Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESUME STASE KEPERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM

TYPOID DI RS MEKAR SARI BEKASI

OLEH

Enissulistiani , S. Kep

NIM : 210513014

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021- 2022

==================================================

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Kampus: Jl. Kubah Putih No.7 Rt.001/014 Kel,Jatibening Kec.Pondok Gede Kota Bekasi

🕾 : 021-8690.1352

email: stikes_abdinusantara@yahoo.com
RESUME KEPERAWATAN An.A DENGAN DEMAM TYPOID

A. PENKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama pasien : An. A
b. Tempat/tanggal lahir : Bekasi,13 agustus 2015
c. Usia : 6 tahun ,3 bulan
d. Nama ayah : Tn. U
e. Pekerjaan ayah : Wiraswasta
f. Pekerjaan ibu : Karyawan Swasta
g. Alamat : Puri harapan Blok E3 n0.25 RT.07/01
h. Agama : Islam
i. Suku Bangs : Jawa
j. Pendidikan Ayah : SMK
k. Pendidikan Ibu : D3

2. KELUHAN UTAMA

1. Riwayat penyakit

Pasien datang ke IGD Rs Mekar Sari pada tanggal 27/11/21dengan keluhan demam
sejak 5 hari SMRS(+),demam naik turun,tinggi pada sore hingga malam hari ,turun
pada pagi hari (+),keluhan lain disertai nyeri perut (+),mual (-),muntah (-),nyeri kepala
(-),BAB cair (-)BAB (+),BAK(+),Batuk (+),pasien sudag pernah berobat ke klinik 4
hari lalu dan dilakukan pemeriksaan darah kemudian dirujuk ke RSMS dengan tifoid
,nafsu makan menurun ,makan sedikit (+)

2. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran compos mentis dengan GCS 15,
bbsuhu 37,5◦C, nadi 133 x/menit, RR 24x/m,Spo2 96%. pasien tampak masih pucat
dan lemas.BB17 kg.TB.tidak diukur

3. Pemeriksaan penunjang

Hasil Antigen (-), Pemeriksaan laboratorium, Hb 11,3*g/dl, LED hasil menyusul,


leukosit 6,8 ul,Hematokrit 34*%, Trombosit 215 rb/ul ,S thyphi O 1/160, CRP 5.

RO thorax : menyusul

4. Pengobatan /Theraphy
⮚ Infus KA EN 3A 15tpm
⮚ Ranitidine 2x 1cc iv
⮚ Ceftriakson 1x1 gr
⮚ Ambroxol 3 x 5 ml oral
⮚ Ondancentrone 2 x 1 cc iv
⮚ Pct syr 1x 2 cth
B. PATOFISIOLOGI
Bakteri Salmonellatyphi bersama makanan atau minuman masuk kedalam tubuh

melalui mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH<2) banyak

bakteri yang mati. Keadaan-keadaan seperti aklorhidiria, gastrektomi, pengobatan

dengan antagonis reseptor histamin H2, inhibitor pompaproton /antasida dalam

jumlah besar, akan mengurangi dosis infeksi. Bakteri yang masih hidup akan

mencapai usus halus. Di usus halus, bakteri melekat pada sel-sel mukosa dan juga

kemudian menginvasi mukosa dan menembus dinding usus, tepatnya di ileum dan

jejunum. Sel-selM, selepitel khusus yang melapisi Peyer’s patch, merupakan tempat

internalisasi Salmonellatyphi. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, mengikuti

aliran kekelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati sirkulasi sistemik

sampai kejaringan RES di organ hati dan limpa. Salmonella typhi mengalami

multiplikasi di dalam sel fagosit mononuklear didalam folikel limfe, kelenjarlimfe

mesenterika, hati dan limfe.

Setelah melalui periode waktu tertentu (periode inkubasi) yang lamanya

ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun pejamu maka

Salmonella yphi akan keluar dari habitatnya dan melalui duktus torasikus masuk ke

dalam sirkulasi sistemik. Dengan cara ini organisme dapat mencapai organ manapun,

akantetapi tempat yang disukai oeh Salmonellatyphi adalah hati, limpa, sumsum

tulang belakang, kandung empedu dan Peyer’s patch dari ileum terminal. Invasi

kandung empedu dapat terjadi baik secara langsung dari darah/ penyebaran retrograd

dari empedu. Ekskresi organisme diempedu dapat menginvasi ulang dinding usus

/dikeluarkan melalui tinja. Peran endotoksin dalam patogenesis demam tifoid

tidakjelas, hal tersebut terbukti dengan tidak terdeteksinya endotoksin dalam sirkulasi

penderita melalui pemeriksaan limulus.

Diduga endotoksin dari Salmonellatyphi menstimulasi makrofag di dalam hati,

limpa, folikel limfoma usus halus dan juga kelenjar limfe mesenterika untuk
memproduksi sitokin dan zat-zat lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat

menimbulkan nekrosis sel, sistem vaskular yang tidak stabil, demam, depresi

sumsum tulang belakang, kelainan pada darah dan juga menstimulasi sistem

imunologik.

C. PATHYWAY
D. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Proses penyakit Hipertermia
(D.0130)
● Ibu pasien mengatakan anaknya demam (infeksi)
sejak 5 hari yang lalu

DO:
● K/U sedang kes compos mentis
● Pasien masih tampak rewel
● Warna kulit kemerahan
● kulit terasa hangat
● Suhu 37,7◦C, nadi 120x/m,Rr 28x/m,

● pasien tampak masih pucat dan lemas.


● Hasil Lab : Hb11,3 g/dl,leukosit 6,8 103/ul
trombosit 215.000 ,s thyphi O 1/160
,hematokrit 35% CRP 5

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertemi berhubungan dengan proses penyakit (infeksi) (D.0130)


E. INTERVENSI

N Hari/Tangg Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


O al
1. Senin Setelah dilakukan tindakan Manajemen
29/11/2 keperawatan selama 1x 24 jam hipertermi
1 Hipertermi dapat teratasi Observasi
Jam dengan kriteria hasil; a) Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan
16.00 ⮚ Kemerahan kulit hilang panas, penggunaan incubator)
WIB ⮚ Suhu tubuh normal b) Monitor suhu tubuh
(suhu 36◦C) c) Monitor kadar elektrolit
d) Monitor haluaran urine
e) Monitor komplikasi akibat
hipertermia Terapetik
a) Sediakan lingkungan yang dingin
b) Longgarkan atau lepaskan pakaian
c) Basahi dan kipasi permukaan tubuh
d) Berikan cairan oral
e) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidosis
(Keringat berlebihan).
f) Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
g) Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
h) Berikan oksigen, jika perlu.

Edukasi
a) Anjurkan tirah baring Kolaborasi
b) Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
1. Pantau suhu moinimal setiap 2 jam, pantau ketepatan jenis pakaian
yang digunakan sesuai dengan suhu lingkungan.
2. Anjurkan asupan cairan orang sedikitnya 2 liter sehari
3. Ajarkan pasien / keluarga dalam mengukur suhu.
4. Kolaborasi dalam memberikan obat antipiretik.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/T N
Jam Implement Para Jam Evaluasi (SOAP) Para
gl/S o
asi f f
hift .
D
x
Senin 1 16.30 a) Mengdentifikasi penyebab eniss 19.. S: eniss
29/11/ hipertermia 00
21 Respon: Penyebab infeksi - Ibu pasien mengatakan demam/ panas
Salmonella Typii anaknya berkurang
16.40 b) Memonitor suhu tubuh
Respon: Suhu 36,0 ◦C O:
16.50
c) Menganjurkan ibu untuk memakaikan
17-00 - K/U sedang, Kes. CM, Nadi: 111 x/m,
pada anak pakaian yang longgar
RR: 22 x/m, S: 36,0 0C,spo2 97%
Respon: Ibu mau mengikuti anjuran
17,05
perawat
17.10
A: Masalah Hipertermi teratasi sebagian
d) Menganjurkan ibu pasien untuk
17.15 memberi banyak minum
P: Intervensi keperawatan dilanjutkan
Respon: Ibu pasien mau memberi
anaknya minum banyak
e) Memberikan kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Respon: kompres di axila

f) Kolaborasi dalam pemberian


antipiretik
Respon: Pct syr 1x2 cth berikan
secara oral, di bantu oleh ibu pasien,
muntah (-)

Anda mungkin juga menyukai