Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. M. T DENGAN HIPERTERMIA


DI RUANGAN MELATI RS BHAYANGKARA

OLEH:

1. Ns. GUSTI AYU GITA W, S.Kep


2. Ns. SARCIANI KASE, S.Kep
3. Ns. ATHALYA M. MAYOPU, S.Kep
4. Ns. EKO S. RAJA LADO, S.Kep
5. YUNI NUR S. DAIMAN, Amd.Kep

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


KUPANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. M.T DENGAN HIPERTERMIA

DI RUANG MELATI RS BHAYANGKARA

TANGGAL 17 – 23 MARET 2022

PENGKAJIAN ANAK

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : By. M
Jenis Kelamin :P
Tempat Tanggal Lahir : Kupang/29 Agustus 2019
Umur : 10 bulan
Anak ke :I
Nama Ayah : Tn . T
Nama Ibu : Ny. M
Pendidikan Ayah : S1
Pendidikan Ibu : S1
Pekerjaan Ayah : Karyawan honorer
Pekerjaan Ibu : Karyawan honorer
Agama : Kristen Protestan
Suku : Timor
Alamat : Jl. Bajawa 64 Kec Fatululi Kota Kupang
Taggal MRS : 17 Maret 2022
Diagnosa Medis :-
Sumber Informasi : Keluarga
Pengkajian tanggal : 17 Maret 2022

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan Utama : Keluarga mengatakan anak batuk dan pilek, tetapi tidak ada
lendir. TTV: Nadi : 110 x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 x /m
b. Lama keluhan : 3 hari
c. Faktor yang memperberat :Infeksi Virus
d. Upaya untuk mengatasi : Kolaborasi dengan tim medis
e. Lainnya: Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak pernah ada yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Keluarga pasien tidak memiliki
penyakit keturunan dan tidak memiliki riwayat penyakit menular
Riwayat Keperawatan Masa Lalu
- Imunisasi : orangtua mengatakan anak sudah diimunisasi sesuai jadwal
Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Lingkungan rumah dan komunitas : keluarga mengatakan kondisi lingkungan
rumah baik.
2) Kultur dan kepercayaan : keluarga mengatakan percaya dan selalu berserah
diri pada Tuhan.
3) Fungsi dan hubungan keluarga : orangtua mengatakan tidak ada masalah
hubungan didalam anggota keluarga
4) Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan : orangtua mengatakan sering
pulang kerja kemalaman.
5) Persepsi keluarga tentang penyakit klien : orangtua pasien mengatakan cemas
terhadap penyakit anaknya sehingga dibawah kerumah sakit
6) Lainnya : -

C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK (PENGKAJIAN BODY SYSTEM).


1. Sistem Respirasi : Pernafasan 34x/mnit, tidak terdapat suara napas tambahan.
2. Sistem Cardiovaskuler : tidak terdapat penggunaan otot bantu napas, Sistem
3. Sistem Genitourinary : selama perawatan px menggunakan pampers dan diganti
4-5kali sehari.
4. Sistem Gastrointestinal : Abdomen pasien lunak, lingkar perut 54 cm, liver tidak
teraba, umbilicus normal, dan ada bising usus dengan frekuensi 10x /m pada
kuadran kanan bawah.
5. Sistem muskuloskeletal : refleks moro px baik (menggenggam dengan sangat
kuat), gerakan ekstremitas atas dan bawah bebas. Ektremitas atas dan bawah
normal.
6. Sistem Integumen : warna kulit normal, turgor kulit elastis, tidak terdapat
kemerahan pada kulit.
7. Sistem Endokrin : tidak terdapat masalah

D. DIAGNOSTIC TEST / PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium : Darah Lengkap.
Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%,
leukosit 6,95 103 /uL, dan trombosit 43 103 /uL.
Pada tanggal 25 Juni, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,1 g/dL,
eritrosit 3,66 106 /uL, hematokrit 25,2 10- 3 /uL, leukosit 6,49 103 /uL, trombosit 70
103 /uL.
Pada tanggal 13 April 2021, hasil pemeriksaan Hb 8,6 g/Dl, eritrosit 4,00 106 /uL,
Hematokrit 26,7 %, leukosit 7,50 103 /uL, dan trombosit 76 103 /uL.

E. PROGRAM TERAPI
Pasien mendapatkan terapi :
IVFD D5 1 /4 Ns 750 cc/24 jam,
Injeksi Ampicilin 4x175 mg per iv,
Paracetamol suppositoria 125 mg ¾ kapsul.
ANALISA DATA

Tangga
No l Data Subjektif Data Objektif Etiologi Problem

17/03/2 DS: - DO: Peningkat Hipertermi


022 Terdapat peningkatan suhu an suhu
1. kulit dengan pemeriksaan kulit
Suhu:38,3˚C,
Nadi : 110 x /m,
RR : 34 x /m,
Pada pemeriksaan darah
lengkap Hb 8,5 g/dL,
eritrosit 3,78 106 /uL, Ht
26,0%, leukosit 6,95
103 /uL, dan trombosit 43
103 /uL.

2. 17/03/2 DS: Orang tua DO: Hipersekr Bersihan


022 mengatakan anaknya Pada hidung terdapat esi jalan jalan napas
masih batuk dan secret, terdapat suara napas tidak efektif
pilek, batuk tidak ronchi pada lobus kanan
mengeluarkan lendir
atas,
Nadi : 110 x /m,
Suhu : 38,3˚C,
RR : 34 x /m

3. 17/03/2 DS: - DO: Gangguan Resiko


022 Pada pemeriksaan darah koagulasi perdarahan
lengkap Hb 8,5 g/dL,
eritrosit 3,78 106 /uL, Ht
26,0%, leukosit 6,95
103 /uL, dan trombosit 43
103 /uL.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu kulit.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas.
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses penyakit d.d peningkatan suhu kulit dengan pemeriksaan suhu
By M.T 38,3˚C, Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, pada pemeriksaan darah lengkap
Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan trombosit 43
103 /uL.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Hipersekresi jalan napas d.d orang tua By. M.T
mengatakan anaknya masih batuk dan pilek, batuk tidak mengeluarkan lendir, Pada
hidung terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus kanan atas, Nadi : 110 x /m,
Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 x /m
3. Resiko Perdarahan b.d gangguan koagulasi
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tanggal No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi/Rencana Tindakan Nama &


& Data Pendukung GOAL OBJECTIVE KRITERIA (SIKI) Tanda
HASIL/EVALUASI Tangan
17 Maret 2022 1 Hipertermia b.d proses Setelah Setelah Termoregulasi: Manajemen Hipertermia.
penyakit d.d peningkatan diberikan dilakukan 1. Suhu tubuh (5) Observasi:
suhu kulit dengan asuhan tindakan 2. Suhu kulit (5) 1. Identifikasi penyebab
pemeriksaan suhu By M.T keperawatan keperawatan 3. Pengisian kapiler (5) hipertermi (mis: dehidrasi,
4. Tekanan darah (5) terpapar lingkungan panas,
38,3˚C, Nadi : 110 x /m, 7 x 24 jam diharapkan
Indikator: penggunaan incubator)
dan RR : 34 x /m, pada maka suhu termoregulasi
1. Memburuk (1) 2. Monitor suhu tubuh
pemeriksaan darah tubuh pasien dapat membaik 2. Cukup memburuk (2) Nursing treatment:
lengkap Hb 8,5 g/dL, menurun dan dengan Kriteria 3. Sedang (3) 1. Sediakan lingkungan yang
eritrosit 3,78 106 /uL, Ht berada pada hasil: 4. Cukup membaik (4) dingin
26,0%, leukosit 6,95 rentang 5. Membaik (5) 2. Longgarkan atau lepaskan
103 /uL, dan trombosit 43 normal pakaian
103 /uL. 3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu
2. Kolaborasi dalam
pemberian antipiretik,
jika perlu

17 Maret 2022 2 Bersihan jalan napas tidak Setelah Setelah Bersihan Jalan Napas: Monitor Jalan Napas :
efektif b.d Hipersekresi diberikan dilakukan 1. Pola napas membaik (dalam Observasi:
jalan napas d.d orang tua asuhan tindakan batas normal) (5) 1. Monitor pola napas
By. M.T mengatakan keperawatan keperawatan 2. Frekuensi napas membaik (frekuensi, kedalaman,
anaknya masih batuk dan selama 7 x 24 diharapkan jalan (dalam batas normal) (5) usaha napas)
pilek, batuk tidak jam maka napas pasien 3. Batuk efektif meningkat (5) 2. Monitor bunyi napas
4. Ronchi menurun (5) tambahan (mis.
mengeluarkan lendir, jalan napas paten dan pola
5. Gelisah menurun (5) Gurgling, mengi,
Pada hidung terdapat pasien paten. nafas membaik, wheezing, ronchi kering)
secret, terdapat suara dengan Kriteria Indikator: 3. Monitor sputum
ronchi pada lobus kanan hasil: 1. Memburuk (1) ( jumlah, warna, aroma)
atas, Nadi : 110 x /m , 2. Cukup memburuk (2) 4. Identifikasi kemampuan
Suhu : 38,3˚C, dan RR : 3. Sedang (3) batuk
34 x /m 4. Cukup membaik (4) Nursing Treatment:
5. Membaik (5) 1. Posisikan semi-fowler
atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam
pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu.

17 Maret 2022 3 Resiko Perdarahan b.d Setelah Setelah Tingkat Perdarahan: Pencegahan Perdarahan
gangguan koagulasi diberikan dilakukan 1. Kelembapan membrane Observasi:
asuhan tindakan mukosa meningkat (5) 1. Monitor tanda dan gejala
keperawatan keperawatan 2. Hematemesis dan perdarahan
selama 3 x 24 diharapkan hematuria menurun (5) 2. Monitor nilai
hematokrit/hemoglobin
jam maka perdarahan tidak 3. Perdarahan menurun (5)
sebelum dan setelah
pedarahan terjadi, dengan 4. Tekanan darah membaik kehilangan darah
tidak terjadi kriteria hasil: (5) 3. Monitor tanda-tanda vital
5. Denyut nadi apkial ortostatik
membaik (5) 4. Monitor koagulasi (mis.
Indikator: Platelet, fibrinogen)
1. Memburuk (1) Nursing treatment:
2. Cukup memburuk (2) 1. Pertahankan bedrest selama
3. Sedang (3) perdarahan
4. Cukup membaik (4) 2. Batasi Tindakan invasive
5. Membaik (5) 3. Hindari pengukuran suhu
rektal
Edukasi:
1. Jelaskan tanda gejala
perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
3. Anjurkan menghindari
aspirin dan antikoagulan
4. Anjurkan meningkatkan
asupan makan dan vitamin
K
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat
dan mengontrol perdarahan,
jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
prodok darah, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Waktu Evaluasi


Tgl/Jam Keperawatan Tindakan Keperawatan
1 17 Maret 1 SIKI : Manajemen Hipertermia. S: -
2022 Observasi: O: Pasien tampak lemah, terdapat peningkatan
1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: suhu kulit, Suhu 38,30C, Nadi : 110x/m dan
dehidrasi, terpapar lingkungan panas, Respirasi rate : 34 x/m pada pemeriksaan
penggunaan incubator) darah lengkap Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78
2. Monitor suhu tubuh
106 /uL, Ht 26,0%, leukosit 6,95 103 /uL,
Nursing treatment:
dan trombosit 43 103 /uL.
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian A: Masalah belum teratasi
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh P: Intervensi dilanjutkan:
4. Berikan cairan oral Observasi:
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis:
mengalami hiperhidrosis (keringat berlebihan) dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Edukasi: penggunaan incubator)
1. Anjurkan tirah baring 2. Monitor suhu tubuh
Kolaborasi: Nursing treatment:
2. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena 1. Sediakan lingkungan yang dingin
dengan dokter advise: IVFD D5 ¼ NS 750 cc/ 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
24 jam 3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
3. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik 4. Berikan cairan oral
dengan dokter advise : paracetamol 5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering
suppositoria 125 mg ¾ kapsul jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik,
jika perlu
2. 17 Maret 2 SIKI : Monitor Jalan Napas. S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk
2022 Observasi: dan pilek, batuk tidak mengeluarkan lendir
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, O: Pada hidung terdapat secret, terdapat suara
usaha napas) ronchi pada lobus kanan atas, Nadi : 110
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 x /m
Gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
A: Masalah belum teratasi
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk P: Intervensi dilanjutkan:
Nursing Treatment: Observasi:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler 1. Monitor pola napas (frekuensi,
2. Berikan minum hangat kedalaman, usaha napas)
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis.
Edukasi: Gurgling, mengi, wheezing, ronchi
1. Ajarkan batuk efektif kering)
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika 3. Monitor sputum ( jumlah, warna,
tidak kontraindikasi. aroma)
Kolaborasi: 4. Identifikasi kemampuan batuk
1. Kolaborasi dalam pemberian Nursing Treatment:
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik 1. Posisikan semi-fowler atau fowler
jika perlu. 2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,
jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.

3. 17 Maret 3 SIKI : Pencegahan Perdarahan S:-


2022 Observasi: O: Pada pemeriksaan darah lengkap Hb 8,5
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%,
2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin leukosit 6,95 103 /uL, dan trombosit 43
sebelum dan setelah kehilangan darah 103 /uL.
3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
A: Masalah belum teratasi
4. Monitor koagulasi (mis. Platelet, fibrinogen)
Nursing treatment: P: Intervensi dilanjutkan:
1. Pertahankan bedrest selama perdarahan Observasi:
2. Batasi Tindakan invasive 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
3. Hindari pengukuran suhu rektal 2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin
Edukasi: sebelum dan setelah kehilangan darah
1. Jelaskan tanda gejala perdarahan 3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan 4. Monitor koagulasi (mis. Platelet,
3. Anjurkan menghindari aspirin dan fibrinogen)
antikoagulan Nursing treatment:
4. Anjurkan meningkatkan asupan makan dan 1. Pertahankan bedrest selama perdarahan
vitamin K 2. Batasi Tindakan invasive
Kolaborasi: 3. Hindari pengukuran suhu rektal
1. Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol Edukasi:
perdarahan, jika perlu 1. Jelaskan tanda gejala perdarahan
2. Kolaborasi pemberian prodok darah, jika 2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
perlu 3. Anjurkan menghindari aspirin dan
antikoagulan
4. Anjurkan meningkatkan asupan makan
dan vitamin K
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat dan
mengontrol perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian prodok darah, jika
perlu
CATATAN PERKEMBANGAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TGL/JAM (CATATAN PERKEMBANGAN: (SOAPIE)
1. 18 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak masih demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 37,8 oC, tampak masih lemah, RR: 30 x/menit, Nadi: 120 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, paien terpasang IVFD D5 ¼ NS 750 cc/ 24 jam.
pada pemeriksaan darah lengkap Hb A: Masalah belum teratasi
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht P: Intervensi dilanjutkan.
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan I:
trombosit 43 103 /uL. Observasi:
1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: S: Orangtua mengatakan anak masih demam
O: S: 37.8 oC, tampak lemah, RR: 30 x/menit, Nadi: 120 x/m

2. 18 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
masih batuk dan pilek, batuk tidak kanan atas, Nadi : 120 x /m , Suhu : 37,8˚C, dan RR : 30 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah belum teratasi.
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dilanjutkan:
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O : Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
kanan atas, Nadi : 120 x /m , Suhu : 37,8˚C, dan RR : 30 x /m

3. 18 Maret 2022 Resiko Perdarahan b.d gangguan Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari:
koagulasi S: Orangtua mengatakan tidak ada tanda-tanda perdarahan
O: Tidak terdapat tanda-tanda perdarahan, Pada pemeriksaan darah lengkap
Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%, leukosit 6,95 103 /uL,
dan trombosit 43 103 /uL.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.
I:
Observasi:
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan
darah
3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
4. Monitor koagulasi (mis. Platelet, fibrinogen)
Nursing treatment:
1. Pertahankan bedrest selama perdarahan
2. Batasi Tindakan invasive
3. Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi:
1. Jelaskan tanda gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
3. Anjurkan menghindari aspirin dan antikoagulan
4. Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian prodok darah, jika perlu
E: Orang tua mengatakan tidak ada tanda-tanda perdarahan
.
4. 19 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak masih demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 37,5 oC, tampak masih lemah, RR: 32 x/menit, Nadi: 118 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, A: Masalah belum teratasi
pada pemeriksaan darah lengkap Hb P: Intervensi dilanjutkan.
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht I:
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan Observasi:
trombosit 43 103 /uL. 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: S: Orangtua mengatakan anak masih demam
O: S: 37.5 oC, tampak lemah, RR: 32 x/menit, Nadi: 118 x/m

5. 19 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
masih batuk dan pilek, batuk tidak kanan atas, Nadi : 118 x /m , Suhu : 37,5˚C, dan RR : 32 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah belum teratasi.
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dilanjutkan:
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O : Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
kanan atas, Nadi : 118 x /m , Suhu : 37,5˚C, dan RR : 32 x /m

6. 19 Maret 2022 Resiko Perdarahan b.d gangguan Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari:
koagulasi S: Orangtua mengatakan tidak ada tanda-tanda perdarahan
O: Tidak terdapat tanda-tanda perdarahan, Pada pemeriksaan darah lengkap
Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%, leukosit 6,95 103 /uL,
dan trombosit 43 103 /uL.
A: Masalah teratasi.
P: Intervensi dihentikan.
I:
Observasi:
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan
darah
3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
4. Monitor koagulasi (mis. Platelet, fibrinogen)
Nursing treatment:
1. Pertahankan bedrest selama perdarahan
2. Batasi Tindakan invasive
3. Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi:
1. Jelaskan tanda gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
3. Anjurkan menghindari aspirin dan antikoagulan
4. Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian prodok darah, jika perlu
E: intervensi masalah lainnya dilanjutkan
.
7. 20 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak masih demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 37,7 oC, tampak masih lemah, RR: 28 x/menit, Nadi: 122 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, A: Masalah belum teratasi
pada pemeriksaan darah lengkap Hb P: Intervensi dilanjutkan.
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht I:
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan Observasi:
trombosit 43 103 /uL. 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: S: Orangtua mengatakan anak masih demam
O: S: 37.7 oC, tampak lemah, RR: 28 x/menit, Nadi: 122 x/m

8. 20 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
masih batuk dan pilek, batuk tidak kanan atas, Nadi : 122 x /m , Suhu : 37,7˚C, dan RR : 28 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah belum teratasi.
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dilanjutkan:
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O : Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
kanan atas, Nadi : 122 x /m , Suhu : 37,7˚C, dan RR : 28 x /m

9. 21 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 36,7 oC, tampak masih lemah, RR: 28 x/menit, Nadi: 119 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, A: Masalah belum teratasi
pada pemeriksaan darah lengkap Hb P: Intervensi dilanjutkan.
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht I:
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan Observasi:
trombosit 43 103 /uL. 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
O: S: 36.7 oC, tampak lemah, RR: 28 x/menit, Nadi: 119 x/m

10. 21 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
masih batuk dan pilek, batuk tidak kanan atas, Nadi : 119 x /m , Suhu : 36,7˚C, dan RR : 28 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah belum teratasi.
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dilanjutkan:
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O : Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
kanan atas, Nadi : 119 x /m , Suhu : 36,7˚C, dan RR : 28 x /m

11 22 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 6 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 36,4 oC, tampak mulai aktif, RR: 26 x/menit, Nadi: 105 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, A: Masalah teratasi sebagian
pada pemeriksaan darah lengkap Hb P: Intervensi dilanjutkan.
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht I:
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan Observasi:
trombosit 43 103 /uL. 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
O: S: 36.4 oC, tampak lemah, RR: 26 x/menit, Nadi: 105 x/m

12 22 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 6 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan batuk dan pilek anak berkurang
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
masih batuk dan pilek, batuk tidak kanan atas, Nadi : 105 x /m , Suhu : 36,4˚C, dan RR : 26 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah teratasi sebagian
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dilanjutkan:
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: S : Orang tua mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O : Pada hidung masih terdapat secret, terdapat suara ronchi pada lobus
kanan atas, Nadi : 105 x /m , Suhu : 36,4˚C, dan RR : 26 x /m

13 23 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d Setelah dilakukan perawatan selama 7 hari:
peningkatan suhu kulit dengan S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, O: Suhu: 36 oC, tampak anak sudah aktif dan ceria, RR: 24 x/menit, Nadi:
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, 108 x/m,
pada pemeriksaan darah lengkap Hb A: Masalah teratasi
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht P: Intervensi dihentikan.
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan I:
trombosit 43 103 /uL. Observasi:
1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan incubator)
2. Monitor suhu tubuh
Nursing treatment:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik, jika perlu
E: Intervensi dihentikan, pasien pulang.

14 23 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 7 hari:
Hipersekresi jalan napas d.d orang S : Orang tua mengatakan batuk dan pilek anak berkurang
tua By. M.T mengatakan anaknya O: Secret pada hidung berkurang, ronchi menurun, Nadi : 108 x/m , Suhu :
masih batuk dan pilek, batuk tidak 36˚C, dan RR : 24 x /m
mengeluarkan lendir, Pada hidung A: Masalah teratasi
terdapat secret, terdapat suara ronchi P: Intervensi dihentikan
pada lobus kanan atas, Nadi : 110 I:
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34 Observasi:
x /m 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
4. Identifikasi kemampuan batuk
Nursing Treatment:
1. Posisikan semi-fowler atau fowler
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
2. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
E: Intervensi dihentikan, pasien pulang.
EVALUASI KEPERAWATAN

NO TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI

1. 23 Maret 2022 Hipertermia b.d proses penyakit d.d S: Orangtua mengatakan anak sudah tidak demam
peningkatan suhu kulit dengan O: Suhu: 36 oC, tampak anak sudah aktif dan ceria, RR: 24 x/menit, Nadi:
pemeriksaan suhu By M.T 38,3˚C, 108 x/m,
Nadi : 110 x /m, dan RR : 34 x /m, A: Masalah teratasi
pada pemeriksaan darah lengkap Hb P: Intervensi dihentikan.
8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht
26,0%, leukosit 6,95 103 /uL, dan
trombosit 43 103 /uL.

2. 23 Maret 2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d S : Orang tua mengatakan batuk dan pilek anak berkurang
Hipersekresi jalan napas d.d orang O: Secret pada hidung berkurang, ronchi menurun, Nadi : 108 x/m , Suhu :
tua By. M.T mengatakan anaknya 36˚C, dan RR : 24 x /m
masih batuk dan pilek, batuk tidak A: Masalah teratasi
mengeluarkan lendir, Pada hidung P: Intervensi dihentikan
terdapat secret, terdapat suara ronchi
pada lobus kanan atas, Nadi : 110
x /m , Suhu : 38,3˚C, dan RR : 34
x /m

3. 23 Maret 2022 Resiko Perdarahan b.d gangguan S: Orangtua mengatakan tidak ada tanda-tanda perdarahan pada anak
koagulasi O: Tidak terdapat tanda-tanda perdarahan, Pada pemeriksaan darah lengkap
Hb 8,5 g/dL, eritrosit 3,78 106 /uL, Ht 26,0%, leukosit 6,95 103 /uL,
dan trombosit 43 103 /uL.
A: Masalah teratasi.
P: Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai