Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pengukuran

Nama Anggota :
Bagas duta pramana (2023310013)
Mira Lestary (2023330011)
Balay Hakim (2023310020)

Tugas Mata Kuliah FISIKA


Dosen Pengajar
BUNGA CAHYAPUTRI, STP., MT

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur.
Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting. segala sesuatu yang berbentuk pasti ada
ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu objek.
Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur
tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur
dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan. untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang berlainan disebut satuan tidak baku.

Alat ukur jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur yang mudah
digunakan, baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat ini
masih menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan hasil
ukurnya secara langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi. Karena dalam
Pembacaan ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.

Kesalahan merupakan unsur yang tidak dapat dihindari dalam proses. pengukuran.
Kesalahan dalam pengukuran biasanya didefinisikan sebagai perbedaan anatar nilai
sebenarnya dengan nilai terukur. Efek kesalahan adalah menciptakan ketidakpastian
dalam nilai sebuah pengukuran. Mencari nilai ketidakpstian dalam proses pengukuran
sangatlah penting untuk dilakukan agar hasil pengukuran menjadi akurat. Ketika
digunakan dalam konteks pengukuran, ketidakpastian mempunyai sebuah angka dan
satuan yang berhubungan dengannya. Lebih spesifik lagi, ketidakpastian pengukuran
mempunyai satuan yang sama dengan hasil pengukuran. Analisis ketidakpstian
merupakan alat yang sangat berguna untuk menetapkan tingkat reliabilitas sebuah
pengukuran dan untuk validasi model-model teoritis dan simulasi. Proses. menentukan
ketidakpstian pengukuran menjadi kemampuan dasar yang haurs dimiliki untuk
melakukan sebuah percobaan.
Ada beberapa metode pengukuran yaitu: metode dasar, metode selisih, metode nol,
metode penggantian, metode penukaran. Berbagai metode tersebut memiliki perbedaan
dalam penggunaan dan kelebihan masing masing.

Dibagi menjadi 2 yaitu pengkuran langsung dan tidak langsung.


Pengukuran Langsung

Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung
dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut.

Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan
pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala
mistar tersebut.

Pengukuran Tidak Langsung

Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara
mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat
ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi (bisa pembagian/perkalian)
dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut.

Contohnya untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang
harus kita ukur adalah panjang dan waktu (v = s/t). Jadi alat ukur yang digunakan adalah
alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeterdan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan
hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil
pengukuran stopwatch.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mempelajari metode pengukuran panjang dan massa

2. Mempelajari penggunaan teori ketidakpastian (uuncertainty) dalam pengukuran

Kesimpulan
1. Pada pengukuran kali ini, kesalahan pengukuran diakibatkan oleh perbedaan tingkat
ketelitian dan hambatan dari keterbatasan alat ukur dimana pengukur menggunakan alat ukur
digital dan bukan alat ukur dalam bentuk fisik.

2. Ketelitian penggaris (1 mm) < Ketelitian jangka sorong (0,1 mm) < Ketelitian mikerometer
sekrup (0.01 mm)Dalam melakukan pengukuran, pengetahuan tentang kegunaan alat dan
prinsip- prinsipnya adalah hal yang sangat penting agar dapat mengurangi angka
ketidakpastian sehingga hasil pengkuran pun dapat lebih akurat. Perhitungan yang akurat dan
ketelitian yang tinggi dapat mengurangi nilai ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai