Oleh:
Ebby Azhari, S.Kep
D2109002
(……………..……….) (……………..……….)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Tujuan.....................................................................................................................4
1. Tujuan Umum.....................................................................................................4
2. Tujuan Khusus....................................................................................................4
1. Pengkajian.........................................................................................................16
2. Diagnosis Keperawatan....................................................................................23
4. Evaluasi.............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stroke memiliki angka kecacatan dan kematian yang cukup tinggi. Angka
berkembang cepat yang berlangsung lebih dari 24 jam ini disebabkan oleh
oksigen keotak terganggu dan dapat mempengaruhi kinerja saraf di otak, yang
Kranial (TIK) yang ditandai dengan nyeri kepala dan mengalami penurunan
kesadaran. Secara global, 20% aliran darah dari curah jantung akan masuk ke
serebral per menit per 100 gram jaringan otak, apabila otak mengalami
dalam otak oleh emboli yaitu bekuan darah yang berasal dari Thrombus di
3
jantung. Stroke non hemoragik mengakibatkan beberapa masalah yang muncul,
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Medis
Stroke non hemoragik atau infark dalah cidera otak yang berkaitan
arteri cerebrum atau embolis yang mengalir ke otak dan tempat lain tubuh
(Padila,2012).
oleh suatu gangguan peredaran darah otak berupa obstruksi atau sumbatan
yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak terjadi perdarahan (AHA,
2015).
terbentuk di dalam pembuluh otak atau pembuluh organ selain otak (Sylvia,
5
2. Etiologi Stroke Non Hemoragik
Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau
bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis
thrombosis.
b. Embolisme cerebral
darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli
c. Iskemia
6
3. Patofisiologi Stroke Non Hemoragik
alirandarah lebih dari 30 detik gambaran EEG akan mendatar, bila lebih dari
kerusakan jaringan otak dimulai, dan bilalebih dari 9 menit manusia dapat
meninggal.
Bila aliran darah jaringan otak berhenti maka oksigen dan glukosa yang
dalam sel. Hal ini menyebabkan permukaan sel menjadi lebih negatif
7
a. Pada sumbatan kecil, terjadi daerah iskemia yang dalam waktu singkat
b. Bila sumbatan agak besar, daerah iskemia lebih luas. Penurunan CBF
Deficit).
Manifestasi klinis stroke non hemoragik secara umum yaitu (Masayu, 2014):
a. Gangguan Motorik
b. Gangguan Sensorik
suatu masalah
Pendeita stroke non hemoragik yang mengalami infrak bagian hemisfer otak
8
kiri akan mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada sebelah kanan, dan
tertekan, konstipasi.
deformitas, terjatuh.
d. Hidrosefalus
Sedangkan komplikasi yang paling umum dan penting dari stroke non
(Jauch, 2016):
a. Edema serebral yang signifikan setelah stroke non hemoragi kini terjadi
b. Indikator awal stroke non hemoragik yang tampak pada CT scan tanpa
9
diketahui. Beberapa pasien mengalami transformasi hemoragik pada
infark mereka. Hal ini diperkirakan terjadi pada 5% dari stroke non
memerlukan evakuasi.
a. Angiografi serebral
pada satu dari setiap 200 orang yang diperiksa (Simangunsong, 2011).
b. Lumbal Pungsi
10
Lumbal pungsi adalah tindakan memasukkan jarum pungsi ke dalam
ruang sub arachnoid meninges medula spinalis pada daerah cauda equina
ketat dan aseptik. Posisi pasien yaitu posisi tidur miring dengan fleksi
maksimal dari lutut, paha, dan kepala semua mengarah ke perut, kepala
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya
otak. Pada CT, pasien diberi sinar X dalam dosis sangat rendah yang
d. MRI
11
otak. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi
iskemik, bahkan pada stadium dini. Alat ini kurang peka dibandingkan
2011).
e. USG Doppler
karotis).
f. EEG
g. EKG
a. Penatalaksanaan medis
12
Terapi pada penderita stroke non hemoragik menurut Esther (2010)
disingkirkan.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
13
1) Terapi Non Farmakologi
b) Aktivitas Fisik
stroke meliputi:
b) Terapi music
14
8. Pathway Stroke Non Hemoragik
15
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Umum
kesadaran.
konia.
16
c. Riwayat penyakit dahulu
dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk
e. Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
yang digunakan klien juga penting untuk menilai respons emosi klien
masyarakat.
17
f. Kebutuhan Dasar/Pola Kebiasaan Sehari-hari
makan hati, limpa, usus dan bagaimana nafsu makan klien. Biasanya
badan.
kelumpuhan.
g. Pemeriksaan Fisik
2013).
18
1) Keadaan umum
memiliki darah tinggi dengan tekanan systole > 140 dan diastole
> 80
stroke hemoragik
19
mata. Sedangkan pada Nervus VII (facialis) : biasanya alis mata
mengunyah.
b) Mata
antara kiri dan kanan berbeda dan pada Nervus VIII (akustikus) :
biasanya pada pasien yang tidak lemah anggota gerak atas dapat
20
Biasanya pada pasien apatis, spoor, spoors koma hingga koma
saat bicara.
e) Telinga
dan pasien hanya dapat mendengar jika suara keras dan dengan
f) Leher
g) Dada thorax
21
h) Abdomen Pemeriksaan bentuk perut, ada atau tidak nyeri tekan,
i) Genetalia
genetalia.
j) Ekstermitas
Kekuatan otot :
0 : Lumpuh
1 : Ada kontraksi
k) Integumen
terdapat lesi atau tidak, kulit kotor atau bersih, CRT < 2 detik,
keadaan turgor.
22
2. Diagnosis Keperawatan
imobilitas
serebral
retina)
23
b. Meringis menurun c. Identifikasi respon
c. Sikap protektif nyeri non verbal
menurun d. Berikan posisi yang
d. Gelisah menurun nyaman
e. TTV membaik e. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (misalnya
relaksasi nafas
dalam)
f. Kolaborasi
pemberian analgetik
2. Gangguan persepsi Setelah dilakukan a. Monitor fungsi
sensori berhubungan tindakan keperawatan sensori dan
dengan menghidu dan selama … jam persepsi:pengelihat
melihat diharapkan persepsi an, penghiduan,
sensori membaik pendengaran dan
dengan kriteria hasil: pengecapan
a. Menunjukkan tanda b. Monitor tanda dan
dan gejala persepsi gejala penurunan
dan sensori baik: neurologis klien
pengelihatan, c. Monitor tandatanda
pendengaran, makan vital klien
dan minum baik.
b. Mampu
mengungkapkan
fungsi pesepsi dan
sensori dengan
tepat.
3. Gangguan imobilitas fisik Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan a. Identifikasi adanya
gangguan neuromuskular selama … jam keluhan nyeri atau
diharapkan mobilitas fisik lainnya
fisik klien meningkat b. Identifikasi
dengan kriteria hasil: kemampuan dalam
a. Pergerakan melakukan
24
ekstremitas pergerakkan
meningkat c. Monitor keadaan
b. Kekuatan otot umum selama
meningkat melakukan
c. Rentang gerak mobilisasi
(ROM) meningkat d. Libatkan keluarga
d. Kelemahan fisik untuk membantu
menurun klien dalam
meningkatkan
pergerakan
e. Anjurkan untuk
melakukan
pergerakan secara
perlahan
f. Ajarkan mobilisasi
sederhana yg bisa
dilakukan seperti
duduk ditempat
tidur, miring
kanan/kiri, dan
latihan rentang
gerak (ROM).
4. Deficit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan tindakan keperawatan a. Identifikasi status
ketidakmampuan menelan selama … jam nutrisi
makanan diharapkan ststus nutrisi b. Monitor asupan
adekuat/membaik makanan
dengan kriteria hasil: c. Berikan makanan
a. Porsi makan ketika masih hangat
dihabiskan/meningk d. Ajarkan diit sesuai
at yang diprogramkan
b. Berat badan e. Kolaborasi dengan
membaik ahli gizi dalam
c. Frekuensi makan pemberian diit yang
membaik tepat
d. Nafsu makan
25
membaik
e. Bising usus
membaik
f. Membran mukosa
membaik
5. Gangguan integritas Setelah dilakukan Perawatan integritas
kulit/jaringan tindakan keperawatan kulit
berhubungan dengan selama … jam a. Identifikasi
penurunan imobilitas diharapkan integritas penyebab gangguan
kulit/jaringan integritas kulit
meningkat dengan b. Ubah posisi tiap 2
kriteria hasil : jam jika tirah baring
a. Perfusi jaringan c. Anjurkan
meningkat menggunakan
b. Tidak ada tanda pelembab
tanda infeksi d. Anjurkan minum air
c. Kerusakan jaringan yang cukup
menurun e. Anjurkan
d. Kerusakan lapisan meningkatkan
kulit asupan nutrisi
e. Menunjukkan f. Anjurkan mandi dan
terjadinya proses menggunakan sabun
penyembuhan luka secukupnya.
6. Gangguan komunikasi Setelah dilakukan Promosi komunikasi:
verbal berhubungan tindakan keperawatan defisit bicara
dengan penurunan selama … jam a. Monitor
sirkulasi serebral diharapkan komunikasi kecepatan,tekanan,
verbal meningkat kuantitas,volume
dengan kriteria hasil: dan diksi bicara
a. Kemampuan bicara b. Identifikasi perilaku
meningkat emosional dan fisik
b. Kemampuan sebagai bentuk
mendengar dan komunikasi
memahami c. Berikan dukungan
kesesuaian ekspresi psikologis kepada
wajah / tubuh klien
26
meningkat d. Gunakan metode
c. Respon prilaku komunikasi
pemahaman alternatif (mis.
komunikasi Menulis dan bahasa
membaik isyarat/ gerakan
d. Pelo menurun tubuh)
e. Anjurka klien untuk
bicara secara
perlahan
7. Resiko perfusi serebral Setelah dilakukan Manajemen Peningkatan
tidak efektif dibuktikan tindakan keperawatan tekanan intrakranial
dengan embolisme selama .... jam a. Identifikasi
diharapkan perfusi penyebab
serebral dapat peningkatan tekanan
adekuat/meningkat intrakranial (TIK)
dengan Kriteria hasil : b. Monitor tanda gejala
a. Tingkat kesadaran peningkatan tekanan
meningkat intrakranial (TIK)
b. Tekanan Intra c. Monitor status
Kranial (TIK) pernafasan pasien
menurun Tidak ada d. Monitor intake dan
tanda tanda pasien output cairan
gelisah. e. Minimalkan
c. TTV membaik stimulus dengan
menyediakan
lingkungan yang
tenang
f. Berikan posisi semi
fowler
g. Pertahankan suhu
tubuh normal
h. Kolaborasi
pemberian obat
deuretik osmosis
8. Resiko jatuh dibuktikan Setelah dilakukan Pencegahan jatuh
dengan gangguan tindakan keperawatan a. Identifikasi faktor
27
penglihatan (mis.ablasio selama … jam resiko jatuh
retina) diharapkan tingkat jatuh b. Identifikasi faktor
menurun dengan lingkungan yang
kriteria hasil: meningkatkan
a. Klien tidak terjatuh resiko jatuh
dari tempat tidur c. Pastikan roda
b. Tidak terjatuh saat tempat tidur selalu
dipindahkan dalam keadaan
c. Tidak terjatuh saat terkunci
duduk d. Pasang pagar
pengaman tempat
tidur
e. Anjurkan untuk
memanggil perawat.
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
f. Anjurkan untuk
berkonsentrasi
menjaga
keseimbangan tubuh
4. Evaluasi
sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Terdapa dua jenis evaluasi:
28
keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Perumusan
perawat.
29
3) Tujuan tidak tercapai atau masih belum teratasi jika klien hanya
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Stroke non hemoragik
dalam otak oleh emboli yaitu bekuan darah yang berasal dari Thrombus di
31
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association (AHA), 2018, Health Care Research: Coronary Heart
Disease
Ayu Septiandini Dyah, 2017, Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Stroke
Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson, 2014, Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8,
Dellima Damayanti Reicha, 2019, Asuhan Keperawatan Pada Klien Stroke Non
Nur’aeni Yuliatun Rini, 2017, Asuhan Keperawatan Pada Klien Stroke Non Hemoragik
Santoso Lois Elita, (2018), Peningkatan Kekuatan Motorik Pasien Stroke Non
32
Flamboyan Rsud Jombang), Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Sekolah
33