Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN DATA

“Business Process Management”

LUKMANUL HAKIM (1401204114)


LUTHFI MACHDAR RIANDA (1401201584)
FAZRI EVRIZAL MUHARAM (1401204267)
WIDYA SAFIRA (1401184444)
MB 44 10

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI INFORMATIKA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2021
1. Definisi Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan suatu proses khusus yang diurutkan dengan kegiatan kerja lintas waktu
dan ruang dengan awalan dan peng akhiran serta input dan output yang di identifikasi dengan jelas.
Bisnis sendiri merupakan suatu entitas organisasi yang menggunakan sumber daya untuk
menyediakan pelanggan dengan produk atau dengan layanan yang diinginkan.
Proses bisnis dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktivitas
(tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung
pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi.

2. Proses Bisnis Pada Organisasi


A. Functional Area Dalam Proses Bisnis
• Manufacturing and production
Area dimana produsen memproduksi barang yang akan dipasarkan.
• Sales and marketing
Area dimana produsen mulai menjual produknya dan biasanya di bagian ini melibatkan
distributor untuk menjualkan produk tapi tidak sedikit juga produsen yang langsung
menjual produknya ke pasaran.
• Finance and accounting
Area ini adalah dimana produsen mengatur dan mencatat keuangan terkait produk yang
dibuat baik itu mulai dari produksi sampai dengan setelah berhasil terjual.
• Human resources
Pada area ini berfokus kepada sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
produksi suatu produk.

B. Proses Bisnis : Manufacturing and production


• Assembling the product
Dalam bagian ini, produsen berfokus pada pembuatan dan perakitan produk yang akan
dipasarkan.
• Checking for quality
Dalam rangka untuk menjaga kualitas produk yang akan dipasarkan, produsen wajib
melakukan quality control dengan salah satu caranya yaitu melakukan pengecekan
terhadap produk yang akan dipasarkan.
• Producing bills of materials
Dalam proses pembuatan dan perakitan produk, akan diperlukan bahan mentah untuk
membuat dan merakit produk yang akan dipasarkan. Maka dari itu, penting untuk
melakukan pencatatan berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi agar harga
barang dapat menyesuaikan dengan production cost.

C. Proses Bisnis : Sales and marketing


• Identifying customers
Dalam proses produksi ada hal penting yang harus dilakukan produsen yaitu
mengidentifikasi target pasarnya. Hal ini bertujuan untuk memastika produk yang
diproduksi tepat sasaran mengenai target pasar yang diinginkan.

• Making customers aware of the product


Produsen juga harus membuat pelanggan tahu bahwa kita sebagai produsen telah
menciptakan suatu produk dengan berbagai macam keunggulan yang dimiliki. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengiklankan produk dan hal lainnya yang dapat mempromosikan
produk.
• Selling the product
Setelah beberapa hal diatas sudah dilakukan, baru saatnya masuk ke proses penjualan
yang mana biasanya melibatkan distributor untuk menjualkan produk yang telah dibuat.
Namun tidak sedikit juga, produsen langsung menjual produknya ke pasaran. Dalam proses
ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti menentukan target pasar sesuai
dengan produk yang akan di tawarkan.

D. Proses Bisnis : Finance and Accounting


• Paying Creditors
Pada saat memproduksi barang ada kalanya kita meminjam uang dari pihak lain, dan
pada proses inilah kita membayar kewajiban kita untuk melunasi utang dalam proses
produksi sampai pemasaran.
• Creating Financial Statements
Laporan keuangan merupakan hal yang penting ada dalam suatu perushaan agar proses
produksi lebih transparan supaya pihak stakeholder bisa mengetahui kondisi perusahaan.
• Managing Cash Accounts
Dalam sebuah perusahaan harus ada yang namanya pengaturan arus keuangan agar
keuangan dari sebuah perusahaan dapat dimanfaatkan dengan efisien.

E. Proses Bisnis : Human Resources


• Hiring employees
Memperkerjakan pegawai untuk membantu menyukseskan proses produksi agar tujuan
dari suatu perusahaan dapat tercapai .
• Evaluating employees' job performance
Dalam manajerial pegawai, para manajer wajib untuk mengontrol dan mengevaluasi
setiap pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai di suatu perusahaan agar terjadinya
peningkatan performa pegawai.
• Enrolling employees in benefits plans
Dalam perusahaan atau organisasi, manajer memiliki wewenang untuk menempatkan
pegawainya sesuaii bidang keahliannya. Hal ini bertujukan semata-mata agar sumber daya
manusia di suatu perusahaan atau organisasi dapat teralokasikan secara efektif.

3. Business Process Management (BPM)


A. Pilar Business Process Management
• People : karyawan menopang hampir setiap aspek kesuksesan bisnis.
• Proses : suatu proses bisnis adalah serangkaian kegiatan atau transaksi yang
diselesaikan secara konsisten.
• Teknologi : teknologi digital menjadi penting dalam perusahaan modern tetapi nilai
inovasi teknologi secara langsung terkait dengan seberapa baik teknologi selaras dengan
kebutuhan bisnis.

B. Benefits of BPM
• Meningkatkan visibilitas (Increased Visibility)
Membuat perushaan dapat lebih dikenal.
• Mengidentifikasi kemacetan (Identify Bottlenecks)
Mengetahui kendala perusahaan.
• Optimalisasi (Optimisation)
Menggunakan sumber daya perusahaan dengan efisien.
• Mengurangi waktu (Reduction of Lead-time)
• Mendfinisikan peran (Definition of Roles)
Mendifinisikan peran pada setiap unit dengan jelas.
C. BPM Life Cycle

D. BPM Tools
• Bisnis Process Management Tools
• Kesalahpahaman tentang BPM Tools
• Process management Tools
• Process Modeling Tools

4. Busniness Proces Reengineering (BPR)


A. Pengertian
BPR merupakan pendekatan manajemen bisnis berfokus pada analisis dan desain alur kerja
dan proses bisnis dalam sebuah organisasi. Reengineering adalah pemikiran ulang fundamental
dan perancangan ulang yang radikal terhadap proses-proses bisnis organisasi yang membawa
organisasi mencapai peningkatan dramatis dalam kinerja bisnis. Proses transformasi dilakukan
melalui pelaksanaan transformasi organisasi dan transformasi sumber daya manusia.
Transformasi organisasi dilaksanakan agar organisasi menjadi fleksibel, kreatif, dan efisien.
Sedangkan transformasi fungsi SDM dimaksudkan agar menghasilkan SDM yang memiliki
kapabilitas untuk turut berpartisipasi dalam proses perubahan organisasi.

B. Tujuan BPR
Tujuan BPR yaitu untuk membantu organisasi memikirkan kembali proses bisnis mereka
dalam meningkatkan performa bisnisnya.
Berbagai tujuan pelaksanaan business process reengineering ini terbagi atas pernyataan
sebagai berikut yaitu :
• Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang atau produk yang
khusus untuk mempertahankan produksi missal yang dikehendaki oleh konsumen.
• Meningkatkan kepuasan atas barang atau produk tang dibeli konsumen sehingga konsumen
akan lebih memilih perusahaan anda dibandingkan perusahaan pesaing yang mungkin
memproduksi barang yang sama.

C. Konsep BPR
Pencetus konsep BPR berpikir bahwa perusahaan harus “Merekayasa Ulang” bisnis
mereka, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi modern untuk secara radikal
mendesain ulang proses bisnis guna mencapai perbaikan dramatis dalam kinerja mereka.

D. Alasan Perusahaan Menggunakan Business Process Reengineering


Perusahaan menggunakan Business Process Reengineering untuk meningkatkan kinerja
secara substansial pada proses kunci yang berdampak pelanggan. Business Process
Reengineering dapat:
• Mengurangi biaya dan wake siklus. Business Process Reengineering mengurangi biaya dan
waktu siklus dengan menghilangkan kegiatan yang tidak produktif dan karyawan yang
melakukan mereka. Reorganisasi oleh tim mengurangi kebutuhan untuk lapisan
manajemen, mempercepat arus informasi, dan menghilangkan kesalahan dan pengerjaan
ulang disebabkan oleh beberapa handoffs.
• Meningkatkan kualitas. Business Process Reengineering meningkatkan kualitas dengan
mengurangi fragmentasi pekerjaan dan membangun kepemilikan yang jelas dari proses.
Pekerja mendapatkan tanggung jawab untuk output mereka dan dapat mengukur kinerja
mereka berdasarkan umpan balik yang cepat.

Contoh Kasus BPR :


PT Kereta Api Indonesia
Perubahan radikal diawali dengan pemesanan tiket secara online dan pembayaran melalui banyak
channel. Ini mempengaruhi kemudahan bagi pelanggan, yang awalnya harus mengantri untuk memesan
di stasiun , kini bisa dilakukan dimana saja secara mobileKonten ini telah tayang di Kompasiana.com
dengan judul "Business Process Reengineering untuk Mendukung Kemajuan Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai