Deret Tak Hingga Dan Deret Pangkat
Deret Tak Hingga Dan Deret Pangkat
DERET PANGKAT
Tujuan Pembelajaran:
• Dapat mendefinisikan pengertian deret
• Dapat membedakan deret konvergen dan divergen
• Dapat menguji suatu deret konvergen atau divergen
• Dapat mengaplikasikan deret konvergen dalam pemecahan masalah
fisika
• Dapat mengalikasikan deret divergen dalam penyelesaian masalah
fisika
• Dapat menguraikan fungsi menjadi deret (menggunakan deret Taylor
dan Maclaurin)
• Dapat mengaplikasikan deret pangkat dalam penyelsaian
permasalahan fisika
• Dapat menerapkan aplikasi deret binomial
1. DERET GEOMETRI
Deret geomeri adalah jumlah dari barisan dimana setiap dua suku yang
berurutan mempunyai pebandingan (ratio) yang sama.
Bentuk umummnya :
a+ ar+ar2+ar3+……………arn-1
Jumlah suku ke n
Rumus
maka :
=
Contoh soal
1. 0.555 = 5/10+5/100+5/1000+5/10000+5/100000+……..
a = 5/10, r=1/10
2. 4/3+4/9+4/27+4/81+………..
(dibaca “sigma n =1 sampai dengan tak hingga) diikutin dengan bentuk umum
suku an. Jadi deret tak hingga dalam notasi ditulis sebagai berikut :
a1+a2+a3+……an+…….= ∑
contoh soal :
1. ∑
2. 1/6+1/12+1/20+1/30+…………∑
Jadi jarak total yang ditempuh kelereng adalah jumlah tinggi awal kelereng 1 m,
ditambah 2 kali jumlah semua tinggi berikutnya (karena kelereng menempuh lintasan
bolak balik yang sama panjang), yaitu
Menghitung jumlah bilangan yang tak terhingga banyaknya ini secar pasti
tidaklah mudah, tetapi intuisi dan pengalaman menyatakkn bahwa jumlahnya menuju
suatu nilai tak berhingga.
Pernyataan jumlah bilangan yang dimulai dari suku kedua persamaan (1.2)
yakni;
2(3/4), 2(3/4)2, 2(3/4)3
Memperlihatkan suatu pola teratur dalam mana suku-sukunya, mulai dari suku
kedua, besarnya adalah ¾ kali suku sebelumnya. Jumlah bilangan persamaan (1.3)
diatas adalah contoh pernyataan matematik yang disebut “deret tak terhingga”
Contoh 1:
Sebuah bola tenis memantul dengan ketinggian 9 m, setelah mengenai lantaibola itu
memantul 2/3 tinggi sebelumnya. Panjang lintasan yang ditempuh bola sampai berhenti
adalah
Penyelesaian :
(ada angka 2 karena bola menempuh lintasan tegak bolak balik yang sama panjang) .
Maka panjang lintasan itu adalah 54 m.
Contoh 2 :
sebuah bola dijatuhka dari ketinggian 2 m. Setiap kali bola menyentuh tanah bola
dipantulkan kembali keatas dengan ketinggian ¾ dari jarak dimana bola jatuh. Tentukan
jarak total yang ditempuh sebelum bola jatuh ?
Penyelesaian :
Dari diagram dari lintasan bola tersebut didapat
a = 2 , r= 3/4 maka =2
=2 = 16 m
( ada angka 2 karena bola menempuh lintasan tegak bolak balik yang sama panjang) .
Deret tersebut adalah termasuk deret konvergen. Karena jika dijumlahkan sampai suku
yang tak hingga, jumlahnya masih bisa ditentukan (jumlahnya masih berhingga). Kita
akan mencari hasil dari deret tak hingga tersebut
Misalnya
N=1
Jumlah deret tak hingga tersebut adalah 1.
Deret yang divergen misalnya
Misalnya
Perhatikan bahwa
Jumlah deret ini tidak bisa ditentukan. Dengan kata lain jumlahnya adalah tak hingga..
Contoh soal :
∑ = 1 ini adalah deret konvergen
∑ = 0 ini adalah konvergen
Dimana deret tersebut divergen, karena reaks fisi tidak akan berhenti sebelum ada
kondisi yang menyebabkan reaksi tersebut berhenti.
Jawab
Dengan menggunakan maka deret ini kemungkinan konvergen
karena
Latihan
Tunjukkan deret dibawah ini apakah Divergen atau perlu tes lebih lanjut?
1. ∑
2. ∑
A. UJI BANDING
Uji banding ini digunakan untuk menguji konvergensi dan divergensi. Untuk
menguji deret yang akan kita tinjau dibutuhkan suatu deret lain yang sudah
diketahu konvergensi dan divergensinya, Teorema
- Jika | | < mn untuk n =1 , 2 , 3 … dan ∑ konvergen , Maka ∑
konvergen
- Jika | | > dn untuk n = 1, 2, 3 … dan ∑ , divergen, Maka ∑
Contoh.
Tinjaulah konvergensi deret berikut dengan pembanding
- ∑ Konvergen,
- ∑ Divergen ;
1. ∑
2. ∑
penyelesaian :
Maka dari hasil pembandingan deret di atas jelas terlihat bahwa
1. Berlaku , untuk seluruh n sehingga dengan demikian deret tersebut
divergen.
Latihan
1. Apakah ∑ konvergen atau divergen, bila diketahui ∑ adalah
divergen
2. APakah ∑ konvergen atau divergen
B. UJI INTEGRAL
Dalam uji kovergensi dengan integral yang dilakukan adalah melakukan
integrasi secara kontinyu terhadap n dimana ∑ ∫ jika hasil deret
yang di uji tersebut hasilnya berhingga maka deret tersebut konvergen, dan
sebaliknya jika hasilnya tak-hingga maka deret tersebut divergen.
Contoh : Uji Konvergensi deret berikut ini
1. ∑ dengan tes integral
Penyelesaian
∫
= ∫ = [ ] = [ ] =∞
Penyelesaian
∫ ∫
| |
Konvergen
Latihan
Selidiki konvergensi deret
1. ∑
2. ∑
C. TES RASIO
Contoh :
Tes Konvergensi Deret berikut
1. 1 + + + … + +…
2. 1 + + + … + +…
Jawab :
1. dan ,
| |
= ( )
2. | | =
( )
Karena maka berdasarka uji rasio tidak bisa ditentukan apakah deret ini
konvergen atau divergen, maka deret ini harus di uji dengan uji yang lain.
Latihan
Apakah deret berikut konvergen atau divergen
1. ∑
2. ∑
√
=
√
=
√ √
= , maka < , maka deret tersebut konvergen
divergen.
= 3 > 0 Divergen
Latihan
Tentukan apakah deret berikut konvergen atau divergen
1. ∑
2. ∑ √
7. DERET BOLAK-BALIK
Deret bolak-balik merupakan penjumlahan deret yang memiliki tanda berubah-
ubah dari positif dan negatif. Sebagai contoh :
Untuk memeriksa konvergensi deret seperti di atas, kondisi yang akan dipenuhi jika
deret tersebut konvergen adalah sebagai berikut :
a. | | | | dimana keduanya adalah nilai mutlak
b. | |
Contoh :
Selidiki konvergensi deret di bawah ini
1. ,
Penyelesaian
(1) | | | | Terpenuhi
2.
Penyeleaian
(1) | | | | Terpenuhi
Latihan
Tentukan apakah deret dibawah ini konvergen atau divergen
1. ∑
2. ∑
1.
Penyelesaian :
Berdasarakan teorema pertama maka deret di atas di mutlakkan
+ …..+
Penyelesaian
(1) | | | | Terpenuhi
banding).
Contoh :
Penyelesaian :
Bila , maka :
| | | | | |
Untuk n = 1,2, 3, …
| | =
Karena dan
Dan | |
Latihan :
∑ n
= a0 + a1 (x-a) + a2 (x-a)2 + a3 (x-a)3 + …
Metode uji yang biasa kita gunakan pada pengujian deret pangkat ini adalah uji
rasio. Pada uji ini diperoleh ρn (n→ yang merupakan nilai mutlak hasil bagi suku ne
(n+1), sebut saja (An+1), terhadap suku ke n, sebut saja (An), Artinya ρ =
→∞ | |
Contoh 1:
1- + - +…+ +…
Penyelesaian:
Ρn =| | | |
Ρ=| |
Menurut rasio, deret ini disebut konvergen jika ρ < 1, yang dipenuhi oleh
| ⁄ | | | , artinya, deret itu divergen jika | | . Jadi
| | atau -2 < x <2.
Contoh 2 :
Penyelesaian :
Ρn= | | | |
Ρ= | |=| |
Artinya, deret itu konvergen jika dipenuhi ρ = | | sehingga ada batas
deret harmonic dengan factor pengali (-1) dan termasuk deret divergen. Artinya
interval konvergen deret itu adalah
Latihan 1:
Tentukan apakah deret ini konvergen atau tidak, dan nyatakan batasnya
Teorema 1 :
sebuah deret dapat didiferensialkan atau di integralkan pembagian apabila deret yang
didiferensialkan atau diintegralkan itu konvergenn, dan hasil diferensiasi atau integrasi
juga konvergen
Teorema 2 :
Pada dua deret dapat dilakukan operasi penambahan, pengurangan, atau perkalian
asalkan deret hasil operasi itu konvergen atau setidaknya memiliki interval
kekonvergenan yang sama. Jika pembilang atau pembagi sama-sama nol ( misalnya
), deret itu memiliki beberapakawasan kekonvergenan dan harus di uji dengan uji
yang lain.
Teorema 3 : Sebuah deret dapat disubsitusikan ke deret yang lain asalkan dalam
kawasan kekonvergenan yang sama.
+ … + (n - 1)anxn-1+…
Atau -1 = 3!a3, yang berarti a3 = -1/3!. Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk
penderetan dari sinx yang konvergen pada semua nilai x dan berbentuk
Cara penderetan fungsi ini disebut cara penderetan Maclaurin atau disebut deret Taylor
di sekitar titik asal (x=0).
Rumus :
dimana a adalah tetapan. Melalui pengambilan fungsi x = f(x) disekitar x = a dan f(x)
d2 f( )
yang didiferensialkan diperoleh bentuk f(x) ,f’(x)= ( )= , …, f
d 2
f(x) = a0 + a1(x-a) + a2 (x-a)2 + a3(x-a)3 + a4(x-a)4+ … + an(x-a)n+…
Penyelesaian :
Bila nilai tetapan a0, a1, a2, ditentukan dengan mengambil nilai x sehingga x diketahui
bahwa cos 0 = 1 berarti a0 = 1.
Secara diferensial pada koefisien derajat berikutnya turunan cos x = -sin x, sehingga:
Latihan :
Tuliskan (1 + x)2 sebagai suatu deret Maclaurin pada selang -1 < x< 1.
∑ | |
b. Deret Binomial
| |
c. Fungsi Eksponensial
e. Fungsi Logaritma
( )
( )( )
( )
* +
3. LATIHAN
1. Tentukan deret dari (1 + x) ln (1 + x)!
Penyelesaian:
( )
2. LATIHAN
1. Tentukan deret dari fungsi !
c. DERET BINOMIAL
1. CONTOH PENGGUNAAN
Contoh 1: Tentukan deret dari !
Penyelesaian:
Penyelesaian:
( )
dimana x << 1, uraian Taylor fungsi tersebut hingga orde pertama di sekitar
x = 0 adalah:
Sesuai dengan deret binomial
| |
( ) ( )( )
( )
√
( ( ))
x
-q q P
d
Untuk menentukan medan pada titik P, dengan x >> d.
Catatan :
( )
( )
( )
[ ( )]
3. LATIHAN.
Maka didapat
[ ( )]
Dengan menggunakan sifat: cos (A±B) = cos (A) cos (B) ± sin (A) sin (B)
Maka persamaan di atas dapat diuraikan menjadi
[ ( )]
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
, subsutusi x dengan ( )
Maka
[ ( )] ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
𝐺𝑚𝑀
𝑣 𝑅
R 𝑅
r m 𝐺𝑚𝑀
𝑣′ 𝑅
M 𝑅
𝐺𝑚𝑀
𝑣′′ 𝑅
𝑅
Maka :
Inilah yang sering kita sebut dengan Energi Potensial = mgy = mgh, di dekat
permukaan bumi.
3. LATIHAN.
1. Uraikan sin x disekitar a = 3π/2!
2. Uraikan cos x disekitar a = π!
3. Uraikan cot x disekitar a = 3π/2!
4. Uraikan disekitar a = 3π/2!
14. AKURASI DALAM PERHITUNGAN
Karena suku-suku deret Taylor tidak berhingga banyaknya, maka -untuk alasan
praktis- deret Taylor dipotong sampai suku orde tertentu.
Deret Taylor yang dipotong sampai suku orde ke-n dinamakan deret Taylor
terpotong dan dinyatakan oleh:
* +
Dimana c adalah titik diantara a dan x. formula ini dapat digunakan untuk membuktikan
deret Taylor dan Maclaurin untuk sebuah fungsi konvergen atau tidak.
√ ( ) ( )
x = 0,0015 x = 0,0015
x = 0,0015
= 5,06 x 10-16
Contoh 2.
Tentukan nilai ( )
x = 0,1
Penyelesaian.
( )
Kemudian persaaman tersebut di turunkan empat kali dan dihitung nilainya dengan x =
0,1
Penjumlahan Deret
Contoh. Tentukan jumlah dari deret harmonik berikut:
∫ ∫ ( )
lanjut.
b. Uji banding
i). Jika suku demi suku dari deret , dengan ∑ adalah deret
konvergen, maka ∑ juga konvergen.
ii). Jika suku demi suku deret , dengan ∑ adalah deret divergen,
maka ∑ juga divergen.
c. Uji integral
berharga tertentu, deret konvergen
I a n dn
, deret divergen
maka deret a
n 1
n konvergen.
an
(ii). Jika deret positif d
n 1
n divergen dan lim
n d
0, maka deret a
n 1
n
n
divergen.
e. Uji bagi (Rasio)
an 1
lim n lim
n n a
n
Kriteria uji hasil bagi dinyatakan sebagai berikut:
(i). Jika 1, deret konvergen
(ii). Jika 1, deret divergen
(iii). Jika 1, uji bagi tidak dapat memberikan kesimpulan
(ii). Setiap suku deret ini nilainya selalu lebih kecil dari suku-suku sebelumnya,
yaitu an 1 an .
Untuk deret ganti tanda yang konvergen, jika deret mutlak dari deret ganti tanda
juga konvergen, maka dikatakan bahwa deret ganti tanda konvergen mutlak.
Sebaliknya apabila deret mutlaknya divergen, maka dikatakan sebagai
konvergen bersyarat.
5. Deret Taylor dirumuskan sebagai:
1 (n)
f (x f (b)(x b)n . Jika b = 0, uraian dikenal sebagai deret
n 0 n!
Maclaurin yaitu
1 (n)
f ( x) f (b) x n
n 0 n!