik.
Pengetahuan tersebut di peroleh melalui dialektika( karena plato
menemakannya pengetahuan dengan pengertian ), yang kemudian
menimbulkan tingkat yang lebih tinggi dari pada sekadar pengetahuan,
yang di sebut budi itu tadi. Menurut Plato, filsafat tidak lain adalah : 
ilmu yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
Pada masa Hellenisme ini terdpat tiga aliran filsafat yang menonjol
(1) Stoisme; (2) Epikurisme; (3) Neoplatonisme.
1. Stoisme.
Stoisme dirintis oleh Zeno (336-246 SM). Pada dasarnya,
stoisme sendiri tidak lahir tepat pada zaman Hellenisme. Stoisme,
yang berasal dari kata stooa ( berarti gang-gang). Inti terpenting

17
ajaran stoa adalah etika. Menurut ajaran ini, manusia adalah bagian
dari alam, sehingga dia wajib untuk hidup selaras dengan alam.
Bagaimanapun alam ini sudah berjalan sebagai mana adanya
menurut rasio(logos)nya sendiri, hingga semua kejadian yang
sudah   di tentukan alam itu tidak mungkin dapat dielakan oleh
manusia. Sebelum dapat mencapai keselaran dalam alam itu,
manusia harus terlebih dahulu menyelaraskan d irinya sendiri,
yakni dengan selalu menyesuaikan perilaku nya dengan akalnya.
Kebajikan tidak lain adalah akal yang benar(recta rasio). Dengan
demikian, akal atau rasio yang dimaksud di sini tidak lagi sekadar
akal pribadi manusia, tetapi  juga akal dalam yang dapat di artikan
juga sebagai manusia, tetapi juga akal alam yang dapat di artikan
juga sebagai hukum alam yang bersifat Ilahi.
2. Epikurisme
Epikurisme yang di rintis oleh Epikuros (341-270 SM).
Filsafat Epikurisme bertujuan untuk mencapai kenikmatan hidup
manusia (hedone). Kenikmatan hidup itu baru tercapai apabila ada
ketenangan batin (ataraxia). Manusia harus memiliki kenikmatan
hidup, bukan sebaliknya, kenikmatan yang memiliki manusia agar
dapat mencapai maksud itu.
3. Neoplatonisme
Neoplatonisme yang dirintis oleh Plotinos (203-269),
seorang filsuf dari Mesir. Aliran ini di rintis pertama kali oleh
Ammonius Sakkas (175-242), guru dari Plotinos. Aliran ini disebut
Neoplatonisme, yaitu mengajak kembali kepada pemikiran Plato.
Neoplatonisme merupakan aliran terakhir yang muncul ada puncak
keemasan filsafat Yunani kuno. Inti neoplatonisme berpangkal
pada konsep kesatuan. Segala sesuatunya berasal dari Yang Satu
dan akan kembali ke Yang Satu pula. Adapun yang dimaksud
dengan Yang Satu tersebut tidak lain adalah Allah ( diistilahkannya
dengan to Hen). Neoplatonisme tidak hanya dianut di Eropa, tetapi

18
juga memengaruhi pemikir-pemikir Islam terkemuka, seperti al-
Kindi atau lengkapnya Abu Yusuf Yaqub ibn-Ishak ibn Sabbah ibn
Imran ibn Ismail al-Ash ats  bin Qaisal-Kindi (801-873). Ia
dipandang sebagai filsuf Arab berusaha mendamaikan antara
warisan-warisan Hellenisme dan Islam.
B. Abad Pertengahan
Abad pertengahan dimulai sejak keruntuhan kerajaan romawi pada
abad ke-5 M. Dikatakan karna abad pertegahan karna zaman ini berada
ditengah-tengah dua zaman, yaitu zaman kuno dan zaman modern. Abad
pertengahan ini sejalan dengan berkembangnya periode filsapat yang
disebut skolastik, yaitu masa keemasan agama kristen di eropa. Puncak
keemasan agama kristen sebenarnya sudah dimulai pada paruh terakhir
zaman kuno, yang disebut zaman patristik dan skolastik. Pengaruh
teologi gereja katolik sangat terasa pada abad pertengahan. Hal ini
disebabkan oleh lahirnya gagasan unity dari tuhan yang hanya
melibatkan satu gereja, dan satu kepercayaan. Abad pertengahan sendiri
membawa refutasi yang tidak menguntungkan bagi perkembangan
filsafat. Ini dikarenakan dominasi yang kuat dari gereja, sehinga segaa
sesuatu yang bertentangan pedapat dengan mereka dipandang sebagai
osa dan harus dimusnahkan. Dengan perkataan lain, terjadilah
pembungkaman yang demikian hebat terhadap kebebasan berpikir, yang
lebih jauh lagi membawa sejarah filsaft barat kedalam masa kegepan
panjang.
Filsafat kaum skolastik merupakan pertemuan antara pemikirsn
aristoteles  dan iman kristani. Pertemuan ini menghasilkan banayak
filsuf penting. Filsafat mereka disebut skolastik yang bererti guru,
karena dalam periode ini filsafat diajarkan disekolah biara dan
universiatas-universitas menurut satu kurikulum yang tetap dan bersifat
internasional.[17] Tema pokok dari ajaran mereka adalah hubungan
antara iman dan akal budi, adanay dan hakikat tuhan, antorpologi, etik
dan politik.

19
C. Zaman Modern
Sesuai perhelatan abad pertengahan, maka tibalah zaman modern
yang ditandai dengan oleh peberontakan terhadap dominasi gereja pada
abad pertengahan. Para pemikir filsafat pada masa ini memusatkan
perhatianya pada hal-hal konkret dalam realita kehidupan manusia.
Dalam hal ini pada masa pemikiran humanisme telah mendapat tempat
dalam sejarah pemiiran filsafat. Salah satu tongak penting peletak zaman
modern adalah covernicus, yang ditandai dengan pemberontakan yang
dilakukanya yang kemudian dikenal revolusi covernicus dalam dunia
astronomi. Nicolaus covernicus (1473-1543) dengan berani menentang
pandangan geosinteris (berpusat pada bumi) dengan memperkenalkan
pandangan barunya heosinteris ( berpusat pada matahari ). 
Filsafat zaman modern yang bermula dari tahun 1500 hinga 1800
M, menegaskan  bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau
ajaran agama, tidak juga dari penguasa tetapi dari diri manusia itu
sendiri. Pada zaman modern perkembangan aliran pemikiran menjadi
warna zaman modern, yang dimulai dengan lahirnya aliran
nasionalisme, empirisme, dan kemudian kritisisme.
Aliran nasionalisme dipelopori oleh rene descrates (1596-1650) M,
menegaskan bahwa menjatuhkan suatu metode dalam menopang segala
sesuatu yang ada dialam semesta (pengetahuan). Dalam hal ini perlu
adanya pengujian terhadap kesangsian-kesangsian yang selama ini ada.
[18] Descrates mengatakan terdapat tiga hal pokok yang ada dalam diri
manusia, yaitu: realitas pikiran, realitas materi, realitas tuhan.
Aliran empirisme dipelopori leh david hume yang hidup diantara
tahun 1711-1776. Aliran ini menekankan pada sifat empiris atau
berdasar kepada pengalaman. Oleh hume mencermati dua persoalan
pokok yaitu subtansi dan kausalitas.[19]

20
Aliran kritisisme yang diperkenalkan oleh immanuel kant (1724-
1804). Menurutnya, bahwa kedu pendekatan baik rasionalisme maupun
empirisme memiliki kelebihan dan kelemahan. Dalam hal ini, ia
berpendapat bahwa pada saat tertentu pengetahuan diperoleh melalui
indera manusia, akan tetapi disisi lain, kondisi-kondisi batiniah manusia
dapat mengenai peroses-peroses yang tunduk pada kualitas yang
terbantahkan.[20]
Sehinga dengan demikian dapat dikatakan bahwa titik berta filsafat
zaman modern adalah manusia (mikrokosmos), bukan kosmos seperti
pada zaman kuno atau tuhan pada zaman aba pertengahan. Disamping
urain mendsar tentang pemikiran filsafat dizaman modern, dokenal juga
beberapa periode dalam pemikiran filsafat dizaman modern ini yaitu:
masa renaisains yang berusaha menghidupkan kembali warisan klasik
kebudayaan yunani-romawi dengan sumber inspirasi pada seni dan
filsafat, zaman barok yang lebih menekankan akal budi, dan periode
aufklarung yang menekankan jafar budi.

D. Zaman Post-modernism
Modernisme dibidang fisafat dapat diartikan gerakan pemikiran
dan gambaran dunia tertentu yang awalnya diinspirasikan oleh decrates
yang kemudian dikenal dengan gerakan pencerahan. Yang hidup hinga
abad kedua puluh mellui dominasi sain dan kapitalisme.[21] Penyebab
lahirya post-modernisme adalah penangungan ilmu-ilmu positif-empiris
sebagai sandar tertingi, telah berimplikasi hilangnya wibawa nilai-nilai
moral dan agama. Keseluruhan argumentasi lahir postmodernisme
merupakan upaya yang dilakukan untuk merivisi paradigma modern
yang tampaknya out of track. Dalam konteks ini, revisi yang dilakukan
oleh postmodernisme menekankan pembaruan premis-premis modern
dan tidak berarti penolkan total terhadap moderenisme yang telah ada
sebelumnya. Salah satu pemikiran post-modernisme yang dikenal adalah
hermenutika yang kemudian melahirkan filsafat hermenutika.

21
Hermeneutika dalam bahasa inggris disebut herminitic atau
hermeneutikos yang dalam bahasa yunani diartikan sebagai penafsiran.
Hermenutika diartikan sebagai ilmu atau teori tentang penafsiran yang
bertujuan menjelaskan teks mulai dari ciri-cirinya baik objektif maupun
subjektif.[22]. Akhirnya seluruh pokok=pokok pikiran filsafat mulai dari
zaman kuno hingga post modernism mengambarkan tahpan-tahapan
pemikiran filsafat manusia hinga hari ini. Akan tetapi jika direnungkan
denagn seksama, maka dapat dilihat quantum pemikiran yang terus
mencari hakikat yang sesunguhnya.

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat yang dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan telah dikenal
manusia pada masa Yunani Kuno. Yunani menjadi tempat asal mula
munculnya filsafat, ditandai dengan munculnya pemikir - pemikir besar
seperti socrates, thales, plato, aristoteles dan banyak para filsafat yang
mengemukakan pola pikirnya. Filsafat berkembang mulai zaman filsafat kuno
sampai pada pertengahan. Filsafat yang dilahirkan karena kemenangan akal
atas dongeng atau mitos-mitos yang diterima dari agama, yang
memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu.
Dalam mempelajari sejarah perkembangan filsafat, berarti menyaksikan
kelahiran filsafat. Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama
yang memiliki keraguan atas mitos-mitos atau dongeng tentang asal muasal
segala sesuatu,baik alam semesta maupun manusia yang tidak bisa di terima
oleh akal manusia. Kemudian kemenangan akal  atas mitos-mitos itu tidak
mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh secara berangsur-
angsur, berjalan hingga berabad-abad hinga seperti perkembangan pola pikir
filsafat yang kita ketahui sekarang ini.
B. Saran
1. Perlu adanya sumber – sumber informasi yang lebih banyak untuk lebih
memudahkan dalam mencari informasi mengenai sejarah perkembangan
filsafat hukum
2. suatu pendidikan filsafat hukum ini perlu ditingkatkan lagi, karena tidak
semua orang paham tentang materi “filsaft hukum’’ sedangkan hidup di
dalam suatu negara pasti akan terdapat suatu hukum oleh karena itu
sangatlah penting pengetahuan tentang filsafat ini agar tidak menimbulkan
kesenjangan terhadap aplikasi atau praktek hukum.

23
DAFTAR PUSTAKA

Brata.1993. Panorama Filsafat India. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.


Aburaera, Sukarno dkk. 2012. Filsafat Hukum Teori dan Praktek. Jakarta.
Kencana Prenada Media Group.
Lorens Bagus. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta:Gramedia Pusataka Utama
[1] Darji darmodiharjo dan shidarta, 2004 Pokok-pokok Filsafat Hukum: Apa dan
Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm.26.
[2] Ibid., hlm. 28
[3] Brata, 1993, Panorama Filsafat India, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta,
hlm.15.
[4] Lorens Bagus, 2005, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Pustaka utama, hlm.
258
[5] Fung Yu-lan, 1990, Sejarah Ringkas Filsafat Cina, Yogyakarta: Liberty,
hlm.1-7
[6] Ibrahim Madkour, 2002, Aliran dan Teori Filsafat Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, hlm.244
[7] Ibid., hlm.245
[8] Ibid., hlm 247
[9] Ibid., hlm. 250-251
[10] Ibid., hlm. 17
[11] Ibid., hlm. 28.
[12] Ibid., hlm. 176.
[13] Hamersma, 1992, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modrn, cet. Ke-5, Jakarta:
Gramedia, hlm. 141.
[14] Mayer, 1950, A History of Ancientnsnd Medieval Philosophy, New York:
American Book co, hlm. 26.
[15] Moh. Hatta. 1986, Alam Pikiran Yunani, cet. Ke-3, Jakarta: UI Press & Tinta
mas, hlm. 80

24
[16] Ibid., hlm. 106.
[17] Hamersma, Op. Cit., hlm. 39.

25

Anda mungkin juga menyukai