Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang
lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (WHO dalam
Riyadi, 2009). Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. (Undang-Undang No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan).UU Kesehatan Jiwa No.18 tahun 2014 menyatakan bahwa
kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, dan spiritual, dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusinya untuk
komunitasnya. Salah satu gangguan jiwa yaitu prilaku kekerasan.

Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan, ditujukan pada diri


sendiri atau orang lain secara verbal maupun non verbal dan pada lingkungan
(Depkes RI, 2006 dalam Dermawan, 2013). Perilaku kekerasan seperti
memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-
marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh
keluarga. Faktor yang menimbulkan perilaku kekerasan adalah kejadian
kehidupan yang memalukan, masalah interpersonal (perkembangan ego yang
terlambat, hubungan orangtua yang tidak memuaskan, ras takut penolakan,
ketidakmampuan mengungkapkan perasaan), dipermalukan di depan umum,
kehilangan pekerjaan, ancaman pengangguran (Stuart, 2008).

Prinsip tindakan keperawatan untuk klien perilaku kekerasan yaitu manajemen


krisis yaitu pengekangan dan isolasi jika diindikasikan. Saat klien sudah
mampu mengendalikan dirinya, maka perawat melakukan tindakan
manajemen perilaku kekerasan yaitu mengidentifikasi penyebab perilaku
kekerasan, mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan, cara yang

1
2

biasa dilakukan klien jika marah, mengidentifikasi cara baru yang konstruktif,
melatih cara baru pada situasi yang nyata. Untuk meningkatkan kemampuan
dan memberikan motivasi klien melakukan cara yang kontruktif, klien
dilibatkan dalam terapi modalitas yaitu terapi aktivitas kelompok.

Berdasarkan data dari medical record di Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta
No Masalah Keperawatan 2016 2017 2018
1 GSP Haluasinasi 55 % 56% 52%
2 Perilaku Kekerasan 25 % 26 % 27 %
3 Isolasi Sosial 11 % 12 % 13 %
4 Harga Diri Rendah 7% 5% 6%
5 Waham 2% 1% 2%

Dengan melihat data statistik diatas jumlah angka gangguan jiwa yang
menempati urutan pertama adalah masalah Halusinasi dan diikuti dengan
masalah perilaku kekerasan, dimana bila perilaku kekerasan ini tidak ditangani
akan mengakibatkan perilaku mencederai diri sendiri maupun orang lain dan
lingkungan sekitarnya.

Sehingga penting peran perawat, salah satu tugas perawat memberikan asuhan
keperawatan bagi klien. Pemberian asuhan keperawatan tersebut harus
dilakukan secara komprhensif yang meliputi aspek biopsiko, sosial dan
spiritual. Peran perawat mencakup promotif yaitu upaya meningkatkan
kemampuan kesehatan jiwa, sedangkan Preventif adalah pencegahan yang
dilakukan perawat dengan memberikan penyuluhan ditingkat masyarakat,
sedangkan kuratif yaitu perawat berperan dalam pengobatan jika sudah ada
yang menggalami gangguan dan peran rehabilitatif merupakan peran perawat
dalam rangka pemulihan yang dilakukan pada klien agar bisa kembali lagi
kemasyarakat.
3

Dari data statistik dan pentingnya peran perawat terhadap penanganan pasien
dengan gangguan jiwa, maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul
“Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Masalah Resiko Prilaku
Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta”.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran secara nyata dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan resiko perilaku kekerasan di ruang
Elang I Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan pada Tn. M
dengan masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Soeharto Heerdjan Jakarta.
b. Mampu merumuskan masalah keperawatan pada Tn. M dengan
masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta.
c. Mampu merencanakann tindakan keperawatan pada Tn. M dengan
masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. M dengan
masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Tn. M dengan
masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta.
f. Mampu mengidentifikasi factor pendukung, penghambat dan
mencari alternative pemecahan masalah Tn. M dengan masalah
Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta.
g. Mampu melakukan pendokumentasian dalam bentuk narasi.
4

C. LINGKUP MASALAH
Dalam makalah ini, penulis hanya membahas Asuhan Keperawatan Tn. M
dengan masalah Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta. dari tanggal 8 Juli sampai dengan 11 Juli 2018.

D. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, studi
kepustakaan berhubungan dengan resiko perilaku kekerasan dan dokumentasi
statu kllien, selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab.
BAB I Pendahuluan : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, ruang lingkup,
metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori : konsep dasar, rentang respon, tanda dan gejala dan
asuhan keperawatan.
BAB III Tinjauan terdiri dari pengkajian , diagnose, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
BAB IV Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan ,
perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi.
BAB V Penutup : Kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai