Anda di halaman 1dari 8

Pentingnya peran perawat dalam pelaksanaan perencanaan keperawatan di Rumah

Sakit
Tiara Valentina Br Tarigan
Tiaravalentina43@gmail.com

Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sebuah institusi sosial yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan profesional. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, selain itu memenuhi kebutuhan sebagai
strategi utama yang berorientasi pada kepuasan pasien. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja dirumah
sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien, dan mengutamakan
keselamatan pasien. Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan adalah
pelayanan keperawatan, Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan
yang dilakukan oleh tenaga perawatmemiliki tugas diataranya memberikan asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan
perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Oleh sebab itu, Kepuasan pasien
merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan di rumah sakit
dikatakan kurang, jika banyaknya pasien merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan.
Ketidakpuasan pasien harus segera diatasi, jika tidak maka dapat berakibat kepada penurunan
jumlah kunjungan rumah sakit.

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan profesional memiliki peran sebagai
pemberi asuhan,pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, manajer
kasus, serta peneliti dan pengembang praktik keperawatan. Perawat sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan dan merupakan faktor yang paling menentukan
untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu.
Kepuasan pasien merupakan perasaan senang dan kecewa pasien. Hasil perbandingan pasien
akan puas apabila layanan yang didapatkannya sekurangkurangnya sama atau melampaui
harapan pasien. Sedangkan ketidakpuasan akan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi
harapan pasien.
Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat menentukan dan
mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan harus
dikerjakan lebih dahulu sebelum mengerjakan fungsi manajemen yang lainnya. Perencanaan
yang baik akan mengarahkan pada pencapaian tujuan, sehingga sistem kontrol diharapkan
berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan memudahkan pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian, merupakan fungsi manajemen yang
memiliki peranan penting seperti halnya perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh
sumber daya baik manusia maupun bukan manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
institusi diatur penggunaannya agar efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai.

Metode

Metode yang digunakan adalah Literature review dengan cara menganalisis , kajian
dengan mengembangkan dengan bahasa sendiri dan eksplorasi jurnal atau artikel, maupun
ebook yang relevan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam dan
membahas tentang Pentingnya peran perawat dalam pelaksanaan perencanaan keperawatan di
Rumah Sakit. Adapun jurnal atau artikel maupun ebook yang digunakan pada literature review
ini yang diterbitkan dari kurun waktu 8 tahun terakhir, Literatur yang digunakan sejumlah
sembilan jurnal yang berasal dari jurnal nasional dan satu ebook Kementerian Republik
Indonesia. Hasil penelitian manfaat dan faktor faktor yang berhubungan dengan dokumentasi
dalam asuhan keperawatan.

Hasil

Hasil nya meliputi bagaimana pentingnya peran perawat dalam pelaksanaan perencanaan
dalam keperawatan. Dari hasil ini kita dapat mengetahui pentingnya perawat membuat
perencanaan asuhan keperawatan dengan benar dan tepat serta mengetahui apa apa saja peran
perawat, pengertian perawat, asuhan keperawatan agar dapat di tata dalam perencanaan guna
mencapai suatu hasil yang baik dan tepat. Tujuan keperawatan yakni membantu individu meraih
kesehatan yang optimal dan tingkat fungsi maksimal yang mungkin bisa diraih setiap indifidu.
Peran perawat yaitu untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, sementara peran
perawat sebagai care giver merupakan peran yang sangat penting dari peran-peran yang lain
(bukan berarti peran yang lain tidak penting) karena baik tidaknya layanan profesi keperawatan
dirasakan langsung oleh pasien. Maka dari itu kepuasaan pasien juga termasuk hal yang penting,
kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja pelayanan kesehatan yang
diperolehnya sama atau melebihi dari pada yang diharapkannya dan sebaliknya, ketidakpuasan
akan timbul atau perasaan kecewa pasien akan terjadi apabila kinerja palayanan kesehatan yang
diperolehnya tidak sesuai harapanya.

Perawat yang peduli dengan kebutuhan biologis, psikologis, dan sosialbudaya pasien,
melihat pengalaman manusia dalam cakupan yang luas. Mereka harus belajar mengatasi ansietas,
kemarahan, kesedihan dan keceriaan, dalam membantu pasien sepanjang rentang sehat-sakit.
Sedangkan menurut pemberian asuhan keperawatan mencakup asuhan fisik, psikososial,
perkembangan, budaya, dan spiritual. Peran perawat utama dari perawat kesehatan masyarakat
adalah memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan/keperawatan apakah itu
dirumah, sekolah, panti dan sebagainya sesuai kebutuhan. Rencana perawatan dapat juga
mengidentifikasi dan mengoordinasi sumber yang digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan. Membuat daftar dari peralatan dan suplai spesifik untuk tindakan keperawatan
adalah suatu metoda yng murah untuk memilih peralatan. Jika semua peralatan dan suplai
dimasukkan di dalam rencana perawatan, maka wakth perawat dapat digunakan lebih efektif
dalam memberikan asuhan.

Pembahasan

Asuhan keperawatan adalah kerangka kerja dan struktur organisasi yang kreatif untuk
memberikan pelayanan keperawatan, namun asuhan keperawatan juga cukup fleksibel untuk
digunakan disemua lingkup keperawatan. Standar asuhan yang tercantum dalam Standar Praktik
Klinis Keperawatan terdiri dari lima fase asuhan keperawatan: 1) Pengkajian; 2) Diagnosa; 3)
Perencanaan; 4) Implementasi; dan 5) Evaluasi. Perawat pelaksana telah melakukan asuhan
keperawatan pada tahap perencanaan/intervensi keperawatan dimana tujuannya berpusat pada
pasien, dan hasil yang diperkirakan ditentukan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan. Salah satu manfaat dari penerapan asuhan keperawatan yang baik adalah
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan. Perencanaan merupakan
fungsi manajemen pertama yang sangat menentukan dan mempengaruhi keberhasilan dari
fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Perencanaan harus dikerjakan lebih dahulu sebelum mengerjakan fungsi manajemen yang
lainnya. Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada pencapaian tujuan, sehingga sistem
kontrol diharapkan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan memudahkan pencapaian
tujuan organisasi. Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian, merupakan fungsi
manajemen yang memiliki peranan penting seperti halnya perencanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian seluruh sumber daya baik manusia maupun bukan manusia yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau institusi diatur penggunaannya agar efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi tercapai. Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu tahun.
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun
waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis & Huston, 1998), sedangkan perencanaan
jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan tigasampai 20 tahun. Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan
adalah perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan.

Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai
dengan status sosialnya. Peran yang dijalankan oleh sorang perawat haruslah sesuai dengan
lingkup kewenangan seorang perawat. Pemberian pelayanan agar bisa memberikan kepuasan
pasien khususnya pelayanan gawat darurat dapat dinilai dari kemampuan perawat dalam hal
responsiveness (cepat tanggap), reliability (pelayanan tepat waktu), assurance (sikap dalam
memberikan pelayanan), emphaty (kepedulian dan perhatian dalam memberikan pelayanan) dan
tangible (mutu jasa pelayanan) dari perawat kepada pasien (Asmadi, 2008). Hal tersebut dapat
menunjukan bahwa ada hubungan antara peran perawat sebagai care giver dengan tingkat
kepuasan pasien yang diberikan selama 24 jam dimulai di ruangan, pasien akan terus berinteraksi
dengan perawat. Perawat juga yang akan merawat pasien dan memenuhi kebutuhan dasarnya
dalam pemulihan dan penyembuhan pasien. Sehingga hubungan dan interaksi antara perawat dan
pasien akan sangat menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di rumah
sakit.

1. Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran yang sangat penting
diantara peran-peran yang lain (bukan berarti peran yang lain tidak penting) baik atau tidaknya
kualitas pelayanan profesi yang profesional bukan hanya dibuktikan dengan jenjang pendidikan
yang tinggi. Banyaknya ilmu dan teori keperawatan juga harus diwujudkan kedalam aktivita
pelayanan nyata kepada klien agar klien mendapatkan kepuasan. Ini merupakan langkah promosi
yang sangat efektif dan murah dalam upaya membentuk citra perawat yang baik. Stigmastigma
negatif tentang perawat dapat hilang dengan pembuktian nyata berupa layanan keperawatan yang
profesional kepada klien sehingga tujuan asuhan keperawatan tercapai, maka perawat harus
melakukan proses asuhan keperawatan yang terdiri atas assesment, diagnosis, planning,
implementation, dan evaluation.

2. Peran sebagai Penemu Kasus

Penemu kasus dapat dilakukan dengan jalan mencari langsung ke masyarakat (active case
finding) dan dapat pula didapat tidak langsung yaitu pada kunjungan pasien ke puskesmas
(passive case finding).

3. Peran Sebagai Pendidik

Peran utama perawat kesehatan masyarakat selain memberikan asuhan keperawatan juga
sebagai pendidik atau penyuluh kesehatan yang merupakan bagaian dari promosi kesehatan.
Oleh sebab itu kemampuan dalam promosi kesehatan dengan baik dan benar harus di miliki oleh
setiap perawat kesehatan masyarakat (Depkes,2006) Menurut peneliti pada kenyataan dilapangan
perawat lebih banyak berperan dalam memberikan asuhan keperawatan dan tugas-tugas
adminitrasi lainnya, sehingga peran sebagai pendidik/penyuluh kesehatan banyak dilakukan oleh
tenaga kesehatan lain, perawat harus lebih meningkatkan pengetahuannya dalam bidang
kesehatan karena masyarakat ingin dan bisa memperoleh banyak pengetahuan di bidang
kesehatan.
4. Peran sebagai Koordinator dan Kolaborator

Koordinator dan Kolaborator merupakan peran yang sangat penting karena peran inilah
perawat mampu bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. peran perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan, penemu kasus, dan konselor sebagian besar optimal sedangkan peran
sebagai pendidik, Koordinator/Kolaborator dan peran sebagai panutan menujukkan sebagian
besar kurang optimal.

5. Peran Sebagai Konselor

Perawat sebagai konselor melakukan konseling keperawatan sebagai usaha memecahkan


masalah secara efektif. Kegiatan yang dapat dilakukan perawat puskesmas antara lain
menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi dukungan, memberi asuhan
keperawatan dan meyakinkan klien, menolong klien mengidentifikasi masalah dan faktor-faktor
terkait, memandu klien menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang
dikerjakan.

6. Peran Sebagai Panutan

Perawat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang agaimana cara hidup yang sehat yang
dapat ditiru dan di contih oleh masyarakat. kenyataan nya dilapangan masih banyak petugas
kesehatan dalam hal ini perawat yang merokok dan tidak memberikan contoh panutan yang baik.
Memberi panutan itu penting karena masyarakat akan meniru kita untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat.

Penutup

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
perencanaan asuhan keperawatan itu sangat penting karena perawat harus mampu dan tanggung
jawab dalam tugasnya memberikan bentuk pelayanan yang tepat atau untuk membuat atau
menetapkan prioritas keperawatan dengan sangat baik dan benar dalam asuhan keperawatan.
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua fungsi dalam
manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi yang lain dari
manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan yang baik. Hal ini sesuai
dengan definisi perencanaan dari Swansburg dan Swansburg (1999), bahwa perencanaan adalah
proses berkelanjutan yang diawali dengan menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya
sesuai dengan proses, memberikan umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika
diperlukan. Maka peran perawat itu penting dalam pelaksanaan perencanaan keperawatan.

Daftar Pustaka

Aini, D. N. (2018). Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan


Pasien Rawat Inap di RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL. Jurnal Ners Widya Husada
Semarang , 2.

Butar-Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Ners
Indonesia, 6(1), 50-63.
Gobel, S.G.M., Mulyadi., & Malara, T.M. (2016). HUBUNGAN PERAN PARAWAT
SEBAGAI CARE GIVER DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN INSTALASI GAWAT
DARURAT DI RSU. GMIBM MONOMPIA KOTAMOBAGU KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW. ejournal Keperawatan, 4(2), 1-7.

Jumairah, T., & Mulyadi, B. (2017). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas). Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 7(1), 182-188.

Kuntarti. & Nurmalia, L. (2017). PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT BERPERAN


PENTING DALAM MENGATASI MASALAH TIDUR DI RUMAH SAKIT. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 20(3), 176-184.

Mugianti,S. (2016). Manajemen Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan : Jakarta Selatan.

Setiadi.(2016).manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan.Yogyakarta;indomedia


pustaka

Simamora, R. H. (2005). Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan Fungsi


Pengorganisasian Yang Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya Diruang Rawat
Inap RSUD Koja Jakarta Utara (Doctoral dissertation, Tesis FIK UI, Tidak dipublikasikan)
Simamora, R. H., Purba, J. M., Bukit, E., & Nurbaiti. (2019). PENGUATAN PERAN
PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI
PELATIHAN LAYANAN PRIMA. Jurnal pengabdian kepada masyarakat,  3(1), 25-31.

Wahyudi, I. (2020). PENGALAMAN PERAWAT MENJALANI PERAN DAN FUNGSI


PERAWAT DI PUSKESMAS KABUPATEN GARUT. Jurnal Sahabat Keperawatan, 2(1), 36-
43.

Wirdah, H., & Yusuf, M. (2016). PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH


PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH. NURSING CARE PRACTICE
OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL, 1-6.

Wardiah. Febtrina, R., & Dewi, E. (2017). PENGARUH PENGETAHUAN PERAWAT


TERHADAP PEMENUHAN PERAWATAN SPIRITUAL PASIEN DI RUANG INTENSIF.
Jurnal Endurance, 2(3), 436-443.

Anda mungkin juga menyukai