Materi 3 Dan 4
Materi 3 Dan 4
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara, butuh uji statistik sebagai cara pembuktian hipotesis untuk
menarik kesimpulan
Hipotesis harus ada jika menggunakan pendekatan analitik dan sinkron dengan rumusan masalah
Hipotesis:
Jenis Hipotesis
Berdasarkan arahnya:
Satu Arah
Dua arah
B. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional, adalah definisi variabel versi peneliti yang berfungsi untuk menyamakan
persepsi antara peneliti dan pembaca
Atau
Penderita hipertensi yg dimaksud dalam penelitian adalah responden yang memiliki
tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg berdasarkan 3 kali pengukuran oleh tenakes pada saat
penelitian berlangsung à jika dilakukan screening hipertensi di populasi
C. Kriteria Objektif
Kriteria Objektif, adalah hasil ukur/dimensi dari defenisi operasional
Jika sumber,
1. Definisi operasional punya standar baku maka kriteria objektif (KO) menyesuaikan dengan
standar yg ada
2. Definisi operasional punya standar Aturan (kepmen, keppres, dll) maka kriteria objektif
(KO) memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
kriteria diatas
3. Definisi operasional berasal dari riset sebelumnya, maka kriteria objektif (KO) Risiko Rendah
dan risiko tinggi
Definisi operasional mengacu pada skor instrument, maka KO biasanya menggunakan nilai
skoring, rata2 atau median.
nilai rata-rata/median
rata-rata
1. Populasi keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau kelompok yang diharapkan dapat
digunakan dalam penelitian
2. Sampel , Bagian dari populasi yang nyata disurvai
3. Besar sampel
jumlah minimal sampel yang diperlukan dalam suatu survai yang dinggap representatif
u/mewakili populasi
4. Responden , orang yang menjadi objek wawancara jika sampel terpilih dianggap tidak mampu
membantu ketersediaan data yang dibutuhkan surveyor
Teknik Sampling
1. Probability Sampling, teknik penarikan sampel yang memberikan peluang yang sama
kepada semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
a. Simpel random sampling, metode kocok arisan
b. Systematic random sampling
Sampel pertama dipilih secara acak, sampel selanjutnya diambil secara
sistematis berdasarkan perhitungan jarak antar sampel (JAS). Dengan
menggunakan rumus :
Jumlah populasi
JAS=
Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan perhitungan besar sampel
2. Non Probability sampling, Teknik penarikan sampel yang memberikan peluang kepada
beberapa anggota populasi untuk menjadi sampel
a. Total sampling
Jumlah sampel sama dengan jumlah populasi
b. Snowball sampling
Peneliti sudah menunjuk sampel pertama, sampel ke-dua dan sampel seterusnya
ditentukan oleh sampel sebelumnya. Peneliti berhenti mencari sampel jika
sampel sudah jenuh, artinya tidak ada lagi nama baru yg disebut oleh sampel
sebelumnya
c. Accidental sampling
Pemilihan sampel berdasarkan kebetulan. Artinya siapa saja yg ditemui peneliti
dilokasi penelitian, itu yang diambil sebagai responden
d. Purposive sampling
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian