Annisa Zuhra - Analisis Strukturalime Puisi - PPK
Annisa Zuhra - Analisis Strukturalime Puisi - PPK
Karya Sapardi
Djoko Damono
Unsur Fisik Puisi adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk
mengungkapkan hakikat puisi.
Unsur Batin Puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam
pembacaan puisi.
2. DIKSI
Ini merupakan unsur untuk pemilihan dan penerapan kata dalam sebuah sajak atau
puisi. Dalam pemilihan kata ini pengarang harus memjlihkata dengan komposisi
dan rima serta rasa yang indah agar kata tersebuh dapat memiliki makna tersendiri
dan bisa membawa pembaca masuk kedalam puisi dan mengerti akan pesan-pesan
dari puisi tersebut. Kata-kata dalam Puisi Hujan Bulan Juni ini sangat mencakup
dan membawa pembaca kedalaman makna seperti tabah, bijak, dan arif yang
digabungkan dengan hujan di bulan Juni ynag terdapat dalam sajak puisi tersebut.
3. PENGIMAJIAN/CITRAAN
Saling berkaitan unsur ini saling erat hubungannya seperti antara diksi,
pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian
dengan ini maka akan menghasilkan kata-kata menjadi lebih konkret seperti kita
hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa.
Pengimajian Ini sama dengan imajinasi seolah olah.
• Citra Pengelihatan (Imaji Visual)
Baris yang menunjukkan citraan pengelihatan adalah:
=>Kepada pohon yang berbunga itu
Kondisi pohon yang berbunga dapat dilihat dengan indra pengelihatan.
=> Diserap akar pohon bunga itu
Kondisi akar pohon bungu yang menyerap air hujan
• Citra Pendengaran (Imaji Bunyi)
Baris yang menunjukkan citra pendengaran (Imaji Bunyi) adalah :
=>Dirahasiakannya rintik rindunya
Rintik ialah suara yang sanggup ditangkap dengan indra pendengaran.
=> Dibiarkannya yang tak terucapkan
Yang terucap merupakan perbuatan yang dapat ditangkap dengan Indra
pendengaran
4. KATA KONKRET
Kata konkret adalah kata yang memungkinkan memunculkan imajinasi karena dapat
ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan kiasan atau lambang. Agar bisa
membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret.
Seperti kata kata Tak ada yang lebih tabah, Tak ada yang lebih bijak, Tak ada yang
lebih arif, Dari Hujan Bulan Juni
Yang terucap merupakan perbuatan yang dapat ditangkap dengan Indra
pendengaran
6. RIMA / IRAMA
Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau
pada akhir baris puisi.
Dalam puisi ini, rima yaitu perulangan suara konsonan. Contoh dalam puisi yaitu :
• Perulangan suara /n/ terdapat pada baris
Hujan bulan Juni,setiap kata mengulang huruf n.
• Perulangan bunyi /r/ terdapat pada baris
Dirahasiakannya rintik rindunya, sama-sama diawali huruf r.
• Selanjutnya suara /r/ lebih terasa di dua baris terakhir puisi yaitu:
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu,banyak terdapat pengulangan huruf r.
• Pengulangan kata jejak-jejak pada kalimat
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
• Pengulangan kata ragu-ragu pada kalimat
Yang ragu-ragu di jalan itu
2. RASA
Ini merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya. Dalam Puisi Hujan Bulan Juni ini rasa yang disalurkan penyair adalah
kesedihan karna hanya menahan rasa cinta tanpa bisa mengungkapkannya disertai
keikhlasan seperti kalimat “dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon
bunga itu”
3. NADA
Ini merupakan sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema
dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca dengan nada yang digunakan pada
puisi yaitu cenderung lirih menandakan kesedihan dengan emosi tenang. Kata yang
dipilih pengarang puisi di setiap bait yang digunakan seperti kata tabah, bijak dan
arif ini adalah kata yang menggambarkan bagaimana perasaan pengarang dan
diakhiri dengan kalimat menghapus jejak-jejak kakinya yang menggambarkan
keingklasan. Pada puisi Hujan Bulan Juni nada penyair lebih kepada kesedihan
karna menahan dan memendam rasa cinta dan hanya bisa sekedar mencinta dalam
diam.
4. AMANAT
Amanat adalah sebuah pesan yang akan disampaikan pengarang kepada pembaca.
Dalam puisi Hujan Bulan Juni ini terdapat amanat yaitu kesabaran manahan rasa
cinta yang tidak bisa diungkapkan dengan keikhlasan dan kearifan. Puisi ini juga
mengingatkan kita untuk bersikap tabah, bijak dan arif yang mana sesuai dengan
kata pada kalimat puisi tersebut.
Kesimpulan
Unsur Fisik Puisi yang terdapat dalam puisi Hujan Bulan Juni ini ada 6 buah serta
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan disini bersifat saling
membangun ini berguna untuk membentuk keutuhan puisi. Dan Unsur Batin Puisi
dalam puisi Hujan Bulan Juni ini ada 4 dan ini merupakan ungkapan batin penyair
terhadap realita kehidupan yang dijalaninya. Puisi ini juga mewakili kehidupan
penyair dalam pencariannya kepada cinta.