Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan Penyelenggaraan

No Permasalahan Penyelesaian/Solusi
Makanan
1. Penetapan peraturan pemberian  Peraturan yang dimiliki tidak pernah di perbaharui.  Idealnya peraturan pemberian makanan pasien harus di
makanan  Peraturan pemberian makanan yang dibuat belum buat setiap tahun.
mencangkup semua aspek terkait. Contoh hanya  Seharusnya peraturan pemberian makanan yang dibuat
mencantumkan jenis diet dan nilai kalori nya tetapi meliputi : macam konsumen / pasien yang dilayani,
tidak di jelaskan untuk pasien berdasarkan kelas kandungan nilai gizi, pola menu dan frekuensinya dlm
perawatan atau berdasarkan diet nya. sehari, serta jenis menu nya.
2. Penyusunan standar bahan makanan  Standar bahan makanan di susun tanpa menghitung  Sebaiknya standar bahan makanan di susun berdasarkan
rumah sakit berat kotor bahan makanannya. Sehingga akan berat kotor dengan menggunakan persertase BDD di
bermasalah dalam berapa banyak jumlah yang akan di setiap bahan makanan basah. Persen BDD yang
pesan atau di beli. digunakan setiap RS berbeda – beda tergantung
spesifikasi bahan makanan yang disusun. agar saat
menghitung kuantitas atau jumlah kebutuhan bahan
makanan sehari tidak terjadi kesalahan.
3. Perencanaan menu  Menu yang di susun tidak bervariasi  Sebaiknya dalam penyusunan menu ada beberapa yang
 Menu yang disusun tidak sesuai anggaranya harus diperhatikan oleh tim penyusun menu yaitu :
 Menu di susun tidak melihat ketesediaan bahan peraturan pemberian makanan RS, kecukupan nilai gizi,
pangan lokal ketersediaan bahan makanan di pasar, anggaran yang
 Menu yang di susun tidak memperhitungkan jumlah tersedia, jenis dan karakteristik bahan makanan,
tenaga dan fasilitas yang ada. kebiasaan atau pola makan masyarakat di daerah
tersebut, jumlah tenaga juru masak yang ada, dan
fasilitas peralatan yang dimiliki.
4. Perencanaan kebutuhan bahan  Perencanaan bahan makanan tidak sesuai siklus menu  Perlu diperhatikan daftar menu sebelum memesan
makanan nya bahan makanan untuk hari berikutnya. Agar bahan
 Perencanaan bahan makanan tidak cukup dengan makanan yang dibutuhkan sesuai dengan menu yang
batas waktu rencana kebutuhannya. telah tersedia dan bahan yang sudah di rencanakan.
 Perlu perhitungan secara cermat untuk kebutuhan bahan
makanan basah atau kering sesuai daya simpannya.
Sehingga kebutuhan sebulan bahan makanan dapat
tercukupi dan tidak ada bahan makanan yang busuk atau
expaid sebelum digunakan.
5. Perencanaan anggaran bahan makanan  Anggaran bahan makanan tidak mencukupi  Jika anggaran bahan makanan tidak mencukupi maka
 Anggaran bahan makanan berlebihan yang harus dilakukan adalah menghitung kembali
perencanaan anggaran bahan makanan yang belum
terpenuhi sebagai dasar pengajuan anggaran tambahan
untuk bahan makanan tersebut. Pengajuan usulan
tambahan sebaiknya dilakukan di pertengahan tahun
anggaran berjalan.
 Jika anggaran bahan makanan yang tersedia berlebihan,
maka kita akan menghitung ulang rencana anggaran agar
dana yang tersedia bisa terserap semuanya. Perubahan
anggaran bahan makanan dilakukan pada pertengahan
tahun anggaran berjalan dalam revisi perubahan mata
anggaran tahunan.
6. Pengadaan bahan makanan  Pengadaan bahan makanan tidak sesuai bon pesanan  Tetap menerima bahan makanan tersebut dan membuat
bahan makanan dikarenakan keterbatasan berita acara terkait pengadaan yang tidak sesuai tadi.
ketersediaan bahan makanan di pasaran.  Bahan makanan yang tidak sesuai spesifikasi tanpa
 Pengadaan bahan makanan tidak sesuai spesifikasi alasan yang logis akan dikembalikan dan diminta
yang ada dlm bon pesanan. mendatangkan bahan makanan sesuai bon pesanan
 Tidak melakukan survey harga pasar saat pengadaan sesegera mungkin.
bahan makanan.  Harus dilakukan survey harga pasar minimal dari 3 pasar
yang ada di daerah tertentu sebagai dasar harga yang
akan digunakan dalam usulan perencanaan.
7. Pemesanan dan pembelian bahan  Jumlah pemesanan dan pembelian bahan makanan  Sebaiknya pemesanan bahan makanan menyesuiakan
makanan statis sehingga banyak terjadi pemborosan. jumlah pasien yang dilayani dan ditambah 10 – 20 % dari
total pasien sebelumnya sebagai antisipasi jika ada
pasien baru atau kerusakan bahan makanan saat proses
pengolahan.
8. Penerimaan bahan makanan  Saat proses penerimaan bahan makanan tidak  Sebaikanya bahan makanan yang dating di periksa
dilakukan pengecekan baik secara kuantitas maupun apakah jumlah pesanan dan spesifikasi pesanan nya
kualitas. sudah sesuai dengan bon pesanan. Sehingga bisa
dipastikan jumlah dan kualitas nya terjamin.
9. Penyimpanan dan penyaluran bahan  Penyimpanan bahan makanan belum sesuai standar  Sebaiknya untuk penyimpanan bahan makanan
makanan PGRS memperhatikan jarak antara rak dengan dinding, lantai
 Penyaluran bahan makanan belum terarah. dan langit2. selain itu juga penyimpanan berdasarkan
kelompok atau jenis bahan makanan. Suhu penyimpanan
sesuai dengan bahan makanan yang di simpan.
 Sebaiknya dibuat alur bahan makanan dari saat
penerimaan hingga pendistribusian.
10. Persiapan bahan makanan  Tidak lengkap bahan makanan atau bahan pendukung  Sebaiknya bagian persiapan di gudang lebih teliti dalam
yang akan digunakan untuk memasak. mempersiapan bahan serta keperluan lainya agar waktu
 Persiapan yang lama dikarenakan kurangnya sarana persiapan lebih efesien.
dan prasarana  Sarana kerja perlu dilengkapi agar kegiatan berjalan
lancar dan tepat waktu.
11. Pemasakan bahan makanan  Peralatan yang akan digunakan rusak sehingga  Perlu perawatan secara rutin pada setiap peralatan yang
menghambat proses pemasakan digunakan, serta menghitung lama pakai setiap alat yang
ada untuk dasar pengajuan peralatan baru.
12. Pendistribusian Makanan  Waktu pendistribusian yang tidak sesuai SOP yang  Perlu control dan pengawasan yang ketat terkait
berakibat pada mutu makanan yang akan disajikan ketepatan waktu pemberian makanan pasien.

Anda mungkin juga menyukai