Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

Di Susun Oleh :

NAWATI TAHRIN

PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
STIP YPP MUJAHIDDIN TOLITOLI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tema “Budidaya Tanaman Hortikultura”. sebagai tugas yang diberikan dosen
kepada saya.
Dalam penulisan makalah ini, saya selaku penulis sadar bahwa pada
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar menjadi perhatian bagi
saya dan untuk perbaikan pada penulisan karya ilmiah berikutnya.

Demikian pengantar dari penulis dan semoga makalah ini dapat menjadi
sumber referensi bagi para pembaca.

Penulis,
Buol, 12 Januari 2021

ARMAN A. HALA

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Budidaya Tanaman Hortikultura.........................................................................3
2.2 Masalah Budidaya Tanaman Hortikultura..........................................................4
a. Penyakit –penyakit tanaman hortikultura.....................................................4
b. Hama-hama penting pada tanaman hortikultura..........................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki prospektif


yang sangat baik untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi khususnya bagi para petani. Tanaman hortikultura diantaranya
buah-buahan, obat-obatan, tanaman hias serta sayur-sayuran seperti sawi.
Tanaman hortikultura sangat baik untuk dikembangkan karena mempunyai
peranan penting dan strategis untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi
nasional. Sektor pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor yang
memegang peranan yang cukup penting di dalam perekonomian nasional.
Peranan ini dapat dipahami mengingat Indonesia merupakan negara agraris,
artinya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja pada sektor pertanian.
Penelitian yang dilakukan di beberapa daerah, hampir 80% dari angkatan kerja
berada di daerah pedesaan diantaranya 75% mata pencaharian di bidang
pertanian.

Zaman yang serba modern ini bertanam tidak lagi harus menggunakan
tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin
menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik
sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada
masalah yang dihadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun
dengan sistem hidroponik (hydroponic sistem) menawarkan solusi yang
menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah
terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara menumbuhkan tanaman
pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi
atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk
bercocok tanam.

1
1
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan
tanaman dapat di kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan
kuantitas yang tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena
terlindungi, pemberian air irirgasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif,
dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung oleh musim, dan dapat
diterapkan pada lahan yang sempit.

1.2 Rumusan Masalah


a. Budidaya tanaman hortikultura
b. Masalah budidaya tanaman hortikultura

1.3 Tujuan Penulisan


a. Menyelesaikan tugas kuliah
b. Menjelaskan budidaya tanaman hortikultura
c. Menjelaskan masalah dalam membudidayakan tanaman hortikultura

2
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Budidaya Tanaman Hortikultura
Membudidayakan tanaman Hortikultura memiliki beberapa
tahapan dan persiapan tentunya, diantaranga :

A. Persiapan lahan
Tahap awal dari proses budidaya Hortikultura adalah hal yang
terpenting karena tanaman yang dihasilkan akan bergantung
pada :
 Jenis tanaman yang akan di kembangankan, dari ukuran
tanaman tersebut, dan usia memanennya haruslah di
ketahui.
 Teknik atau cara budidaya apa yang akan dilakukan,
apakah dengan menggunakan sistem hidroponik,
organik atau mungkin dengan teknik konvensional.
 Luas Bidang tanah atau lahan yang akan dipakai

Persiapan lahan bisa juga menggunakan cara yang moderen


atau konvensional, tentu saja ada kelebihan dan
kekurangannya.

B. Proses Pembibitan
Pembibitan dilakukan ketika ingin mendapatkan tanaman yang
akan dibudidayakan biasanya disebut juga perbanyakan
tanaman. memperbanyak tanaman memiliki dua cara yakni
generatif dan vegetatif, generatif dilakukan dengan penggunaan
biji dan vegetatif dilakukan dengan tangan manusia

C. Penanaman Bibit
apabila proses pembibitan sudah selesai maka langkah
selanjutnya adalah penanaman baiknya penanamanan dilakukan
dipagi hari atau disore hari ketika terik matahari tidak terlalu
panas.

3
D.Pemeliharaan Tanaman

Peliharaan yang dilakukan pada tanaman Hortikultura haruslah


lebih ekstra dan membutuhkan perhatian lebih yakni dalam hal
pemupukan, penyiangan dan mecegak serangan hama
penyakit, tentunya berbeda tanaman akan berbeda pulsa cara
pemeliharaannya.

E. Panen

Proses terakhir yang selalu dinantikan oleh seorang petani,


dimana hasil panen sesuai dengan apa jenis tanamannya bisa
saja berupa umbi, buah, daun dan lain lain.

2.2 Masalah Budidaya Tanaman Hortikultura


Masalah Utama Perlintan pada tanaman hortikultura (Buah, sayur,
Bunga dan rempah)
Tanaman hortikultura termasuk tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan
tanaman hias  merupakan tanaman yang rentan terdapat serangan OPT baik
hama, patogen dan juga gulma. Serangan OPT tidak terbatas ketika tanaman
masih dalam proses produksi di lapang namun juga ketika produksinya telah
di panen, buah-buahan, sayuran dan bunga-bungaan  tidak lepas dari
kerusakan baik secara biotic oleh OPT maupun oleh faktor-faktor abiotik
seperti suhu dan kelembaban udara. Pada bab ini khusus akan dibahas
mengenai hama dan penyakit serta gulma penting pada beberapa tanaman
hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi.

a. Penyakit –penyakit tanaman hortikultura

Pisang merupakan tanaman buah tropika terpenting yang produksinya


menempati urutan pertama di Indonesia.  Di dunia internasional
produksi pisang Indonesia menempati urutan ke 6 terbesar (FAO
Stat). Walaupun produksinya cukup tinggi, namun eksport pisang
masih terkendala oleh rendahnya produksi yang disebabkan oleh
serangan berbagai patogen termasuk jamur, bakteri, dan virus.  Akibat
serangan ketiga golongan  patogen tersebut kerugian dapat mencapai
di atas 60% dan pada beberapa lahan produksi bahkan mengalami
kerusakan total.

fsp cubense (Foc).  Penyakit ini menyebabkan kelayuan yang dimulai


dengan menguning kemudian mengeringnya daun-daun di bagian
bawah dan meluas pada daun-daun yang muda dan akhirnya tanaman
mati. Ketika pohon sakit dipotong melintang atau membujur
tampaktitik-titik atau garis-garis membujur berwarna kecoklatan pada
batang semu akibat terinfeksinya jaringan silem oleh Foc. Ketika

4
tanaman yang terinfeksi sudah mampu membentuk buah maka buah
pisang tidak mengalami pembusukan. Foc merupakan patogen tular

4
tanah dan klamidosporanya mampu bertahan di dalam tanah tanpa
tanaman inangnya selama lebih dari 10 tahun.

Cabe merupakan sayuran terpenting di Indonesia dan selalu


dibutuhkan dalam menu makanan sehari-hari sebagai sayuran segar
dan  juga dibutuhkan dalam industri pengolahan makanan. Indonesia
adalah producer cabe ke 4 terbesar dunia dengan produksi mencapai
1332360 ribu ton pada tahun 2010 (Fao Stat). Kendala produksi cabe
terbesar sekitar 10 tahun terakhir ini adalah penyakit virus kuning atau
penyakit bule yang bisa menyebabkan kehilangan hasil mencapai 20-
100 persen. Gejala umumnya muncul pada daun-daun muda atau
pucuk  berwarna kuning cerah atau bercampur dengan warna hijau,
helaian daun  keriting atau  mengkerut, menebal, dan ukuran
mengecil. Dengan tumbuhnya tanaman gejala menguning dan keriting
muncul pada semua tunas dan daun-daun muda yang berkembang. 

Di lahan kemunculan tanaman sakit mula-mula terjadai pada beberapa


tanaman secara sporadic kemudian menjadi semakin banyak dan
bahkan meluas dengan cepat pada semua tanaman. Penyakit ini
disebabkan oleh kelompok Virus Gemini dengan asam nukleat
infeksiusnya berupa DNA dan mempunyai kisaran inang yang cukup
luas tidak terbatas tanaman dari keluarga Solanaceae seperti cabe,
tomat, tembakau dll tetapi juga buncis, kacang panjang kedelai dan
gulma Ageratum spp. atau bandotan. Penularan virus ini terjadi
melalui serangga vector Bemisia tabaci yang kisaran inangnya sangat
luas lebih dari 500 spesies tanaman. Serangga ini juga dikenal dengan
nama kutu putih atau kutu kebul.

Anggrek adalah tanaman hias terpenting Indonesia dan anggrek bulan


(Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai puspa pesona Indonesia
dari ketiga bunga nasional lainnya bersama bunga melati (Jasmium
sambac) sebagai puspa bangsa dan bunga bangkai (Rafflesia arnoldi)
sebagai puspa langka. Pada budidaya anggrek khususnya Phalaenopsis
spp), salah satu kendala terpenting adalah penyakit busuk lunak yang
disebabkan oleh bakteri Pectobacterium
carotovorum subsp. carotovorum Gejala biasanya muncul berupa
bercak bundar berwarna gelap atau hijau keabu-abuan yang meluas
dengan cepat, dan jaringan yang terserang menjadi lembek hancur
berwarna kecoklatan dan bau tidak sedap. Infeksi terjadi pada daun
dan juga pada bagian-bagian tanaman yang lain termasuk batang dan
akar. Penyakit ini menular lewat aliran atau percikan air, alat
pemotong dll. Dan penyebarannya dapat terjadi sangat cepat dalam
beberapa hari ketika suhu udara hangat dan kelembaban tinggi.
Jahe merupakan tanaman rempah yang sangat penting di Indonesia
untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk eksport. Kendala
budidaya jahe antara lain adalah serangan nematode parasit akar.
Nematoda yang paling banyak ditemukan menyerang jahe adalah

5
Pratilenchus dan Meloydogyne. Gejala serangan nematode parasit
akar adalah kerusakan

5
pada akar akibat gigitan dan juga mempermudah terjadinya infeksi
patogen tular tanah sehingga terjadi kerusakan ganda pada akar.
Akibat rusaknya akar maka pertumbuhan tanaman menjadi terganggu,
kerdil, daun-daun menguning, produksi umbi menurun dan layu
kemudian akhirnya tanaman mati. 

Selain kerusakan pada akar juga terjadi kerusakan pada rimpang


secara langsung karena gigitan nematode maupun secara tidak
langsung terjadinya infeksi microba pembusukan yang menginfeksi
lewat luka-luka yang ditimbulkan oleh nematode. Nematoda parasit
akar adalah hama tertular tanah, dan penyenyebarannya  terjadi
melalui tanah serta alat-alat pengolah tanah, air pengairan dan bibit
tanaman jahe yang berupa rimpang yang terkontaminasi oleh
nematode.

b. Hama-hama penting pada tanaman hortikultura  

Gulma penting pada tanaman hortikultura


Tumbuhan gulma pada pertanaman hortikultura sangat kompetitif
apabila tidak dikendalikan semenjak awal. Penggunaan pupuk
kandang dari kotoran sapi khususnya banyak mengandung biji-biji
gulma khususnya rumput-rumputan. Berbagai jenis gulma yang sering
ditemukan pada tanaman hortikultura antara lain adalah rumput teki
(Cyperus rotundus), krokot (Portuaca spp), bayam duri (Amaranthus
spinosus), Ageratum conyzoides (bandotan), Centella asiatica,
Euphorbia hirta Dsb.

Gulma tersebut selain mengganggu tanaman hortikultura dengan cara


kompetisi dalam penyerapan unsure hara sehingga pupuk yang
diaplikasikan ke pertanaman sebagian diserap oleh gulma, juga dalam
hal persaingan sinar matahari khususnya untuk gulma-gulma berdaun
lebar maka kanoponya dapat menaungi pertanaman hortikultura di
sekitarnya. Lebih lanjut pertumbuhan gula di pertanaman hortikultura
juga menyebabkan meningkatnya kelembaban mikro yang kondusif
terhadap perkembangan OPT tanaman utama dan juga diantara gulma-
gulma tersebut diantaranya merupakan inang pengganti dari berbagai
patogen tanaman hortikultura sehingga menjadi sumber penularan
kepada tanaman utamanya.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki prospektif


yang sangat baik untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi khususnya bagi para petani.
tetapi hal tersebut tidak bisa lepas dari berbagai permasalahan yang ada,
sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa banyak para petani yang sering
mengalami kerugian.

3.2 Saran

Tanaman hortikultura adalah tanaman yang banyak dibutuhkan


masyarakat, oleh sebab itu pertanian pada subsektor hortikultura harus dapat
ditingkatkan lagi sehingga mampu menopang perekonomian masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uns.ac.id/28318/1/H3313009_pendahuluan.pdf

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89600/TANAMAN-
HORTIKULTURA-DAN-CARA-BUDIDAYA-TANAMAN-HORTIKULTURA/

http://xerma.blogspot.com/2013/04/masalah-utama-perlintan-pada-tanaman.html

Anda mungkin juga menyukai