Anda di halaman 1dari 45

PENGUKURAN (BESARAN DAN SATUANNYA)

MATA KULIAH: ILMU PENGETAHUAN ALAM 2


DOSEN PENGAMPU: Dr. SRI ENDANG MUGI RAHAYU, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 1:

ALIKA NUR OKTAVIANTI (203020212055)


SINMEI YISKA CRISTIAN (203030212140)

ROMBEL C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021

1
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
TUJUAN PEMBELAJARAN...................................................................................................3

MATERI
1. PENGUKURAN
A. Pengertian Pengukuran Secara Umum........................................................................4
B. Pengertian Pengukuran Menurut Para Ahli.................................................................6
C. Macam-macam Pengukuran........................................................................................8
2. BESARAN
A. Pengertian Besaran......................................................................................................9
B. Macam-macam Besaran............................................................................................10
3. SATUAN
A. Pengertian Satuan......................................................................................................11
4. ALAT-ALAT UKUR
A. Pengertian Alat Ukur................................................................................................12
B. Fungsi Alat Ukur.......................................................................................................12
C. Macam-macam Alat Ukur.........................................................................................13

RANGKUMAN.......................................................................................................................25
LATIHAN SOAL....................................................................................................................26
PEMBAHASAN SOAL..........................................................................................................35
REKAP NILAI.........................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................45

2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran IPA tentang Pengukuran (Besaran dan Satuannya) adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengukuran secara umum.
2. Untuk mengetahui pengertian dari pengukuran menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui macam-macam pengukuran.
4. Untuk mengetahui pengertian dari besaran.
5. Untuk mengetahui macam-macam besaran beserta contohnya.
6. Untuk mengetahui pengertian dari satuan.
7. Untuk mengetahui pengertian alat ukur
8. Untuk mengetagui fungsi alat ukur.
9. Untuk mengetahui macam-macam alat ukur.

3
MATERI

1. PENGUKURAN

A. PENGERTIAN PENGUKURAN SECARA UMUM

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,
ataupun dimensi dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama
untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku. Alat ukur jarak merupakan
salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur yang mudah
digunakan, baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat
ini masih menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk
menampilkan hasil ukurnya secara langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa
saja terjadi. Karena dalam Pembacaan ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga
dibutuhkan ketelitian. Pada penelitian ini, peneliti merancang sebuah inovasi
baru dalam pengukuran jarak dengan memanfaatkan sensor rotary encoder.
Penelitian ini diharapkan bisa menggantikan alat ukur konvensional dengan alat
ukur digital. Alat ukur ini akan mempermudah membaca hasil pengukuran jika
dibandingkan dengan alat ukur manual, dengan mempermudah pembacaan hasil
sehingga pengguna dapat langsung melihat hasilnya pada layar.

4
Disamping itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka
terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
Dalam pengukuran, terdapat dua jenis satuan yaitu pengukuran dengan satuan
tidak tidak baku dan pengukuran dengan satuan baku.

a) Pengukuran dengan Satuan Tidak Baku


Pengukuran dengan satuan tidak baku adalah satuan yang menghasilkan nilai
ukuran yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Jenis pengukuran
ini biasanya dilakukan dengan menggunakan jengkal telapak tangan, jengkal
telapak kaki, lengan, hasta, ataupun depa. Adapun contoh dari pengukuran ini
dengan melakukan kegiatan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan
jengkal telapak tangan, yang artinya membandingkan tinggi badan dengan
panjang jengkal tangan. Namun, hal tersebut tidak bisa dikatakan akurat
karena, jika mengukur kembali dengan jengkal tangan orang lain maka
hasilnya akan berbeda, hal ini dikarenakan ukuran jengkal tangan berbeda-
beda.Dengan contoh tersebut maka, baik jengkal telapak tangan, jengkal
telapak kaki, hasta, lengan, maupun depa tersebut menimbulkan perbedaan
nilai hasil pengukuran yang mengakibatkan satuan tersebut tidak diakui secara
internasional dan tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur
panjang.

b) Pengukuran dengan Satuan Baku


Pengukuran dengan satuan baku adalah satuan yang dapat diterima secara
internasional. Kegunaan dari satuan baku ini untuk menyeragamkan hasil
pengukuran yang disepakati oleh para ilmuwan yang dikumpulkan menjadi
satuan besaran pokok seperti panjang, massa, waktu dan suhu. Kumpulan
tersebut menjadi sistem satuan Standar Internasional (SI). Alat ukur dengan
satuan baku contohnya adalah meter untuk mengukur panjang, Kilogram
untuk mengukur massa, liter untuk mengukur volume, hektar atau meter
persegi untuk mengukur luas, dan detik untuk mengukur waktu.

5
B. PENGERTIAN PENGUKURAN MENURUT PARA AHLI
 Cangelosi, James S. (1995)
Menurut Cangelosi, James S., pengukuran adalah proses pengumpulan
data empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan.

 Alwasilah et al (1996)
Menurut Alwasilah et al , measurement (pengukuran) adalah proses
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif
(sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa
siswatersebut dinyatakan dengan angka-angka.

 Arikunto dan Jabar (2004)


Menurut Arikunto dan Jabar, pengukuran (measurement) adalah kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.

 Sridadi (2007)
Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.

 Endang Purwanti (2008)


Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai
kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada
suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu
berupa angka.

 Hopkins dan Antes (1990)


Menurut Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai
“suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan

6
hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau
peristiwa.

 Zainul dan Nasution (2001)


Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua
karakteristik utama yaitu:
1) Penggunaan angka atau skala tertentu.
2) Menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan
formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara
umum oleh para ahli.

 Umar J
Menurut Umar dalam Pengantar Penilaian Pendidikan (1991)
menyebutkan bahwa pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan
informasi data secara kuantitatif.

 Allen dan Yen


M.J. Allen dan W.M. Yen dalam buku Introduction to Measurement
Theory (1997) menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi
individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik
dari individu tersebut.

 W. Wiersma dan S. Jurs


Menurut W. Wiersma dan S. Jurs dalam buku Educational Measurement
and Testing (1990) menyebutkan bahwa pengukuran adalah penilaian numerik
pada fakta-fakta dari obyek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-
satuan tertentu.

7
C. MACAM-MACAM PENGUKURAN

Geometris obyek ukur mempunyai bentuk yang beracam-macam. Oleh karena


itu cara mengukur pun bisa bermacam-macam. Agar hasil pengukurannya
mendapatkan hasil yang paling baik menurut standart yang berlaku maka
diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Untuk itu perlu diketahui
klasifikasi dari pengukuran. Ada beberapa pengukuran berdasarkan cara
pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengukur geometris obyek ukur, yaitu:

a) Pengukuran Langsung
Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari alat
ukur yang digunakan disebut dengan pengukuran langsung. Misalnya
mengukur diameter poros dengan jangka sorong atau mikrometer.

b) Pengukuran Tak Langsung


Bila dalam proses pengukuran tidak bisa digunakan satu alat ukur saja dan
tidak bisa dibaca langsung dari hasil pengukurannya, maka pengukuran yang
deikian ini disebut pengukuran tak langsung. Kadang-kadang untuk mengukur
satu benda ukur diperlukan dua atau tiga buah alat ukur standar, alat ukur
pembanding dan alat ukur pembantu.
Misalnya: Pengukuran ketirusan poros dengan menggunakan senter sinus
(sine center) yang harus dibantu dengan jam ukur(dial indikator) dan blok
ukur.

c) Pengukuran dengan Kaliber Batas


Kadang-kadang dalam proses pengukuran kita tidak perlu melihat bebeapa
besar ukuran benda yang dibuat melainkan hanya untuk melihat apakah benda
yang dibuat masih dalam batas-batas toleransi tertentu. Misalnya saja
mengukur diameter lubang. Dengan menggunakan alat ukur jenis kaliber
batas dapat ditentukan apakah benda yang dibuat masuk kedalam kategori
diterima (GO) atau masuk dalam kategori dibuang atau ditolak (No.Go).
Dengan demikian sudah tentu alat yang digunakan untuk pengecekannya

8
adalah kaliber batas Go dan No Go. Pengukuran seperti ini disebut
pengukuran dengan kaliber batas. Keputusan yang diambil adalah dimensi
yang masih dalam batas toleransi dianggap baik dan dipakai, sedang dimensi
yang terletak diluar batas toleransi dianggap jelek. Pengukuran cara ini tepat
sekali untuk pengukuran dalam jumlah banyak dan membutuhkan waktu yang
cepat.

d) Pengukuran dengan Perbandingan Bentuk Standart


Pengukuran di sini sifatnya hanya membandingkan bentuk benda yang dibuat
dengan bentuk standar yang memang digunakan untuk alat pembanding.
Misalnya kita akan mengecek sudut ulir atau roda gigi , mengecek sudut tirus
dari poros konis, mengecek radius dan sebagainya. Pengukuran dulakukan
dengan alat proyeksi. Jadi disini sifatnya tidak membaca besarnya ukuran
tatapi mencocokkan bentuksaja . Misalnya sudut ulir dicek dengan mal ulir
atau pengecek ulir lainnya.

2. BESARAN

A. PENGERTIAN BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka atau segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan
memiliki satuan, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan. Tiga syarat
penting ini harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai besaran. Jika tidak
memenuhi ketiga syarat tersebut, atau salah satunya tidak ada, maka tidak bisa
disebut sebagai besaran. Misalnya sesuatu tersebut bisa diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka, namun tidak memiliki satuan, maka tidak bisa disebut
sebagai besaran. Sementara itu, warna, rasa, bukan termasuk besaran karena tidak
dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.

9
B. MACAM-MACAM BESARAN

1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dari kesepakatan para ahli fisika dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Terdapat tujuh besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu
(sekon), suhu (kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya (candela), jumlah
zat (mol).

Berikut table besaran pokok:

2. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan
besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari
penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian. Volume misalnya,
berasal dari satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan kecepatan berasal
dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

10
Berikut table Besaran Turunan

3. SATUAN

A. PENGERTIAN SATUAN

Satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil


pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu. Satuan
merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh suatu besaran. Oleh karena
itu, setiap besaran dalam fisika memiliki satuan yang berbeda-beda. Untuk
mengetahui besaran dan satuan kita dapat menggunakan alat ukur yang sesuai
dalam pengukuran suatu besaran. Misalnya kita ingin mengetahui besaran
panjang dari suatu buku. Kita dapat menggunakan alat ukur penggaris dan
mengukur panjang buku tersebut sehingga diperoleh angka dan satuan yang
tertera pada penggaris yang digunakan. Satuan terbagi menjadi 2 jenis yaitu
satuan baku dan tidak baku.

Satuan baku adalah satuan yang sudah ditetapkan secara internasional.


Misalnya, untuk mengukur panjang, satuan internasionalnya adalah meter. Alat
yang digunakan untuk mengukur satuan panjang misalnya ada penggaris atau
meteran.

11
Sedangkan, satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan dengan
satuan pengukuran tertentu. Contoh mengukur menggunakan satuan tidak
baku adalah kita bisa mengukur panjang sebuah benda tanpa penggaris atau
meteran, melainkan benda lain.

4. ALAT-ALAT UKUR
A. PENGERTIAN ALAT UKUR

Alat ukur (measuring tool) adalah sebuah alat yang tujuan penggunaanya


untuk membantu dalam mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai
maupun kondisi dari sebuah komponen yang diukur. Alat ukur sendiri juga telah
banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi yang ada pada sebuah benda
ataupun komponen yang diukur, dengan tujuan mendapatkan nilai kuantitas dari
sebuah benda. Dimana jika kita menggunakan data pengukuran pada sebuah
penelitian atau pekerjaan, maka data yang kita dapat adalah merupakan data pasti.

B. FUNGSI ALAT UKUR

Alat ukur sebenarnya memiliki fungsi yang cukup beragam, dan ini juga
tergantung dari untuk apa dan jenis apa alat ukur itu digunakan. Namun jika kita
ingin mengambil garis pengertian secara umum, alat ukur berfungsi sebagai
pengukur sesuatu. Baik itu panjang atau tinggi benda, berat, jarak, tegangan, waktu
dan lain sebagainya.

Dengan memanfaatkan macam-macam alat ukur yang ada, maka bukan tidak
mungkin bahwa pekerjaan kalian akan menjadi lebih fleksibel, efektif dan juga
cepat, akurat serta tepat dalam mengukur sebuah parameter.

12
C. MACAM-MACAM ALAT UKUR

1. Alat Ukur Panjang


 Mistar

Umumnya kita mengenal alat ukur ini dengan sebutan penggaris. Kalian dapat
menggunakannya juga sebagai alat bantu gambar yang dapat menghasilkan
garis lurus dan konsisten. Penggaris atau mistar juga memiliki berbagai
macam jenis, semisal mistar segitiga dan mistar lurus. Dan begitu pula dengan
bahan dari mistar yang umum kita temui, karena bisa berupa bahan logam,
kayu, plastik, dan lain sebagainya.

 Meteran

13
Lalu ada pula meteran yang memiliki ukuran yang biasanya lebih dikenal
dengan panjang yang lebih dari satu meter. Ketelitian yang ada di dalam
meteran bahkan sampai 0,5 mm, dan umumnya digunakan sebagai alat bantu
ukur dalam membangun bangunan. Alat ini mirip seperti mistar namun
biasanya tidak dapat digunakan untuk menggambar dan memiliki ukuran yang
lebih panjang. Ukurannya yang panjang akan lebih ringkas karena dapat
digulung. Satuan yang digunakan umumnya adalah mm dan cm, feet atau
inch. Panjang dari meteran juga sangat beragam, biasanya kelipatan dari sat
meter bahkan mencapai 100 meter.

 Jangka Sorong

Jika kalian ingin membedakannya dengan alat ukur panjang yang lain, maka
jangka sorong memiliki tingkat detail yang paling tinggi karena bahkan
mencapai seperseratus millimeter. Jangka sorong sendiri bagiannya terdiri dari
dua macam yaitu bagian geser (serong) dan rahang tetap.
Pada bagian rahang terdapat skala panjang yang menjadi skala utama,
sedangkan pada rahang gesernya sebagai skala pendek yang merupakan skala
nonius atau Vernier. Skala utama yang terdapat pada alat ukur ini adalah cm
dan mm, dan skala noniusnya adalah 9 mm yang kemudian dibagi menjadi 10
skala. Untuk penggunaannya, umumnya jangka serong akan membutuhkan

14
keahlian dan juga ketelitian tinggi dari penggunanya, demi mendapatkan hasil
pengukuran yang tepat.

Cara membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong sebagai berikut:


a) Membaca skala utama yang terletak di sebelah kiri skala nonius (skala
putar). Skala utama yang terbaca satuannya sentimeter.
b) Membaca skala nonius yang berimpit dengan garis pada skala utama. Skala
nonius yang terbaca dikalikan dengan 0,01 cm.
c) Skala utama dan skala nonius yang terbaca di jumlahkan untuk
mendapatkan hasil pengukuran total suatu benda.

Contoh Soal :
Rina mengukur ketebalan buku menggunakan jangka sorong tampak seperti
gambar berikut.

Tebal buku hasil pengukuran adalah....cm


Pembahasan:
Hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong sebagai berikut.
Skala utama = 2,2 cm
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm
Tebal buku = skala utama + skala nonius
= 2,2 cm + 0,03 cm
= 2,23 cm
Jadi, tebal buku hasil pengukuran menggunakan jangka sorong tersebut adalah
2,23 cm.

15
 Mikrometer Sekrup (Ulir)

Ini adalah merupakan alat ukur dengan tingkat akurasi tinggi dan memiliki
presisi tinggi. Dimana alat ini akan dapat menunjukkan serta melihat serta
mengukur benda yang memiliki satuan ukur dengan ketelitian mencapai 0,01
mm. Untuk penggunaanya, micrometer biasa digunakan pada bidang keahlian
teknik mesin dan elektro dikarenakan akurasinya yang begitu baik ketika
mengukur diameter maupun ketebalan, bahkan pada benda yang berukuran
sagat kecil. Benda kecil yang dapat diukur oleh mikrometer sekrup
diantaranya adalah rambut, kertas, seng, serat kabel, kawat dan juga lain
sebagainya.

Cara membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup sebagai


berikut:
a) Membaca skala utama yang terletak di sebelah kiri skala nonius (skala
putar). Skala utama yang terbaca satuannya milimeter.
b) Membaca skala nonius yang berimpit dengan garis pada skala utama. Skala
nonius yang terbaca dikalikan dengan 0,01 mm.
c) Skala utama dan skala nonius yang terbaca di jumlahkan untuk
mendapatkan hasil pengukuran total suatu benda.

16
Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton


menggunakan mikrometer sekrup. Berapakah hasil ketebalan kertas karton
tersebut....mm
Pembahasan:
Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai berikut.
Skala utama = 4,0 mm
Skala nonius = (0,01 mm x 30) = 0,30 mm

Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius


= 4,0 mm + 0,30 mm
= 4,30 mm
Jadi, ketebalan kertas karton tersebut adalah 4,30 mm.

2. Alat Ukur Massa


 Neraca Digital

17
Selain timbangan standar, ada pula timbangan digital atau yang juga dapat
kita sebut sebagai neraca digital. Cara penggunaanya juga sangat mudah
karena hanya harus meletakkan benda apapun diatasnya dan angka digital
yang tertera akan langsung mengikuti seberapa berat benda di atasnya.
Ketelitian neraca digital sendiri cukup detai hingga mencapai 0,001 gram.
Karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi juga praktis, neraca ini juga
sangat sering digunakan pada laboratorium sebagai alat mengukur massa
benda yang begitu kecil.
 Neraca Ohaus

Neraca ohaus adalah salah satu alat ukur massa yang dapat memberi kita data
akurat dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 gram dan terdiri dari 3 skala.
Skala pertama umumnya akan memakai ratusan gram, skala kedua mulai
memakai puluhan gram dan skala ketiga sudah memakai satuan gram. Neraca
ohaus memiliki prinsip kerja yang bertugas untuk membandingkan massa
benda yang akan diukur sesuai dengan anak timbangan yang berada pada
bagian neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran dari neraca ohaus dapat
diubah dengan cara menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.
Massa benda yang diukur menggunakan neraca ohaus dapat ditentukan
dengan menjumlahkan bandul jarum petunjuk pada lengan neraca ohaus.

18
Contoh Soal:
Perhatikan pengukuran massa menggunakan neraca ohaus berikut!

Berdasarkan gambar, hasil pengukuran massa benda tersebut adalah....


Pembahasan:
Massa benda yang diukur menggunakan neraca ohaus dapat ditentukan
dengan menjumlahkan bandul jarum petunjuk pada lengan neraca ohaus.
Hasil pengukuran massa benda tersebut adalah sebagai berikut.
Lengan atas = 200 gram
Lengan tengah = 20 gram
Lengan bawah = 1 gram

Hasil pengukuran = 200 gram + 20 gram + 1 gram = 221 gram


Jadi, massa benda tersebut adalah 221 gram.

 Neraca Analisis Dua Lengan

Neraca analisis dua lengan memilki kegunaan untuk mengukur massa benda
misalnya emas, batu, dan kristal. Batas ketelitian alat ini adalah 0,1 gram.

19
Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan
berbagai satuan massa. Cara mengukur massa dengan neraca ini adalah
dengan cara meletakkan anak timbangan pada satu piringan dan meletakkan
benda yang akan di ukur pada piringan lainnya. Massa yang dapat diukur
hanya bergantung pada anak timbangan. Pada saat benda dan anak timbangan
berada di posisi yang sejajar, menandakan bahwa massanya sama dengan
berat anak timbangan tersebut.

Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut!

Supaya neraca setimbang, maka nilai anak timbangan x yang harus di


tambahkan ke piring B adalah....
Pembahasan:
Supaya neraca seimbang, maka massa pada kedua lengan harus sama. Massa
pada piring A sebesar 1,5 kg atau 1.500 gram. Supaya neraca seimbang, maka
nilai anak timbangan x yang harus ditambahkan ke piring B sebagai berikut.

Massa piring A = Massa piring B


1.500 g = 250 g + 250 g + X
X = 1.500 g – 250 g – 250 g
X = 1.000 gram
Jadi, nilai anak timbangan X adalah 1.000 gram.

 Neraca Pegas

20
Jika kalian pernah melihat dan memahami dinamometer, maka itulah yang
disebut sebagai neraca pegas. Alat ukur massa ini sering digunakan dan
dimanfaatkan oleh para peneliti di laboratorium karena dirasa lebih mudah
serta efektif dalam mengukur massa benda yang ringan. Pada neraca pegas
terdapat dua skala, yaitu skala N (newton) yang memiliki fungsi sebagai
pengukur berat benda dan skala G (gram) yang memiliki fungsi sebagai
pengukur massa benda.

3. Alat Ukur Waktu


 Jam

Jam merupakan alat ukur yang populer sepanjang masa dan paling umum
digunakan oleh banyak orang jika dibandingkan dengan alat ukur waktu

21
lainnya. Jam memiliki waktu tempuh sebesar 24 jam perhari, dan setiap
jamnya dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan
3600 detik.
Untuk saat ini kita akan dengan mudah menjumpai jenis jam yang berbagai
macam bentuk dan fungsi. Mulai dari jenis arloji atau jam tangan hingga jam
dinding ataupun jam digital. Semua prinsip kerjanya sama persis satu dengan
lainnya hanya berbeda ukuran dan desainnya.
 Stopwatch

Pengertian
stopwatch
secara
umum yaitu
arloji
genggam yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang telah berlalu /
yang dibutuhkan. Meskipun cukup sepele, tetapi perhitungan waktu
menggunakan alat ini jauh lebih efektif daripada menghitung waktu
menggunakan jam.

Macam-macam stopwatch hanya mempunyai 2 jenis, antara lain :

 Analog.(gambar nomor 2)
Alat ini adalah alat pengukur waktu konvensional / manual. Dengan
menggunakan jarum seperti arloji sebagai alat pengukurnya.
 Digital.(gambar nomor 3)
Sedangkan untuk jenis ini menggunakan layar lcd dalam penghitungan
waktu. Hasilnya pun jauh lebih efektif dan akurat daripada analog. Karena
alat ini menggunakan angka dan bukan jarum.

22
Contoh Soal:
Rima mengukur waktu tempuh menggunakan motor dari rumahnya ke rumah
neneknya. Hasil pengukuran ditunjukkan oleh gambar berikut.

Waktu tempuh Rima adalah....


Pembahasan:
Berdasarkan gambar stopwatch yang diberikan pada soal dapat diketahui
bahwa jarum menit (lingkaran kecil) menunjuk angka 50 dan jarum detik
(lingkaran besar) menunjuk angka 39. Kombinasi dari dua jarum tersebut
menghasilkan waktu 50 menit 39 detik. Jadi, waktu tempuh Rima adalah 50
menit 39 detik.
4. Alat Ukur Volume Benda Tidak Beraturan

Volume adalah perhitungan yang menyatakan banyaknya ruang yang


ditempati oleh suatu objek. Suatu benda dibedakan menjadi benda beraturan
dan tidak beraturan.
Contoh benda beraturan seperti kubus, balok, dan tabung. Sedangkan benda
tidak beraturan contohnya batu. Pada benda beraturan pengukuran volume

23
dapat dilakukan dengan menentukan panjang, lebar, maupun tinggi terlebih
dahulu. Pengukuran panjang, lebar, dan tinggi dapat dilakukan menggunakan
penggaris, jangka sorong atau mikrometer sekrup. Namun pengukuran volume
benda tidak beraturan dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur.

Volume benda tidak beraturan dapat ditentukan dengan persamaan:


Vbenda = V2 – V1
Keterangan:
Vbenda = Volume benda yang diukur

V1 = Volume air mula-mula

V2 = Volume air + benda

Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut!

Volume benda yang dicelupkan adalah....


Pembahasan:
Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak beraturan dapat
dilakukan dengan menggunakan air. Selisih volume air sesudah dan sebelum
benda dimasukkan merupakan volume benda tersebut.
Volume awal = 50 ml
Volume akhir = 70 ml
Volume benda = volume akhir - volume awal
= 70 ml - 50 ml
= 20 ml
Jadi, volume benda yang dicelupkan adalah 20 ml.

24
RANGKUMAN
RANGKUMAN
Pengukuran merupakan aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur
menggunakan sebuah alat ukur guna membantu manusia dalam proses penentuan
parameter. Berbagai jenis alat ukur telah banyak diciptakan oleh masyarakat untuk
mempermudah melakukan pengukuran (Holman, 1985).

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok terdiri dari panjang, massa,waktu, kuat
arus listrik, suhu , jumlah zat, intensitas cahaya. Besaran turunan adalah besaran
yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan terdiri dari luas, volume, massa
jenis, kecepatan, percepatan, gaya, usaha/ energi ,tekanan, daya, impuls/momentum,
momen inersia, momen gaya, momentum sudut. Satuan besaran ditentukan dengan
menggunakan yang telah ditetapkan yaitu satuan internasional.

Dan pengukuran dibantu oleh alat ukur untuk mengetahui ukuran besaran suatu
besaran dan alat ukur banyak kita jumpai dikehidupan kita sehari-hari. Alat ukur
memiliki banyak fungsi yang cukup beragam, dan ini juga tergantung dari untuk apa
dan jenis apa alat ukur itu digunakan. Namun jika kita ingin mengambil garis
pengertian secara umum, alat ukur berfungsi sebagai pengukur sesuatu. Baik itu
panjang atau tinggi benda, berat, jarak, tegangan, waktu dan lain sebagainya.

Dengan memanfaatkan macam-macam alat ukur yang ada, maka bukan tidak
mungkin bahwa pekerjaan kalian akan menjadi lebih fleksibel, efektif dan juga cepat,
akurat serta tepat dalam mengukur sebuah parameter. Ada berbagai jenis alat ukur
sesuai dengan kebutuhan atau parameter yang akan diukur salah satunya besaran
panjang, massa, waktu, dan volume.

25
LATIHAN
A. PILIHAN GANDA
1. Kelompok besaran berikut ini yang termasuk besaran pokok dalam SI adalah....
a. gaya, usaha, tenaga
b. massa, berat, panjang
c. usaha, energi, panjang
d. massa, panjang, kuat arus

2. Di antara satuan-satuan berikut yang merupakan kelompok satuan besaran pokok


adalah....
a. meter, sekon, joule
b. meter, ampere, mol
c. meter, newton, joule
d. meter kubik, newton, joule

3. Perhatikan kelompok besaran berikut!


1) Massa jenis
2) Kuat arus listrik
3) Tegangan listrik
4) Intensitas cahaya
Dari kelompok besaran di atas, besaran pokok ditunjukkan oleh nomor....
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)

4. Di antara kelompok lambang satuan di bawah ini yang termasuk kelompok


lambang satuan besaran pokok yaitu....
a. kg, cd, dan K
b. m/s, mA, dan Js
c. J, kg, dan N/m2
d. Nm, cm, dan A

26
5. Perhatikan tabel berikut!

No Besaran Satuan Alat Ukur


1) Massa gram neraca
2) Suhu kelvin termometer
3) Waktu sekon stopwatch
4) Panjang meter spidometer
Pasangan yang tepat antara besaran pokok, satuan dalam SI, dan alat ukur
ditunjukkan oleh nomor....
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 3)
d. 3) dan 4)

6. Perhatikan besaran-besaran berikut!


1) Percepatan
2) Kecepatan
3) Momentum
4) Intensitas cahaya
Besaran-besaran tersebut yang termasuk besaran turunan ditunjukkan oleh
nomor....
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 3)
c. 3) dan 4)
d. 1), 2), dan 3)

7. Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri atas besaran turunan
adalah....
a. Suhu, massa, dan volume
b. Kuat arus, massa, dan gaya
c. Kecepatan, suhu dan jumlah zat
d. Usaha, momentum, dan percepatan
8. Perhatikan tabel berikut!

27
No Besaran Lambang Satuan
1) Daya Kg m/s3
2) Gaya Kg m/s2
3) Momentum Kg m/s
4) Impuls Kg/ms2
Dari tabel tersebut, besaran yang memiliki lambang satuan yang tepat ditunjukkan
oleh nomor....
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)

9. Perhatikan tabel dibawah ini!

No Besaran Satuan
2
1) Tekanan N/m
2) Panjang Meter
3) Berat Kilogram
4) Massa Newton
Pasangan besaran dan satuan yang benar ditunjukkan oleh nomor....
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 3) dan 4)

10. Kegiatan di bawah ini yang merupakan kegiatan pengukuran adalah....


a. Arman menghitung jumlah uang yang ada di dompetnya
b. Rima menghitung banyak kelereng
c. Jono menentukan panjang meja menggunakan mistar
d. Sari menghitung banyak halaman buku Fisika

11. Sebuah pelat logam dukur ketebalannya menggunakan mkrometer sekrup


menunjukkan skala sepert pada gambar.

28
Hasil pengukuran tersebut menunjukkan tebal benda adalah....mm
a. 6,50
b. 6,90
c. 6,84
d. 6,85

12. Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton menggunakan


mikrometer sekrup. Berapakah hasil ketebalan kertas karton tersebut....mm
a. 4,00
b. 4,30
c. 4,31
d. 4,35

13. Rina mengukur ketebalan buku menggunakan jangka sorong tampak seperti
gambar berikut.

29
Tebal buku hasil pengukuran adalah....cm
a. 2,00
b. 2,13
c. 2,20
d. 2,23

14. Tono mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka sorong tampak
seperti gambar.

Diameter pipa tersebut adalah....cm


a. 4,10
b. 4,17
c. 3,37
d. 3,30

15. Perhatikan pengukuran sepotong besi berikut ini.

30
Panjang besi tersebut adalah....
a. 49 mm
b. 37 mm
c. 38 mm
d. 47 mm

16. Berikut adalah gambar hasil pengukuran sepotong kayu menggunakan mistar.

Panjang kayu tersebut adalah….


a. 3,6 cm
b. 3,7 cm
c. 3,8 cm
d. 3,9 cm

17. Perhatikan gambar berikut!

Volume benda yang dicelupkan adalah....


a. 20 ml
b. 50 ml
c. 70 ml
d. 120 ml

31
18. Perhatikan gambar berikut!

Supaya neraca setimbang, maka nilai anak timbangan x yang harus di tambahkan
ke piring B adalah....
a. 250 gram
b. 500 gram
c. 750 gram
d. 1.000 gram

19. Perhatikan pengukuran massa menggunakan neraca ohaus berikut!

Berdasarkan gambar, hasil pengukuran massa benda tersebut adalah....


a. 220 gram
b. 179 gram
c. 221 gram
d. 219 gram

32
20. Rima mengukur waktu tempuh menggunakan motor dari rumahnya ke rumah
neneknya. Hasil pengukuran ditunjukkan oleh gambar berikut.

Waktu tempuh Rima adalah....


a. 39 menit 50 detik
b. 39 menit 46 detik
c. 46 menit 39 detik
d. 50 menit 39 detik

B. ESSAY (Kerjakan menggunakan cara)


1) Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan pengukuran kaca tipis menggunakan mikrometer


sekrup.
Tentukan hasil pengukuran kaca tipis tersebut!

33
2) Seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan jangka sorong. Hasil
pengukurannya sebagai berikut.

Tentukan hasil pengukuran ketebalan buku tersebut!

3) Budi melakukan pengukuran massa benda menggunakan neraca ohaus dan


hasilnya tampak seperti gambah dibawah ini.

Hitunglah hasil pengukuran massa benda menggunakan neraca ohaus tersebut!

4) Perhatikan gambar berikut!

34
Hitunglah volume benda yang dimasukkan ke dalam gelas ukur!

5) Dito mengukur waktu tempuh menggunakan motor dari rumahnya ke rumah


pamannya. Hasil pengukuran ditunjukkan oleh gambar berikut.

Waktu tempuh Dito dari rumah Dito ke rumah pamannya, lalu ke rumah Dito
kembali adalah....

PEMBAHASAN
A. PILIHAN GANDA
1. Jawaban: d. Massa, panjang, kuat arus
Besaran-besaran pokok antara lain panjang, massa, waktu, kuat arus, intensitas
cahaya, suhu, dan jumlah zat. Gaya, usaha (tenaga), berat, energi, dan frekuensi
merupakan besaran turunan.

2. Jawaban: b. Meter, ampere, mol

Besaran Pokok Satuan

35
Panjang Meter
Massa Kilogram
Waktu Sekon
Suhu Kelvin
Kuat arus Ampere
Intensitas cahaya Candela
Jumlah zat Mol
Dilihat dari tabel diatas, satuan-satuan Fisika yang merupakan kelompok satuan
besaran pokok yaitu meter, ampere, dan mol.

3. Jawaban: d. 2) dan 4)
Kuat arus listrik dan intensitas cahaya termasuk besaran pokok. Sementara itu,
massa jenis dan tegangan listrik merupakan besaran turunan. Jadi, jawaban benar
pilihan d.

4. Jawaban: a. Kg, cd, dan K

Besaran Pokok Lambang Satuan


Panjang M
Massa Kg
Waktu S
Suhu K
Kuat arus A
Intensitas cahaya Cd
Jumlah zat Mol
Dilihat dari tabel diatas, kelompok satuan yang termasuk kelompok besaran
pokok adalah kg, cd, dan K.

5. Jawaban: c. 2) dan 3)
Tabel besaran pokok, satuan dalam SI, dan alat ukur yang tepat sebagai berikut:

No Besaran Satuan Alat Ukur


1) Massa Kilogram neraca
2) Suhu Kelvin termometer
3) Waktu Sekon stopwatch
4) Panjang Meter mistar
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan c.

6. Jawaban: d. 1), 2), dan 3)

36
Percepatan, kecepatan, dan momentum termasuk besaran turunan. Sementara itu,
intensitas cahaya dikelompokkan dalam besaran pokok.
7. Jawaban: d. Usaha, momentum, dan percepatan
Kelompok besaran yang hanya terdiri atas besaran turunan yaitu usaha,
momentum, dan percepatan. Adapun suhu, massa, kuat arus, jumlah zat, dan
waktu merupakan bentuk besaran pokok.

8. Jawaban: c. 2) dan 3)
Tabel besaran turunan dan lambang satuan yang tepat sebagai berikut:

No Besaran Lambang Satuan


1) Daya Kg m2/s3
2) Gaya Kg m/s2
3) Momentum Kg m/s
4) Impuls Kg m/s
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan c.

9. Jawaban: a. 1) dan 2)
Tabel pasangan besaran dan satuan yang benar sebagai berikut:

No Besaran Satuan
2
1) Tekanan N/m
2) Panjang Meter
3) Berat Newton
4) Massa Kilogram
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan a.

10. Jawaban: c. Jono menentukan panjang meja menggunakan mistar


Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk membandingkan suatu benda dengan
benda lain yang ditetapkan sebagai satuan. Kegiatan pada pilihan yang merupakan
jenis kegiatan pengukuran adalah Jono menentukan panjang meja dengan mistar.
Benda yang diukur oleh Jono adalah meja, sedangkan besaran yang ingin
diketahui Jono adalah panjang meja. Alat yang digunakan untuk membandingkan
adalah mistar yang memiliki satuan sentimeter.

11. Jawaban: c. 6,84

37
Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai berikut.
Skala utama = 6,5 mm
Skala nonius = (0,01 mm x 34) = 0,34 mm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
= 6,5 mm + 0,34 mm
= 6,84 mm

12. Jawaban: b. 4,30


Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai berikut.
Skala utama = 4,0 mm
Skala nonius = (0,01 mm x 30) = 0,30 mm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
= 4,0 mm + 0,30 mm
= 4,30 mm

13. Jawaban: d. 2,23


Hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong sebagai berikut.
Skala utama = 2,2 cm
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm
Tebal buku = skala utama + skala nonius
= 2,2 cm + 0,03 cm
= 2,23 cm

14. Jawaban: c. 3,37


Hasil pengukuran diameter pipa menggunakan jangka sorong sebagai berikut.
Skala utama = 3,3 cm
Skala nonius = 7 x 0,01 cm = 0,07 cm
Diameter pipa = skala utama + skala nonius
= 3,3 cm + 0,07 cm
= 3,37 cm

15. Jawaban: b. 37 mm

38
Panjang besi dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda
tersebut.
Panjang besi = 49 mm − 12 mm
= 37 mm
Jadi, panjang besi tersebut adalah 37 mm.

16. Jawaban: b. 3,7 cm


Panjang kayu dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda
tersebut.
Panjang kayu = 3,7 cm − 0 cm
= 3,7 cm
Jadi, panjang kayu tersebut adalah 3,7 cm.

17. Jawaban: a. 20 ml
Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak beraturan dapat dilakukan
dengan menggunakan air. Selisih volume air sesudah dan sebelum benda
dimasukkan merupakan volume benda tersebut.
Volume awal = 50 ml
Volume akhir = 70 ml
Volume benda = volume akhir - volume awal
= 70 ml - 50 ml
= 20 ml
Jadi, volume benda yang dicelupkan adalah 20 ml.

18. Jawaban: d. 1.000 gram


Supaya neraca seimbang, maka massa pada kedua lengan harus sama. Massa pada
piring A sebesar 1,5 kg atau 1.500 gram. Supaya neraca seimbang, maka nilai
anak timbangan x yang harus ditambahkan ke piring B sebagai berikut.
Massa piring A = Massa piring B
1.500 g = 250 g + 250 g + X
X = 1.500 g – 250 g – 250 g
X = 1.000 gram

39
Jadi, nilai anak timbangan X adalah 1.000 gram.

19. Jawaban: c. 221 gram


Massa benda yang diukur menggunakan neraca ohaus dapat ditentukan dengan
menjumlahkan bandul jarum petunjuk pada lengan neraca ohaus. Hasil
pengukuran massa benda tersebut adalah sebagai berikut.
Lengan atas = 200 gram
Lengan tengah = 20 gram
Lengan bawah = 1 gram
Hasil pengukuran = 200 gram + 20 gram + 1 gram
= 221 gram
Jadi, massa benda tersebut adalah 221 gram.

20. Jawaban: d. 50 menit 39 detik


Berdasarkan gambar stopwatch yang diberikan pada soal dapat diketahui bahwa
jarum menit (lingkaran kecil) menunjuk angka 50 dan jarum detik (lingkaran
besar) menunjuk angka 39. Kombinasi dari dua jarum tersebut menghasilkan
waktu 50 menit 39 detik. Jadi, waktu tempuh Rima adalah 50 menit 39 detik.

B. ESSAY
1) Pembahasan:
Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai berikut.
Skala utama = 8,5 mm
Skala nonius = (0,01 mm x 12) = 0,12 mm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
= 8,5 mm + 0,12 mm
= 8,62 mm
Jadi, hasil pengukuran kaca tipis adalah 8,62 mm.

2) Pembahasan:

40
Hasil pengukuran ketebalan buku menggunakan jangka sorong sebagai berikut.
Skala utama = 2,7 cm
Skala nonius = 6 x 0,01 cm = 0,06 cm
Ketebalan buku = skala utama + skala nonius
= 2,7 cm + 0,06 cm
= 2,76 cm
Jadi, ketebalan buku yang diukur adalah 2,76 cm.

3) Pembahasan:
Massa benda yang diukur menggunakan neraca ohaus dapat ditentukan dengan
menjumlahkan bandul jarum petunjuk pada lengan neraca ohaus. Hasil
pengukuran massa benda tersebut adalah sebagai berikut.
Lengan belakang = 300 gram
Lengan tengah = 70 gram
Lengan depan = 5,4 gram
Hasil pengukuran = 300 gram + 70 gram + 5,4 gram
= 375,4 gram
Jadi, massa benda tersebut adalah 375,4 gram.

4) Pembahasan:
Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak beraturan dapat dilakukan
dengan menggunakan air. Selisih volume air sesudah dan sebelum benda
dimasukkan merupakan volume benda tersebut.
Volume awal = 30 cm3
Volume akhir = 40 cm3
Volume benda = volume akhir - volume awal
= 40 cm3 - 30 cm3
= 10 cm3 atau 10 ml
Jadi, volume benda yang dimasukkan ke gelas ukur adalah 10 cm3 atau 10 ml.

5) Pembahasan:

41
Berdasarkan gambar stopwatch yang diberikan pada soal dapat diketahui bahwa
jarum menit (lingkaran kecil) menunjuk angka 5 dan jarum detik (lingkaran besar)
menunjuk angka 10. Maka Hasil pembacaan skala stopwatch adalah 5 menit 10
detik atau 310 detik. Waktu ini merupakan waktu yang digunakan untuk
melakukan satu kali perjalanan. Oleh karena Dito melakukan 2 kali perjalanan,
maka waktu tempuh total adalah 2 x 310 detik = 620 detik atau 10 menit 20 detik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

42
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD S-1

REKAP NILAI TUGAS KELOMPOK 1 PENGUKURAN (BESARAN DAN SATUANNYA)

ROMBEL C PGSD ANGKATAN 2020

Nama Anggota Kelompok 1:


1. Alika Nur Oktavianti (203020212055)
2. Sinmei Yiska Cristian (203030212140)

NO. NAMA MAHASISWA NIM NILAI


1 Adina Mardhatillah 203020212062 93
2 Amelia Estiningtyas 203020212057 100
3 Anita Puspitasari 203030212116 98
4 Aotady Poepisa .M. 203030212152 79
5 Aprilia Dwi Amanda 203020212063 78
6 Dea Fatmawati 203020212081 100
7 Delvi Malinda 203030212120 77
8 Dhela Rossiana 203020212076 85
9 Dimas Pratama 203030212134 72
10 Efra Mayanti 203020212078 80
11 Ellis Setyowati 203020212072 100
12 Emmy Mudiarti 203020212074 100
13 Jumatun Aulia 203030212117 70
14 Kirana Nurherditiya 203020212060 95
15 Lisa Zhafirah 203020212080 88
16 M Ghaza Ghifari 203020212061 72
17 M.Izzul Wafa 203020212079 98
18 Marhsella Cahaya Setia Trianingsih 203020212073 96
19 Melsa Witri 203020212075 100
20 Muhammad Hafizd Ansari 203020212065 100
21 Munika Fitriyani 203020212059 85
22 Nadia Octaviani 203020212054 83
23 Nila Sari 203030212158 73
24 Nopera Triana 203030212113 83
25 Noprika 203030212159 0 (tidak mengerjakan)
26 Nur Annisa 203020212064 83
27 Pahmi 203020212056 100
28 Rahmi Amaliyah 203020212067 100

43
29 Ribka Oktavia 203020212066 98
30 Rida Ayu Fatmawati 203020212071 98
31 Rindy Juniadi Azhar 203020212095 91
32 Ruben Pebrifai Sihombing 203020212079 98
33 Saputra Bintang Pangeran 203030212124 55
34 Siti Habibah Nor Rahmah 203020212069 93
35 Sri Septia 203020212077 98
36 Theresa Aryani 203030212138 80
37 Veronica 203020212058 86
38 Yera Friska 203030212147 95
39 Yola Oktarina 203030212127 98

DAFTAR PUSTAKA
Adip Ma'rifu Sururi, A. Q. (2017). Detik-Detik UJIAN NASIONAL ILMU PENGETAHUAN
ALAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 untuk SMP/MTs. Klaten: Intan Pariwara.

Adip Ma'rifu Sururi, D. N. (2016). Fisika Kelas X Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.

Akbardwi. (2021, July 20). Pengertian Besaran, Satuan, dan Pengukuran. Retrieved from
PELAJAR.NET: https://pelajar.net/pengertian-besaran-satuan-dan-pengukuran/

Amelia. (2021, Juni 24). IPA KELAS 7, PENGUKURAN, BESARAN. Retrieved from Amelia
sains: https://www.youtube.com/watch?v=RJaIKTQWfV8&t=659s

Ashari, A. (2020, September 22). Besaran dan Satuan: Pengertian dan Contoh, Materi
Belajar dari Rumah Fisika SMP. Retrieved from Bobo.Id:
https://bobo.grid.id/read/082347607/besaran-dan-satuan-pengertian-dan-contoh-
materi-belajar-dari-rumah-fisika-smp?page=all

Erick, Y. (2021, August 18). Pengertian Alat ukur Volume: Contoh, Jenis, Fungsi, Cara
Membaca. Retrieved from Stella Maris College: https://stellamariscollege.org/alat-
ukur-volume/

44
Erlangga, A. P. (2019, August 1). Pengertian Besaran. Retrieved from Penerbit Erlangga:
https://erlangga.co.id/materi-belajar/sma/10722-pengertian-besaran.html

Jannah, R. (2021, Maret 15). Besaran dan Satuan: Pengertian, Pengelompokan, dan
Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari [Lengkap + Contoh Soal]. Retrieved from
Warstek.com: https://warstek.com/besaran-dan-satuan/

Kamil. (2020, July 27). IPA Kelas 7 Semester 1: Pengukuran (Besaran dan Satuan).
Retrieved from Rumah Belajar Kamil: https://www.youtube.com/watch?
v=_uxl4UfFgUg

Nailufar, N. N. (2020, Juni 17). Pengukuran dalam IPA. Retrieved from KOMPAS.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/17/115523369/pengukuran-dalam-ipa?
page=all

Pelajaran, A. I. (2021, May 26). Pengertian Alat Ukur, Fungsi, dan Macam-macam Alat
Ukur. Retrieved from ILMUPELAJARAN.com:
https://www.ilmupelajaran.com/pengertian-alat-ukur-fungsi-dan-macam-macam-alat-
ukur/

Pelajaran.co.id, A. (2019, July 28). Pengertian Pengukuran. Retrieved from Pelajaran.co.id:


https://www.pelajaran.co.id/pengertian-pengukuran/

45

Anda mungkin juga menyukai