Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

"PASAR MONOPOLI"

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas individu Mata Kuliah Ekonomi Mikro Kelas PS –F

DOSEN PENGAMPU:

AMSAH HENDRI DONI, SE, ME

DISUSUN OLEH:
HALDA REFISA JULIANA 3321231

PRODI SI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pasar Monopoli” dengan
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Kelompok
pada mata kuliah Ekonomi Mikro.Kamimengucapkan terima kasih kepada Bapak AMSAH
HENDRI DONI, SE, ME dosen mata kuliah Ekonomi Mikro, yang telah memberikan tugas ini
dan membantu kami baik secara moral maupun materi.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga,para
sahabat dan seluruh umatnya sampai akhir zaman. Makalah Ekonomi Mikro ini
dibuat berdasarkan pada panduan dan garis-garis besar dari program pengajaran yang
telah diberikan oleh Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Namun tidak lepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena itu, dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi kritik dan
saran kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga tulisan makalah ini dapat berguna untuk kita semua tak
hanya lagi pembaca pada umumnya, namun juga dapat menjadi refleksi bagi penulis
makalah ini sendiri. Dan semoga banyak manfaat yang bisa kita ambil dan
mendapatkan pelajaran yang berkah. Kamu menyadari makalah yang kami tulis masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
sangat kami harapkan, guna menjadi acuan agar penulis bisa lebih baik lagi di mendatang

Bukittinggi.11 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................3
BAB I ..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .........................................................................................................................4
BAB II .........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN: ..........................................................................................................................5
A.Pengertian Pasar monopoli ..................................................................................................5
B.Contoh pasar monopoli ........................................................................................................6
C.Ciri-ciri pasar monopoli ........................................................................................................6
D.Kelebihan dan Kekurangan pasar monopoli .........................................................................7
E.Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli: .................................................................8
F.KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN DI PASAR MONOPOLI. ..................................9
Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN ...........................................................11
PRAKTIK MONOPOLI YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM ......11
KEMASAN.............................................................................................................................12
BAB III ......................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................16
A. Kesimpulan .................................................................................................................16
B. SARAN......................................................................................................................17
DAFTAR PUSAKA ....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pasar monopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna.Dalam
pasar monopoli biasanya hanya ada produsen yang bisa menetapkan harga-harga
produknya. Dikutip dalam The Economics Time, di pasar monopoli faktor seperti lisensi
pemerintahan, kepemilikan sumber daya, hak cipta dan paten, hingga biaya awal yang
tinggi membuat suatu entitas menjadi penjual tunggal barang.
Dengan kata lain, semua faktor ini membatasi masuknya penjual lain ke pasar.
Pasar monopoli juga memiliki beberapa informasi yang tidak diketahui penjual lain.
Karakteristik yang terkait dengan pasar monopoli adalah menjadikan penjual tunggal
sebagai pengendali pasar sekaligus sebagai penentu harga.

B.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pasar monopoli
2. Apa contoh dari pasar monopoli
3. Bagaimana Ciri - ciri Pasar monopoli
4. Bagaimana kekurangan dan kelebihan pasar monopoli
5. Apa saja faktor monopoli
6. Bagaimana kurva permintaan dan penawaran pasar monopoli

C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian pasar monopoli


2. Mengetahui contoh pasar monopoli
3. Mengetahui ciri-ciri pasar monopoli
4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan pasar monopoli
5. Mengetahui faktor pasar monopoli
6. Mengetahui kurva permintaan pasar monopoli

BAB II
PEMBAHASAN:

A.Pengertian Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna.Dalam
pasar monopoli biasanya hanya ada produsen yang bisa menetapkan harga-harga
produknya. Dikutip dalam The Economics Time, di pasar monopoli faktor seperti lisensi
pemerintahan, kepemilikan sumber daya, hak cipta dan paten, hingga biaya awal yang
tinggi membuat suatu entitas menjadi penjual tunggal barang.
Dengan kata lain, semua faktor ini membatasi masuknya penjual lain ke pasar.
Pasar monopoli juga memiliki beberapa informasi yang tidak diketahui penjual lain.
Karakteristik yang terkait dengan pasar monopoli adalah menjadikan penjual tunggal
sebagai pengendali pasar sekaligus sebagai penentu harga.

Adapun definisi pasar monopoli menurut para ahli, antara lain:

1.J. Braff, Pasar monopoli adalah kegiatan ekonomi murni yang ada satu penjual di pasar.
Permintaan monopoli adalah permintaan pasar.Perusahaan monopoli adalah pembuat
harga.Monopoli murni menunjukkan tidak ada situasi pengganti.
2.Ferguson, Pasar monopoli adalah pasar yang ada ketika hanya ada satu produsen di
pasar. Tidak ada kompetisi yang mengerikan.
3..Koutsoyiannis, Pasar monopoli dapat didefinsikan sebagai situasi pasar di manahanya
terdapat satu penjual. Tidak memiliki pengganti yang dekat dari komoditas yang
dihasilkannya, ada hambatan untuk masuk.
McConnel, Pasar monopoli adalah ketika satu perusahaan adalah produsen tunggal untuk
produk yang tidak ada penggantinya.

B.Contoh pasar monopoli:

1.PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)


2.PT Kereta Api Indonesia.
3.PT Pertamina.
4.PT Pelayaran Nasional Indonesia.
5.Badan Urusan Logistik.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

C.Ciri-ciri pasar monopoli

Tidak ada barang pengganti yang serupa Barang yang diperjualbelikan dalam
pasar monopoli tidak dapat digantikan dengan barang lain. Salah satu ciri-ciri pasar
monopoli adalah barang tersebut menjadi satu-satunya produk dan tidak bisa ditemukan
di perusahaan lain yang identik.

-.Industri satu perusahaan


Barang atau jasa yang dihasilkan pasar monopoli adalah tidak dapat dibeli dari
tempat lain. Para pembeli tidak memiliki pilihan lain jika ingin membeli produk
tersebut. Para pembeli tidak bisa berbuat sesuatu dalam menentukan syarat jual-
a sekali tidak membutuhkan iklan untuk promosi. Iklan yang dilakukan hanya
untuk menjaga hubungan baik masyarakat, tidak bertujuan untuk promos.beli di
pasar monopoli.

-.Promosi iklan yang dibutuhkan


Perusahaan dalam pasar monopoli menjadi satu-satunya produsen di pasar, jadi
secara otomatis pembeli akan membeli produknya. Sehingga perusahaan sam

-.Perusahaan lain sulit masuk dalam industri


Keuntungan yang didapat perusahaan pasar monopoli adalah tidak mendorong
perusahaan lain untuk ikut dalam industri tersebut, yang disebabkan banyak
hambatan yang kuat.
Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran Tidak ada barang subtitusi atau
pengganti yang mirip (close substitutes)
produsen mempunyai kekuatan dalam menentukan harga
Tidak ada penguasa lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa
keunggulan perusahaan.
Ciri-ciri pasar monopoli yang satu ini menjadi penyebab utama perusahaan memiliki
kekuatan pasar monopoli. Jika ciri-ciri pasar monopoli ini tidak ada, maka banyak
perusahaan lain yang masuk ke dalam industri yang sama dan pasar monopoli adalah
tidak ada.

D.Kelebihan dan Kekurangan pasar monopoli

Kelebihan Pasar Monopoli :

1.Perusahaan monopoli harus menumbuhkan efisiensi untuk dapat bersaing dengan


perusahaan lainnya pada produk sejenis.
2.Perusahaan monopoli selalu berusaha melakukan pengembangan produk melalui
research dan develop untuk mengembangkan produknya secara luas dengan berbagai
jenis serta mutu untuk mendapatkan laba tinggi.
3.Pasar persaingan monopoli bisa menghasilkan inovasi baru yang melindungi undang-
undang hak cipta dan hak paten, dari berbagai perlombaan untuk penemuan
baru..Kekuasaan perusahaan monopoli harus dikontrol dan diawasi negara.

Kekurangan pasar monopoli:

1.Monopoli berkuasa dalam penentuan jumlah produksi yang berdampak pada


ketersediaan produk untuk konsumen.
2.Persaingan ini menumbuhkan ketergantungan konsumen karena mereka tidak dapat
membeli pada perusahaan yang lain, meskipun merasa dirugikan.
3.Persaingan ini menumbuhkan eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi.
4.Monopoli akan bebas menguasai pendapatan yang tidak merata, karena keuntungan
hanya pada monopoli dalam waktu jangka Panjang.

Dampak monopoli:
1.Membuat konsumen tidak memiliki kebebasan
Monopoli membuat konsumen tidak memiliki kebebasan memilih produk sesuai dengan
kehendak dan keinginan mereka. Jika penawaran sepenuhnya dikuasai oleh seorang
produsen, secara praktis para konsumen tidak memiliki pilihan lain.
2..Kesenjangan dalam pembagian pendapatan usaha
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan di dalamnya memperoleh pendapatan
normal dalam jangka Panjang.Hal ini tentunya berbeda dengan pasar persaingan tidak
sempurna.
3.Menghambat inovasi dan teknologi
Pasar atau perusahaan monopoli memiliki potensi untuk menghambat inovasi dan proses
produksi. Dalam uji dan proses produksi baru.

E.Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli:

a. Hambatan teknis

Hambatan teknis berupa ketidakmampuan dalam bersaing dengan perusahaan lain yang
sudah ada sebelumnya. Kelebihan secara teknis ini dipicu karena tiga hal, antara
lainPerusahaan mempunyai kemampuan dan pengetahuan khusus, sehingga dapat
berproduksi dengan sangat efisien.Tingginya tingkat efisiensi membuat perusahaan
monopoli memiliki kurva biaya yang menurun. Semakin besar kuantitas produksi, biaya
marginal akan semakin menurun. Akibatnya, biaya produksi per unit semakin
rendah.Perusahaan memiliki kemampuan mengontrol sumber faktor produksi, baik
berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun lokasi produksi.

b. Hambatan legalitas (legal barriers to entry)


Undang-undang dan hak khusus Daya monopoli tidak dimiliki oleh setiap
perusahaan.Umumnya, ada perusahaan yang tidak efisien, tetapi mempunyai daya
monopoli.Hal itu bisa saja terjadi karena secara hukum mereka diberi hak monopoli di
Indonesia.Contohnya dalam kasus ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hak paten atau hak ciptaTidak semua monopoli berdasarkan hukum (undang-undang)
yang mengakibatkan Inefisiensi hak paten atau hak cipta. Misalnya, orang yang
melakukan suatu penemuan akan memiliki hak monopoli atas penemuannya itu.

F.KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN DI PASAR MONOPOLI.

Pasar monopoli memiliki kurva permintaan dan penawaran yang menarik untuk
dicermati.Berikut penjelasannya.

a. Kurva Permintaan.
Mengingat di pasar monopoli hanya ada satu produsen, maka kurva permintaan
pasar merupakan kurva permintaan produsen tersebut.
Perlu dicatat bahwa produsen memiliki kuasa untuk menentukan harga sekaligus
kuantitas output; Oleh karena itu, kurva permintaan yang terbentuk di pasar monopoli
cenderung turun dari sebelah kiri atas menuju kanan bawah .
semakin banyak kuantitas output yang dijual produsen, harga output/unit akan
semakin berkurang.
Kurva permintaan yang menurun itu jugalah yang menunjukkan mengapa marginal
revenue (MR) produsen monopoli selalu dibawah harga output.

b.Kurva Penawaran.
Tidak seperti pasar persaingan sempurna yang memiliki kurva penawaran karena
banyaknya produsen yang ada di pasar, di pasar monopoli hanya ada satu produsen;
Artinya, kurva penawaran di pasar monopoli hanya berwujud satu titik dimana marginal
cost (MC) sama dengan marginal revenue (MR).
Jika pun terjadi perubahan permintaan yang menggeser penawaran, kita tidak bisa
serta merta menggambarkan kurva penawaran sebagai gabungan dari titik keseimbangan
semula dengan titik keseimbangan baru (karena bentuknya tidak beraturan).

keterangan:
• kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal adalah pada tingkat dimana MC =
MR, yakni sebesar Q1.

c. Ekuilibrium Pasar Monopoli.


Setelah menentukan besarnya output yang menghasilkan laba maksimal (Q1),
maka produsen akan menentukan harga yang bersedia dibayar oleh pembeli. Pada saat
itulah tercapai keseimbangan di pasar monopoli.

Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN adalah:

1. Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai
dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga
listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini
telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk
Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison Mission
Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy, Hoppwell
Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang
harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.

2. Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN)
memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah
termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini
diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu dan
Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN
berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah
karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem
kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta
Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk
pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU
Muara Karang.
Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara
merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi
enggan untuk berinve

PRAKTIK MONOPOLI YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN AIR


MINUM DALAM
KEMASAN

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Perundang-undangan tentang Larangan Praktek


Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Lembaran Negar Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 33 yang bertujuan untuk memberikan jaminan kepastian hukum dan
perlindungan yang sama kepada setiap pelaku usaha dalam berusaha dengan cara
mencegah timbulnya praktik-praktik monopoli dan/atau persaingan usaha yang tidak sehat
lainnya, dimana setiap pelaku usaha dapat bersaing secara wajar dan sehat.Dalam Undangundang
Nomor 5 Tahun 1999 mengatur 6 (enam) bagian peraturan yang terdiri atas:
1. Perjanjian yang Dilarang;
2. Kegiatan yang Dilarang;
3. Posisi Dominan;
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha;
5. Penegakan Hukum;
6. Ketentuan Lain-lain.
Pertengahan tahun 2016 lalu tengah bergulir kasus dugaan monopoli dan produsen Aqua
yaitu PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa dengan tuduhan bahwa Aqua
melarang outlet di Jabodetabek untuk menjual produk Le Minerale. PT Tirta Investama dan
PT Balina Agung Perkasa pada awalnya menyampaikan himbauan lisan kepada pedagang
Star Outlet (SO) dari akhir 2015 hingga pertengahan 2016. Dalam kasus ini terdapat pula
perjanjian tertulis yang memerintahkan bahwa penjual yang menjadi Star Outlet (SO) dari
produk PT. Tirta Investama bersedia untuk tidak menjual produk air minum dalam kemasan
(AMDK) dengan merek Le Minerale, dan bersedia menjadi konsekuensi sanksi dari PT. Tirta
Investama berupa penurunan harga ke Wholeseller apabila menjual produk kompetitor
sejenis dengan merek Le Minerale. Selain itu, terdapat bukti komunikasi email antara PT
Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa mengenai tindakan degradasi toko Star Outlet
dengan pertimbangan toko Star Outlet tersebut masih menjual produk kompetitor, dan
dalam hal tersebut adalah tindakan nyata bahwa terlapor melakukan tindakan anti
persaingan dengan tujuan untuk menghambat laju kompetitor, sehingga akibat dari
tindakan pelarangan untuk menjual produk tersebut, maka PT Tirta Investama dan PT Balina
Agung Perkasa diduga melanggar ketentuan Pasal 15 ayat (3) huruf b mengenai perjanjian
tertutup dan Pasal 19 huruf a dan b mengenai penguasaan pasar.
Indikasi Pelanggaran UU NO.5 Tahun 1999 yang Dilakukan Oleh PT Tirta Investama dan PT
Balina Agung Perkasa
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pelanggaran pelanggaran yangdilakukan
oleh PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa adalah:
a. Struktur Pasar
b. Pangsa Pasar;
c. Pasar Bersangkutan;
d. Posisi Dominan.
Perusahaan yang menguasai pasar memiliki potensi untuk menyalahgunakan posisi
dominandengan melakukan berbagai perilaku antipersaingan. Penyalahgunaan posisi dominan
sangat merugikan pelaku usaha lain, konsumen, dan perekonomian secara keseluruhan.
Sehingga penyalahgunaan posisi dominan harus dihindari dan dicegah sesegera
mungkin.Terdapat tiga bentuk kegiatan posisi dominan yaitu:
a. Jabatan rangkap atau kepengurusan terafiliasi
b. Kepemilikan saham mayoritas
c. Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
Salah satu larangan penggunaan posisi dominan yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
adalah menghambat pelaku usaha yang lain yang berpotensi menjadi persaing di pasar
bersangkutan, ketentuan ini ada kesamaan dengan larangan pada pasal 19 huruf a yang
menetapkan menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan
kegiatan usaha yang sama di pasar bersangkutan Berdasarkan uraian uraian dari posisi
dominan dan penyalahgunaan posisi dominan maka apabila dikaitkan dengan kasus yang
terjadi pada Aqua vs Le Minerale ini bahwa yang akan dijelaskan lebih lanjut adalah
mengenai penguasaan pasar dan perjanjian tertutup karena PT Tirta Investama dan PT
Balina Agung Perkasa melanggar pasal 15 ayat (3) huruf b dan pasal 19 huruf a dan b UU No.
5 Tahun 1999.
Analisis Putusan KPPU Nomor 22/KPPU-I/2016 Tentang Penguasaan Pasar dan Perjanjian
Tertutup yang Dilakukan PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
Dalam menganalisis indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha, ada dua
pendekatan yaitu pendekatan ekonomi dan pendekatan yuridis. Dalam pendekatan yuridis
terdapat 2 (dua) macam dasar pengaturan untuk menganalisis apakah suatu perbuatan
telah melanggar undang – undang antimonopoli yaitu melalui pendekatan per se illegal dan
rule of reason. Pendekatan per se illegal merupakan pendekatan yang menganggap tindakan
tertentu sebagai ilegal, tanpa
menyelidiki lebih lanjut mengenai dampak tindakan tersebut terhadap persaingan.
Pendekatan Rule of Reason merupakan pendekatan yang menggunakan analisis ekonomi
untuk mencapai efisiensi guna mengetahui dengan pasti apakah suatu tindakan pelaku
usaha memiliki implikasi kepada persaingan, sebaliknya, apabila menerapkan per se illegal,
maka tindakan pelaku usaha tertentu selalu dianggap melanggar Undang-undang.17 Dalam
kasus ini, PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta Investama diduga melanggar pasal 15 ayat
(3) huruf b, secara teori, pasal 15 menggunakan pendekatan per se illegal, namun, pada
prakteknya harus tetap dibuktikan karena tidak semua perjanjian tertutup menimbulkan
perilaku yang dapat menimbulkan persaingan tidak sehat. Dalam kasus ini, Terlapor
menetapkan harga beli distributor dan menetapkan rekomendasi strata harga jual produk
yang ditetapkan kepada Sub-Distributor (Star Outlet, Whole Seller, dan Retail), dan terlapor
membuat perjanjian terkait harga atau potongan harga karena kedudukan pelaku usaha
dalam bagian sub-Distributor menentukan tingkat harga yang didapat pelaku usaha yang
dipasok tersebut, dan dari perjanjian tersebut dijelaskan apabila pelaku usaha subDistributor
tetap memasarkanbarang yang merupakan produk Le Minerale maka terlapor akan memberikan
sanksi berupa.
degradasi yang berdampak pada harga beli yang diperoleh. Berdasarkan hal tersebut, pasal
15 ayat (3) huruf b terpenuhi karena telah terbukti bahwa tindakan tersebut merugikan
pelaku usaha pesaing dan dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat. Selain pasal 15
ayat (3) huruf b UU No. 5 Tahun 1999, PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta Investama juga
diduga melanggar ketentuan pasal 19 huruf a dan b UU No. 5 Tahun 1999 yang mana pasal
tersebut dirumuskan secara rule of reason sehingga harus dibuktikan dan diuji apakahperbuatan
tersebut bertujuan untuk menyingkirkan atau mematikan pesaing dan harus
dievaluasi terlebih dahulu untuk melihat akibat yang ditimbulkannya terhadap persaingan
dengan membuktikan apakah terjadi praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak. Dalam
kasus ini, terdapat perilaku PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
yang membuat pelaku usaha pesaing terhalangi dalam mendistribusikan air minum dalam
kemasan dikarenakan produk Aqua yang merupakan AMDK yang memiliki market shareyang
paling banyak dibandingkan dengan produk lainnya sehingga produsen dan distributor dari
Aqua melarang produk pesaing dipasarkan di pasar yang sama yang dimiliki oleh produk
Aqua dengan ancaman bahwa apabila tetap menjual produk tersebut maka status dari toko
tersebut akan di turunkan levelnya, bentuk lainnya adalah dengan melarang untuk tidak
mendisplay produk Le Minerale. Bentuk penguasaan pasar yang dilakukan adalah para
terlapor melakukan monitoring pada toko toko di level Star Outlet yang masih tetap menjual
produk Le Minerale. Tidak hanya dengan lisan saja, namun dibuktikan dengan adanya surat
pernyataan, surat elektronik, bukti komunikasi, dan sebagainya. Surat pernyataan berisi
perintah yang mengharuskan untuk tidak menjual air kemasan Le Minerale, surat
pernyataan ini terjadi pada pedagang di wilayah Cibubur, sementara surat elektronik berisi
penurunan strata toko terhadap pedagang yang masih melakukan usaha dengan menjual
produk Le Minerale. Maka dalam perbuatan tersebut harus dilakukan analisis ekonomi
membuktikan perbuatan tersebut memenuhi unsur dari penguasaan pasar atau tidak. Selain
Pendekatan Yuridis, Pendekatan Ekonomi juga merupakan aspek yang harus diperhatikan
dalam menganalisis suatu kasus, Pendekatan Ekonomi tersebut terdiri dari 4 yaitu:
a. Relevant Market
Relevant Market diatur dalam pasal 1 angka (10) UU No. 5 Tahun 1999 yang mana dalam
pengertiannya pasar bersangkutan dibagi menjadi dua yaitu pasar produk yang
diperdagangkan (pasar produk) yang nantinya akan menggambarkan barang serta jasa yang
diperdagangkan, serta berdasarkan jangkauan geografis (pasar geografis) yang akan
menggambarkan lokasi produk dari produsen dan penjual. Dalam hal ini Aqua dan Le
Minerale masuk dalam pasar produk yang sama dikarenakan Le Minerale dan Aqua memiliki
fungsi dan produk yang sama sebagai Air Minum Dalam Kemasan dengan ciri fisik berwarna
kuning, tidak beraroma dan tidak memiliki rasa yang jenisnya adalah jenis air mineral. Selain
itu, selisih harga Le Minerale dan Aqua cukup dekat berkisar 36.000-45.000 per dusnya
sehingga produk tersebut dapat saling menggantikan apabila tidak tersedia di pasaran.
Jangkauan daerah pemasaran dari PT Balina Agung Perkasa adalah Cikampek, Cikarang,

Bekasi, Babelan, Pulo Gadung, Sunter, Prumpung, Kiwi, Lemah Abang, Rawagirang, Cibubur,
dan/atau Cimanggis dan setidak tidaknya wilayah jangkauan dari PT Balina Agung Perkasa
sehingga pasar geografis dan jangkauan produk dari PT Balina Agung Perkasa meliputi depo
depo yang juga sama dengan PT Tirta Fresindo Jaya sebagai produsen Le Minerale.

b. Market Power
Market Power (kekuatan pasar) erat kaitannya dengan pangsa pasar, karena pelaku usaha
dalam kekuatan pasar ditentukan berdasaran pangsa pasar yang dikuasainya. Aqua
menduduki pangsa pasar paling tinggi diantara merek air mineral yang lain dikarenakan
pangsa pasar Aqua dalam periode Januari 2015 sampai Mei 2017 berkisar 35%-49,5% yang
mana 6 pelaku usaha pesaing memiliki pangsa pasar berkisar 0-15%, sehingga Aqua menjadi
Air Minum Dalam Kemasan.

c. Hambatan Masuk Pasar Bersangkutan Dalam kasus Le Minerale vs Aqua ini, harus ada hal
yang membuktikan bahwa ada dampak substansial yang dilakukan oleh PT Tirta Investama
dan PT Balina Agung Perkasa terhadap PT Tirta Fresindo Jaya (produsen Le Minerale),
namun pada saat terjadi degradasi toko Star Outlet yang dilakukan oleh produsen dan
distributor Aqua dikarenakan menjual produk pesaing yaitu Le Minerale, memang hal
tersebut merugikan Le Minerale, namun Le Minerale masih memiliki pilihan di Star Outlet
yang sama dengan Aqua selama bertahun – tahun. Apabila dilihat dari sisi konsumen,
perilaku dari produsen dan distributor Aqua merugikan konsumen dalam menentukan
pilihan karena berkurang kebebasan dalam memilih jenis Air Minum Dalam Kemasan jenis
Air Mineral.

d. Strategi Harga
Strategi harga yang biasa dilakukan oleh pelaku usaha adalah:
• Penetapan harga yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal.
• Menyerap surplus dari konsumen/pembeli melalui diskriminasi harga, dan harga grosir.
• Strategi harga untuk biaya serta struktur permintaan khusus.
• Strategi harga pada persaingan harga yang ketat.
• Harga acak.
• Penetapan harga lain yang kompetitif
PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta Investama diduga melanggar ketentuan pasal 15 ayat
3 huruf b dan pasal 19 huruf a dan b UU No. 5 Tahun 1999. Pelanggaran yang dilakukan oleh
tergugat tersebut membuat PT Tirta Investama dikenakan denda sebesar 13.8 Milyar dan PT
Balina Agung Perkasa dikenakan denda sebesar 6.2 Milyar yang mana dalam menjatuhkan
denda pasti melalui beberapa pertimbangan. Kasus yang dialami oleh PT Tirta Investama
dan PT Balina Agung Perkasa
memiliki keterkaitan dengan pasal 25 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 dalam hal:

a. Menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan


menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi
harga maupun kualitas. Seperti yang sudah diketahui, bahwa PT Tirta Investama dan PT

Balina Agung Perkasa melakukan perjanjian tertutup berupa pelarangan untuk menjual
produk pesaing yaitu Le Minerale yang apabila dari toko toko tersebut masih
memperlihatkan produk tersebut maka dilakukan penurunan rantai distribusi, dengan
adanya hal tersebut maka konsumen di toko tersebut tidak dapat memperoleh produk Le
Minerale dan Aqua berpotensi untuk menguasai pasar tersebut;

b. Membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau dengan dilakukannya hal


sebagaimana dalam huruf a, PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa berusaha
untuk membatasi pasar dari segi inovasi serta pengembangan barang dan jasa;

c. Menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar
bersangkutan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual
yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan
atau pasar atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Untuk meminimalisir dampak
negatif monopoli yang dapat merugikan masyarakat luas maka Pemerintahan Negara
Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan.

B. SARAN
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada para
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa, kami pun menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan untuk itu kami berharap
adanya kritik dan saran usulan yang dapat membangun untuk perbaikan dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi
siapa saja

DAFTAR PUSAKA

Pasar Monopoli - Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Pasar Monopoli (studiobelajar.com)

Monopoly Market: Definition, Characteristics, Types, Impacts and Examples (bisnis.com)

Monopoly Market: Definition, Characteristics, and Factors That Make Up | kumparan.com

Karakteristik, Maksimalisasi Laba, dan Ekuilibrium di Pasar Monopoli (bunghatta.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai