Aldi Yans Yah 38
Aldi Yans Yah 38
Disusun Oleh :
M. Zaqi Alfharazy
17020
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Rangkaian Seri – Paralel dan Metode Thevenin “.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Padang,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban (lampu, resistor
atau lain - lain) saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari itu rangkaian
ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain. Karena pemasangan dari
rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian tegangan dari sumber tegangan akan merata
ke seluruh komponen
Coba perhatikan gambar
Gambar Rangkaian Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri diatas
akan saling berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu jalur yang
sama pula
Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :
Itot=I1=I2=I3
3
1.3. Sifat-sifat Rangkaian Seri
1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.
4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus, aliran arus terhenti
1.4. Fungsi rangkaian seri
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan total
b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
c. Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada masing-masing hambatan
4
1.6.Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor
Sebuah rangkaian resistor dipasang secara seri dengan hambatan masing-
masing 20 ohm, 15 ohm, 30 ohm. Tegangan pada rangkaian tersebut adalah 12
volt. Berapa total resistansi dan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Jawab :
Total Resistor(R) : 10 + 15 + 30 = 55 ohm
Arus (I) = V/R = 12 /55 = 0,21 A.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun
secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian
paralel.
5
(I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda
potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik
dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus adalah
elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar
dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28
x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah
jangkauan aliran listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik.
Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus
bolak-balik (AC).
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja
dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di
samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen
elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik
(AC).
6
arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap
ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada
tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
7
2.3. Sifat-sifat Rangkaian Paralel
1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber.
2. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian
individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
3. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total
dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam
rangkaian.)
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus
hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap
bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
8
Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm
Penyelesaiannya :
Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan
bertambah jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai
Hambatan Resistor (Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian
Paralel Resistor.
3. TEOREMA THEVENIN
3.1. Teori Thevenin
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari
satu buah sumber tegangan yang dihubungserikan dengan sebuah tahanan
ekivelennya pada dua terminal yang diamati.
9
Pada gambar diatas, dengan terorema substitusi kita dapat melihat
rangkaian sirkuit B dapat diganti dengan sumber tegangan yang bernilai sama saat
arus melewati sirkuit B pada dua terminal yang kita amati yaitu terminal a-b.
Setelah kita dapatkan rangkaian substitusinya, maka dengan menggunakan
teorema superposisi didapatkan bahwa :
1. Ketika sumber tegangan V aktif/bekerja maka rangkaian pada sirkit linier A
tidak aktif (semua sumber bebasnya mati diganti tahanan dalamnya), sehingga
didapatkan nilai resistansi ekivalennya.
2. Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada sumber tegangan bebas diganti
dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.
10
Pada saat terminal a-b di open circuit (OC), maka i yang mengalir sama dengan
nol
(i = 0), sehingga :
Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber dependent atau sumber tak
bebasnya, maka untuk memperoleh resistansi penggantinya, terlebih dahulu kita
mencari arus hubung singkat (isc), sehingga nilai resistansi penggantinya (Rth)
didapatkan dari nilai tegangan pada kedua terminal tersebut yang di-open circuit
dibagi dengan arus pada kedua terminal tersebut yang di- short circuit.
11
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, open circuit kan pada terminal
a-b kemudian hitung nilai tegangan dititik a-b tersebut (Vab = Vth).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan
diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan
cara diganti dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas
diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas diganti
dengan rangkaian open circuit) (Rab = Rth).
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan
pengganti Theveninnya didapatkan dengan cara
5. Untuk mencari Isc pada terminal titik a-b tersebut dihubungsingkatkan dan
dicari arus yang mengalir pada titik tersebut (Iab = Isc).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian
pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter
yang ditanyakan.
Jawaban :
Tentukan titik a-b pada R dimana parameter i yang ditanyakan, hitung
tegangan dititik a-b pada saat terbuka :
12
Mencari Rth ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (diganti dengan tahanan
dalamnya) dilihat dari titik a-b :
Sehingga :
13
BAB III
PENUTUP
4. Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri.
Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti
yang kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel.
Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat
digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan
Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://tianphysics.wordpress.com/2013/11/05/rangkaian-seri-dan-rangkaian-
paralel/
http://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-resistor-serta-cara-
menghitung-nilai-resistor/
https://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel
https://www.scribd.com/doc/226925230/Rangkaian-Listrik-Seri
http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-thevenin.htm
https://www.academia.edu/28544029/LAPORAN_PERCOBAAN_TEOREMA_T
HEVENIN
http://elektronika-dasar.web.id/teorema-thevenin/