SISWA
Oleh:
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada umumnya setelah menempuh pendidikan seseorang akan
mengembangkan minatnya dengan bekerja (karir). Karir merupakan aktivitas
pekerjaan berkelanjutan dan melibatkan berbagai macam kesempatan dan pilihan
yang terjadi akibat interaksi seseorang dengan organisasi, kelompok, dan lingkungan
yang bisa menumbuhkan minat untuk melakukan karir tertentu. Definisi karir menurut
Gibson dkk (1995:305), adalah rangkaian sikap dan perilaku yang hal baik dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Pentingnya masalah karir dalam
kehidupan manusia,maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk
merencanakanhari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan
bimbingan karir yang berkelanjutan.
Pentingnya bimbingan perkembangan karir sangat di butuhkan agar anak
memiliki kesadaran tentang pilihan-pilihan yang tersedia, cara-cara mengantisipasi
dan merencanakan karir, serta berhubungan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki.
Banyak siswa yang merasa perlu mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang
tersedia. Siswa juga merasa perlu untuk menyadari tentang dirinya. Bagaimana
mereka dapat berubah dan bagaimana meraka dapat menggunakan pengalaman-
pengalaman sekolah untuk menyiapkan diri untuk masa depan. Bimbingan karir
disekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta
didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan didunia sekitarnya, pengembangan sikap
positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, danmengembangkan kebiasaan
hidup yang positif. Bimbingan karir disekolah dasar juga terkait dengan upaya
membantu peserta didik mengerti apa yang diminati. Seorang peserta didik dapat
dikatakan memiliki perencanaan karir apabila mereka memiliki pengetahuan dan
pemahaman akan diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta
mampu menggunakan penalarannya untuk menyesuaikan antara potensi diri sendiri
dan dunia kerja. Menurut pendapat Mastur dan Triyono (2014:24) bahwa
“Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan merupakan salah
satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, dimanapun dan kapan
pun mereka berada”.Kecakapan dalam mengambil keputusan, merupakan tujuan
utama dari perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu. Sedangkan
keputusan yang akan diambil seseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan
ditempuh itu tidak lepas dari pertimbangannya terhadap berbagai faktor yang ada
dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan sumber nilai dan tempat
tersedianya berbagai hal yang dapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembangan
dirinya. Perencanaan karir yang matang saat sekolah bisa membantu seseorang untuk
lebih mengenal dan memahami bakat dan minat yang dimiliki.Kemampuan
merencanakan karir perlu dimiliki oleh setiap individu termasuk siswa di Sekolah
Dasar.
Perencanaan karir yang dimiliki oleh siswa berguna untuk pemilihan jenis
studi lanjut, dan pemilihan rencana pekerjaan.Perencanaan karir peserta didik di
sekolah dapat ditempuh melalui layananlayanan bimbingan dan konseling. Guru
bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat penting dalam upaya
pengembangan peserta didik baik dibidang pribadi, sosial, belajar maupun
karir.Menurut PP no. 74 tahun 2008 (dalam Wardati & Jauhar 2011:141) guru
bimbingan dan konseling/ konselor memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang
dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik, tugas
bimbingan dan konseling/ konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik
yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik
yang sesuai dengankebutuhan, potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik
disekolah. Prayitno, dkk (2007:9) mengatakan bahwa: “Guru pembimbing adalah
guru yang mempunyai tugas wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik”. Dari pendapat di atas jelas
bahwa untuk membantu siswa dalam merencanakan karirnya memerlukan bantuan
dari guru pembimbing.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian karier, minat, dan bakat ?
b. Pentingnya pemahaman karier ?
c. Pentingnya mengetahui minat dan bakat ?
d. Bagaimana cara memberikan siswa arahan mengenai karier ?
e. Analisa pemahaman karier siswa SDN Rejosari 02 ?
3. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui arti karier, minat dan bakat
b. Mengetahui pentingnya pemahaman karier
c. Mengetahui minat dan bakat siswa
d. Mengetahui cara memberikan arahan karier siswa
e. Mengetahui analisis pemahaman karier siswa SDN Rejosari 02
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1) Nilai-nilai kehidupan yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang dimana-mana dan
kapan juga. Nilai-nilai menjadi pedoman dan pegangan dan pegangan dalam hidup
dan sangat menentukan gaya hidup. Refleksi diri terhadap nilai-nilai kehidupan akan
memperdalam pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri yang berpengaruh
terhadap gaya hidup yang akan dikembangkan termasuk didalamnya jabatan yang
direncanakan untuk diraih.
2) Taraf intelegensi yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi yang
didalamnya berpikir memegang peranan dalam mengambil keputusan mengenai
jabatan. Tinggi rendahnya taraf intelegensi yang dimiliki seseorang sudah
berpengaruh apakah pilihannya baik dan efektif atau tidak.
3) Bakat khusus yaitu kemampuan menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang
keterampilan atau bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi
bakat yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan
mencapai tingkat lebih tinggi dalam suatu jabatan. Akan tetapi, bakat khusus yang
dimiliki tidak memberi jaminan bahwa dia pasti akan berhasil dengan baik dalam
jabatannya yang dipilih.
4) Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik
pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan bidang itu. Orang yang berminat tetapi tidak memenuhi
tuntutan kualifikasidalam hal taraf intelegensi dan profil kemampuan khusus, kiranya
tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik.
5) Sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada
seseorang seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas
gugup, pesimis dan ceroboh. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pada masa remaja
belum terbentuk semua sifat dan kepribadiannya juga masih dapat mengalami
perubahan.
6) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan
tentang diri sendiri. Dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup orang muda
yang normal akan mengenal diri sendiri secara lebih akurat dan lebih menyadari
keterbatasan yang mau tak mau melekat pada dirinya.
7) Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Untuk pekerjaan-
pekerjaan tertentu berlakulah berbagai persyaratan yang menyangkut ciri-ciri fisik.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perencanaan karir individu
ialah:
a) Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana orang muda dibesarkan.
Lingkungan itu luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam
banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada gilirannya
menanamkannya pada anak-anak. Pandangan ini mencakup gambaran tentang
luhur rendahnyaaneka jenis pekerjaan, peranan pria dan wanita dalam
kehidupan masyarakat dan cocok tidaknya suatu pekerjaan untuk pria dan
wanita.
b) Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah yaitu laju pertumbuhan ekonomi
yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial
ekonomi serta diversifikasi masyarakat atau kelompok-kelompok yang terbuka
atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain.
c) Taraf sosial ekonomi kehidupan keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua,
tinggi rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah dan ibu, daerah tempat
tinggal dan suku bangsa. Anak-anak berpartisipasi dalam status sosial
ekonomi keluarga. Status ini akan ikut menentukan tingkat pendidikan sekolah
yang dimungkinkan, jumlah kenalan pegangan kunci bagi beberapa jabatan
tertentu yang dianggap masih sesuai dengan status sosial tertentu.
d) Orang-orang lain yang tinggal serumah selain orang tua sendiri dan kakak adik
sekandung dan harapan keluarga mengenai masa depan anak akan memberi
pengaruh besar bagi anak dalam menyusun dan merencanakan karirnya. Orang
tua, saudara kandung orang tua dan saudara kandung sendiri menyatakan
segala harapan mereka serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap
tertentu terhadap perencanaan pendidikan dan pekerjaan. Orang muda harus
menentukan sendiri sikapnya terhadap harapan dan pandangan tersebut, hal ini
akan berpengaruh pada perencanaan karirnya. Bila diamenerima maka dia
akan mendapat dukungan sebaliknya bila dia tidak menerima maka dia akan
menghadapi situasi sulit karena tidak adanya dukungan dalam perencanaan
masa depan.
e) Pendidikan sekolah yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada
anak didik oleh staf petugas bimbingan dan tenaga pengajar mengenai nilai-
nilai yang terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial, jabatan-
jabatan dan kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan.
f) Pergaulan dengan teman-teman sebaya yaitu beraneka pandangan dan variasi
harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari.
Pandangan dan harapan yang bernada optimis akan meninggalkan kesan
dalam hati yang jauh berbeda dengan kesan yang timbul bila mendengarkan
keluhan-keluhan.
g) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program
studi dan berhasil didalamnya. Sehubungan dengan pilihan program studi
sebagai persiapan untuk memegang jabatan tertentu, yang harus diingat bahwa
orang muda tidak mesti menyukai semua kegiatan yang harus dilakukan dalam
rangka studi itu. Dengan kata lain, kalau dia ingin memperoleh kualifikasi
yang dituntut oleh jabatan maka mau tak mau harus memenuhi sejumlah
persyaratan dalam rangka program studi persiapan. Menurut Fatimah (2008:
177) ada tiga faktor yang mempengaruhi perencaan karir yaitu sosial-ekonomi,
lingkungan dan pandangan hidup.
Perencanaan karir tidak bisa langsung jadi seketika tanpa melalui proses. Dalam
menyusun perencanaan karir yang baik harus melalui beberapa tahapan atau langkah-langkah
yang penting. Langkah-langkah yang dikerjakan itulah yang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan perencanaan karir. Menurut Dillard (1985: 2-11) langkah-
langkah untuk mencapai tujuan perencanaan karir yaitu:
Sebelum sampai pada penyusunan perencanaan karir, Dillard menjelaskan bahwa terlebih
dahulu perlu melalui langkah penilaian diri secara detail mulai dari bakat, minat, nilai-nilai
diri, kepribadian hingga gaya hidup. Setelah memperoleh informasi diri yang cukup, maka
dapat mulai membuat perencanaan sesuai yang dijelaskan oleh Nurmi. Menurut Nurmi
(Desmita, 2008: 201) perencanaan dicirikan sebagai suatu proses yang terdiri dari tiga
subtahap, yaitu: penentuan subtujuan, penyusunanrencana, melaksanakan rencana dan
strategi yang disusun. Untuk menilai sebuah perencanaan yang telah dibuat oleh individu
dapat dilihat dari tiga variabel yang tercakup di dalamnya yaitu knowledge, plans, dan
realization.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penulisan
a. Pengertian Karir, Minat dan Bakat
Dalam hal ini yang dimaksud dengan karir ialah suatu rangkaian
perilaku dan sikap yang berhubungan dengan pengalaman maupun
aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang individu
serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan. Karir yakni
kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah
ditentukan oleh organisasi tersebut.Pengertian Karir Menurut Para Ahli
Berikut Ini Merupakan Pengertian Karir Menurut Para Ahli.
Henry Simamora (2007 : 412)
Karir merupakan urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang
hidup orang tersebut.
Veithzal Rivai (2009: 264)
Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau
dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki
seseorang dalam kehidupan kerjanya.
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang
dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran
tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo
yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih
baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai
bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan
pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap
subjek penelitian (siswa) kelas IV (empat) SDN Rejosari 02 . Untuk lebih lebih
jelasnya melalui hasil penelitian dibawah ini berupa data observasi, data
wawancara, dan dokumentasi berikut.
I. Data Observasi
Dari seluruh siswa kelas IV SDN Rejosari 02 diperoleh data
dari salah satu siswa bernama Muhammad Rehan Iqbal, 10 tahun yang
belum memahami karir ditinjau dari minat dan bakatnya.
III. Dokumentasi
C. Kesimpulan
Dari hasil observasi dan wawancara diatas, siswa tersebut belum memahami
temtang perencanaan karir berdasarkan minat dan bakatnya. secara umum hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman perencanaan karir siswa bahwa
sebagian besar peserta didik sudah dapat memahami tentang bakat dan minat yang
ada pada dirinya sehingga mereka dapat membuat suatu perencanaan karir dan
memilih karir yang tepat. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
Langkah-langkah pelaksanaan perencanaan karir siswa di SDN Rejosari 02 sudah
cukup baik, termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Artinya bahwa peserta didik
sudah memahami langkah-langkah dalam perencanaan karir yang meliputi;
mengenali bakat, memperhatikan minat, memperhatikan nilai-nilai,
memperhatikan kepribadian, memperhatikan kesempatan karir, memperhatikan
penampilan karir, dan memperhatikan gaya hidup. (2) Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam perencanaan karir siswa SDN Rejosari 02, artinya dalam
membuat perencanaan karir peserta didik sudah cukup baik, dengan melibatkan
adanya dorongan dari diri sendiri, dari orang lain maupun keluarga, teman atau
lingkungan sekitar untuk mendapatkan sumber informasi atau wawasan dalam
membuat suatu perencanaan karir. (3) Peran Guru BK dalam perencanaan karir
siswa di SDN Rejosari 02 yaitu meliputi peran guru BK, dan tantangan guru
pembimbing dalam membantu perencanaan karir siswa ini termasuk kategori
“Sangat baik”, artinya Guru Pembimbing dapat menjalankan perannya dengan
baik untuk mengarahkan peserta didik dalam membuat suatu perencanaan karir
agar peserta didik tidak keliru atau salah dalam menempatkan diri dalam memilih
karirnya dimasa kedepan.
Saran saya sebagai peneliti, mengacu dari hasil penelitian di atas, maka dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Diharapkan Guru BK dapat
memperhatikan perkembangan karir siswa dengan memperhatikan minat akan
kemana arah karir yang akan dipilihnya kedepan kemudian mencocokan minat
dengan mengenali bakat, memperhatikan nilai-nilai, memperhatikan kepribadian,
dan memperhatikan peluang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar dapat
memilih suatu karir yang tepat untuk dijalani. (2) Diharapkan peserta didik dapat
menjadikan faktor Internal sebagai salah satu faktor yang bernilai positif dengan
menjadikan suatu dorongan untuk mencapai karir yang diinginkan kedepannya.
(3) Diharapkan Guru Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan perannya
dalam membantu peserta didik dalam perencanaan karir disini dapat memberikan
gambaran atau pandangan tentang arah karir yang disesuaikan dengan bakat dan
minat yang dimiliki masing-masing peserta didik dengan memberikan informasi,
agar peserta didik lebih mantap dalam memilih dan mengambil keputusan karir.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Budiman. (2002). Manajemen Bimbingan Karir pada SMU di Kabupaten Bandung.
Jurnal Psikolog Pendidikan dan Bimbingan vol.2 November 2002. 259-266.
Feldman, R.D., Olds, S.W. & Papalia, D.E. (2009). Human Development (perkembangan
manusia) Jakarta: Salemba Humanika.
Mochamad Nursalim & Muastaji. (2010). Media Bimbigan dan Konseling. Surabaya : Unesa
Univevity Press.
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : DIVA
Press.
Syamsu, Yusuf. (2009). Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Rizki
Press.
Uman, Suherman. (2009). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung : UPI.
Walgito, B. (2010). Bimbingan Dan Konseling (Studi Karier). Yogyakarta: Andi.
Winkel, W. S & Hastuti, S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.