Anda di halaman 1dari 29

1.

Perencanaan Anggaran

Table 1. perencanaan anggaran di RSUD Raden Mattaher Jambi

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Perencanaan Perencannaan
anggaran belanja Perencanaan anggaran anggaran RSUD raden
bahan makanan di sesuai Kemenkes 2013 mattaher jambi sudah
instalasi gizi 1.kumpulkan data sesuai dengan
Rumah sakit di tentang macam dan kemenkes 2013 karena
Instalasi Gizi jumlah konsumen perencaanaan di
RSUD Raden tahun sebelumnya. lakukan sesuai dengan
Mattaher 2.tetapkan macam dan langkah-langkah di
dilakukan setiap jumlah kemenkes 2013 dan
setahun konsumen/pasien dilakukan satu tahun
sekali.Sumber 3.kumpulan harga sekali di mulai dari
dana atau bahan makanan dari mengumpulkan data
anggaran yang beberapa pasar dengan tentang macam dan
ada di RSUD melakkan survei jumlah konsumen than
Raden Mattaher pasar, kemudian sebelumnya Rencanan
Jambi yaitu dari tentukan harga rata- anggaran diusulkan
sumber dana dari rata bahan makanan secara resmi melalui
Anggaran 4.buat pedoman berat jalur administratif
Perencanaan bersih dan bahan yang berlaku.
Belanja Daerah makanan yang
(APBD) dan dignakan dan
sumber dana dari dikonvensikan ke
Badan Layanan dalam berat kotor.
Umum Daerah 5.hitung indeks harga
(BLUD). makanan perorang per
hari dengan cara
mengalikan berat
kotor bahan makanan
yang digunakan
dengan harga satuan
sesuai
konsumen/pasien yang
dilayani .
6.menghitung
anggaran bahan
makanan setahun.
7.hasil perhitungan
dilaporkan kepada
pengambil keputusan
(sesuai dengan
struktur organisasi
masing-masing).
8. Rencanan anggaran
diusulkan secara resmi
melalui jalur
administratif yang
berlaku.

2. Perencanaan Menu

Tabel 2. Perencanaan Menu Di RSUD Raden Mattaher Jambi

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1 Perencanaan menu di Berikut ini merupakan Perencanaan menu
RSUD Raden Mattaher langkah–langkah dalam di RSUD Raden
Jambi sudah mengikuti perencanaan menu Mattaher sudah
kemenkes 2013 yaitu (Kemenkes RI,2013): sesuai dengan
mulai dari membentuk a. Bentuk tim kerja. Kemenkes RI 2013
tim hingga melakukan Bentuk tim kerja untuk karena sudah
tes awal menu yang menyusun menu yang membentuk tim
telah disesuaikan. terdiri dari dietesien, kerja, dan
kepala masak (chef menetapkan
cook), dan pengawas macam menu dan
makanan. menetapkan lama
b. Menetapkan siklus mana dan
Macam Menu. menetapkan
Mengacu pada tujuan standar.
pelayanan makanan
Rumah Sakit, maka
perlu ditetapkan macam
menu, yaitu menu
standar, menu pilihan,
dan kombinasi
keduanya.
c. Menetapkan Lama
Siklus Menu dan Kurun
Waktu Penggunaan
Menu.
Perlu ditetapkan
macam menu yang
cocok dengan sistem
penyelenggaraan
makanan yang sedang
berjalan. Siklus dapat
dibuat untuk menu 5
hari, 7 hari, 10 hari, atau
15 hari. Kurun waktu
penggunaan menu dapat
diputar selama 6 bulan
sampai dengan 1 tahun.
d. Menetapkan Pola
Menu.
Pola menu yang
dimaksud adalah
menetapkan pola dan
frekuensi macam
hidangan yang
direncanakan untuk
setiap waktu makan
selama satu putaran
menu. Dengan
penetapan pola menu
dapat dikendalikan
penggunaan bahan
makanan sumber zat gizi
dengan mengacu gizi
seimbang.

e. Menetapkan Besar
Porsi.
Besar porsi adalah
banyaknya golongan
bahan makanan yang
direncanakan setiap kali
makan dengan
menggunakan satuan
penukar berdasarkan
standar makanan yang
berlaku dirumah sakit.
f. Mengumpulkan
macam hidangan untuk
pagi, siang dan malam
pada suatu putaran menu
termasuk jenis makanan
selingan
g. Merancang format
menu.
Format menu adalah
susunan hidangan sesuai
dengan pola menu yang
telah ditetapkan setiap
hidangan yang terpilih
dimasukan dalam format
menu sesuai format
bahan makanan.
h. Melakukan
penilaian menu dan
merevisi menu untuk
melakukan penilaian
menu diperlukan
instrumen penilaian.
i. Melakukan tes
awal menu. Bila menu
disepakati, maka perlu
uji coba menu.

3. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan (PKBM)

No. Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Perencanaan Serangkaian kegiatan Perencanaan
kebutuhan bahan menetapkan macam, kebutuhan bahan
makanan di Instalasi jumlah dan mutu bahan makanan di Instalasi
Gizi RSUD Raden makanan yang diperlukan Gizi RSUD Raden
Mattaher Jambi dalam kurun waktu tertentu Mattaher Jambi
a. Jumlah konsumen dalam rangka sudah sesuai dengan
rata-rata telah mempersiapkan standar Kemenkes
dilayani penyelenggaraan makanan RI, 2013.
b. Macam-macam rumah sakit yang bertujuan
bahan makanan dan untuk tersedianya taksiran
kebutuhan bahan macam dan jumlah bahan
makanan dihitung makanan dengan
dalam 1 hari spesifikasi yang ditetapkan
c. Kurun waktu dalam kurun waktu yang
kebutuhan bahan ditetapkan untuk pasien
makanan ditetapkan rumah sakit.
dalam 1 tahun sekali. Langkah-langkah
d. Siklus menu yang perhitungan kebutuhan
digunakan adalah 10 bahan makanan:
hari ditambah dengan a. Susun bahan makanan
1 siklus menu pada yang diperlukan lalu
tanggal 31. golongkan bahan makanan
e. Kebutuhan macam segar atau basah dan bahan
dan jumlah bahan makanan kering.
makanan dihitung b. Tetapkan jumlah
dalam kurun waktu 1 konsumen rata-rata yang
tahun. dilayani
f. Kebutuhan bahan c. Hitung macam dan
makanan yang telah kebutuhan bahan makanan
dilengkapi dengan dalam siklus menu
spesifikasinya misalnya 5,7 atau 10 hari.
dimasukkan dalam d. Tetapkan kurun waktu
formulir. kebutuhan bahan makanan
misalnya 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan atau 1 tahun.
e. Hitung berapa siklus
dalam 1 periode yang telah
ditetapkan dengan
menggunakan kalender
misal bila menu yang
digunakan adalah 10 hari
maka dalam 1 bulan
berlaku 3 siklus, bila 1
bulan adalah 31 hari maka
berlaku 3 kali siklus
ditambah 1 menu untuk
tanggal 31.
f. Hitung kebutuhan
macam dan jumlah bahan
makanan untuk kurun
waktu yang ditetapkan
misal 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan atau `1 tahun.
g. Masukkan dalan
formulir kebutuhan bahan
makanan yang telah
dilengkapi dengan
spesifikasinya.

4. Pemesanan Bahan Makanan

Pemesanan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan


permintaan (order) bahan makanan berdasarkan menu dan jumlah
konsumen atau pasien yang ada. Tujuan dari kegiatan ini adalah
tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau
spesifikasi yang telah ditetapkan. Pemesanan bahan makanan di instalasi
gizi RSUD Raden Mattaher dibagi menjadi dua yaitu:
a. Bahan makanan segar/basah
Bahan makanan segar dipesan setiap hari dimana bahan makanan
yang dipesan pada hari ini merupakan bahan makanan yang akan
digunakan untuk diolah keesokan harinya.
Setelah hasil perhitungan didapatkan, kemudian dicatat dalam bon
pemesanan bahan makanan sesuai dengan item setiap bahan makanan
dan dibuat tiga rangkap:
1) Warna putih : Untuk rekanan
2) Warna merah jambu : Untuk gudang
3) Warna kuning : Untuk arsip
b. Bahan makanan kering
Bahan makanan kering dipesan 1 bulan sekali dengan waktu
pengiriman 2 kali. Jumlah dan jenis bahan makanan kering yang
dipesan setiap bulannya tidak sama tergantung pada kebutuhan bahan
makanan dengan memperhatikan atau menghitung jumlah stok yang
terdapat di gudang. Bahan makanan kering yang dipesan termasuk
bahan makanan pelengkap seperti kecap, saos dan formula enteral.
Tabel 4. Pemesanan bahan makanan basah dan kering
N Kenyataan Standarisasi Keterangan
O
1 Pemesanan bahan Pada sistem Untuk
makanan basah penyelenggaraan pemesanan bahan
dilakukan setiap hari, makanan untuk makanan basah
menggunakan anggaran pemesanan bahan di RSUD sudah
yang telah ditetapkan, makanan basah baik,
adanya spesifikasi dilakukan sesuai menggunakan
bahan makanan, adanya dengan bon bon dan
bon pemesanan bahan pemesanan, memesan bahan
makanan. pemesanan sesuai makanan sesuai
dengan spesifikasi dengan hasil
yang ada, rekapan yang
terdapatnya ada, mempunyai
rekapan bahan spesifikasi bahan
makanan yang makaanan untuk
dibutuhkan. setiap bahan
yang dipesan.
2 Pemesanan bahan Pada sistem Untuk
makanan kering di rsud penyelenggaraan pemesanan bahna
mattaher dilakukan makanan untuk makanan kering
setiap 1 bulan sekali pemesanan bahan di rsud mattaher
dengan 2x pengiriman, makanan kering sudah baik,
pemesanan dilakukan dilakukan sesuai sesuai dengan
setiap bulannya dengan bon standarisasi
berbeda tergantung pemesanan, PGRS 2013,
dengan keadaan stock pemesanan sesuai mempunyai
yang ada digudang. dengan spesifikasi spesifikasi untuk
yang ada, setiap bahan
terdapatnya makanan yang
rekapan bahan dipesan,
makanan yang menggunakan
dibutuhkan. bon pemesanan
yang digunakan
untuk memesan
bahan makanan
sesuai dengan
hasil rekapan.

4. Penerimaan Bahan Makanan

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Penerimaan bahan makanan di Penerimaan bahan Penerimaan
Instalasi Gizi RSUD Raden makanan adalah suatu bahan makanan
Mattaher Jambi, petugas kegiatan yang di RSUD Raden
penerimaan bahan makanan meliputi memeriksa, Mattaher Jambi
dilakukan oleh panitia meneliti, mencatat, sudah sesuai
pemeriksa barang, diserah memutuskan dan dengan standar
terima oleh petugas gudang melaporkan tentang Kemenkes,
maupun penanggung jawab macam dan jumlah 2013.
produksi.Pada saat penerimaan bahan makanan
dilakukan pemeriksaan bahan sesuai dengan
makanan menggunakan form pesanan dan
pemesanan yang ada spesifikasi yang telah
spesifikasi bahan makanan. ditetapkan, serta
Penerimaan bahan makanan di waktu
Instalasi Gizi RSUD Raden penerimaannya.
Mattaher Jambi dilakukan dua Prasyarat :
jenis penerimaan bahan a. tersedianya daftar
makanan yaitu makanan pesanan bahan
basah/segar dan makanan makanan berupa
kering. Bahan makanan yang macam dan jumlah
diantar oleh rekanan yang bahan makanan yang
merupakan pihak ketiga, akan diterima pada
setelah bahan makanan waktu tertentu.
tersebut sampai maka b. tersedianya
dilakukan pengecekan bahan spesipikasi bahan
makanan kemudian ditimbang makanan yang telah
lalu dibersihkan. Untuk bahan ditetapkan.
makanan yang sudah dicek Langkah :
atau dipilih sesuai dengan a. Bahan makanan
spesifikasi yang sudah diperiksa, sesuai
ditetapkan, maka bahan yang dengan pesanan dari
tidak sesuai dengan spesifikasi ketentuan spesipikasi
tersebut akan dikembalikan bahan makanan yang
langsung kepada rekanan untuk dipesan.
digantikan dengan bahan b. Bahan makanan di
makanan baru yang sesuai kirim ke gudang
dengan spesifikasi, penyimpanan sesuai
pengantaran bahan makanan. dengan jenis barang
atau dapat langsung
ke tempat pengolahan
makanan.

8. Pengolahan Bahan Makanan

Table 8. pengolahan bahan makanan di RSUD Raden Mattaher Jambi

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. a. Pemasakan Macam proses Pengolahan yang dilakukan
dengan medium pengolahan menurut di RSUD mattaher jambi
udara, seperti : PGRS 2013 : sudah sesuai dengan
1) Memanggang/ a. Pemasakan dengan kemenkes 2013 namun
menggoreng medium udara, belum menggunakan
yaitu memasak seperti : Pemasakan dengan
bahan makanan 1.Memanggang/ elektromagnetik:
dalam oven menggoreng yaitu Memasak dengan
sehingga memasak bahan menggunakan energi dari
masakan menjadi makanan dalam oven gelombang elektromagnetik
kering atau sehingga masakan misalnya memasak dengan
kecoklatan menjadi kering atau menggunakan oven
2) Membakar yaitu kecoklatan microwave.
memasak bahan 2.Membakar yaitu
makanan memasak bahan
langsung diatas makanan langsung
bara api sampai diatas bara api sampai
kecoklatan dan kecoklatan dan
mendapat lapisan mendapat lapisan
yang kuning. yang kuning.
b. Pemasakan b.Pemasakan dengan
dengan menggunakan medium
menggunakan air, seperti:
medium air, Merebus yaitu
seperti: memasak dengan
Merebus yaitu banyak air. Pada
memasak dengan dasarnya ada 3 cara
banyak air. Pada dalam merebus, yaitu:
dasarnya ada 3 1.Api besar untuk
cara dalam mendidihkan cairan
merebus, yaitu: dengan cepat dan
1) Api besar untuk untuk merebus
mendidihkan sayuran
cairan dengan 2.Api sedang untuk
cepat dan untuk memasak santan dan
merebus sayuran berbagai masakan
2) Api sedang untuk sayur
memasak santan 3.Api kecil untuk
dan berbagai membuat kaldu juga
masakan sayur dipakai untuk
3) Api kecil untuk masakan yang
membuat kaldu memerlukan waktu
juga dipakai lama
untuk masakan c. Menyetup yaitu
yang memerlukan memasak dengan
waktu lama sedikit air
c. Menyetup yaitu 1.Mengetim:
memasak dengan memasak dalam
sedikit air tempat yang
1) Mengetim: dipanaskan dengan air
memasak dalam mendidih
tempat yang 2.Mengukus:
dipanaskan memasak dengan uap
dengan air air mendidih. Air
mendidih pengukus tidak boleh
2) Mengukus: mengenai bahan yang
memasak dengan dikukus
uap air mendidih. 3.Menggunakan
Air pengukus tekanan uap yang
tidak boleh disebut steam
mengenai bahan cooking. Panasnya
yang dikukus lebih tinggi daripada
3) Menggunakan merebus.
tekanan uap yang d.Pemasakan dengan
disebut steam menggunakan lemak
cooking. Menggoreng adalah
Panasnya lebih memasukkan bahan
tinggi daripada makanan dalam
merebus. minyak banyak atau
d. Pemasakan dalam
dengan mentega/margarine
menggunakan sehingga bahan
lemak menjadi kering dan
Menggoreng adalah berwarna kuning
memasukkan kecoklatan.
bahan makanan e.Pemasakan langsung
dalam minyak melalui dinding panci
banyak atau 1.Dinding alat
dalam langsung dipanaskan
mentega/margari seperti membuat kue
ne sehingga wafel.
bahan menjadi 2.Menyangrai:
kering dan menumis tanpa
berwarna kuning minyak, biasa
kecoklatan. dilakukan untuk
e. Pemasakan kacang, kedelai, dsb.
langsung melalui f.Pemasakan dengan
dinding panci kombinasi seperti:
1) Dinding alat Menumis: memasak
langsung dengan sedikit minyak
dipanaskan atau margarine untuk
seperti membuat membuat layu atau
kue wafel. setengah masak dan
2) Menyangrai: ditambah air sedikit
menumis tanpa dan ditutup.
minyak, biasa g. Pemasakan dengan
dilakukan untuk elektromagnetik:
kacang, kedelai, Memasak dengan
dsb. menggunakan energi
f. Pemasakan dari gelombang
dengan elektromagnetik
kombinasi misalnya memasak
seperti: dengan menggunakan
Menumis: memasak oven microwave.
dengan sedikit
minyak atau
margarine untuk
membuat layu
atau setengah
masak dan
ditambah air
sedikit dan
ditutup..
1. Distribusi Makanan
Pendistribusian makanan merupakan serangkaian kegiatan
penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi, jenis makanan konsumen
yang dilayani mulai dari makanan biasa sampai dengan makanan khusus
dan diet. Sistem distribusi makanan tergantung pada jumlah tenaga,
peralatan, jarak antara dapur pusat dan ruangan, kondisi jalan,
perlengkapan yang ada dan faktor lainnya. Tujuan dari pendistribusian
makanan yaitu konsumen atau pasien mendapatkan makanan sesuai diet
dan ketentuan yang berlaku. Jadwal pendistribusian makanan di RSUD
Raden Mattaher Jambi adalah sebagai berikut.

Makan Pagi : 06.30 – 07.00


Snack Pagi : 09.30 – 10.00
Makan Siang : 11.30 – 12.00
Snack siang : 14.30 – 15.00
Makan sore : 16.30 – 17.00

a. Batas waktu pemberian makan pasien baru


Pagi : 07.30 WIB
Siang : 13.00 WIB
Sore : 17.30 WIB
b. Batas waktu konsumsi makan pasien
Makan pagi : 09.00 WIB
Snack pagi : 11.30 WIB
Makan siang : 14.00 WIB
Snack sore : 17.30 WIB
Makan malam : 19.00 WIB
Snack malam/DM : 22.30 WIB
Untuk waktu distribusi tersebut dilakukan untuk keamanan
makananan sehingga makanan yang ada di ruangan tidak terkontaminasi
oleh bakteri jika terlalu lama atau tidak dilakukan seperti waktu jadwal
distribusi. Untuk sistem distribusi makanan yang ada di RSUD Raden
Mattaher Jambi yaitu menggunakan sistem distribusi makanan sentralisasi.
Sistem distribusi sentralisasi merupakan pendistribusian makanan dengan
cara makanan pasien dibagi dan disajikan dalam alat makan di
tempat/dapur pengolahan makanan. Makanan yang sudah diporsikan
didapur pengolahan kemudian dibawa oleh pranata jamuan ke ruangan
untuk langsung didistribusikan ke pasien sesuai dengan e-tiket yang terdiri
dari nama pasien, tanggal lahir, ruangan serta jenis diet pasien.
Keuntungan cara sentralisasi yang diterapkan di RSUD Raden Mattaher
Jambi yaitu untuk tenaga diruangan lebih hemat, sehingga lebih
menghemat biaya dan pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan
teliti, Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit
kemungkinan kesalahan pemberian makanan, Ruangan pasien terhindar
dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan, Serta
pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat. Tetapi terdapat kelemahan dengan
distribusi sentralisasi yaitu memerlukan tempat, peralatan dan
perlengkapan makanan yang lebih banyak di dapur pendistribusian serta
adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan, serta pemeliharaan.
Tabel 9. Pendistribusian Makanan
No Kenyataan Standarisasi Keterangan
1 Di RSUD Raden Mattaher Tersedianya Sistem distribusi
untuk pendistribusian peraturan makanan di
makanan mengunakan pemberin RSUD raden
sistem sentralisasi, yang makanan rumah mattaher sudah
artinya makanan pasien sakit, tersedianya sesuai dengan
dibagi dan disajikan dalam standar porsi, peraturan
alat makan di tempat/dapur adanya peraturan kemenkes tahun
pengolahan makanan. pengambilan 2013.
Makanan dibagikan sesuai makanan, adanya
dengan standar porsi dan daftar permintaan
makanan di sesuaikan makanan pasien,
dengan diit pasien yang telah tersedianya alat
tertera di e-tiket yang distribusi
diberikan oleh ahli gzi, dan makanan dan
makanan disajikan dengan peralatan.
menggunakan alat yang telah
ditetapkan sesuai dengan
kelas keperawatan, makanan
dibagikan sesuai dengan
jadwal yang ada,

Alat makan yang digunakan di RSUD Raden Mattaher dibagi


sesuai dengan kelas perawatan.
Tabel 10 pendistribusian alat makan
Kelas Perawatan Alat Makan
VIP Menggunakan piring saji, nampan,dan
diberi minum mineral botol
Kelas 1 Menggunakan piring saji, nampan dan
diberi minum mineral gelas
Kelas 2 Menggunakan plato
Kelas 3 Mengunakan plato

Instalasi gizi RSUD Raden Mattaher Jambi selain melakukan


pendistribusian makan untuk pasien juga melakukan pendistribusian ekstra
fooding pegawai. Standar ekstra fooding pegawai di Instalasi gizi RSUD
Raden Mattaher Jambi yaitu sebagai berikut:
a. Setiap karyawan RSUD Raden Mattaher Jambi mendapatkan gula, teh,
dan kopi setiap hari kerja.
b. Bagi karyawan RSUD Raden Mattaher Jambi yang jaga sore dan jaga
malam, petugas yang dinas rontngen, laboratoriumPA (Patologi
Anatomi) , Ruang rawat inap paru, OK ( Operatie Kamer) , Anastesi,
Dokter OK ( Operatie Kamer), Instalasi gizi, Dokter jaga, Instalasi
forensik,UTDRS ( Unit Transfusi Darah Rumah Sakit), Poli paru, Poli
DOT TB ( Directly Observesed Treatment Tuberculosis), Laundry,
CSSD ( Central Strellie Supply Departement), serta petugas catlab
(dokter, perawat, radiologi) mendapatkan mie instan dan
telur.mendapatkan mie instan dan telur orang setiap jaga.
c. TB MDR (Multi Drug Tuberculosis), Petugas farmasi, Perawat bangsal
anak, perawat yang melakukan kemoterapi ke pasien di ruang bangsal
anak dan perawat di bangsal anak yang merawat pasien difteri
mendapat telur dan susu cair tawar bear brand.
d. Petugas IPAL ( Instalasi Perawatan Air Limbah ) mendapat susu kental
manis dua kaleng/minggu/orang dan telur.
Cara pendistribusian makanan pegawai : Perawat di bangsal anak yang
merawat pasien difteri
a. Mie, telur, gula, teh, kopi, susu kental manis untuk pegawai dibagikan
satu kali sebulan diambil oleh masing-masing ruangan.
b. Ruangan yang bersangkutan menyerahkan jadwal dinas ke bagian
logistik gizi.
c. Petugas logistik merekap permintaan ruangan.
Pegawai yang mengamprah menandatangani buku bukti pengamblan ekstra
fooding

10. Pencatatan, Monitoring dan Evaluasi

No. Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Pencatatan, Pencatatan, monitoring dan Pencatatan,
Monitoring dan evaluasi merupakan bentuk Monitoring dan
Evaluasi di pengawasan dan pengendalian. Evaluasi di
Instalasi Gizi Pencatatan dilakukan pada Instalasi Gizi
RSUD Raden setiap langkah kegiatan RSUD Raden
Mattaher Jambi sedangkan pelaporan dilakukan Mattaher Jambi
yaitu: berkala sesuai dengan ada beberapa
a. Produksi kebutuhan Rumah Sakit yang belum
makanan (bulanan/ triwulan/ tahunan). sesuai dengan
1. Formulir A. Pencatatan Dan Pelaporan standar yang ada
pemesanan bahan pengadaan bahan makanan Kemenkes RI,
makanan 1. Formulir dan pelaporan 2013
2. Pencatatan bahan pengadaan makanan
makanan yang 2. Pencatatan bahan
diterima oleh makanan yang diterima
bagian gudang oleh bagian gudang
3. Pencatatan stok instalasi gizi pada hari
bahan makanan dan itu.
pemakaian bahan 3. Pencatatan sisa bahan
makanan makanan (harian/
4. Buku laporan bulanan), meliputi
timbang terima bahan makanan basah
antara pergantian dan bahan makanan
shift kering
5. Laporan jumlah 4. Pencatatan permintaan/
pasien harian/ pemesenan bahan
bulanan dan makanan berdasarkan
tahunan bon-bon pemesanan dari
6. Laporan jumlah masing-masing unit
pegawai yang kerja
mendapat extra 5. Pencatatan pemakaian
fooding dan stok bahan
7. Rekapitulasi makanan
penerimaan bahan B. Pencatatan dan
makanan setiap Pelaporan
bulan dan pertahun penyelenggaran
8. Realisasi makanan
penggunaan 1. Buku laporan timbang
anggaran terima antara pergantian
9. Evaluasi rotasi (berisi pesan-pesan
anggaran yang penting)
10. Rekapitulasi 2. Buku laporan pasien baru
penggunaan bahan atau yang berdiit khusus
bakar pertahun 3. Buku laporan pasien baru
b. Pencatatan dengan makanan biasa
pelaporan 4. Buku laporan pergantian
pelayanan gizi atau pertukaran diet pasien
rawat inap 5. Laporan jumlah pasien
1. Formulir catatan pada pagi hari setiap
makanan pasien harinya
untuk order diet 6. Laporan jumlah petugas
2. Formulir sisa yang dilayani Instalasi
makanan Gizi
3. Laporan kegiatan C. Pencatatan dan
asuhan gizi rawat Pelaporan Perlengkapan
inap dan Peralatan Instalasi
4. Laporan Gizi
konsultasi gizi 1. Kartu inventaris
peralatan masak
c. Pencatatan dan 2. Formulir untuk
pelaporan pelaporan alat-alat
konsultasi gizi/ masak
poliklinik gizi 3. Laporan utulisasi
1. Buku registrasi peralatan gizi
2. Rekapitulasi D. Pencatatan dan
kunjungan pasien Pelaporan Anggaran
3. Nutriclin Belanja Bahan Makanan
1. Pencatatan
pemasukan dan
pemakaian bahan
makanan selama 1 kali
putaran menu
2. Perhitungan rencana
kebutuhan bahan
makanan untuk yang
akan datang selama
triwulan/ tahunan.
3. Rekapitulasi
pemasukan dan
pemakaian bahan
makanan
4. perhitungan harga
rata-rata pemakaian
bahan makanan per-
orang, per-hari dalam
satu kali putaran menu
5. Pelaporan tentang
kondite rekanan harian/
tahunan
6. Pencatatan tentang
penggunan bahan bakar
per-bulan
7. Informasi survey
harga bahan makanan
8. Laporan/ usulan
anggaran belanja bahan
makanan
9. Realisasi penggunaan
anggaran belanja
10. Evaluasi anggaran
belanja
E. Pencatatan dan
Pelaporan penyuluhan
dan konsultasi gizi/
poliklinik gizi
1. Catatan registrasi
pasien
2. Formulir anamnesa
3. Laporan penyuluhan
4. Catatan asuhan gizi
rawat jalan
5. Laporan asuhan gizi
rawat jalan
Evaluasi merupakan salah
satu implementasi fungsi
manajemen bertujuan untuk
menilai pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan
rencana dan kebijaksanaan
yang disusun sehingga
dapat mencapai
dikehendaki.

A. KETENAGAAN
Table 12. ketenagaan di RSUD Raden Mattaher Jambi

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Tenaga nutrisionis Menurut kemenkes Jika dilihat kemenkes
di rumah sakit 2013 jumlah tenaga 2013 jumlah registered
raden mattaher rumah sakit jumlah dietisien (RD) di
hanya terdapat 16 registered dietisien rumah sakit RSUD
orang yang terdiri (RD) berjumlah 56 Raden Mattaher jambi
dari nutrisionis untuk rumah sakit belum memenuhi
madya, nutrisionis kelas A sedangkan standar yaitu jumlah
muda, nutrisionis untuk rumah sakit tenaga registered
pertama, nutrisionis kelas B dietisien (RD) 16
penyelia, membutuhkan orang. Berarti masih
nutrisionis tenaga registered kurangnya tenaga
pelaksanaan dietisien (RD) registered dietisien
lanjutan berjumlah 22 orang (RD) di instalasi gizi
RSUD Raden
Mattaher Jambi. Jika
teanga registered
dietisien (RD) masih
kurang akan
berdampak beban
kerja yang ada.
2. Tenaga pengolah Menurut permenpan jika menurut
makanan di rumah RB no 26 tahun permenpan RB no 26
sakit raden 2011 tenaga tahun 2011 tenaga
mattaher pengolah makanan pengolah makanan di
Berjumlah 14 harus berjumlah 15 RSUD Raden
orang. orang Mattaher jambi masih
kurang 1 orang karena
jika mengikuti standar
rumah sakit harus
mempunyai 15 orang
tenaga pengolah
pemasak.
3. Tenaga pranata Menurut permenpan Jika menurut
jamuan di RSUD RB no 26 tahun ketentuan bahwa
Raden Mattaher 2011 tenaga pranata tenaga pranata jamuan
Jambi berjumlah 22 jamuan harus harus berjumlah 24
orang. berjumlah 24 orang orang hal ini jika
dibandingkan dengan
tenaga pranata jamuan
di RSUD Raden
Mattaher jambi masih
kurang 2 orang.
4. Tenaga administri Menurut permenpan Menurut standar
umum di RSUD RB no 26 tahun administrasi umum di
Raden Mattaher 2011 tenaga RSUD Raden
Jambi berjumlah 1 administrasi umum Mattaher jumlah
orang. harus berjumlah 1 tenaga administrasi
orang sudah sesuai dengan
standar.
5. Tenaga penyususn Menurut permenpan Jumlah tenaga
kebutuhan RB no 26 tahun penyususn kebutuhan
logistikndi RSUD 2011 tenaga logistik sudah sesuai
Raden Mattaher penyususn dengan peraturan yang
Jambi berjumlah 2 kebutuhan logistic ada yaitu berjumlah 2
orang. harus berjumlah 2 orang.
orang.

D. PERENCANAAN BIAYA PELAYANAN GIZI

Table 12. perencanaan di RS Raden Mattaher Jambi

No Kenyataan Standarisasi Keterangan


1. Unit gizi RSUD Raden Mattaher Biaya bahan Perencanaan
Jambi hanya sebatas penyerahan makanan di peroleh biaya
data jumlah pasien dan dokter dari laporan pelayanan
yang makan dan dikoreksi oleh penggunaan bahan gizi di
bagian keuangan dengan proses makanan secara Instalasi Gizi
pembayaran setiap 1 minggu periodic yang RSUD
sekali. Biaya di Instalasi gizi kemudian dinilai Raden
yang digunakan : besaran biayanya. Mattaher
a. Dokumen Pembelanjaan Biaya di instalasi Jambi yang
Anggaran (DPA) yaitu gizi menggunakan dilaksanakan
bersumber dari dana dana BLUD dan sesuai
pemerintahan daerah Jambi yaitu APBD dengan
APBD. Digunakan untuk gaji Pedoman
PNS, modal besar (alat-alat di gizi rumah
Instalasi Gizi yaitu chiller, sakit.
kulkas, trolly, kompor dll), untuk
belanja bahan makanan biasanya
digunakan untuk membeli bahan
makanan kering dengan sistem
pengadaannya yaitu lelang, yang
dilakukan 1 tahun sekali.
b. Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) yang berasal dari
pendapatan fungsional BLUD di
Instalansi Gizi RSUD Raden
Mattaher Jambi dengan sistem
pengadaannya ditunjuk langsung.
Pada anggaran yang didapat dari
pendapatan funsional RS
digunakan untuk gaji pegawai
rumah sakit yang honor BLUD,
pembayaran tagihan listrik RS
dan pada pembelian bahan
makanan biasanya digunakan
untuk membeli bahan makanan
segar.
E. MENU DAN STANDAR MAKANAN

TABEL 14 MENU DAN STANDAR MAKANAN DI RSUD RADEN


MATTAHER JAMBI

No KENYATAAN STANDARISASI KETERANGAN


1. Untuk Standar 1. Hitung/tetapkan Untuk standar
Makanan di Rsud kecukupan/kebutuha makanan di Rsud
Raden Mattaher n gizi berdasarkan Raden Mattaher
sudah sesuai dengan data yang tersedia sudah sesuai dengan
buku ajar kemenkes dapat menggunakan buku ajar kemenkes
tentang sistem cara yang paling tentang sistem
penyelenggaran praktis dan cepat penyelenggaran
makanan institusi. misalnya makanan institusi
Untuk menghitung menggunakan Daftar
kebutuhan gizi Kecukupan Gizi yang
berdasarkan akg Dianjurkan (DKGA).
(angka kecukupan 2. Tetapkan prosentase
gizi) kemudian harga bahan makanan
menetapkan dari alokasi biaya
persentase harga atau dari harga
bahan makanan, hidangan.
kemudian 3. Tetapkan macam
menetapkan bahan bahan makanan yang
makanan akan digunakan
menggunakan bahan dalam sehari (9-12
penukar. item) dengan
menggunakan Daftar
Bahan Makanan
Penukar.
4. Terjemahkan
kecukupan/kebutuha
n gizi sehari ke
dalam kebutuhan
bahan makanan
sehari dalam berat
bersih.
5. Dari daftar bahan
makanan sehari
perkirakan harga atau
konversikan ke
harga, kemudian
hitung harga bahan
makanan berdasarkan
berat kotor.
6. Analisa nilai energi
dan zat gizi makro,
harus selaras dengan
kecukupan rata-rata
yang telah dihitung.
7. Jika semua telah
sesuai maka sudah
dapat ditetapkan
menjadi standar
makanan dan perlu
mendapat legalisasi
dari
pimpinan/manajer
penyelenggaraan
makanan.

G. DAPUR KELAYAKAN
Tabel 16. Dapur Kelayakan Di RSUD Raden Mattaher Jambi

No KENYATAAN STANDARISASI KETERANGAN


1. Di RSUD Raden a. Luas tempat Di rsud raden
Mattaher Jambi Dapur pengolahan mattaher jambi ada
Kelayakan Hgine makanan harus beberapa yang sudah
Sanitasi nya adalah sesuai dengan sesuai dengan stadar
sebagai berikut : jumlah karyawan dan adapula yang
a. Luas tempat yang berkerja dan belum memenuhi
pengolahan sudah peralatan yang ada standar PMK No.
sesuai dengan di ruang 1096 ttg Higiene
jumlah karyawan pengolahan Sanitasi Jasaboga.
yang berkerja. b. Luas dapur 3x4m
b. Luas dapur m2 atau 2x2/2
c. Ruang pengolahan c. Ruang
jauh dari toilet dan pengolahan
jamban makanan tidak
d. Peralatan di ruang boleh berhubungan
pengolahan makan langsung dengan
ada meja kerja dan toilet/jamban,
lemari lalu ada peturasan dan
pula tempat kamar mandi.
penyimpanan d. Peralatan di ruang
bahan dan pengolahan
makanan jadi yang makanan minimal
te terlindung dari harus ada meja
gangguan kerja, lemari/
serangga, tikus dan tempat
hewan lainnya. penyimpanan
bahan dan makanan
jadi yang
terlindung dari
gangguan serangga,
tikus dan hewan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai