Penggunaan Jasa Kurir

1.1 Sistematika Kurir

A. Definisi Kurir
Kurir merupakan bisnis pengantaran barang atau dokumen yang dilakukan oleh perorangan maupun
perusahaan. Penekanan dalam pengertian ini didasarkan pada jenis layanan yang diberikan yaitu layanan
penghantaran dari satu tempat (pengirim) ke tempat yang lain (penerima). Dilansir oleh The Oxford
Dictionary “courier as “An organization that provides a special delivery for parcels, documents etc.”
(Somasundaram,Balasubramani,&Krishnamoorthy,2013,p.108)
B. Definisi Jasa
Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkai aktivitas intangible yang biasanya terjadi pada interaksi
antara konsumen dan karyawan jasa atau sumber daya fisik atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
sebagai solusi atas masalah konsumen (Tjiptono dan Candra, 2016,p.13)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kurir dan jasa merupakan suatu hal yang sama.

1.2 Cakupan Bisnis Kurir

Di sini akan dijelaskan pengertian dari cakupan bisnis kurir berdasarkan dua kategori, yaitu: multi modal
courier services dan other courier services (Noordin, Hasnan, & Osman 2011,p.206)
A. Multi modal courier services
Layanan yang melibatkan transportasi dan layanan hantaran, untuk tujuan dalam negeri maupun luar
negeri, parcel atau bingkisan, yang dibawakan oleh kurir dan menggunakan satu atau lebih moda
transport.
B. Other courier services
Layanan pengiriman barang seperti dengan penggunaan truk atau layanan transfer tanpa adanya
pergudangan.

1.3 Kualitas Pelayanan ( Quality Service )

Seperti pernyataan di sebelah ini“Service quality is defined as a judge or a serving independently of the
overall advantage that a certain quality to be compared”. Memiliki arti Kualitas pelayanan diartikan
sebagai penilaian atau penyajian tanpa memperhatikan keseluruhan keunggulan yang dimiliki oleh suatu
kualitas tertentu untuk dibandingkan. Kualitas sebuah layanan dijelaskan dari hasil evaluasi pelanggan
terhadap berbagai keunggulan sebuah layanan jika dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh
provider lain (Najafzadeh & Shiri 2015,p.70)