Makalah Persaingan Monopolistik
Makalah Persaingan Monopolistik
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam”
(Dosen Pengampu Ibu Gilang Rizky Dewanti,SEI.,MBA)
Disusun Oleh:
Kelompok 10
1. Ayu Permata Sari (0502192064)
2. Fajar Akbar Nuari (0502192050)
3. Yusrina Rsia Siregar (0502192063)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus 1................................................................................................................12
B. Kasus 2................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari.
Mulai dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat
satu seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua
setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai
kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder
seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi
barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga
menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.
Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui
zaman dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter.
Namun sistem barter kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki
nilai tukar yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut
uang. Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan
uang logam. Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan
menghasilkan barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para
pedagang atau produsen menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau
konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu
sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem,
institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang,
jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi
dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar
persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar
oligopoli dan pasar monopolistik.
Pasar di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang
memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
1
sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika
banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk
dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.
Dalam makalah ini, Penulis Makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar
monopolistik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik?
2. Apa Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik?
3. Bagaimana Kesimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik?
4. Bagaimana Persaingan Bukan Harga dalam Pasar Persaingan Monopolistik?
5. Bagaimana Penilaian Keatas Pasar Persaingan Monopolistik?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
2. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik
3. Untuk Mengetahui Kesimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
4. Untuk Mengetahui Persaingan Bukan Harga dalam Pasar Persaingan
Monopolistik
5. Untuk Mengetahui Penilaian Keatas Pasar Persaingan Monopolistik
6. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Adanya diferensiasi produk
Produk suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik berbeda
coraknya (differentiatied product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara
produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Disamping
perbedaan dalam bentuk fisik barang tersebut, terdapat pula perbedaan-
perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam pelayanan purna jual,
perbedaan cara pembayarannya dan lain-lain. Sebagai akibat dari perbedaan-
perbedaan tersebut, maka barang yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah barang yang bersifat pengganti
sempurna (perfect substitute) terhadap barang yang diproduksi oleh perusahaan
lain.
4
barangnya, ia masih dapat menarik pembeli meskipun jumlah pembelinya tidak
sebanyak seperti sebelum terjadinya kenaikan harga tersebut. Sebaliknya jika
perusahaan persaingan monopolistik tersebut menurunkan harga, tidaklah mudah
untuk menjual semua barang yang diproduksinya. Banyak diantara konsumen
dalam pasar persaingan monopolistik masih membeli barang yang dihasilkan
oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif lebih
mahal.
3 Sarnowo, Henry & Danang Sunyoto. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Jakarta:CAPS,hlm:204
5
1. Keimbangan Jangka Pendek
Untuk Menjelaskan Keseimbangan Jangka Pendek di Pasar Persaingan Monopolistik,
dapat dilihat dari Perspektif Penjual secara Individual, baik yang memperoleh Profit
maupun yang menderita Kerugian.
6
2. Keseimbangan Jangka Panjang
7
barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat
dibedakan menjadi dua jenis :4
a. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda
berbeda coraknya dengan produksi firma-firma lainnya
b. iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat
aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak
memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di
lakukan karena barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa
atau identical. Sehingga para pembeli tidak dapat mengetahui manakah barang yang
dihasilkan oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-harga.
1. Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk
memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan
dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat
berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain,
mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang
adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam
pasar persaingan sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi
daya penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen
tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal)
dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen
lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk
kekuasaan monopoli
8
produksinya. Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah
sebagai berikut :
a. Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai barang
yang diproduksikannya.
b. Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan barang
yang sangat baik.
c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
d. Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan
monopolistik adalah jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan
pada waktu firma memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan
iklan jenis kedua digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
9
2. Efisiensi dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga
murah maupun harga yang lebih mahal tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang
akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu tergatung
pada value judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang
murah, maka kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan.
Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak,
sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu
merisaukan mereka.
4. Distribusi Pendapatan
Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama
sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan
dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan
yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat banyak perusahaan, dan ini
berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal
dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli
ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak distribusi
pendapatan yang lebih merata.
10
F. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar Persaingan Monopolistik:6
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk
yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
6 N. Gregory Mankiw,Euston Quah, Peter Wilson.2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Asia: Jakarta
Salemba Empat,hlm:379
7 N. Gregory Mankiw,Euston Quah, Peter Wilson.2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Asia: Jakarta
Salemba Empat,hlm:380
11
BAB III
KASUS PERSAINGAN MONOPOLISTIK
12
20 persen. Di pasar kacamata, dan mungkin juga di pasar-pasar lain, periklanan
menyuburkan kompetisi dan mengarah pada harga-harga yang lebih rendah untuk
konsumen.
13
Segmentasi Pasar Air Minum Dalam Kemasan
Hal yang perlu dicatat adalah, segmentasi pasar Aqua hanya dapat disaingi
oleh Nestle. Hal ini ditunjukkan oleh harga jual Nestle Pure Life yang tidak terpaut
terlalu jauh dari Harga jual Aqua. Namun, dengan pangsa pasar yang jauh lebih kecil
dibanding Aqua, Nestle masih cenderung bersifat sebagai Price Taker yang
mengikuti harga pasar yang ditetapkan oleh Aqua selaku penguasa pasar. Disisi lain,
toko-toko seperti Indomaret maupun Alfamart tidak ingin ketinggalan untuk
mengambil porsi dalam pasar Produk Air Minum dalam Kemasan. Dalam hal ini,
kedua toko tersebut berusaha untuk bersaing dalam segmen pasar yang cenderung
mengarah kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menetapkan harga
jual yang sangat terjangkau, khususnya Alfamart yang menetapkan harga jual paling
rendah dibanding para pemain lainnya.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product). Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar
yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna
dan monopoli. Oleh seab itu sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar
monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Yang memiliki cirri-ciri
utama yaitu terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak, dapat
mempengaruhi harga, kemasukan relative mudah dan banyak melakukan persaingan
bukan harga. Perusahaan juga memiliki keseimbangan jangka pendek dan jangka
panajang di dalam menghasilkan keuntungan yang normal.
B. Saran
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari
semua pihak terutama Dosen. Penulis hanyalah manusia biasa. Jika ada kesalahan,
itu datangnya dari penulis sendiri dan jika ada kebenaran, itu datangnya dari Allah
SWT.
15
DAFTAR PUSTAKA
16