Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PEMAHAMAN KARIER ANAK DITINJAU DARI MINAT DAN BAKAT

SISWA

( Studi Kasus di SDN Rejosari 02, Kec. Kebonsari, Kab. Madiun )

TUGAS MATA KULIAH BIMBINGAN KONSELING


DOSEN PENGAMPU : MELIK BUDIARTATI, S.Sos., MA.

Oleh:

METHAL JAGAD KERY


2002101011

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pada umumnya setelah menempuh pendidikan seseorang akan
mengembangkan minatnya dengan bekerja (karir). Karir merupakan aktivitas
pekerjaan berkelanjutan dan melibatkan berbagai macam kesempatan dan pilihan
yang terjadi akibat interaksi seseorang dengan organisasi, kelompok, dan lingkungan
yang bisa menumbuhkan minat untuk melakukan karir tertentu. Definisi karir menurut
Gibson dkk (1995:305), adalah rangkaian sikap dan perilaku yang hal baik dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Pentingnya masalah karir dalam
kehidupan manusia,maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk
merencanakanhari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan
bimbingan karir yang berkelanjutan.
Pentingnya bimbingan perkembangan karir sangat di butuhkan agar anak
memiliki kesadaran tentang pilihan-pilihan yang tersedia, cara-cara mengantisipasi
dan merencanakan karir, serta berhubungan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki.
Banyak siswa yang merasa perlu mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang
tersedia. Siswa juga merasa perlu untuk menyadari tentang dirinya. Bagaimana
mereka dapat berubah dan bagaimana meraka dapat menggunakan pengalaman-
pengalaman sekolah untuk menyiapkan diri untuk masa depan. Bimbingan karir
disekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta
didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan didunia sekitarnya, pengembangan sikap
positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, danmengembangkan kebiasaan
hidup yang positif. Bimbingan karir disekolah dasar juga terkait dengan upaya
membantu peserta didik mengerti apa yang diminati. Seorang peserta didik dapat
dikatakan memiliki perencanaan karir apabila mereka memiliki pengetahuan dan
pemahaman akan diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta
mampu menggunakan penalarannya untuk menyesuaikan antara potensi diri sendiri
dan dunia kerja. Menurut pendapat Mastur dan Triyono (2014:24) bahwa
“Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan merupakan salah
satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, dimanapun dan kapan
pun mereka berada”.Kecakapan dalam mengambil keputusan, merupakan tujuan
utama dari perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu. Sedangkan
keputusan yang akan diambil seseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan
ditempuh itu tidak lepas dari pertimbangannya terhadap berbagai faktor yang ada
dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan sumber nilai dan tempat
tersedianya berbagai hal yang dapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembangan
dirinya. Perencanaan karir yang matang saat sekolah bisa membantu seseorang untuk
lebih mengenal dan memahami bakat dan minat yang dimiliki.Kemampuan
merencanakan karir perlu dimiliki oleh setiap individu termasuk siswa di Sekolah
Dasar.
Perencanaan karir yang dimiliki oleh siswa berguna untuk pemilihan jenis
studi lanjut, dan pemilihan rencana pekerjaan.Perencanaan karir peserta didik di
sekolah dapat ditempuh melalui layananlayanan bimbingan dan konseling. Guru
bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat penting dalam upaya
pengembangan peserta didik baik dibidang pribadi, sosial, belajar maupun
karir.Menurut PP no. 74 tahun 2008 (dalam Wardati & Jauhar 2011:141) guru
bimbingan dan konseling/ konselor memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang
dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik, tugas
bimbingan dan konseling/ konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik
yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik
yang sesuai dengankebutuhan, potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik
disekolah. Prayitno, dkk (2007:9) mengatakan bahwa: “Guru pembimbing adalah
guru yang mempunyai tugas wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik”. Dari pendapat di atas jelas
bahwa untuk membantu siswa dalam merencanakan karirnya memerlukan bantuan
dari guru pembimbing.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian karier, minat, dan bakat ?
b. Pentingnya pemahaman karier ?
c. Pentingnya mengetahui minat dan bakat ?
d. Bagaimana cara memberikan siswa arahan mengenai karier ?
e. Analisa pemahaman karier siswa SDN Rejosari 02 ?

3. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui arti karier, minat dan bakat
b. Mengetahui pentingnya pemahaman karier
c. Mengetahui minat dan bakat siswa
d. Mengetahui cara memberikan arahan karier siswa
e. Mengetahui analisis pemahaman karier siswa SDN Rejosari 02
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir

Menetapkan suatu tujuan dan membuat keputusan serta menetapkan langkah-langkah


yang hendak dicapai akan dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut bisa dari dalam
diri individu maupun dari luar diri individu yang semuanya perlu menjadi bahan
pertimbangan. Seperti halnya dalam merencanakan karir, seseorang perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penetapan tujuan karir. Menurut W. S. Winkel &
Sri Hastuti (2004: 647-655) faktor yang mempengaruhi perencanaan karir seseorang dibagi
menjadi 2 bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mampu
mempengaruhi perencanaan karir adalah sebagai berikut:

1) Nilai-nilai kehidupan yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang dimana-mana dan
kapan juga. Nilai-nilai menjadi pedoman dan pegangan dan pegangan dalam hidup
dan sangat menentukan gaya hidup. Refleksi diri terhadap nilai-nilai kehidupan akan
memperdalam pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri yang berpengaruh
terhadap gaya hidup yang akan dikembangkan termasuk didalamnya jabatan yang
direncanakan untuk diraih.
2) Taraf intelegensi yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi yang
didalamnya berpikir memegang peranan dalam mengambil keputusan mengenai
jabatan. Tinggi rendahnya taraf intelegensi yang dimiliki seseorang sudah
berpengaruh apakah pilihannya baik dan efektif atau tidak.
3) Bakat khusus yaitu kemampuan menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang
keterampilan atau bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi
bakat yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan
mencapai tingkat lebih tinggi dalam suatu jabatan. Akan tetapi, bakat khusus yang
dimiliki tidak memberi jaminan bahwa dia pasti akan berhasil dengan baik dalam
jabatannya yang dipilih.
4) Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik
pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan bidang itu. Orang yang berminat tetapi tidak memenuhi
tuntutan kualifikasidalam hal taraf intelegensi dan profil kemampuan khusus, kiranya
tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik.
5) Sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada
seseorang seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas
gugup, pesimis dan ceroboh. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pada masa remaja
belum terbentuk semua sifat dan kepribadiannya juga masih dapat mengalami
perubahan.
6) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan
tentang diri sendiri. Dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup orang muda
yang normal akan mengenal diri sendiri secara lebih akurat dan lebih menyadari
keterbatasan yang mau tak mau melekat pada dirinya.
7) Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Untuk pekerjaan-
pekerjaan tertentu berlakulah berbagai persyaratan yang menyangkut ciri-ciri fisik.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perencanaan karir individu
ialah:
a) Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana orang muda dibesarkan.
Lingkungan itu luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam
banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada gilirannya
menanamkannya pada anak-anak. Pandangan ini mencakup gambaran tentang
luhur rendahnyaaneka jenis pekerjaan, peranan pria dan wanita dalam
kehidupan masyarakat dan cocok tidaknya suatu pekerjaan untuk pria dan
wanita.
b) Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah yaitu laju pertumbuhan ekonomi
yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial
ekonomi serta diversifikasi masyarakat atau kelompok-kelompok yang terbuka
atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain.
c) Taraf sosial ekonomi kehidupan keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua,
tinggi rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah dan ibu, daerah tempat
tinggal dan suku bangsa. Anak-anak berpartisipasi dalam status sosial
ekonomi keluarga. Status ini akan ikut menentukan tingkat pendidikan sekolah
yang dimungkinkan, jumlah kenalan pegangan kunci bagi beberapa jabatan
tertentu yang dianggap masih sesuai dengan status sosial tertentu.
d) Orang-orang lain yang tinggal serumah selain orang tua sendiri dan kakak adik
sekandung dan harapan keluarga mengenai masa depan anak akan memberi
pengaruh besar bagi anak dalam menyusun dan merencanakan karirnya. Orang
tua, saudara kandung orang tua dan saudara kandung sendiri menyatakan
segala harapan mereka serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap
tertentu terhadap perencanaan pendidikan dan pekerjaan. Orang muda harus
menentukan sendiri sikapnya terhadap harapan dan pandangan tersebut, hal ini
akan berpengaruh pada perencanaan karirnya. Bila diamenerima maka dia
akan mendapat dukungan sebaliknya bila dia tidak menerima maka dia akan
menghadapi situasi sulit karena tidak adanya dukungan dalam perencanaan
masa depan.
e) Pendidikan sekolah yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada
anak didik oleh staf petugas bimbingan dan tenaga pengajar mengenai nilai-
nilai yang terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial, jabatan-
jabatan dan kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan.
f) Pergaulan dengan teman-teman sebaya yaitu beraneka pandangan dan variasi
harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari.
Pandangan dan harapan yang bernada optimis akan meninggalkan kesan
dalam hati yang jauh berbeda dengan kesan yang timbul bila mendengarkan
keluhan-keluhan.
g) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program
studi dan berhasil didalamnya. Sehubungan dengan pilihan program studi
sebagai persiapan untuk memegang jabatan tertentu, yang harus diingat bahwa
orang muda tidak mesti menyukai semua kegiatan yang harus dilakukan dalam
rangka studi itu. Dengan kata lain, kalau dia ingin memperoleh kualifikasi
yang dituntut oleh jabatan maka mau tak mau harus memenuhi sejumlah
persyaratan dalam rangka program studi persiapan. Menurut Fatimah (2008:
177) ada tiga faktor yang mempengaruhi perencaan karir yaitu sosial-ekonomi,
lingkungan dan pandangan hidup.

Tahap Perencanaan Karir

Perencanaan karir tidak bisa langsung jadi seketika tanpa melalui proses. Dalam
menyusun perencanaan karir yang baik harus melalui beberapa tahapan atau langkah-langkah
yang penting. Langkah-langkah yang dikerjakan itulah yang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan perencanaan karir. Menurut Dillard (1985: 2-11) langkah-
langkah untuk mencapai tujuan perencanaan karir yaitu:

1) Menilai bakat-bakat (aptitudes)


2) Menilai minat-minat karir (interests)
3) Menilai nilai-nilai personal dan lingkungan (value & personality)
4) Memahami kepribadian (personality)
5) Melihat dan mengukur kesempatan-kesempatan karir
6) Mengembangkan penampilan karir (career performance)
7) Melihat gaya hidup (life style) personal.

Sebelum sampai pada penyusunan perencanaan karir, Dillard menjelaskan bahwa terlebih
dahulu perlu melalui langkah penilaian diri secara detail mulai dari bakat, minat, nilai-nilai
diri, kepribadian hingga gaya hidup. Setelah memperoleh informasi diri yang cukup, maka
dapat mulai membuat perencanaan sesuai yang dijelaskan oleh Nurmi. Menurut Nurmi
(Desmita, 2008: 201) perencanaan dicirikan sebagai suatu proses yang terdiri dari tiga
subtahap, yaitu: penentuan subtujuan, penyusunanrencana, melaksanakan rencana dan
strategi yang disusun. Untuk menilai sebuah perencanaan yang telah dibuat oleh individu
dapat dilihat dari tiga variabel yang tercakup di dalamnya yaitu knowledge, plans, dan
realization.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penulisan
a. Pengertian Karir, Minat dan Bakat
Dalam hal ini yang dimaksud dengan karir ialah suatu rangkaian
perilaku dan sikap yang berhubungan dengan pengalaman maupun
aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang individu
serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan. Karir yakni
kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah
ditentukan oleh organisasi tersebut.Pengertian Karir Menurut Para Ahli
Berikut Ini Merupakan Pengertian Karir Menurut Para Ahli.
 Henry Simamora (2007 : 412)
Karir merupakan urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang
hidup orang tersebut.
 Veithzal Rivai (2009: 264)
Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau
dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki
seseorang dalam kehidupan kerjanya.
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang
dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran
tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo
yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih
baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai
bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan
pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

b. Pentingnya Pemahaman Karir


Pemahaman karir merupakan kondisi dimana suatu individu berusaha
mengenal dan memahami potensi yang dimilikki serta berusaha
mengembangkannya. Rendahnya pemahaman karir bagi masyarakat
menciptakan pengangguran di setiap tahunnya. Dengan semakin
bertambahnya angka pengangguran di Indonesia, dibutuhkan pemahaman
karir bagi masyarakatnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia
dapat sadar dengan potensi yang dimiliki dan berusaha untuk
mengembangkannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan bekal
yang harus dimiliki setiap individu, seperti penguasaan kemampuan dan
aspek yang menunjang kesuksesan karir. Hal ini dapat dilakukan dengan
perencanaan karir oleh setiap individu. Mengapa memerlukan perencanaan
karir dalam prosesnya? Perencanaan karir merupakan salah satu aspek
terpenting dalam perkembangan karir seseorang. Dengan adanya
perencanaan karir, proses yang dilaksanakan akan tertata rapi dan
membuahkan hasil sesuai ekspektasi.
Pada dasarnya setiap orang mengharapkan dapat bekerja sesuai dengan
karir yang diinginkan dan dapat merasakan sukses di usia muda.
Kesuksesan di usia muda merupakan kebanggaan tersendiri bagi individu.
Masyarakat akan memandang seseorang yang sukses sebagai masyarakat
berstatus sosial tinggi dan akan menghormatinya. Perlakuan ini merupakan
point plus bagi seseorang yang dapat meraih kesuksesannya. Berbanding
terbalik dengan seseorang yang tidak mampu mewujudkan impiannya.
Seseorang tersebut akan merasa insecure dan menganggap dirinya sebagai
sampah masyarakat yang berkeliaran dengan status pengangguran.
Masyarakat sekitar akan memandang seseorang yang berstatus
pengangguran ini sebagai golongan masyarakat rendah dan akan
mengucilkannya. Perlakuan ini merupakan point negatif yang diterima
seorang pengangguran.
Dalam menangani kondisi seperti ini, diperlukan adanya perencanaan
karir sebelum bekerja. Perencanaan karir yang matang dapat dilaksanakan
saat seseorang masih duduk di bangku sekolah. Kemampuan dalam
merencanakan karir wajib dimiliki setiap orang termasuk siswa di sekolah
yang nantinya akan terjun ke lapangan pekerjaan. Kemampuan
perencanaan karir yang diterapkan kepada siswa berguna untuk pemilihan
jenis study lanjut, dan pemilihan rencana pekerjaan. Upaya meningkatkan
perencanaan karir siswa di sekolah dapat dilaksanakan melalui bimbingan
dan konseling. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2003 No
20 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menentukan bahwa,
bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk membantu
mengoptimalkan perkembangan siswa dan membantu memecahkan
permasalahan siswa dalam berbagai bidang pelayanan. Bidang pelayanan
dalam bimbingan dan konseling terdiri dari bidang pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Berkaitan dengan masalah ini yang dibahas adalah pelaksanaan
bimbingan karir yang diterapkan kepada siswa.

c. Mengetahui Minat dan Bakat Siswa


Setiap sisswa mempunyai bakat dan minat masing-masing. Ada siswa
yang berminat di bidang sains, sosial, musik, seni, dan lainnya. Minat
siswa perlu dikembangakan sehingga akan meningkatkan kemauan bejar
siswa. Dengan demikian, kegiatan pembelajar juga akan menjadi lebih
kondusif dan tujuan pembelajaran juga akan tercapai. Selain minat, bakat
juga enjadi penentu seorang siswa menentukan langkah selanjutnya di
bidang pendidikan, seperti perguruan tinggi. Bakat merapukan
kemampuan alami seseorang sejak lahir. Bakat setiap orang berbeda-beda.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bakat seorang siswa agar lebih
mudah menentukan jalan apa yang lebih baik diambil. Bakat dapat
mempengaruhi seseorang untuk berminat terhadap suatu hal. Terkadang
seorang anak belum mengetahui bakatnya di suatu bidang karena yang ia
jalani berdasarkan minatnya saja. Lalu bagaimana mengerahui bakat dan
minat siswa dengan tepat?
Salah satu cara yang paling akurat untuk mengetahui bakat dan minat
yaitu melalui tes psikologi khusus bakat dan minat. Melakui tes ini, siswa
menjadi lebih mengetahui potensi dirinya, termasuk kelebihan dan
kekurangan baik dari segi akademis maupun kepribadian. selain itu, siswa
juga dapt mengetahui jurusan kuliah / bidang pekerjaan yang tepat sesuai
dengan minat dan bakatnya. Hal ini untuk meminimalisasi anak tersebut
salah memilih jurusan atau tidak betah dalam pekerjaan karena bidang
yang ia tekuni memang tidak sesuai dengan bakat serta minatnya.

d. Memberikan Arahan Pemilihan Karir


Pada dasarnya sasaran layanan bimbingan dan konseling di sekolah
ialah pribadi siswa secara perseorangan . Ini tidaklah berarti bahwa
pelayanan bimbingan dan konseling bersifat individualistis yang
mengutamakan kepentingan individu diatas segala-galanya, akan tetapi
bimbingan dan konseling memiliki sasaran mengembangkan apa yang
terdapat dalam diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing–masing
individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri,
lingkungannya, dan masyarakat umum. Lebih khusus lagi, sasaran
pembinaan pribadi siswa melalui layanan bimbingan dan konseling
meliputi tahap-tahap pengembangan kemampuan-kemampuan:
1) Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri
Sering kali kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul
pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan orang lain,
seseorang harus tahu batas-batas kemampuannya sendiri, bakat dan
minat dan lain sebagainya. Hasil pengungkapan diri yang objektif
merupakan dasar yang sehat untuk mengenal diri sendiri dan
menerima kemampuan yang dimilikinya sendiri pula.
2) Pengenalan lingkungan
Manusia secara kodrati tidaklah mampu menjalankan hidup dengan
sendirian melainkan membutuhkan interaksi dengan orang lain,
dalam hal ini adalah lingkungan. Individu yang berada dalam
lingkup lingkungan menerima keadaan lingkungan dengan apa
adanya, tapi bukan juga harus menerima dan tunduk saja,
melainkan mampu bersifat positif terhadap lingkungan itu.
3) Pengambilan Keputusan
Setelah adanya pemahaman diri baik kemampuan yang dimiliki
maupun tetang kelemahan yang ada dalam diri individu yang
terpenting dalam menentukan keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling adalah kemampuan individu dalam mengambil
keputusan.
4) Perwujudan Diri
Tujuan akhir dari bimbingan adalah perwujudan diri sendiri sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki individu yang dilakukan
tanpa adanya paksaan dari pihak laindan sejalan dengan norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat.
Ada 7 (tujuh) jenis layanan yang dapat dilakukan oleh setiap guru
pembimbing untuk setiap satuan pendidikan atau sekolah. Jenis layanan
yang mana yang akan digunakan oleh guru pembimbing dalam bidang-
bidang (pribadi, sosial, belajar dan karir) tergantung kepada keperluan atau
kebutuhan di sekolah dan program layanan yang sudah disusun di sekolah
Setiap jenis layanan yang disebutkan memerlukan waktu 2 jam untuk satu
kali kegiatan layanan bimbingan. Jenis layanan tersebut antara lain:
a) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan
siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar
terhadap siswa (terutama orang tua siswa) memahami lingkungan
sekolah yang baru dimasukinya.
b) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan
siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar
kepada siswa (orang tua) menerima dan memahami informasi
pendidikan.
c) Layanan penempatan dan penyuluhan yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan
penyaluran secara tepat, misalnya; penempatan dan penyaluran di
dalam kelas; kelompok belajar; jurusan atau program khusus.
d) Layanan bimbingan dan pembelajaran yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan siswa mengembangkan siswa berkenaan
dengan sikap kebiasaan belajar yang baik dan cocok.
e) Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan siswa dapat mendapatkan layanan langsung tatap
muka dengan pembimbing dalam rangka pembahasan dan
pemecahan masalah.
f) Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan informasi.
g) Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk membahas
dan pemecahan maslaah melalui dinamika kelompok yang berbeda.
Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan
pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir yang
dihadapi klien. Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang
bimbingan karir yaitu sebagai berikut:
 Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang
berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir
( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya
dengan masa depannya.
 Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan
gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran
tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya
dapat :
 Memilih bidang pekerjaan
 Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan
 Membina karir dalam bidang tersebut
 Bimbingan karir adalah program pendidikan yang
merupakan layanan terhadap siswa agar siswa :
 Mengenal dirinya sendiri
 Mengenal dunia kerja
 Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan
 Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang
diharapkan disamping pekerjaan untuk mencari nafkah.
e. Analisis Pemahaman Karir Siswa SDN Rejosari 02
Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada salah satu siswa
di SDN Rejosari 02 pemahaman tentang karir dimasa depan hanya sejauh
profesi-profesi disekitar lingkungan saja, seperti dokter, guru dll.

B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap
subjek penelitian (siswa) kelas IV (empat) SDN Rejosari 02 . Untuk lebih lebih
jelasnya melalui hasil penelitian dibawah ini berupa data observasi, data
wawancara, dan dokumentasi berikut.

I. Data Observasi
Dari seluruh siswa kelas IV SDN Rejosari 02 diperoleh data
dari salah satu siswa bernama Muhammad Rehan Iqbal, 10 tahun yang
belum memahami karir ditinjau dari minat dan bakatnya.

Data siswa yang diteliti sebagai berikut :

a. Nama : Muhammad Rehan Iqbal


Tempat, tanggal lahir : Madiun, 1 April 2008
Kelas : IV (empat)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Hobby : Sepak bola
Cita-cita : Tentara
Alamat : ds. Rejosari, kec. Kebonsari Madiun.

Data Orang Tua siswa yang diteliti :

b. Nama Ayah : Kriswanto Ari


Nama Ibu : Susianawati
Pekerjaan Ayah : TNI AD
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : ds. Rejosari, kec. Kebonsari Madiun
II. Data Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan subjek
penelitian (siswa) dengan tujuan mengetahui langsung keadaan subjek
penelitian untuk menentukan perencanaan karir dimasa depan
menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.
Bentuk wawancara : semi terstruktur
Jenis wawancara : wawancara pribadi antara peneliti
dengan guru dan subjek penelitian (siswa).
Subjek penelitian : Muhammad Rehan Iqbal siswa kelas IV

NO. PERTANYAAN SISWA BENAR KURANG TEPAT TIDAK


1. Apakah kamu menyukai sepak ˅
bola?
2. Apakah kamu merasa pintar ˅
bermain sepak bola?
3. Kamu ingin menjadi tentara atas ˅
keinginanmu sendiri?
4. Apakah kamu yakin suatu saat ˅
nanti menjadi tentara seperti yang
kamu inginkan?

NO. PERTANYAAN GURU BENAR KURANG TEPAT TIDAK


1. Apakah Rehan menyukai sepak ˅
bola Bu?
2. Menurut Ibu apa Rehan pintar ˅
bermain sepak bola?
3. Mungkin Ibu sebagai wali kelas ˅
Rehan pernah bertanya tentang
cita-citanya apa benar Rehan
ingin menjadi tentara atas
keinginan sendiri?
4. Sesuai minat dan bakatnya ˅
menurut pendapat Ibu dimasa
depan mungkin Rehan akan
menjadi tentara seperti yang
diinginkan?

III. Dokumentasi

C. Kesimpulan
Dari hasil observasi dan wawancara diatas, siswa tersebut belum memahami
temtang perencanaan karir berdasarkan minat dan bakatnya. secara umum hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman perencanaan karir siswa bahwa
sebagian besar peserta didik sudah dapat memahami tentang bakat dan minat yang
ada pada dirinya sehingga mereka dapat membuat suatu perencanaan karir dan
memilih karir yang tepat. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
Langkah-langkah pelaksanaan perencanaan karir siswa di SDN Rejosari 02 sudah
cukup baik, termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Artinya bahwa peserta didik
sudah memahami langkah-langkah dalam perencanaan karir yang meliputi;
mengenali bakat, memperhatikan minat, memperhatikan nilai-nilai,
memperhatikan kepribadian, memperhatikan kesempatan karir, memperhatikan
penampilan karir, dan memperhatikan gaya hidup. (2) Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam perencanaan karir siswa SDN Rejosari 02, artinya dalam
membuat perencanaan karir peserta didik sudah cukup baik, dengan melibatkan
adanya dorongan dari diri sendiri, dari orang lain maupun keluarga, teman atau
lingkungan sekitar untuk mendapatkan sumber informasi atau wawasan dalam
membuat suatu perencanaan karir. (3) Peran Guru BK dalam perencanaan karir
siswa di SDN Rejosari 02 yaitu meliputi peran guru BK, dan tantangan guru
pembimbing dalam membantu perencanaan karir siswa ini termasuk kategori
“Sangat baik”, artinya Guru Pembimbing dapat menjalankan perannya dengan
baik untuk mengarahkan peserta didik dalam membuat suatu perencanaan karir
agar peserta didik tidak keliru atau salah dalam menempatkan diri dalam memilih
karirnya dimasa kedepan.
Saran saya sebagai peneliti, mengacu dari hasil penelitian di atas, maka dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Diharapkan Guru BK dapat
memperhatikan perkembangan karir siswa dengan memperhatikan minat akan
kemana arah karir yang akan dipilihnya kedepan kemudian mencocokan minat
dengan mengenali bakat, memperhatikan nilai-nilai, memperhatikan kepribadian,
dan memperhatikan peluang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar dapat
memilih suatu karir yang tepat untuk dijalani. (2) Diharapkan peserta didik dapat
menjadikan faktor Internal sebagai salah satu faktor yang bernilai positif dengan
menjadikan suatu dorongan untuk mencapai karir yang diinginkan kedepannya.
(3) Diharapkan Guru Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan perannya
dalam membantu peserta didik dalam perencanaan karir disini dapat memberikan
gambaran atau pandangan tentang arah karir yang disesuaikan dengan bakat dan
minat yang dimiliki masing-masing peserta didik dengan memberikan informasi,
agar peserta didik lebih mantap dalam memilih dan mengambil keputusan karir.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Budiman. (2002). Manajemen Bimbingan Karir pada SMU di Kabupaten Bandung.
Jurnal Psikolog Pendidikan dan Bimbingan vol.2 November 2002. 259-266.

Feldman, R.D., Olds, S.W. & Papalia, D.E. (2009). Human Development (perkembangan
manusia) Jakarta: Salemba Humanika.

Mochamad Nursalim & Muastaji. (2010). Media Bimbigan dan Konseling. Surabaya : Unesa
Univevity Press.

Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : DIVA
Press.

Purwanto, Edi. (2012). Peran Kecerdasan Emosional dan Eksplorasi Anak.


PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(1): 7-13.

Santrock, John W. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Simamora, Henry. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :YKPN.


Sukiman. (2012) Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineke Putra.

Syamsu, Yusuf. (2009). Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Rizki
Press.

Uman, Suherman. (2009). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung : UPI.
Walgito, B. (2010). Bimbingan Dan Konseling (Studi Karier). Yogyakarta: Andi.
Winkel, W. S & Hastuti, S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.

Anda mungkin juga menyukai