Disusun
Kelompok 5
Anggota :
1. Habsah ( 200701001 )
2. Laisa ( 2007010017 )
UNIVERSITAS ALMUSLIM
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT,karena berkat rahmat ALLAH kami
HAMIL PENYAKIT ASMA BRONCHIALE" .Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktunya.Kami merasa bahan ajar ini masih
banyak memiliki kekurangan dalam penyusunannya,sehingga kami merasa perlu adanya saran
dan masukan yang membangun semangat kami untuk bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberikan informasi kepada masyarakat dan bermanfaat untuk
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................................................1
1.2 rumusan masalah
......................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................................7
3.1
Kesimpulan.....................................................................................................................................7
3.2
Saran.................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
PENDAHULUAN
Penyakit asma merupakan kelainan peradangan jalan nafas menahun . Gejala utama
utamanya penyumbatan jalan nafas akibat kontraksi otot polos bronkus, produksi lendir yang
* Agar mahasiswa mampu mendeteksi dini penyulit penyulit kehamilan terutama pada
kehamilan yang disertai oleh asma bronchiale
* Untuk mengetahui etiologi atau penyebab asma bronchiale pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
Asuhan kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepi dan berakhir sampai permulaan persalinan . Asuhan kehamilan merupakan suatu upaya
yang dilakukan dalam pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan kandungannya
.asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir ,
namun kadang kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan .asuhan kehamilan yang diberikan
kepada klien haruslah mengutamakan asuhan yang komprehensif .hal ini sangat penting untuk
wanita hamil mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang terampil dan
profesional , sehingga kondisi dari ibu dan janin dapat di pantau dengan baik dan benar . Dalam
upaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan berupa ANC terpadu dimana program ini
merupakan kunci dalam pelayanan KIA yang diberikan pada wanita hamil sampai dengan nifas
beserta bayinya .
2.2 . Pengertian asma bronchiale
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran nafas yang melibatkan banyak sel dan
elemen seluler yang mengakibatkan terjadinya hiperresponsif jalan nafas yang dapat
menimbulkan gejala episodik berulang berupa sesak nafas , dada berat ,dan batuk terutama pada
malam dan atau dini hari yang bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan .
Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak status atau Pi , faktor keturunan , serta faktor
lingkungan, di Indonesia asma merupakan penyakit sepukuh besar penyebab kesakitan dan
kematian, hal itu tergambar dari data studi survey kesehatan rumah tangga ( SKRT ) di berbagai
provinsi Indonesia. Data SKRT tahun dua ribu menunjukkan asma, bronkitis kronik, dan
enfisema merupakan penyebab kesakitan kelima di Indonesia . Data SKRT tahun dua ribu dua
menunjukkan asma, bronkitis kronik, dan enfisema sebagai penyebab kematian ke empat di
Indonesia dengan nilai sebesar 5,6% . Pada tahun 2005 frefalensi asma di Indonesia adalah
sebesar 2,1% , dan tahun 2007 referensi meningkat menjadi 5,2% .
* Banyak wanita hamil dengan asma ringan tidak terganggu oleh asma selama kehamilan ,
namun mereka masih harus minum obat secara teratur dan di periksa secara teratur .
* Selama kehamilan sekitar 30% dari wanita hamil asmanya meningkat ( lebih sering
kambuh ) .
* Sekitar 50% dari ibu hamil dengan asma mengalami gejala asma yang memburuk dan beberapa
membutuhkan perawatan medis yang mendesak . Hal ini di mungkinkan , asma dapat kambuh
selama kehamilan bahkan pada wanita yang tidak memiliki gejala asma sejak kecil . Gangguan
yang mungkin akan terjadi bagi ibu hamil yang tidak mendapatkan penanganan serius terhadap
asma yang anda derita , antarai lain gangguan oksigen untuk bayi , morningsicknes ,
pendarahan vagina , tekanan darah tinggi dan protein dalam urine setelah dua Minggu
kehamilan , penghambatan pertumbuhan janin , kesulitan dalam persalinan atau hingga
mengalami kelahiran prematur dan juga mempengaruhi berat badan bayi setelah lahir .
Ibu hamil dengan asma dianjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai
asma dan janinnya . Dengan mengontrol asma selama kehamilan akan mengurangi
komplikasi kesehatan akibat asma yang di derita . Menjaga pola kehidupan yang sehat
selama kehamilan sangat di perlukan untuk penderita asma .
Cara terbaik adalah dengan melakukan disiplin diri baik selama mempersiapkan kehamilan
atau masa kehamilan
Berikut pola hidup sehat yang bisa diterapkan ibu hamil dengan asma :
• Membuat kunjungan dengan dokter untuk mendapatkan penangangan medis apabila asma
kambuh sewaktu- waktu.Dokter akan membantu anda dalam meringankan kecemasan dalam
diri anda yang memiliki resiko memicu asma memperparah keadaan anda.
• Minum obat sesuai dengan resep dokter untuk menghindari efek samping yang negatif
terhadap perkembangan bayi anda
• Hindari paparan asap rokok dan iritasi potensial lainnya, seperti jamur, serbuk sari, debu dan
bulu binatang. Apabila aktivitas fisik dapat memicu asma bagi anda, penyedia layanan
kesehatan anda mungkin dapat merekomendasikan pengobatan untuk mengurangi gejala
tersebut .
• Menghindari konsumsi makanan pedas dan asam yang akan memicu heartburn (kondisi
panas pada perut)
• Biasakan untuk mengkonsumsi buah apel , kandungan dari buah apel yaitu flavonoid
sangat bermanfaat untuk kesehatan paru- paru anda.Anda dapat mengkonsumsinya minimal 4
kali dalam seminggu.
Dengan menjaga pola hidup yang sehat selama kehamilan akan membantu ibu hamil yang
menderita penyakit asma untuk persalinan secara normal. Pemantauan janin secara teratur
akan membantu anda dalam persalinan. Bagi ibu hamil yang menderita asma, persalinan normal
masih mungkin untuk dilakukan sesuai dengan pemeriksaan kesehatan anda dan janin saat
memasuki persalinan.
Kunci utama mengontrol asma saat hamil adalah dengan tetap rutin mengonsumsi obat asma.
Kamu tidak perlu khawatir, karena sebagian besar obat asma hirup atau inhaler yang berisi
terbutaline, albuterol, prednisone, dan theophylline aman dikonsumsi saat hamil.
Namun hati- hati, obat asma yang dikonsumsi dengan cara diminum (obat oral)
dikhawatirkan berisiko bagi janin.
Untuk memastikan obat asma yang aman dikonsumsi ketika hamil, sebaiknya konsultasikan ke
dokter kandungan sejak awal kehamilan. Informasikan secara rinci kepada dokter, mengenai
riwayat penyakit asma yang diderita dan obat yang pernah kamu konsumsi.
Bagi penderita asma yang sedang hamil, menghindari faktor pemicu serangan asma merupakan
langkah yang sangat penting. Langkah ini bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
Hindari alergen pemicu asma, misalnya debu, asap, dan bulu binatang. indari
Rajin berolahraga, misalnya berenang, senam hamil, yoga, atau olahraga lain yang
dianjurkan dokter.
Jika memiliki penyakit refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease/GERD), segera
tangani dengan berobat ke dokter. GERD dapat memperburuk gejala asma saat hamil.
Jika pilek, tanyakan kepada dokter mengenai obat antihistamin yang aman untuk
dikonsumsi.
Pemeriksaan ini dilakukan sebulan sekali, dan bertujuan memantau kondisi kesehatan tubuh
secara umum, termasuk kondisi paru- paru. Pemeriksaan ini juga berguna untuk memastikan
kondisi janin sehat. Dokter akan menggunakan spirometri atau peak flow meter
untuk mengukur fungsi paru- paru ibu hamil.
Pantau gerakan janin setiap hari, terutama setelah kandunganmu berusia 28 minggu. Untuk
memastikan janin aktif dan sehat, kamu bisa melakukan pemeriksaan USG kehamilan sebagai
bagian dari pemeriksaan kehamilan rutin. Jika asma sering kambuh dan gejalanya semakin berat,
segeralah konsultasikan pada dokter kandungan.
Vaksinasi flu direkomendasikan untuk dijalani oleh semua ibu hamil, apalagi ibu hamil
dengan asma. Vaksin ini memberimu perlindungan ekstra terhadap serangan flu berat.
Napas terasa berat saat hamil belum tentu menandakan asma. Ini normal terjadi di masa
kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Sedangkan gejala asma yang harus kamu waspadai
dan memerlukan penanganan dokter segera adalah:
Sesak napas
Batuk yang bertambah parah pada malam dan pagi hari Batuk
Mengi
Lemas
Preeklamsia.
Komplikasi persalinan.
Pada asma yang berat, dapat terjadi kompikasi yang berakibat fatal, baik bagi ibu hamil
maupun janin dalam kandungannya.
Jadi, jangan remehkan kondisi ini. Apabila kamu menderita asma dan berencana untuk
hamil atau sedang hamil, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan guna
mendapatkan saran dan penanganan terbaik dalam mengendalikan asma saat hamil.
melakukan asuhan kebidanan kehamilan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan
secara dini, pada persalinan secara Sectio Cesarea dengan penyulit lewat tafsiran
persalinan, nifas, BBL, neonatus dan KB tidak ditemukan adanya penyulit. Disarankan
kepada bidan untuk tetap memberikan pelayanan yang komprehensif pada ibu hamil
khususnya dengan kasus asma.
Asma pada ibu hamil meningkatkan risiko melahirkan bayi yang memiliki gula darah rendah,
kejang akibat kurangnya asupan oksigen ke otak, dan frekuensi napas cepat pada bayi baru
lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada bayi baru lahir sehingga membutuhkan
perhatian lebih.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Simpulan
3.2 saran
Pada asma yang berat, dapat terjadi kompikasi yang berakibat fatal, baik bagi ibu hamil
maupun janin dalam kandungannya.
Jadi, jangan remehkan kondisi ini. Apabila ibu menderita asma dan berencana untuk hamil
atau sedang hamil, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan guna mendapatkan
saran dan penanganan terbaik dalam mengendalikan asma saat ibu hamil .
DAFTAR PUSTAKA