Gambar 1.Tanaman
Kentang (sudarminto setyo wuyono,2015)
1.Klasifikasi tanaman kentangcmenurut Hasni (2014), sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub devisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L
2. Morfologi
a. Daun
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun. Helaian daun berbentuk p oling atau bulat
lonjong, dengan ujung meruncing, memiliki anak daun primer dan sekunder, tersusun dalam
tangkai daun secara berhadap-hadapan (daun mejemuk) yang menyirip ganjil. Warna daun
hijau keputih–putihan. Posisi tangkai utama terhadap batang tanaman membentuk sudut
kurang dari 45 derajat atau lebih besar 45 derajat. Pada dasar tangkai daun terdap at tunas
ketiak yang dapat berkembang menjadi cabang sekunder (Rukmana, 1997).
Umbi terbentuk dari cabang samp ing diantara akar–akar. Proses pembentukan umbi ditandai
dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizome atau stolon yang diikuti
pembesaran sehingga rhizome membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Samadi, 1997).
Selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung zat solanin yang beracun dan
berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin akan berkurang atau hilang apabila umbi
telah tua sehingga aman untuk dimakan. Tetapi racun solanin tidak dapat hilang apabila umbi
tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih mengandung
racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua (Samadi, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, R. 1997. Kentang budidaya dan pasca panen. Kanisius, Yogyakarta.
Samadi, B. 1997. Usahatani Kentang. Kanisius. Yogyakarta.