Anda di halaman 1dari 2

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas
memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian
target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan
dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan
tersebut dilaksanakan.

Efisiensi produktif adalah efisiensi yang tercapai karena organisasi suatu proses produksi
berjalan dengan baik dan optimal. Artinya, untuk menghasilkan output harus didukung oleh
pengelolaan kegiatan dengan seoptimal mungkin. efisiensi produktif adalah suatu kondisi dimana
perusahaan memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang paling rendah atau tingkat produksi
yang paling efisien, yang diindikasikan oleh kondisi dimana tingkat produksi berada pada tingkat
biaya rata-rata per unit (Average Cost = AC) yang paling rendah.

Perbedaan efisiensi teknis dan alokatif

Efisiensi teknis merupakan kombinasi antara kapasitas dan kemampuan unit kegiatan ekonomi
untuk memproduksi sampai tingkat output maksimum dari input-input dan teknologi yang tetap.
Efisiensi alokasi merupakan kemampuan dan kesediaan unit ekonomi untuk beroperasi pada
tingkat nilai produk marjinal (marginal value product) sama dengan biaya marjinal (marginal
cost).

Efisiensi teknis sebenarnya mencerminkan seberapa tinggi tingkat teknologi dalam proses
produksi. Pada umumnya teknologi yang dipergunakan dalam proses produksi dapat
digambarkan dengan mempergunakan kurva isokuan (isoquand), fungsi produksi (production
function), fungsi biaya (cost function), dan fungsi keuntungan (profit function).

Efisiensi teknis mencerminkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan output dengan
sejumlah input yang tersedia. Sedangkan efisiensi alokatif mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya, dengan struktur harga dan teknologi
produksinya. Kedua ukuran ini yang kemudian dikombinasikan menjadi efisiensi ekonomi
(economic efficiency).

Efisiensi Teknis, merupakan kemampuan unit mengubah input menjadi output. Efisiensi teknis
bisa dilihat dari dua sisi, yaitu :

Efisiensi output: jika dengan tingkat input yang sama, diperoleh tingkat output lebih tinggi, maka
terjadi efisiensi (output);
Efisiensi input: jika untuk mencapai tingkat output yang sama dapat digunakan tingkat input
yang lebih sedikit, maka terjadi efisiensi (input);

Efisiensi Alokatif, adalah konsep efisiensi secara agregat. Misalnya, dapat saja suatu unit sudah
mencapai technical dan economic efficiency, namun ternyata jika input tertentu dari unit tersebut
kita realokasikan ke unit lain dan realokasi ini menyebabkan tingkat efisiensi meningkat secara
keseluruhan, maka kita akan mendapatkan tingkat allocative efficiency yang lebih tinggi. Konsep
efisiensi ini dapat pula disebut efisiensi sosial (social efficiency), yaitu ukuran ekonomi dengan
konteks global atau holistik.

Produktivitas Total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan
(input) persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total, semua faktor masukan (tenaga
kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus diperhitungkan.

Keunggulan dan kelemahan produktivitas total: produktivitas total mengukur produktivitas


gabungan dari semua faktor operasi. Seperti halnya, penggunaan ukuran produktivitas total
dalam evaluasi kinerja, menurunkan kemungkinan terjadinya manipulasi beberapa faktor
produksi untuk memperbaiki ukuran produktivitas dari faktor produksi lainnya. Hal yang sama
tidak bisa diperoleh dari ukuran produktivitas parsial. Manajer suatu perusahaan yang
menggunakan produktivitas parsial tenaga kerja langsung sebagai dasar utama dalam penilaian
kinerja mungkin tidak memberikan perhatian pada upaya untuk meminimalkan pemborosan
bahan baku.

Berdasarkan keperluannya, produktivitas total merupakan ukuran produktivitas finansial.


Karyawan pada tingkat operasional mungkin menemui kesulitan untuk menghubungkan ukuran
produktivitas finansial dengan aktivitas operasi mereka sehari-hari. Selain itu, produktivitas yang
buruk dapat berasal dari peningkatan biaya sumber daya yang berada di luar kendali manajer,
atau penurunan produktivitas beberapa sumber daya input berada di luar kendali manajer.
Kerancuan hubungan antara tingkat pengendalian operasi dan ukuran kinerja berdasarkan
produktivitas total dapat menggugurkan tujuan dari melakukan pengukuran produktivitas.

Produktivitas parsial adalah perbandingan dari keluaran dengan satu jenis masukan atau input
persatuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan, energi, beban kerja, dll.

Keunggulan dan kelemahan parsial ada di buku hlm 293-294

Anda mungkin juga menyukai